Alasan - alasan pemilihan fitness center/GYM ditinjau dari aspek harga, tempat, promosi, dan produk.

(1)

xiv ABSTRAK

ALASAN–ALASAN PEMILIHAN FITNESS CENTER/GYM DITINJAU DARI ASPEK HARGA, TEMPAT, PROMOSI DAN PRODUK

Studi kasus pada konsumen/member Tri Tunggal Fitness Center Yogyakarta

Sadana Niempuna Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen memilih fitness center/gym ditinjau dari aspek harga, tempat, promosi dan produk. Penelitian ini merupakan survey yang lokasi penelitiannya diadakan di Tri Tunggal Fitness Center Wirosaban. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah member dan konsumen dari Tri Tunggal Fitness Center. Sampel yang diteliti sebanyak 50 orang dan teknik sampling yang digunakan Accidental sampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Analisis Persentase untuk mengetahui identitas responden, 2) Analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen memilih fitness center/gym ditinjau dari aspek harga, tempat, promosi dan produk.

Dari analisis persentase diperoleh hasil yaitu paling banyak konsumen yang diteliti adalah laki-laki (96%) dan berdasarkan lama penggunaan jasa konsumen yang diteliti paling banyak adalah <1 Tahun (70%). Dari analisis Cochran Q-Test menunjukkan bahwa alasan sebagai sarana memperluas pergaulan, ingin memperluas relasi sosial, memiliki fasilitas yang lengkap alat fitnes yang baik sesuai dengan kebutuhan, memiliki lahan parkir yang aman, dekat dengan rumah sakit/PUSKESMAS/layanan kesehatan lainnya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alasan-alasan konsumen memilih fitness center/gym ditinjau dari aspek harga, tempat, promosi dan produk.

Kata Kunci:


(2)

xv ABSTRACT

THE REASONS FOR SELECTING FITNESS CENTER / GYM BASED ON THE PRICE, PLACE, AND PRODUCT PROMOTION ASPECTS The case study on the consumers / members of Tri Tunggal Fitness Center

Yogyakarta Sadana Niempuna Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

This study aims to determine the reasons of the consumers in choosing a fitness center / gym based on the aspect of the price, place, promotion and product aspects. This study is a survey research that was held at Trinity Fitness Center, Wirosaban. The data collection technique used in this study was a questionnaire. The population in this study was taken from the member and customer of the Trinity Fitness Center. The samples examined in the research were 50 people and the sampling technique used in this research was Accidental Sampling. The validity testing used Product Moment Correlation technique and the reliability test used

Cronbach Alpha formula. The data analysis techniques used in this study were 1) Percentage analysis was used to determine the identity of the respondents, 2) Analysis of the Cochran Q-Test was used to find out the consumers reasons in choosing a fitness center / gym based on the price, place, promotion and product aspects.

From the percentage analysis, it was found out that most consumers surveyed were male (96%) and based on the duration of the consumer services, it was found that the most studied consumer services was <1 year (70%). From the analysis of Cochran Q-Test, it showed that the reasons of choosing the fitness center were as a means of building up the relationship with others, expanding the social relationship, having complete fitness facilities and equipments that fits well with the needs of the consumers, having a safe parking lot, located close from the hospital / public clinics / other health care. Those reasons had significant influences to the consumers reasons in choosing a fitness center / gym based on the aspects of price, place, promotion and product.

Keywords :


(3)

ALASAN–ALASAN PEMILIHAN FITNESS CENTER/GYM

DITINJAU DARI ASPEK HARGA, TEMPAT, PROMOSI

DAN PRODUK

Studikasuspadakonsumen/member Tri Tunggal Fitness Center Yogyakarta

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyarat MemperolehGelarSarjanaEkonomi

Program StudiManajemen

Oleh : SadanaNiempuna

122214118

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

ALASAN–ALASAN PEMILIHAN FITNESS CENTER/GYM

DITINJAU DARI ASPEK HARGA, TEMPAT, PROMOSI

DAN PRODUK

Studi kasus pada konsumen/member Tri Tunggal Fitness Center Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Sadana Niempuna

122214118

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2016


(5)

ii 


(6)

iii 


(7)

MOTTO

Terkadang kurasakan

Beratnya kehidupan ini

Ada kalanya tak sanggup lagi

Hadapi persoalan yang terjadi

Namun kutahu Tuhanku sanggup

Menolong hidupku

Berharaplah

Jangan pernah berhenti harap padaNya

Sekalipun hilang semua harapanmu

Tetaplah percaya

Tuhan mengasihimu

Tak pernah Dia biarkan kau sendiri

Percayalah saatnya pastikan tiba

Dia menolongmu, pulihkanmu

(Dalam hatiku ku tetap harap padaMu)

Tuhan mengasihiku

Tak pernah Dia biarkan ku sendiri

Kupercaya saatnya pastikan tiba

Saatnya kini telah tiba

Dia memulihkanku

-Berharaplah- Maria Shandi “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan

bertekunlah dalam doa” Roma 12:12

iv 


(8)

Persembahan

Saya Persembahkan Skripsi ini kepada:

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Kuatku

Papa dan Mama, terimakasih untuk kesabaran dan dukungan

selama ini “I love you”

dan orang yang kucintai yang menjadi motivasiku


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Sadana Niempuna

Nomor Mahasiswa : 122214118

Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ALASAN-ALASAN PEMILIHAN FITNESS CENTER/GYM DITINJAU DARI ASPEK HARGA, TEMPAT, PROMOSI DAN PRODUK Studi kasus pada konsumen/member Tri Tunggal Fitness Center Yogyakarta Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Santa Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, mempublikasikannya di internet atau di media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 29 April 2016 Yang menyatakan

Sadana Niempuna

vi 


(10)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :

ALASAN–ALASAN PEMILIHAN FITNESS CENTER/GYM DITINJAU DARI ASPEK HARGA, TEMPAT, PROMOSI DAN PRODUK

Studi kasus pada konsumen/member Tri Tunggal Fitness Center Yogyakarta Dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 04 April 2016 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah – olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang – undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

vii 


(11)

KATA PENGANTAR

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis bersyukur kepada Tuhan YME, karena hanya dengan ijin-NYA, penulis dapat menjalani dan menyelesaikan proses penulisan skripsi yang berjudul “ALASAN–ALASAN PEMILIHAN FITNESS CENTER/GYM DITINJAU DARI ASPEK HARGA, TEMPAT, PROMOSI DAN PRODUK” dari awal hingga akhir dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A. selaku Dosen Pembimbing I yang penuh dengan kesabaran serta rasa persahabatan dalam membimbing sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik.

4. Bapak Drs. G.Hendra Poerwanto, M.Si yang telah membimbing penulis dengan kasih dan rasa persahabatan selama menjalani dan menyelesaikan proses penulisan skripsi.

5. Segenap staf dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan. 6. Untuk kedua Orang Tuaku, Papa dan Mama yang telah dengan sabar menanti

keberhasilanku dengan penuh kasih sayang dan bantuan baik berupa materiil maupun doa sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan ini. “Ini untuk kalian Pa, Ma.. “

viii 


(12)

7. Untuk saudara-saudaraku, Mba Wulan, Mas Deta dan Mba Dida. Terimakasih dukungan serta bantuannya selama ini.

8. Untuk Lilian Juanita, terimakasih telah menjadi motivasiku, terimakasih telah mendampingiku selama proses pengerjaan skripsi ini, terimakasih untuk semua support dan semangatnya disaat saya mulai lelah, terimakasih telah bersedia menjadi tempatku mengeluh, bersedih dan tertawa, terimakasih telah mau menerima saya apa adanya diwaktu saya menjadi orang yang gagal dan terpuruk, dan terimakasih untuk semua waktu dan kasih sayang yang telah kamu berikan dari awal kita bertemu hingga saat ini. Terimakasih tak pernah meninggalkanku.

9. Untuk Papa Dudung, Mama Lalan, dan Ivan yang telah saya anggap sebagai keluarga. Terimakasih telah menerima saya apa adanya. Terimakasih telah bersedia untuk memberi semangat dalam proses pendidikan saya selama ini. Dan terimakasih untuk kasih sayang yang luar biasa yang diberikan kepada saya.

10. Miss Siska yang telah bersedia menjadi guru sekaligus sahabat saya, terimakasih banyak miss atas waktunya, masukan dan bantuannya. God bless you.

11. Teman-teman Manajemen khususnya angkatan 2012, terimakasih untuk segala dukungan dan dorongannya selama kita berproses bersama.

12. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang secara tidak langsung juga telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam menjalani dan menyelesaikan proses penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, kritik

ix 


(13)

dan saran dari para pembaca sangat penulis butuhkan. Akhirnya penulis berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bagi semua pihak serta dapat menjadi salah satu referensi yang dapat memperkaya kasanah pengetahuan para pembaca.


(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran ... 9

1. Pengertian Pemasaran ... 9

2. Pengertian Konsep Pemasaran ... 10 xi 


(15)

3. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 12

4. Marketing Mix ... 12

B. Jasa ... 20

C. Perilaku Konsumen ... 22

1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 24

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 25

D. Definisi Kesehatan dan Kebugaran ... 31

E. Pengertian Klub Kebugaran atau Fitnes Center ... 32

F. Alasan Konsumen ... 33

G. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 41

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 41

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 41

D. Variabel Penelitian ... 42

E. Definisi Operasional Variabel ... 45

F. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 45

G. Sumber Data ... 47

H. Teknik Pengumpulan Data ... 47

I. Teknik Pengukuran Data ... 48

J. Teknik Pengujian Instrument ... 49

K. Teknik Analisis Data ... 51 xii 


(16)

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah singkat berdirinya Tri Tunggal Fitness Center. ... 54

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 55

C. Visualisasi Perusahaan Jasa Tri Tunggal Fitness Center ... 56

D. Fasilitas Penunjang ... 56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 60

B. Pengujian Instrumen... 62

1. Uji Validitas ... 62

2. Uji Realibilitas ... 63

3. Melakukan Proses Cochran ... 64

4. Pembahasan ... 70

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

C. Keterbatasan Penelitian ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN ... 77

xiii 


(17)

ABSTRAK

ALASAN–ALASAN PEMILIHAN FITNESS CENTER/GYM DITINJAU DARI ASPEK HARGA, TEMPAT, PROMOSI DAN PRODUK

Studi kasus pada konsumen/member Tri Tunggal Fitness Center Yogyakarta

Sadana Niempuna Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen memilih fitness center/gym ditinjau dari aspek harga, tempat, promosi dan produk. Penelitian ini merupakan survey yang lokasi penelitiannya diadakan di Tri Tunggal Fitness Center Wirosaban. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah member dan konsumen dari Tri Tunggal Fitness Center. Sampel yang diteliti sebanyak 50 orang dan teknik sampling yang digunakan Accidental sampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Analisis Persentase untuk mengetahui identitas responden, 2) Analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen memilih fitness center/gym ditinjau dari aspek harga, tempat, promosi dan produk.

Dari analisis persentase diperoleh hasil yaitu paling banyak konsumen yang diteliti adalah laki-laki (96%) dan berdasarkan lama penggunaan jasa konsumen yang diteliti paling banyak adalah <1 Tahun (70%). Dari analisis Cochran Q-Test menunjukkan bahwa alasan sebagai sarana memperluas pergaulan, ingin memperluas relasi sosial, memiliki fasilitas yang lengkap alat fitnes yang baik sesuai dengan kebutuhan, memiliki lahan parkir yang aman, dekat dengan rumah sakit/PUSKESMAS/layanan kesehatan lainnya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alasan-alasan konsumen memilih fitness center/gym ditinjau dari aspek harga, tempat, promosi dan produk.

Kata Kunci:

Alasan-alasan, pemilihan fitness center, harga, tempat, promosi, produk

xiv 


(18)

xv 

 

ABSTRACT

THE REASONS FOR SELECTING FITNESS CENTER / GYM BASED ON THE PRICE, PLACE, AND PRODUCT PROMOTION ASPECTS The case study on the consumers / members of Tri Tunggal Fitness Center

Yogyakarta Sadana Niempuna Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

This study aims to determine the reasons of the consumers in choosing a fitness center / gym based on the aspect of the price, place, promotion and product aspects. This study is a survey research that was held at Trinity Fitness Center, Wirosaban. The data collection technique used in this study was a questionnaire. The population in this study was taken from the member and customer of the Trinity Fitness Center. The samples examined in the research were 50 people and the sampling technique used in this research was Accidental Sampling. The validity testing used Product Moment Correlation technique and the reliability test used

Cronbach Alpha formula. The data analysis techniques used in this study were 1) Percentage analysis was used to determine the identity of the respondents, 2) Analysis of the Cochran Q-Test was used to find out the consumers reasons in choosing a fitness center / gym based on the price, place, promotion and product aspects.

From the percentage analysis, it was found out that most consumers surveyed were male (96%) and based on the duration of the consumer services, it was found that the most studied consumer services was <1 year (70%). From the analysis of Cochran Q-Test, it showed that the reasons of choosing the fitness center were as a means of building up the relationship with others, expanding the social relationship, having complete fitness facilities and equipments that fits well with the needs of the consumers, having a safe parking lot, located close from the hospital / public clinics / other health care. Those reasons had significant influences to the consumers reasons in choosing a fitness center / gym based on the aspects of price, place, promotion and product.

Keywords :


(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan pertambahan usia dan bertambah padatnya aktivitas

seseorang, semakin menurun kesadaran seseorang akan arti pentingnya

kesehatan di dalam tubuh. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Piagam

Otawa (1986) mengatakan bahwa kesehatan adalah konsep positif yang

menekankan kebutuhan sosial dan pribadi yang merupakan kebutuhan sehari

hari, bukan tujuan hidup (dikutip dari www.eksistensikesehatan.blogspot.co.id

diakses tanggal 17 September 2015). Seseorang dapat beraktifitas dengan baik

dan akan merasa bahagia jika ia memiliki badan dan jiwa yang sehat. Oleh

karena itu dapat dikatakan bahwa kesehatan mahal harganya karena apabila

seseorang tidak memiliki kesehatan dan terserang penyakit, dibutuhkan biaya

yang besar untuk melakukan pengobatan. Jadi kesadaran dalam diri seseorang

untuk tetap menjaga kesehatannya sangatlah dibutuhkan. Untuk menjaga

badan agar tetap sehat, seseorang harus menjalani pola hidup sehat yang

merupakan suatu kunci untuk menjaga kesehatan. Ada 4 cara mudah untuk

menjalankan pola hidup sehat (dikutip dari www.saransehat.com, diakses

tanggal 17 September 2015), diantaranya:

1. Olahraga teratur


(20)

3. Mengatur jadwal makan

4. Menghindari stress pikiran

Kemajuan jaman sudah mendukung untuk memunculkan teknologi

yang canggih contohnya di dalam bidang olahraga. Orang-orang sudah tidak

perlu kesulitan untuk melakukan bermacam-macam latihan olahraga karena

cukup menuju ke suatu tempat yang di dalamnya sudah terdapat berbagai

macam alat olahraga yang biasa disebut fitness center atau Gym. Menurut Ade Rai selaku Health Ambassador and Fitness Motivator (2008) banyak orang yang memiliki kesalahpahaman terhadap arti kata “fitness”. Oleh sebagian besar orang fitness diartikan sebagai aktivitas angkat-angkat besi yang hanya dilakukan oleh pria berusia muda yang ingin membesarkan otot. Padahal

definisi kata “fitness” itu sendiri adalah “kebugaran” dengan 3 komponen utama yang perlu dijalankan secara seimbang, teratur, dan konsisten yaitu:

1. Olahraga cukup

2. Nutrisi lengkap

3. Istirahat teratur

Salah satu fitness center yang mendukung dan menyadari akan pentingnya olahraga bagi kesehatan tubuh ialah Tri Tunggal Fitness Center.

Dalam industri bisnis, fitness center tergolong dalam sektor industri jasa. Menurut Swastha (2009:318) jasa adalah barang yang tidak kentara

(intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan. Untuk mendukung kesuksesan


(21)

di dalam suatu perusahaan sangatlah penting. Dalam hal pengembangan suatu

pusat kebugaran menggunakan pemasaran jasa yang menurut Miller dan

Layton, 2000 (www.windasirumpea.wordpress.com, diakses pada tanggal 22

September 2015) bahwa pemasaran jasa merupakan total aktivitas bisnis yang

dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan

keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.

Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) definisi dari kepuasan adalah

respon atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan

merupakan penilaian mengenai ciri atau kestimewaan produk atau jasa, atau

produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan

dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen. Menurut Kotler, (2000)

menyatakan ciri-ciri konsumen yang merasa puas sebagai berikut :

a) Loyal terhadap produk.

b) Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif yaitu

rekomendasi kepada calon konsumen lain dan mengatakan hal-hal

yang baik mengenai produk dan perusahaan.

c) Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli merek

lain.

Beberapa penelitian mengatakan bahwa terdapat berbagai macam

faktor-faktor yang mempengaruhi alasan pemilihan suatu tempat fitness center sebagai sarana untuk melatih kebugaran tubuh. Menurut penelitian Afiana


(22)

(2006) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen

dalam pembelian jasa fitness center, yaitu: faktor komunikasi, faktor eksternal konsumen, faktor pelayanan, faktor fasilitas kamar mandi dan kamar ganti,

faktor kinerja trainer dan karyawan, faktor peralatan, faktor keandalan, dan faktor tempat parkir dan kredibilitas. Dalam penelitian tersebut, faktor-faktor

yang diduga peneliti dapat mempengaruhi alasan seseorang dalam memilih

fitness center atau gym diantaranya ialah harga, tempat, promosi, dan produk. Tri Tunggal Fitness Center tidak berada dalam tempat yang cukup

strategis karena tidak berada dekat dengan lingkungan perkantoran, bank,

ataupun lembaga pendidikan. Lokasinya pun tidak berada di pinggir jalan

raya. Oleh karena itu, pengusaha harus lebih kreatif lagi dalam menarik minat

konsumen untuk berlatih dan memakai jasa dari Tri Tunggal Fitnes Center.

Lewis & Booms (1983), mendefinisikan kualitas layanan/kualitas jasa sebagai

ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan

ekspektasi pelanggan (dalam Tjiptono dan Chandra (2005:121)). Kualitas jasa

adalah sejauh mana jasa memenuhi spesifikasi-spesifikasinya. Kualitas yang

diinterpretasikan ISO 9000 merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik

yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan

kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang menilai dan menentukan sampai

seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan latar belakang dan pemaparan teori diatas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ALASAN-ALASAN PEMILIHAN FITNESS CENTER/GYM DITINJAU DARI ASPEK


(23)

HARGA, TEMPAT, PROMOSI dan PRODUK (Studi kasus pada konsumen/member dari Tri Tunggal Fitness Center Yogyakarta)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diambil suatu

rumusan permasalahan yaitu:

1. Apakah biaya visit harian, biaya pendaftaran member, menjaga

kesehatan, membentuk tubuh, mengikuti trend/mode, sarana

pergaulan, memperluas relasi sosial, karena coba-coba, diajak

teman, fasilitas yang baik, lahan parkir yang luas, lahan parkir yang

aman, instruktur yang berpengalaman, informasi dari teman,

informasi dari iklan, informasi dari spanduk/brosur/poster, dekat

dari rumah/tempat tinggal, dekat dari lingkungan

pekerjaan/pendidikan, dan dekat dari rumah

sakit/PUSKESMAS/layanan kesehatan lainnya menjadi alasan

pemilihan fitness center/gym?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah biaya visit

harian, biaya pendaftaran member, menjaga kesehatan, membentuk tubuh,

mengikuti trend/mode, sarana pergaulan, memperluas relasi sosial, karena

coba-coba, diajak teman, fasilitas yang baik, lahan parkir yang luas, lahan


(24)

informasi dari iklan, informasi dari spanduk/brosur/poster, dekat dari

rumah/tempat tinggal, dekat dari lingkungan pekerjaan/pendidikan, dan dekat

dari rumah sakit/PUSKESMAS/layanan kesehatan lainnya dapat menjadi

alasan pemilihan fitness center/gym.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian ini dapat

bermanfaat bagi:

1. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan

bagi perusahaan khususnya Tri Tunggal Fitness Center apabila

akan membuat suatu keputusan ataupun kebijakan yang terkait

dengan alasan-alasan konsumen memilih Tri Tunggal Fitness

Center antara lain kebijakan yang berhubungan dengan harga,

fasilitas, promosi dan tempat. Sehingga konsumen dan pelanggan

tidak menjadi kecewa dan berpindah ke pusat kebugaran lainnya.

2. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

kepustakaan dan sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih


(25)

3. Peneliti

Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori

yang telah dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah

wawasan dan pengetahuan.

E. Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan

penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek

penelitian, tempat dan waktu penelitian, variable penelitian, jenis data,

teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengujian

instrument, dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK DAN WILAYAH PENELITIAN


(26)

Bab ini berisikan tentang penjelasan secara singkat mengenai

gambaran umum produk dan wilayah penelitian yaitu Tri Tunggal Fitness

Center.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian disertai dengan analisis

data sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan

penelitian dan saran berdasarkan hasil penelitian.

                         


(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan faktor penting bagi perusahaan dalam era

persaingan modern saat ini. Pemasaran yang baik dan tepat sasaran akan

membantu perusahaan untuk menghadapi persaingan sehingga perusahaan

akan berkembang dan mampu untuk menghasilkan produk yang baik dan

diterima oleh konsumen.

Agar dapat tercapai semua itu perlu adanya interaksi antara penjual

dengan pembeli sehingga menimbulkan transaksi yang mungkin terjadi.

Menurut The American Marketing Association, pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen

kepada konsumen atau pemakai (dikutip dalam Swastha, 2002:7). Selain

itu pemasaran juga dapat didefinisikan sebagai proses sosial dan

manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan

orang lain (Kotler dan Armstrong, 2008:6). Dari pengertian tersebut

pemasaran bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

melalui proses sosial dan manajerial dengan kegiatan menciptakan,

menawarkan dan menukarkan produk yang nilainya sama. Pemasaran juga


(28)

ingin dipuaskan melalui kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan

sebagai suatu sistem sehingga harus dikoordinasikan dan dikelola dengan

cara yang baik.

2. Pengertian Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan

bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan

sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha, 2002:17).

Sedangkan konsep pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2001:23)

menyatakan bahwa tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan

kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang

diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing. Oleh karena itu dapat pula

diartikan bahwa tujuan konsep pemasaran ini adalah untuk memuaskan

konsumen.

Ada tiga unsur yang mendasar dalam konsep pemasaran (Swastha,

2002:18-21) yaitu :

1. Orientasi pada konsumen

Perusahaan yang ingin memenuhi kepuasan konsumen

harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli sebagai sarana dalam


(29)

c. Menentukan produk dan program sasarannya.

d. Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk

mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sifat dan

perilaku konsumen.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik

apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang

rendah atau model yang menarik.

2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Semua elemen-elemen yang ada harus dikoordinasikan

dan diintegrasikan supaya dapat memberikan kepuasan

konsumen secara optimal. Di samping itu juga harus dihindari

adanya pertentangan di dalam perusahaan maupun antara

perusahaan dengan pasarnya, sehingga setiap orang dan setiap

bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu

usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan

konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.

3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Tujuan dalam menggunakan konsep pemasaran ini adalah

untuk memperbaiki hubungan konsumen karena hubungan

yang lebih baik sangat menguntungkan bagi perusahaan serta

dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan peningkatan

laba, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang, dapat


(30)

tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen, serta dapat

memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.

3. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:8), manajemen pemasaran

adalah analisis, implementasi, dan pengendalian dari program-program

yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara

pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai

tujuan perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran

adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik individu

maupun kelompok dengan berusaha untuk memuaskannya.

4. Marketing Mix

Menurut Kotler (2002:18) “Bauran pemasaran adalah seperangkat

alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai

pemasarannya dalam pasar sasaran.”. Bauran pemasaran terdiri atas segala

sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi

permintaan terhadap produknya. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud dalam

definisi tersebut adalah keputusan dalam empat variabel, yaitu produk,

harga, tempat/distribusi, dan promosi. Untuk dapat mencapai tujuan

perusahaan dalam mencapai pasar yang dituju yaitu dengan memenuhi dan

melayani konsumen seefektif mungkin, maka perusahaan harus


(31)

untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Setiap variabel

bauran pemasaran (marketing mix) diuraikan sebagai berikut : a. Harga

Harga yaitu nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan

sejumlah uang. Berdasarkan nilai tersebut perusahaan akan bersedia

melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Dalam

perusahaan, harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi

permintaan pasar. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan

perusahaan. Penurunan harga pada produk yang umum dapat

menaikkan penjualan, sedangkan kenaikan harga pada produk dengan

citra bergengsi tetap akan menaikkan penjualan. Harga adalah

sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa dari nilai

yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari apa

yang dimiliki dan menggunakan manfaat suatu produk atau jasa. Harga

dari sudut pandang pemasaran merupakan suatu ukuran barang dan

jasa yang ditukarkan agar dapat memperoleh hak kepemilikan atau

penggunaan suatu barang dan jasa. Dalam persepsi konsumen harga

adalah sesuatu yang diberikan untuk memperoleh suatu produk. Harga

seringkali digunakan sebagai indikator value bila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas barang dan jasa.

Dalam arti sempit, harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas

suatu produk dan jasa. Produk dengan harga yang terlalu rendah dapat


(32)

juga menunjukkan bahwa pemilik produk mampu membayar mahal.

Oleh karena itu, penetapan harga memerlukan pemahaman

menyeluruh, bahwa harga berperan dalam produk dan target pasar

yang diincar. Harga dapat menentukan bagaimana konsumen

mengkategorikan harga dari suatu merek apakah rendah, sedang atau

tinggi. Menurut Keller (2008) konsumen selalu mengurutkan merek

berdasarkan tingkatan harga dalam kategori produk. Misalnya kategori

handphone dimana pasti ada hubungan antara harga dan kualitas.

Handphone yang harganya semakin mahal pasti kualitasnya juga akan

semakin bagus, dan ada beberapa merek handphone yang sudah

tertanam dibenak konsumen bila melihat dari harga dan kualitasnya,

contohnya saja merek Apple Iphone. Beberapa perusahaan akan

menjual merek agar dapat berkompetisi.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kewajaran dari suatu harga.

Pertama, perception of price differences (Nagle & Hogan, 2006), yaitu pembeli akan cenderung untuk melakukan evaluasi terhadap perbedaan

harga yang ditawarkan terhadap harga dasar yang diketahui. Kedua,

price references (Schiffman & Kanuk, 2000), yaitu pengalaman yang didapat dari pelanggan itu sendiri (internal references prices) dan informasi yang diperoleh dari luar seperti iklan atau dari pengalaman

orang lain (external references prices). Harga memiliki arti yang luas dan bisa memainkan berbagai macam peran bagi konsumen. Pemasar


(33)

terhadap merek. Menurut Schiffman & Kanuk (2000) persepsi adalah

suatu proses dari seorang individu dalam menyeleksi,

mengorganisasikan, dan menterjemahkan stimulus-stimulus atau

informasi yang datang menjadi suatu gambaran yang menyeluruh.

Persepsi harga terlihat dari :

1. Perbandingan harga dengan produk lain, yaitu bagaimana

perbandingan harga produk perusahaan itu sendiri dengan

produk pesaingnya.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu apakah harga

yang ditawarkan sudah sesuai dengan kualitas produk yang

didapatkan. Keterjangkauan harga, yaitu adalah keterjangkauan

harga yang ditawarkan produsen kepada konsumen.

b. Tempat

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) tempat termasuk

kegiatan-kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan

sasaran. Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi dalam semua

kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dari produsen ke

konsumen. Tempat bukan hanya lokasi perusahan, tetapi juga termasuk

dalam saluran pemasaran atau saluran distribusi. Dalam industri jasa,

tempat mengacu pada lokasi dan distribusi yang dapat memberikan

kemudahan bagi pelanggan dalam memperoleh barang dan jasa

perusahaan. Distribusi atau tempat mempunyai peranan penting dalam


(34)

dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dubutuhkan

dan diinginkan konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Dapat

disimpulkan bahwa saluran distribusi adalah kegiatan-kegiatan

pengiriman barang yang dilakukan oleh suatu organisasi dengan tujuan

agar produk yang dihasilkannya dapat diterima oleh konsumen baik

melalui perantara ataupun tidak. Saluran distribusi mempunyai unsur

penting, yaitu :

1. Saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada

diantara lembaga yang mengadakan kerja sama untuk mencapai

tujuan.

2. Saluran distribusi merupakan arus yang ditempuh dalam

menggerakkan hak milik atas suatu barang.

3. Saluran distribusi terdiri dari produsen, perantara dan

konsumen sebagai anggotanya.

4. Kegiatan masing-masing saluran tersebut adalah membantu

kelancaran dalam menggerakan hak atas suatu barang.

c. Promosi

Menurut Simamora (2001) promosi adalah segala bentuk

komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk, atau

mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi,

individu maupun rumah tangga. Promosi mencerminkan


(35)

konsumen untuk membelinya. Promosi merupakan komponen yang

dipakai untuk memberikan dan mempengaruhi pasar bagi produk

perusahaan tersebut. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi

adalah periklanan, promosi penjualan, pengerahan tenaga-tenaga

penjualan, dan public relation. Perusahaan menggunakan kegiatan-kegiatan promosi sebagai alat penyampaian pesan-pesan dengan tujuan

agar dapat menarik perhatian dan minat masyarakat (Kotler,2007).

Promosi adalah salah satu cara perusahaan melakukan komunikasi

melalui pesan-pesan yang didesain untuk mendorong terjadinya

kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pemebelian (purchase) yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk atau jasa perusahaan.

Pada dasarnya tujuan promosi mengandung tiga unsur, yaitu

memberikan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan kepada

pelanggannya tentang produk yang ditawarkan perusahaan. Dalam

manajemen pemasaran promosi sering dikatakan sebagai proses

berlanjut. Dengan adanya promosi menyebabkan orang yang

sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk akan menjadi

tertarik dan berniat untuk mencoba produk tersebut, sehingga

konsumen akan melakukan pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong


(36)

1. Periklanan (Advertising), yaitu setiap bentuk persentasi dan promosi non-personal yang memerlukan biaya tentang gagasan,

barang, atau jasa oleh sponsor.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion), yaitu insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah

produk atau jasa.

3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity), yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai perusahaan dengan sejumlah cara untuk memperoleh publisitas

yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus,

dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta acara yang

tidak menguntungkan.

4. Penjualan secara Pribadi (Personal Selling), yaitu perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun

hubungan dengan pelanggan.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing), yaitu hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik

secara seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh tanggapan,

maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan tetap. Maka

promosi merupakan kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam

rangka memperkenalkan produk kepada konsumen, sehingga

dengan kegiatan-kegiatan promosi konsumen tertarik untuk


(37)

d. Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2000:6), produk adalah apa saja

yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan,

atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Produk termasuk objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide.

Produk merupakan unsur pertama dan paling penting dalam bauran

pemasaran. Masing-masing produk diidentifikasikan melalui merek

yang berbeda agar dapat membedakannya dari produk pesaing dengan

menggunakan nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi

dari hal-hal tersebut. Produk merupakan salah satu aspek penting

dalam variable marketing mix, produk juga merupakan salah satu variable yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha, karena tanpa

produk, suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk

mencapai hasil yang diharapkannya. Banyaknya pesaing dalam dunia

bisnis memerlukan suatu produk yang berbeda satu sama lainnya.

Produk suatu perusahaan haruslah memiliki suatu keunggulan ataupun

kelebihan dibandingkan produk yang dihasilkan perusahaan lain.

Seperti yang dikatakan Kotler dan Keller (2009:19) konsep produk

yaitu konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja,

atau fitur inovatif terbaik.

Suatu produk tidak pernah lepas dari pemuasan kebutuhan dan

keinginan konsumen. Produk juga tidak dapat dikatakan memiliki nilai


(38)

kosumen. Dalam arti sempit, produk adalah sekumpulan atribut fisik

secara nyata terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasi.

Pengertian produk menurut H. Djaslim Saladin, dalam bukunya

Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran (2003:45)

dibagi dalam beberapa pengertian, yaitu :

a. Dalam pengertian sempit, produk adalah sekumpulan sifat-sifat

fisik dan kimia yang berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk

serupa dan yang telah dikenal.

b. Dalam pengertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat

yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang di dalamnya sudah tercakup warna, hara, kemasan, prestise pabrik,

prestise pengecer, dan pelayanan yang diberikan konsumen dan

pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang

ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.

c. Secara umum, produk diartikan secara ringkas sebagai segala

sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau

keinginan manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.

B. Jasa

Tidak hanya barang-barang yang dapat dilihat mata dan dapat

dimiliki saja yang diperjual-belikan di pasaran, tetapi juga produk-produk

yang tidak dapat dimiliki secara pribadi yaitu yang disebut dengan jasa.

Dalam industri bisnis, fitness center termasuk ke dalam industri jasa. Pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak


(39)

merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya

dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan

memberikan nilai tambah (seperti contohnya kenyamanan, hiburan,

kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi

konsumen (Lupiyoadi, 2001:5). Sedangkan menurut Gummesson (1987),

jasa didefinisikan sebagai “something which can be bought and sold but which you cannot drop on your feet”. Definisi ini menekankan bahwa jasa bisa dipertukarkan namun kerap kali sulit dialami atau dirasakan secara

fisik (dikutip dari Tjiptono dan Chandra, 2005:10). Sedangkan Kotler

(2005:111) mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau kinerja yang

dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya

bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak mengakibatkan kepemilikan suatu apapun.

Terdapat 5 langkah yang dapat dilakukan untuk meraih sukses di

dunia jasa (Lupiyoadi, 2001:7), yaitu:

a. Memperbaharui jasa yang ditawarkan.

Satu hal yang penting adalah adaptasi dan memperbaharui jasa

yang ditawarkan, daripada melakukan rancangan “paket” yang

sangat sempurna pada peluncuran pertama.

b. Melokalisasi sistem point of service.

Availability is crucial, maksudnya adalah penggunaan jasa ini menjadi suatu hal yang penting karena jasa itu tidak bisa


(40)

mungkin ada saat sedang dibutuhkan. Dampak penting

penyampaian produk jasa bagi konsumen dari segi sistem

lokalisasi point of service adalah soal distribusi.

c. Menyelenggarakan kontrak layanan sebagai hambatan larinya

konsumen.

Maksudnya adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di

bidang jasa berusaha menarik dan mempertahankan konsumen

dengan sistem kontrak atau memberi keanggotaan bagi

pelanggan bagi pelanggan freelance dengan memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan-kemudahan tertentu bagi

anggotanya (member). Cara ini berguna untuk mengurangi (menghambat) tingkat perpindahan konsumen pada pesaing.

d. Menggunakan kekuatan informasi.

Bisnis jasa adalah suatu bisnis yang sangat sensitif terhaap

kemajuan informasi dan teknologi karena dalam operasi bisnis

jasa data-data mengenai konsumen, transaksi, dan

karyawan-karyawan adalah alat yang esensial karena semuanya itu dapat

membedakan jasa tersebut dengan pesaing, juga dapat

meningkatkan kualitas jasa dan pelayanan jasa itu.

e. Menentukan nilai strategis jasa pada konsumen.

Nilai strategis adalah sebuah fungsi dari desain strategi bisnis

dan penilaian terhadap metodologi sehingga dapat


(41)

Jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dengan

barang menurut Tjiptono (2006,2007) perbedaannya yaitu:

a. Tidak berwujud (Intangibility)

Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba

sebelum dibeli dan dikonsumsi. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian yaitu: sesuatu yang tidak dapat

disentuh dan tidak dapat dirasakan dan sesuatu yang tdak

mudah didefinisikan, dirumuskan, atau dipahami secara

rohaniah.

b. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.

Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian

diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri

khusus dalam pemasaran jasa. Faktor lain yang perlu pula

diperhatikan secara cermat adalah ketersediaan dan akses

terhadap fasilitas pendukung jasa.

c. Bervariasi (Heterogeneity/Variability/Inconsistency)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa

tersebut diproduksi. Terdapat tiga faktor yang menyebabkan


(42)

pelanggan selama penyampaian jasa, moral/motivasi karyawan

dalam melayani pelanggan, dan beban kerja perusahaan.

d. Tidak tahan lama (Perishability)

Perishability berarti jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Permintaan pelanggan terhadap

sebagian besar jasa sangat fluktuatif dan dipengaruhi faktor

musiman yang dapat berubah sewaktu waktu. Kegagalan

memenuhi permintaan puncak akan menimbulkan

ketidakpuasan pelanggan dan dalam banyak kasus kualitas jasa

mengalami penurunan signifikan.

e. Tidak ada rasa memiliki (Lack of ownership)

Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh

atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Barang

tersebut dapat dikonsumsi, disimpan, dan dijual. Di lain pihak,

pada pembelian jasa, pelanggan hanya memiliki akses personal

atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas.

C. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa


(43)

dan penentuan kegiatan tersebut (Swastha dan Handoko 2010:10).

Sedangkan menurut Engel (1992:3), perilaku konsumen adalah

kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan,

mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk di dalamnya

proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli kegiatan

tersebut.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Ada dua hal penting dalam perilaku konsumen di dalam dua

pengertian tersebut yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan

fisik yang melibatkan individu dalam penilaian (Swastha dan Handoko

2007:17), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kosumen yaitu:

a. Faktor-faktor Ekstern

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai

lapisan masyarakat dimana ia dilahirkan dan dibesarkan.

Berarti bahwa konsumen yang berasal dari lapisan

masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai

penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang

berbeda-beda terhadap harga jual suatu produk, kualitas,

serta jenis produk. Faktor-faktor ekstern tersebut antara

lain:


(44)

Budaya adalah seperangkat pola perilaku secara

sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan

cara-cara lain pada anggota masyarakat tertentu

(dikutip dalam Sutisna, 2000:223). Perilaku konsumen

yang ditentukan oleh kebudayaan ini tercermin dari

cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam permintaan

terlebih pada harga jual, kualitas, gaya hidup, dan jenis

produk.

9 Kelas Sosial

Menurut Kotler (2000:186) kelas sosial adalah

pembagian masyarakat yang relative homogen dan

permanen yang tersusun secara hirarki dan yang

anggotanya menganut nilai-nilai, amanat dan perilaku

yang serupa. Contohnya dengan adanya nasib sosial

yang berbeda antara individu akan menimbulkan suatu

perasaan tertentu terhadap produk.

Kelas sosial ini bisa ditujukkan oleh perbedaan

gaya hidup yang terjadi pada populasi penduduk,

karena setiap penduduk mempunyai gaya hidup yang

berbeda-beda.


(45)

Kelompok-kelompok sosial adalah kekuatan

sosial yang menjadi tempat individu-individu

berinteraksi satu sama lain, karena adanya hubungan

diantara mereka (Swastha dan Handoko, 2006:66).

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

kelompok sosial dan referensi mempengaruhi perilaku

seseorang dan dapat dijadikan pedoman oleh

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian jasa

suatu fitness center dari faktor harga, kelengkapan dan kualitas alat, serta fasilitas yang beragam.

9 Keluarga

Anggota keluarga akan memberikan pengaruh

yang kuat terhadap perilaku pembelian. Suatu saat

seorang anggota keluarga dapat berfungsi sebagai

pengambil keputusan, tetapi pada saat yang berlainan

ia dapat berbuat sebagai pembelinya.

b. Faktor-faktor intern

Faktor-faktor intern menyangkut psikologis pribadi

seseorang yang pengaruhnya sangat besar terhadap perilaku

konsumen dalam melakukan pemebelian jasa suatu tempat


(46)

9 Motivasi

Motif adalah kekuatan pendorong yang

menyebabkan seseorang melakukan tindakan untuk

memenuhi kebutuhannya (Lamb dkk, 2001:228).

Definisi yang hampir sama dari Kotler (1998.2005)

motif atau dorongan adalah suatu kebutuhan yang

cukup kuat mendesak untuk mengarahkan seseorang

agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu.

Beberapa di antara kebutuhan seseorang pada suatu

waktu adalah biogenic yakni muncul dari ketegangan biologis seperti rasa lapar, haus, dan tidak nyaman.

Dan kebutuhan lainnya adalah psychogenic, yaitu muncul dari ketegangan psikologis seperti kebutuhan

untuk diakui, penghargaan, atau merasa diterima oleh

lingkungan.

Menurut Swastha (2009:87), motif

dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu:

9 Keinginan fisik (seperti keinginan terhadap makanan, minuman, seks, dan pertumbuhan

badan).

9 Keinginan psikologis, seperti:


(47)

b)Motif produk dan perlindungan (mengapa

konsumen membeli kepada penjual).

c) Motif primer dan motif selektif (alasan

untuk membeli suatu produk).

Motivasi dikatakan penting karena motivasi

adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan,dan

mendukung perilaku manusia (Setiadi,2003:94). Jadi,

motivasi dapat dikatakan sebagai suatu keadaan di

dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan

individu untuk melakukan kegiatan kegiatan guna

mencapai suatu tujuan.

9 Persepsi

Persepsi dapat dirumuskan dalam arti proses

seorang individu memilih, mengorganisasi, dan

menafsirkan masukan-masukan informasi untuk

menciptakan sebuah gambar yang bermakna tentang

dunia (Kotler, 1994:248). Persepsi tidak hanya

tergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada

rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan

sekitar dan keadaan individu tersebut. Persepsi juga

sangat berpengaruh pada faktor-faktor dalam


(48)

harga yang murah, kualitas alat yang baik, fasilitas

yang lengkap dan lain-lain.

9 Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian dalam diri seseorang itu

berbeda-beda. Kita mendefinisikan kepribadian sebagai

karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang

yang menyebabkan tanggapan yang relative konsisten

dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian

biasanya dijelaskan dengan ciri-ciri bawaan seperti

kepercayaan diri, dominasi, otonomi, perbedaan,

kondisi sosial, keadaan pembelaan diri, dan

kemampuan beradaptasi.

9 Proses Belajar

Menurut Swastha dan Handoko (2000:86) belajar

dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan

perilaku yang terjadi sebagai hasil akibat adanya

pengalaman. Dalam hal perubahan perilaku tersebut

bersifat tetap atau permanen dan bersifat lebih

fleksibel. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi

antara manusia yang dasarnya bersifat individual


(49)

9 Sikap

Sikap seseorang adalah predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) untuk memberikan tanggapan

terhadap rangsangan lingkungan, yang dapat memulai

atau membimbing tingkah laku orang tersebut. Sikap

biasanya memberikan penilaian (menerima atau

menolak) terhadap obyek atau produk yang

dihadapinya (Swastha dan Handoko, 2000:93).

D. Definisi Kesehatan dan Kebugaran

Kebugaran adalah gabungan antara olahraga dan aktivitas yang

dilakukan di tempat olahraga atau pusat kebugaran atau di rumah. Tujuan

akhir latihan kebugaran adalah untuk:

1. Keadaan tubuh yang baik secara menyeluruh.

2. Pembakaran lemak dan kelangsingan (spinning, aerobik,

kebugaran jantung, dan lain-lain).

3. Pertumbuhan tubuh atau bertambah kuatnya otot.

Kesehatan atau health berasal dari kata wholeness yang mirip dengan bahasa Anglo saxon, yakni whole, hale, and holy (Sheridan, 1992). Konsep kesehatan merupakan dimensi menyeluruh, akibat dari interaksi kompleks


(50)

Dalam organisasi kesehatan dunia (WHO), kesehatan didefinisikan

sebagai “a state of complete physical, mental and social well-being and not morely the absence of disease or firmity”. (Sheridan, 1992). Menurut definisi tersebut maka kesehatan bukan hanya aspek fisik, tetapi juga mental dan

sosial.

E. Pengertian Klub Kebugaran atau Fitness Center

Oleh sebagian masyarakat awam klub diartikan sebagai perkumpulan,

atau suatu perkumpulan yang memiliki wadah dan ruang-ruang tertentu untuk

melakukan aktivitas yang berhubungan dengan klubnya. Hal ini juga dapat

dikatakan sebagai kelompok orang yang dipersatukan dalam ikatan sosial atau

minat yang sama, dimana diantara anggota terjadi pertemuan secara sukarela

dan berpartisipasi pada aktifitas yang diikuti secara regular.

Secara garis besar bentuk klub terbagi dalam tiga jenis, yakni executive club, sport club, dan night club. Fitness center termasuk dalam sport club yang berarti dikhususkan bagi penggemar olahraga maupun menggemari

berbagai jenis olahraga yang terbuka untuk umum dan memiliki iuran yang

harus dibayar jika ingin menjadi anggota atau ikut serta di dalamnya.

Secara terminologi klub kebugaran merupakan kegiatan berolahraga

yang dilaksanakan di tempat-tempat olahraga dan bersifat umum dan public.

Longmann dalam Dictionary of Contemporary English, menuliskan bahwa

klub kebugaran adalah suatu wadah atau sarana atau tempat perkumpulan


(51)

aktifitas-aktifitas fisik lainnya yang berhubungan dengan rekreasi, sosialisasi,

dan mengolah kemampuan tubuh agar tetap bugar. Peralatan olahraga yang

digunakan pada pusat kebugaran diarahkan ke kelompok otot pada bagian

tubuh tertentu. Pada pusat kebugaran, peralatan olah raga dibuat spesifik dan

disebut “peralatan kebugaran” atau “mesin kebugaran”.

Klub kebugaran merupakan salah satu fasilitas yang menerapkan gaya

hidup sehat agar orang dapat menikmati hidup yang lebih berkualitas yang

sesuai dengan tren perkembangan kota dan disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat urban.

F. Alasan Konsumen

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan

kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk

mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak (Rangkuti,

2002,44).

Alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian jasa di Tri

Tunggal Fitness Center adalah:

a. Biaya visit harian yang terjangkau

Harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh

pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau

menggunakan suatu produk atau jasa. (Kotler dan Armstrong,


(52)

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen

dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa

yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui

tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk suatu harga yang

sama terhadap semua pembeli.

Dengan biaya visit harian yang relatif murah serta

terjangkau di suatu fitness center atau gym, akan menjadi salah

satu alasan pemilihan suatu fitness center/gym.

b. Biaya pendaftaran member yang terjangkau

Biaya menjadi member yang murah/terjangkau akan

menjadi alasan seorang konsumen melakukan pembelian jasa di Tri

Tunggal Fitness Center.

c. Menjaga kesehatan

Alasan seseorang untuk melakukan aktifitas fitness salah

satunya adalah untuk menjaga atau meningkatkan daya tahan tubuh

serta menjaga kesehatan tubuhnya.

d. Membentuk tubuh

Bentuk tubuh yang ideal adalah dambaan bagi semua pria

maupun wanita. Oleh karena itu, membentuk tubuh adalah salah


(53)

e. Mengikuti Mode/Trend

Mode merupakan gaya yang populer atau diterima saat ini

dalam bidang tertentu. (Kotler dan Armstrong, 2008:327).

f. Sarana pergaulan

Sarana pergaulan merupakan tempat atau situasi di mana

beberapa orang berkumpul dalam sebuah komunitas atas dasar

kesamaan tertentu (dalam kasus penelitian ini adalah orang-orang

yang mempunyai kesamaan suka berolahrga di Tri Tunggal Fitness

Center), sehingga terciptalah komunikasi dan keakraban diantara

mereka.

g. Memperluas relasi sosial

Memperluas relasi sosial merupakan keadaan dimana

kosumen ingin memperluas wawasan pengetahuan dan tentunya

memperbanyak teman dan atau relasi.

h. Karena coba-coba

Coba-coba merupakan keadaan dimana konsumen ingin

merasakan atau melakukan sebuah tindakan tertentu secara


(54)

sebelumnya itu, yang didorong oleh rasa ingin tahu dan penasaran

saja.

i. Diajak oleh teman

Merupakan suatu minat atau keinginan yang timbul di

dalam diri kosumen dikarenakan hanya ikut-ikutan teman atau

mengikuti ajakan teman.

j. Fasilitas alat-alat fitness yang baik dan sesuai kebutuhan

Menurut Zakiah Darajat (dalam

www.spotflas.blogspot.co.id, diakses tanggal 23 Oktober 2015) fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya

dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Sedangkan menurut Suhairsimi Arikonto (dalam

www.spotflas.blogspot.co.id, diakses tanggal 23 Oktober 2015) fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat

mempermudah dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu

usaha.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli,

dapat dirumuskan bahwa fasilitas alat alat fitness yang baik dan

sesuai kebutuhan adalah bagaimana kelengkapan dan kualitas suatu


(55)

konsumen untuk mencapai suatu tujuan dalam kegiatannya

berolahraga di suatu pusat kebugaran.

k. Lahan parkir yang luas

Lahan parkir adalah suatu kebutuhan yang mutlak yang

harus dimiliki oleh perkantoran, sekolah, ataupun dalam penelitian

ini adalah suatu pusat kebugaran. Lahan parkir yang cukup untuk

memenuhi kapasitas konsumen, akan menjadi salah satu alasan

konsumen memilih dan membeli jasa dari suatu pusat fitness center/gym.

l. Lahan parkir yang aman

Lahan parkir yang luas saja belum cukup untuk menjaga

kepuasan konsumen terhadap perusahaaan. Tingkat keamanan yang

baik juga akan menjadi alasan konsumen memilih dan membeli

jasa dari suatu fitness center/gym.

m. Instruktur yang berpengalaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (diakses tanggal

23 Oktober 2015), pengertian instruktur adalah orang yang

bertugas mengajarkan sesuatu dan sekaligus memberikan latihan

dan bimbingannya. Dalam penelitian ini adalah instruktur di dalam


(56)

berpengalaman yang menjadikan alasan konsumen untuk membeli

jasa Tri Tunggal Fitness Center.

n. Informasi dari teman

Informasi dari orang dekat misalnya seorang teman dapat

menjadi salah satu alasan seseorang melakukan pembelian jasa di

fitness center/gym/

o. Informasi dari iklan di media cetak maupun elektronik

Dengan melihat ataupun mendengar iklan di media

cetak/elektronik akan mendorong seseorang untuk melakukan

pembelian jasa di fitness center/gym

p. Informasi dari spanduk/brosur/poster

Dengan melihat ataupun membaca iklan di

spanduk,brosur, atau poster akan mendorong seseorang untuk

melakukan pembelian jasa di fitness center/gym

q. Dekat dari rumah/tempat tinggal

Jarak antara rumah atau tempat tinggal dengan suatu tempat

kebugaran menjadi salah satu alasan konsumen dalam membeli


(57)

r. Dekat dari lingkungan pekerjaan/pendidikan

Jarak antara lingkungan kerja atau lingkungan pendidikan dengan

suatu tempat kebugaran menjadi salah satu alasan konsumen

membeli jasa suatu tempat kebugaran.

s. Dekat dari rumah sakit/PUSKESMAS/layanan kesehatan lain

Keamanan dalam latihan di fitness center menjadi keinginan

mutlak bagi para pengguna jasa ini. Dengan fitness center yang

dekat dengan rumah sakit, akan membuat rasa aman bagi para

konsumen karena aktifitas fitness dinilai cukup rawan mengalami

cidera.

G. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah yang diajukan dan jawaban itu masih akan diuji kebenarannya.

Maka dapatlah dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:

Ho = biaya visit harian, biaya pendaftaran member, menjaga

kesehatan, membentuk tubuh, mengikuti trend/mode, sarana pergaulan,

memperluas relasi sosial, karena coba-coba, diajak teman, fasilitas

yang baik, lahan parkir yang luas, lahan parkir yang aman, instruktur

yang berpengalaman, informasi dari teman, informasi dari iklan,

informasi dari spanduk/brosur/poster, dekat dari rumah/tempat tinggal,


(58)

sakit/PUSKESMAS/layanan kesehatan lain dapat menjadi

alasan-alasan pemilihan fitness center/gym.

                       


(59)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yaitu suatu penelitian yang

mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner

sebagai suatu alat pengumpulan data yang pokok. Kuesioner akan disebarkan

pada anggota/member dari Tri Tunggal Fitness Center yang sudah melakukan

pembelian jasa. Hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku

pada konsumen/member dari Tri Tunggal Fitness Center.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian : Bulan Januari 2016

Lokasi : Tri Tunggal Fitness Center

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai

keterangan. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah

konsumen/member dari Tri Tunggal Fitness Center .


(60)

Obyek penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian

ini, obyek penelitiannya adalah alasan-alasan pemilihan Tri Tunggal

Fitness Center sebagai tempat melatih kebugaran tubuh yang meliputi:

biaya visit harian, biaya pendaftaran member, menjaga kesehatan,

membentuk tubuh, mengikuti trend/mode, sarana pergaulan, memperluas

relasi sosial, karena coba-coba, diajak teman, fasilitas yang baik, lahan

parkir yang luas, lahan parkir yang aman, instruktur yang berpengalaman,

informasi dari teman, informasi dari iklan, informasi dari

spanduk/brosur/poster, dekat dari rumah/tempat tinggal, dekat dari

lingkungan pekerjaan/pendidikan, dan dekat dari rumah

sakit/PUSKESMAS/layanan kesehatan lain.

D. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi

objek pengamatan penelitian (Suryabrata, 2003:25). Dalam penelitian ini

hanya terdapat satu varibael yaitu alasan-alasan pemilihan Fitness Center atau

Gym.

1. Definisi dan indikator variabel

a. Alasan-alasan

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk


(61)

Aspek Alasan-alasan konsumen memilih Tri Tunggal

Fitness Center

Price/Harga - Biaya visit harian terjangkau

- Biaya pendaftaran member terjangkau

Product/Produk • Produk Inti

- Menjaga kesehatan

- Membentuk tubuh

- Mengikuti trend/mode

- Sarana pergaulan

- Memperluas relasi sosial

- Karena coba coba

- Diajak teman

• Produk Penunjang

- Fasilitas yang baik dan sesuai kebutuhan

- Lahan parkir yang luas

- Lahan parkir yang aman


(62)

Promotion - Informasi dari teman

- Informasi dari iklan

- Informasi dari spanduk, brosur dan poster

Place/Tempat - Dekat dari rumah/tempat tinggal

- Dekat dari lingkungan

pekerjaan/pendidikan

- Dekat dengan rumah sakit atau

puskesmas/layanan kesehatan lain

b. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses

pengambilan keputusan membeli dimana konsumen melakukan

pembelian produk/jasa yang diinginkan.

Indikator variabel dari keputusan pembelian adalah

keputusan beli atau tidak.

2. Pengukuran Variabel

1. Alasan-alasan

Pengukuran variabel dari alasan-alasan adalah respon

konsumen berupa jawaban “Ya” dan “Tidak”


(63)

Pengukuran variabel dari keputusan pembelian adalah

jumlah jawaban “Ya” dan “Tidak”

E. Definisi Operasional Variabel a. Variabel Alasan-alasan

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk meakukan

kegiatan yang terdiri dari biaya visit harian, biaya pendaftaran member,

menjaga kesehatan, membentuk tubuh, mengikuti trend/mode, sarana

pergaulan, memperluas relasi sosial, karena coba-coba, diajak teman,

fasilitas yang baik, lahan parkir yang luas, lahan parkir yang aman,

instruktur yang berpengalaman, informasi dari teman, informasi dari iklan,

informasi dari spanduk/brosur/poster, dekat dari rumah/tempat tinggal,

dekat dari lingkungan pekerjaan/pendidikan, dan dekat dari rumah

sakit/PUSKESMAS/layanan kesehatan lainnya yang akan diberi respon

oleh konsumen dengan pernyataan Ya atau Tidak.

b. Variabel Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan

keputusan membeli dimana konsumen melakukan pembelian produk atau

jasa yang diinginkan dengan keputusan beli atau tidak beli.

F. Populasi,Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi


(64)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek /

subyek yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2004:72). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua konsumen/member Tri Tunggal Fitness Center.

2. Sampel

Karena besar populasi tidak dapat diketahui secara pasti berapa

jumlahnya, oleh karena itu sulit mencari berapa jumlah populasi yang

tepat, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

n = Z² / 4 (moe)²

n = 1,42² / 4 (0,1)²

n = 50,41

Keterangan :

n = jumlah sampel

Z = Nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan

penentuan sampel persen. Pada α dan Z = 1,42 moe = margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa

ditoleransi biasanya 10%

Hasil perhitungan menggunakan rumus didapat sampel dengan jumlah

50,41, maka dibulatkan menjadi 50. Oleh karena itu digunakan 50


(65)

3. Teknik sampling (teknik pengambilan sampel)

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah

Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,

2001:77).

G. Sumber Data

Data menurut Supranto (1981:1) berarti bahwa sesuatu yang diketahui

atau dianggap. Dengan demikian data dapat memberikan gambaran tentang

suatu keadaan atau persoalan. Dalam penelitian ini dibutuhkan data primer dan

data sekunder:

Data primer, yaitu data yang berasal dari responden yaitu hasil

penelitian melalui penyebaran kuesioner yang diberikan kepada konsumen

yang sudah melakukan pembelian produk / jasa dari Tri Tunggal Fitness

Center. Data primer yang dibutuhkan adalah alasan-alasan konsumen

melakukan pembelian jasa Tri Tunggal Fitness Center.

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka dan

informasi yang akan diteliti.

H. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner


(66)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan

memberikan pernyataan dalam bentuk tertulis kepada responden.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami,

dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literature,

baik buku, jurnal, karya tulis, majalah, ataupun koran yang relevan

dengan topik, fokus atau variabel penelitian.

I. Teknik Pengukuran Data

Untuk memperoleh data penulis membagikan kuesioner kepada

responden. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan topik yang diteliti. Kuesioner pada penelitian dibagi

menjadi dua bagian, yaitu:

Bagian I : Berisi pertanyaan mengenai data diri responden yang

mencantumkan nama, jenis kelamin, usia, lama menggunakan jasa, dan

pekerjaan / profesi responden.

Bagian II : Berisi pernyataan mengenai alasan-alasan konsumen

melakukan pembelian jasa di Tri Tunggal Fitness Center.

Teknik pengukuran data yang digunakan adalah skala Guttman menjelaskan pada responden apakah setuju atau tidak setuju atas berbagai

pernyataan yang berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti


(67)

Setelah data terkumpul dan terisi, data dipilih berdasarkan skor,

untuk jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0, dengan

menggunakan skala Guttman kita ingin mendapatkan jawaban yang tegas

terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Di dalam suatu penelitian, masalah penggunaan alat ukur perlu

mendapat perhatian agar hasil yang diperoleh dapat mencerminkan keadaan

yang sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran yang ilmiah

haruslah memenuhi kriteria valid dan reliable (andal). Akan tetapi sebelum

menganalisa mengenai konsumen haruslah terlebih dahulu diadakan

pengujian validitas dan reliabilitas dari kuesioner sebagai alat mengukur

konsumen.

1. Pengujian Validitas

Menurut Simamora (2004:172) pengujian validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan

suatu instrument. Dimana suatu instrument dianggap valid jika

mampu mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu

memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita buat untuk

responden mampu mengukur variabel X (alasan seseorang)


(68)

untuk melatih kebugaran tubuh). Maka kita menggunakan rumus

Product Moment menurut Sugiyono (2009:356) sebagai berikut:

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment) N : Banyaknya sampel uji coba

X : Skor item bernomer ganjil

Y : Skor item bernomer genap

Untuk menentukan instrument itu valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r table dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r table dengan taraf keyakinan 95%, maka

instrument tersebut dikatakan tidak valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu alat ukur untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Butir-butir

pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten. Dalam penelitian ini, pengujian


(69)

Pengukuran kehandalan butir pertanyaan dengan menyebarkan

kuesioner kepada responden, lalu hasil skornya diukur korelasinya

antara skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan

computer program SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,60.

K. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Test Cochran Q

Setelah data siap untuk dianalisis, peneliti menentukan teknik

analisis data yaitu menggunakan metode Test Cochran Q. Karena melalui metode ini peneliti ingin mengetahui atribut apa saja yang dianggap sah

(valid). Atribut yang valid merupakan atribut yang berpengaruh dan

dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian produk fashion

secara online (Simamora:2004). Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Keterangan:


(70)

N = jumlah sampel yang diuji

Ri = jumlah data pada kelompok ulangan ke-j

Ci = jumlah data pada kategori/perlakuan ke-i

Dengan data yang ada, selanjutnya perhitungan statistic menggunakan

rumus Cochran Q-Test. Bunyi Ho dan Ha sebagai berikut:

Ho : biaya visit harian, biaya pendaftaran member, menjaga

kesehatan, membentuk tubuh, mengikuti trend/mode, sarana

pergaulan, memperluas relasi sosial, karena coba-coba, diajak

teman, fasilitas yang baik, lahan parkir yang luas, lahan

parkir yang aman, instruktur yang berpengalaman, informasi

dari teman, informasi dari iklan, informasi dari

spanduk/brosur/poster, dekat dari rumah/tempat tinggal,

dekat dari lingkungan pekerjaan/pendidikan, dan dekat dari

rumah sakit/PUSKESMAS/layanan kesehatan lain dapat

menjadi alasan-alasan pemilihan fitness center/gym.

Ha : Beberapa alasan dari biaya visit harian, biaya pendaftaran

member, menjaga kesehatan, membentuk tubuh, mengikuti

trend/mode, sarana pergaulan, memperluas relasi sosial,

karena coba-coba, diajak teman, fasilitas yang baik, lahan


(71)

berpengalaman, informasi dari teman, informasi dari iklan,

informasi dari spanduk/brosur/poster, dekat dari

rumah/tempat tinggal, dekat dari lingkungan

pekerjaan/pendidikan, dan dekat dari rumah

sakit/PUSKESMAS/layanan kesehatan lain tidak/bukan

merupakan alasan-alasan pemilihan fitness center/gym.

Atribut-atribut yang ada diuji dengan menggunakan Cochran Q-Test secara bertahap yaitu: langkah pertama dengan menguji semua atribut, apabila hasil perhitungan menolak Ho maka langkah

selanjutnya adalah menghilangkan nilai Cj terendah kemudian kembali

melakukan perhitungan statistic dengan Cochran Q-Test. Bila hasil perhitungan tersebut masih menolak Ho maka langkah selanjutnya

adalah dengan menghilangkan nilai Cj terendah yang kedua, kemudian

kembali dilakukan perhitungan statistic dengan rumus Cochran Q-Test. Langkah tersebut harus dilakukan sampai pada perhitungan statistic memperoleh hasil menerima Ho dan dapat disimpulkan

atribut-atribut apa saja yang menentukan alasan konsumen memilih Tri


(72)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum dari Tri Tunggal Fitness

Center diantaranya adalah sekilas tentang sejarah berdirinya Tri Tunggal Fitness

Center, visi dan misi perusahaan, Fitness Center dalam perspektif manajemen,

sistem kerja di Tri Tunggal Fitness Center, dan fasilitas penunjang.

A. Sejarah singkat berdirinya Tri Tunggal Fitness Center

Sejarah berdirinya Tri Tunggal Fitness Center ini bermula dari hobi

serta pekerjaan Bapak Sugiyanto yang adalah seorang atlet Angkat Besi,

Beliau menekuni olahraga angkat besi sejak tahun 1979. Di kala itu beliau

kelas 5 SD dan hingga usianya yang ke 30 tahun barulah beliau

memutuskan untuk pensiun dari cabang olahraga angkat besi. Namun

ternyata di tahun 1990 beliau sudah menekuni fitness dan pernah menjadi

seorang instruktur fitness di Surabaya selama 9 tahun dan di Balikpapan

juga selama 9 tahun.

Di tahun 2010 di saat bapak Sugiyanto bertempat tinggal di

Yogyakarta, barulah beliau mendirikan Tri Tunggal Fitness Center di

daerah Wirosaban. Tri Tunggal berasal dari nama jalan tempat dimana

rumah tinggal sekaligus usaha fitness center ini berada. Dengan

bermodalkan alat-alat yang berkualitas baik dan cukup lengkap, Tri

Tunggal Fitness center berkembang sangat pesat walaupun tempatnya


(73)

B. Visi dan Misi perusahaan

Di dalam bisnis ini Bapak Sugiyanto selaku pemilik dari Tri Tunggal

Fitness Center mempunyai visi dan misi. Visi dari bisnis ini adalah

menyeimbangkan antara kebugaran dan kesehatan tubuh bagi masyarakat

pengguna jasa fitness sehingga membentuk manusia yang sehat dan

berkompetensi tinggi.

Sedangkan misi dari bisnis ini adalah menciptakan kebersamaan antara

sesama member ataupun para pecinta fitness dalam suatu klub fitness Tri

Tunggal. Karena menurut bapak Sugiyanto apabila dalam suatu fitness

center tercipta suatu kebersamaan dapat menciptakan loyalitas konsumen

yang diharapkan dapat terjalin hubungan yang harmonis antara pemilik

dan pelanggan. Usaha-usaha yang dilakukan oleh bapak Sugiyanto dalam

membentuk kebersamaan antara sesama pelanggan adalah dengan

mengadakan kumpul-kumpul bersama, sharing, latihan bersama dan

makan bersama.

Selain visi dan misi perusahaan ini juga mempunyai tujuan. Tujuan dari

usaha ini antara lain dengan semakin banyaknya pelanggan yang datang

dan mendaftar maka akan semakin besar pula keuntungan dan pendapatan

yang diperoleh. Selain itu berbagai usaha yang telah dilakukan oleh bapak

Sugiyanto di atas juga bertujuan untuk mempertahankan keberadaan Tri

Tunggal Fitnes Center serta mengembangkan usaha dengan perkembangan


(74)

C. Visualisasi perusahaan jasa Tri Tunggal Fitness Center

Sebagai perusahaan jasa Tri Tunggal fitness center telah memberikan

sumbangan jasa. Perusahaan ini punya andil besar dalam membentuk

masyarakat yang sehat serta mempunyai kebugaran tubuh. Keberadaan Tri

Tunggal fitness center di daerah Wirosaban mendapatkan tanggapan yang

positif dari masyarakat sekitar dikarenakan dengan adanya Tri Tunggal

fitness center masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka akan

kesehatan dan kebugaran tubuh, terbukti dengan banyaknya konsumen

setiap harinya.

Tri Tunggal Fitness Center memberikan solusi bagi masyarakat yang

menginginkan untuk memiliki bentuk tubuh yang ideal, pihak perusahaan

akan selalu memberikan pengarahan serta pelatihan terhadap para

konsumen tentu saja dengan latihan yang sesuai dengan prosedur

kesehatan.

Sebagai perusahaan jasa Tri Tunggal Fitness Center akan selalu

berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Pelayanan

yang dimaksud adalah seputar pelatihan kepada para anggota dari Tri

Tunggal Fitness center yang diberikan oleh orang yang ahli dibidang

kebugaran tubuh. Serta bagi para anggota baru akan diberikan pengarahan

dan pelatihan khusus untuk cara penggunaan alat-alat fitness.

D. Fasilitas penunjang

Sebagai suatu perusahaan jasa yang bergerak di bidang kebugaran dan


(1)

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

ITEM2 17 33

ITEM6 7 43

ITEM7 7 43

ITEM9 30 20

ITEM10 6 44

ITEM12 1 49

ITEM13 18 32

ITEM15 44 6

ITEM16 39 11

ITEM18 18 32

ITEM19 7 43

Test Statistics

N 50 Cochran's

Q

188.517

df 10 Asymp.

Sig.

.000


(2)

 

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

ITEM2 17 33

ITEM6 7 43

ITEM7 7 43

ITEM9 30 20

ITEM10 6 44

ITEM12 1 49

ITEM13 18 32

ITEM16 39 11

ITEM18 18 32

ITEM19 7 43

Test Statistics

N 50 Cochran's

Q

130.359


(3)

 

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

ITEM2 17 33

ITEM6 7 43

ITEM7 7 43

ITEM9 30 20

ITEM10 6 44

ITEM12 1 49

ITEM13 18 32

ITEM18 18 32

ITEM19 7 43

Test Statistics

N 50 Cochran's

Q

76.456

df 8 Asymp.

Sig.

.000


(4)

Frequencies

Value

0 1

ITEM2 17 33

ITEM6 7 43

ITEM7 7 43

ITEM10 6 44

ITEM12 1 49

ITEM13 18 32

ITEM18 18 32

ITEM19 7 43

Test Statistics

N 50 Cochran's

Q

42.441

df 7 Asymp.

Sig.

.000


(5)

 

 

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

ITEM2 17 33

ITEM6 7 43

ITEM7 7 43

ITEM10 6 44

ITEM12 1 49

ITEM19 7 43

Test Statistics

N 50 Cochran's

Q

24.636

df 5 Asymp.

Sig.

.000

 

 


(6)

 

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

ITEM6 7 43

ITEM7 7 43

ITEM10 6 44

ITEM12 1 49

ITEM19 7 43

Test Statistics

N 50 Cochran's

Q

6.800

df 4 Asymp.

Sig.

.147