PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING (CL) MELALUI METODE DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA POKOK BAHASAN PENDAPATAN NASIONAL : Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 G

(1)

No. Daftar: 74/UN.40.FPEB.I.PL/2013

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE

LEARNING (CL) MELALUI METODE DISKUSI DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK TEAM ACCELERATED

INSTRUCTION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

PADA POKOK BAHASAN PENDAPATAN NASIONAL

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh :

Gita Sevtiani Roseti NIM. 0805446

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE

LEARNING (CL) MELALUI METODE DISKUSI DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK TEAM ACCELERATED

INSTRUCTION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

PADA POKOK BAHASAN PENDAPATAN NASIONAL

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Dadang Dahlan, M.Pd. Dr. A. Jajang W Mahri, M.Si. NIP. 19571205 198203 1 002 NIP. 19641203 199302 1 001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ikaputera Waspada, MM. NIP. 19610420 198703 1 002


(3)

LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE

LEARNING (CL) MELALUI METODE DISKUSI DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK TEAM ACCELERATED

INSTRUCTION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

PADA POKOK BAHASAN PENDAPATAN NASIONAL

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Oleh:

Gita Sevtiani Roseti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Gita Sevtiani Roseti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa izin dari pemilik.


(4)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten

Cirebon)” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri tanpa melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Februari 2013 Yang membuat pernyataan,


(5)

ABSTRAK

Gita Sevtiani Roseti (2013). Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon). Di bawah bimbingan Dr. Dadang Dahlan, M.Pd. dan Dr. A. Jajang W Mahri, M.Si.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran pada pokok bahasan ‘Pendapatan Nasional’ dengan menggunakan model cooperative learning melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik team accelerated instruction.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen kuasi. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen murni (tru eksperimental desaign) atau Pre Test – Post Test Control Group Desain. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis pilihan ganda sebanyak 40 soal. Instrumen diuji cobakan sebanyak dua kali yaitu pada saat pre test dan post test. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap instrumen guna mendapatkan soal istrumen penelitian yang baik, pengujian data pre test dan post test, uji normalitas, homogenitas, dan N-gain dengan uji hipotesis (uji-t) guna mendapatkan nilai perbedaan kedua kelas.

Hasil penelitian menujukan terdapat pengaruh penggunaan model

cooperative learning melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik team accelerated instruction dalam meningkatkan pemahaman konsep pada pokok bahasan ‘Pendapatan Nasional’. Berdasarkan uji hipotesis (uji-t) yang menujukan bahwa nilai rata-rata N-gain pada kelas eksperimen sebesar 0,67 sedangkan kelas kontrol hanya sebesar 0,50. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep pada pokok bahasan ‘Pendapatan Nasional’, antara siswa yang menggunakan model cooperative learning melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik team accelerated instruction dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran direct instruction melalui metode ceramah.

Kata kunci : Pemahaman konsep, model cooperative learning melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik team accelerated instruction.


(6)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

ABSTRACT

Gita Sevtiani Roseti (2013). Effect of Application of Model Cooperative Learning (CL) Through discussions with Using Method Engineering Team Accelerated Instruction (TAI) to understanding the concept of National Income Highlights (Experimental Study on Students of Class X at SMA Negeri 1 Gegesik Cirebon regency). Under the guidance of Dr. Dadang Dahlan, M.Pd. and Dr. A. Jajang W Mahri, M.Si.

The purpose of this study was to determine differences in students' understanding of concepts before and after the learning process on the subject of 'National Income' by using a model of cooperative learning through discussion method using the techniques of team accelerated instruction.

The method used in this research is a quasi experimental method. The design used in this study is purely experimental (experimental tru desaign) or Pre Test - Post Test Control Group Design. The instrument used in this study in the form of multiple-choice written test as many as 40 questions. Instruments tested twice during the pre-test and post test. Data processing is done by testing the instrument in order to get good research about istrumen, test data pre test and post test, normality test, homogeneity, and N-gain with hypothesis testing (t-test) in order to obtain the value difference between the two classes.

The results are the effect of using a model addressing cooperative learning through discussion methods by using team accelerated instruction in improving the understanding of the concept on the subject of 'National Income'. Based on the hypothesis test (t-test), which addressed that the average value of the N-gain of 0.67 while the experimental class classroom control only of 0.50. It can be concluded that there are differences in the understanding of concepts on the subject of 'National Income', among students who use the model of cooperative learning through discussion method using the techniques of team accelerated instruction and student learning model that uses direct instruction through lecture method.

Keywords : Understanding of concepts, models of cooperative learning through discussion methods by using team accelerated instruction.


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 9

1.5.2 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 12

2.1 Tinjauan Pustaka ... 12

2.1.1 Konsep Belajar ... 12

2.1.2 Konsep Pembelajaran ... 13

2.1.3 Pemahaman ... 15

2.1.3.1 Definisi Pemahaman ... 15

2.1.3.2 Konsep Pemahaman ... 16

2.1.3.3 Dimensi Pemahaman ... 18

2.1.3.4 Indikator Pemahaman ... 19

2.1.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman ... 20

2.1.3.6 Langkah-langkah dalam Meningkatkan Pemahaman ... 22

2.1.4 Model Cooperative Learning Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction ... 23

2.1.4.1 Model Cooperative Learning ... 23

2.1.4.1.1 Konsep Cooperative Learning ... 23

2.1.4.1.2 Langkah-langkah dalam Cooperative Learning ... 24

2.1.4.2 Konsep Metode Diskusi ... 25

2.1.4.3 Konsep Teknik Team Accelerated Instruction ... 27

2.1.5 Hakikat Pembelajaran Ekonomi ... 28

2.2 Penelitian Terdahulu ... 29

2.3 Kerangka Pemikiran ... 32

2.3.1 Keterkaitan antara Model Cooperative Learning melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction dengan Pemahaman Siswa pada Konsep ... 34

2.4 Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... 38

3.2 Metode Penelitian... 38


(8)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 40

3.5 Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 41

3.6 Prosedur Penelitian... 43

3.7 Instrumen Penelitian... 45

3.8 Analisis Uji Instrumen ... 46

3.8.1 Uji Validitas ... 46

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 47

3.8.3 Tingkat Kesukaran ... 48

3.8.4 Daya Pembeda ... 49

3.9 Metode dan Analisis Data ... 53

3.9.1 Uji Normalitas ... 53

3.9.2 Uji Homogenitas ... 54

3.9.3 Uji Hipotesis ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian ... 57

4.2 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 58

4.2.1 Sejarah Sekolah ... 58

4.2.2 Visi dan Misi Sekolah ... 59

4.2.3 Keadaan Sekolah ... 60

4.3 Deskripsi Hasil Uji Coba Instrumen ... 61

4.3.1 Validitas ... 61

4.3.2 Reliabilitas ... 62

4.3.3 Tingkat Kesukaran ... 62

4.3.4 Daya Pembeda ... 63

4.4 Deskripsi Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Diskusi dengan Teknik Team Accelerated Instruction ... 63

4.5 Analisis Hasil Pengolahan Data Penelitian ... 66

4.5.1 Data Tes Awal (Pre Test) ... 66

4.5.2 Data Tes Akhir (Post Test) ... 69

4.5.3 Data Skor Gain ... 72

4.5.4 Data Skor N-Gain ... 78

4.6 Analisis Pengolahan Data Metode Penelitian ... 80

4.6.1 Uji Normalitas ... 80

4.6.2 Uji Homogenitas ... 81

4.6.3 Uji Hipotesis ... 82

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nilai Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X-7 di SMA Negeri 1

Gegesik ... 3

Tabel 1.2 Persentase Nilai Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X-7 di SMA Negeri 1 Gegesik ... 4

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 25

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 40

Tabel 3.2 Kriteria Indeks Kesulitan Soal ... 49

Table 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda ... 51

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Gain ... 53

Tabel 4.1 Data Hasil Pre Test ... 68

Tabel 4.2 Data Hasil Post Test ... 71

Tabel 4.3 Skor Gain Kelas Ekksperimen dan Kontrol (pertemuan I) ... 73

Tabel 4.4 Skor Gain Kelas Ekksperimen dan Kontrol (pertemuan II) ... 74

Tabel 4.5 Skor Gain Kelas Ekksperimen dan Kontrol (pertemuan III) ... 76

Tabel 4.6 Skor Gain Kelas Ekksperimen dan Kontrol (pertemuan IV) ... 77

Tabel 4.7 Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 79

Tabel 4.8 Uji Normalitas dengan Chi-Square ... 80

Tabel 4.9 Uji Homogenitas dengan Levene’s Test ... 81

Tabel 4.10 Hasil Hipotesis Pre Test Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 82

Tabel 4.11 Hasil Hipotesis Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen ... 83

Tabel 4.12 Hasil Hipotesis Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol ... 84


(10)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir ... 36

Gambar 3.1 Pre Test – Post Test Control Group Desain ... 39

Gambar 4.1 Nilai Rata-rata Pre Test Setiap Pertemuan ... 67

Gambar 4.2 Rata-rata Hasil Nilai Pre Test Siswa ... 69

Gambar 4.3 Nilai Rata-rata Post Test Setiap Pertemuan ... 71

Gambar 4.4 Rata-rata Hasil Nilai Post Test Siswa ... 72

Gambar 4.5 Rata-rata Nilai Skor Gain (Pertemuan I) ... 74

Gambar 4.6 Rata-rata Nilai Skor Gain (Pertemuan II) ... 75

Gambar 4.7 Rata-rata Nilai Skor Gain (Pertemuan III) ... 77

Gambar 4.8 Rata-rata Nilai Skor Gain (Pertemuan IV) ... 78


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 96

1.1 Silabus Kelas Eksperimen ... 97

1.2 Silabus Kelas Kontrol ... 106

1.3 Kisi-kisi Penulisan Soal Pre Test dan Post Test ... 115

1.4 Instrumen (Soal) ... 138

Lampiran 2 ... 147

2.1 Uji Validitas ... 148

2.2 Tabel Lampiran 2.1 Hasil Perhitungan Validitas ... 149

2.3 Uji Reliabilitas ... 150

2.4 Uji Tingkat Kesukaran ... 152

2.5 Tabel Lampiran 2.2 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran ... 153

2.6 Uji Daya Pembeda ... 154

2.7 Tabel Lampiran 2.3 Hasil Perhitungan Daya Pembeda ... 161

2.8 Daftar Absen Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 162

2.9 Pre Test Kelas Eksperimen ... 164

2.10 Pre Test Kelas Kontrol ... 165

2.11 Post Test Kelas Eksperimen ... 166

2.12 Post Test Kelas Kontrol ... 167

2.13 Tabel Lampiran 2.4 Nilai Pre Test Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 168

2.14 Tabel Lampiran 2.5 Nilai Pre Test Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 169

2.15 Tabel Lampiran 2.6 Nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 170

2.16 Tabel Lampiran 2.7 Nilai Post Test Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol .. 171

2.17 Jumlah Jawaban Benar Pre Test dan Post Test ... 172

2.18 Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 173

2.19 Gain dan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 174

2.20 Gain Per Pertemuan Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 175

Lampiran 3 ... 176

3.1 Hasil Pre Test ... 177

3.2 Hasil Post Test ... 177

3.3 Skor Gain Per Pertemuan ... 178

3.4 Skor N-Gain ... 178

3.5 Uji Normalitas ... 179

3.6 Uji Homogenitas ... 179

3.7 Uji Hipotesis 1 ... 180

3.8 Uji Hipotesis 2 ... 181

3.9 Uji Hipotesis 3 ... 183

3.10 Uji Hipotesis 4 ... 184


(12)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

4.1 RPP Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 185

Lampiran 5 ... 303

5.1 Dokumentasi Kelas Eksperimen ... 304

5.2 Dokumentasi Kelas Kontrol ... 306


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini telah membawa perubahan pada manusia dalam berbagai bentuk aspek kehidupan. Hal tersebut dapat memberikan manfaat positif bagi manusia dalam era persaingan global yang semakin ketat seperti sekarang ini. Agar dapat bersaing dengan bangsa lain, setiap negara harus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pengembangan dan peningkatan tersebut harus dilakukan secara terencana, berkesinambungan, efektif dan efisien melalui proses pembangunan. Salah satu peningkatan pembangunan tersebut adalah dengan cara meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

Meningkatkan kualitas pembelajaran agar menjadi lebih baik dan terencana, merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan sekarang ini salah satunya adalah lemahnya proses pembelajaran, dan pada kenyataannya pelaksanaan pendidikan kita di sekolah belum sesuai dengan harapan. Hal ini terjadi pada pembelajaran ekonomi, khususnya pada proses pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon.

Salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses belajar yang dilaksanakan (Sudjana dalam Irmansyah, 2011:33). Dalam proses


(14)

2

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

pembelajaran guru hendaknya memberikan arahan kepada siswa tentang bagaimana siswa harus belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Weinstein dan Mayer dalam Irmansyah (2011:34) bahwa: “good teaching includes teaching students how to learn, how to remember, how to think, and how to motivate themselves”.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku manusia yang terjadi secara menyeluruh dan meyangkut berbagai ranah kognitif, afektif dan psikomotor, akibat adanya perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan. Sebagaimana dinyatakan oleh Robert M. Gagne dalam Sagala (2010:17) mengemukakan bahwa: „belajar merupakan kegiatan yang kompleks dan hasil belajar berupa kapabilitas. Timbulnya kapabilitas disebabkan, i) stimulasi yang berasal dari lingkungan dan ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar‟.

Pendapat ini diperkuat oleh Siberman dalam Broto (2009:391) menyatakan bahwa:

„Belajar adalah sebuah aktivitas yang kompleks. Guru sebagi fasilitator,

harus menyediakan “fasilitas” sebesar-besarnya bagi terselenggarnya

aktivitas tersebut. Belajar yang sesungguhnya tidak akan terjadi tanpa ada kesempatan berdiskusi. Membuat pertanyaan, mempraktikan bahkan mengajarkan kepada orang lain. Menurutnya otak kita perlu mempertanyakan informasi, merumuskan atau menjelaskannhya kepada orang lain agar dapat menyimpannya ke dalam memori‟.

Dengan demikian belajar merupakan peristiwa yang dilakukan sehari-hari oleh seseorang sebagai bentuk dari perubahan pengetahuan seseorang tersebut sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Pembelajaran terjadi dalam semua segi kehidupan, termasuk pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian pembelajaran merupakan proses yang dilakukan


(15)

3

oleh guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru karena adanya usaha, sehingga upaya guru meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran dapat tercapai. Dalam hal pembelajaran guru hendaknya selalu memikirkan bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut, diantaranya dengan membuat perencanaan pembelajaran dengan baik, menyiapkan sejumlah perangkat pembelajaran yang tepat dan memahami berbagai bentuk model pembelajaran sehingga dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar.

Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon didapatkan data nilai mata pelajaran ekonomi yang diukur melalui tes pemahaman konsep sebagai berikut:

Tabel 1.1

Daftar Nilai Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik

Sumber: Data diambil dari nilai pra penelitian (diolah)

No. Interval Nila Frekuensi

15 – 24 1

25 – 34 1

35 – 44 0

45 – 55 4

55 – 65 7

65 – 75 4

75 – 85 3

85 – 94 3

95 – 100 5


(16)

4

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Tabel 1.2

Persentase (%) Nilai Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik

No. Nilai Siswa Frekuensi %

1 Di atas KKM ≥ 75 11 39.2

2 Di bawah KKM ≤ 75 17 60,8

Jumlah 28 100

Sumber: Data diambil dari nilai pra penelitian (diolah).

Dari tabel 1.2 dapat diketahui bahwa lebih dari setengah jumlah siswa mendapatkan hasil belajar yang belum mencapai KKM mata pelajaran ekonomi yaitu 75. Tepatnya 17 orang siswa atau 60,8 % dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 28 orang tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, hanya 11 orang siswa saja atau 39,2% yang berhasil mencapai nilai standar KKM. Hal ini berarti bahwa pemahaman siswa pada konsep mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon masih rendah.

Setelah peneliti mengadakan pra penelitian di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon diketahui bahwa mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajarana yang sulit dan tidak menyenangkan karena di dalam mata pelajaran ekonomi terdapat rumus, hitungan dan grafik. Hal ini diungkapkan oleh siswa dan diperkuat oleh guru mata pelajaran ekonomi. Guru mata pelajaran mengatakan bahwa ketika menyajikan materi hitungan dan berkaitan dengan grafik, kemampuan siswa untuk memahami materi sangat kecil.

Ketidaksukaan siswa terhadap mata pelajaran ekonomi diperkuat juga oleh keadaan proses pembelajaran di dalam kelas yang pasif. Siswa hanya duduk diam dengan panduan Lembar Kerja Siswa (LKS) ketika guru sedang memberikan


(17)

5

materi di depan kelas dan terkadang guru hanya menerangkan saja tanpa memperdulikan siswa apakah siswa paham terhadap materi yang ia berikan. Tak jarang juga guru hanya duduk di meja guru ketika memberikan materi kepada siswa di depan kelas. Hal ini menyebabkan siswa merasa bosan, mengantuk dan banyak yang ngobrol sendiri karena guru kurang bisa mengontrol kelas agar kondusif.

Hal ini sangat disayangkan karena seharusnya guru memberikan respon positif dalam proses pembelajaran berupa upaya membangkitkan partisipasi siswa agar lebih aktif. Pembelajaran dapat berjalan secara efektif jika proses belajar dapat berjalan secara maksimal, suasana yang kondusif dan adanya faktor-faktor pendukung seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik. Dengan hal tersebut dapat menjadikan proses pembelajaran berjalan dengan lancar, terarah, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian Pollio dalam Broto (2009:390) menunjukan

bahwa „dalam ruang kuliah akademik siswa tidak memperhatikan selama 40%

dari waktu yang tersedia. Konsentrasi berfikir siswa terbatas. Dengan metode yang tidak menarik, konsentrasi siswa lebih cepat menurun yang menyebabkan

daya simpan informasi rendah‟. Hal ini menujukan bahwa metode pembelajaran

dapat mempengaruhi konsentrasi siswa sehingga dapat berimbas pada hasil dan pemahaman siswa dalam menerima pelajaran. Sedangkan menurut Djamarah,


(18)

6

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

(2010:109-119) salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan pemahaman siswa adalah kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat strategi penggunaan metode.

Pendapat Pollio diatas diperkuat oleh Siberman dalam Broto (2009:390) menyatakan bahwa „dalam keadaan konsentrasi siswa hanya dapat mendengar setengah dari apa yang dikatakan guru. Hal ini disebabkan karena siswa mendengarkan sambil berfikir sehingga kecepatan kita berbicara kepada siswa tidak secara otomatis menambah efektif kegiatan pembelajaran yang kita

selenggarakan‟.

Akibat dari hasil pra penelitian yang sudah dijelaskan menyebabkan pemahaman siswa pada konsep mata pelajaran ekonomi masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai pemahaman siswa pada konsep mata pelajaran ekonomi yang diberikan guru. Ini menjadi salah satu permasalahan dalam pembelajaran yang tidak bisa dibiarkan karena pemahaman konsep sangat penting dalam pembelajaran, sebab pemahaman konsep menyangkut salah satu tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat mengerti dan menjelaskan materi yang telah diajarkan dengan kata-kata mereka sendiri.

Proses pembelajaran yang baik meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran (Suryosubroto, 2002:19). Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.


(19)

7

Sebagaimana dikemukakan oleh Bloom dalam Purwanto (2006:44) bahwa yang dimaksud dengan pemahaman atau (komprehensi) adalah:

„…tingkat kemampuan yang mengharapkan testee mampu memahami

arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini testee

tidak hanya hafalan secara verbalistis, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditayangkan. Pemahaman kosep adalah kemampuan seseorang untuk mengerti suatu konsep dan dapat menterjemahkan dan menginterpretasikannya kembali.‟

Melalui pemahaman konsep siswa dapat paham dan mampu menjelaskan kembali kata-kata atau materi yang telah diberikan guru dengan bahasa sendiri.

Banyak faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi komponen pendidikan menurut Djamarah (2010:109-119) adalah tujuan, guru, anak didik, kegiata pembelajaran, bahan dan alat evaluasi, dan suasana evaluasi.

Penelitian empiris yang dilakukan oleh Nurhaeni (2011) menyimpulkan bahwa:

“Dengan menggunkan tindakan pembelajaran kooperatif ternyata dapat meningkatkan pemahaman siswa. Meningkatnya pemahaman siswa dapat dibuktikan dari hasil tindakan siklus I sampai siklus IV. Meningkatnya pemahaman siswa pada setiap siklus membuktikan adanya perubahan pada siswa dalam hal mengikuti belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif ini terutama pada tingkat pemahaman”.

Hasil penelitian lain juga disimpulkan oleh Broto (2009) yang menyatakan

bahwa “metode Team Accelerated Instruction mampu meningkatkan keaktifan

belajar siswa menjadi sangat tinggi yakni 88%, baik keaktifan belajar secara individu maupun pembelajaran kelompok siswa”.

Sehubungan dengan uraian yang sudah dijelaskan, maka penulis ingin meneliti mengenai faktor yang mempengaruhi pemahaman yang dibatasi pada pengaruh kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat metode pembelajaran.


(20)

8

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Cooperative Learning (CL) melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik

Team Accelerated Instruction (TAI) dan dibandingkan dengan model Direct Instruction (DI) melalui metode ceramah. Untuk selanjutnya akan digunakan istilah CL untuk Cooperative Learning, TAI untuk Team Accelerated Instruction, dan DI untuk Direct Instruction. Dalam penelitian ini penulis memberi judul “PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING (CL)

MELALUI METODE DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK

TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN

KONSEP PADA POKOK BAHASAN PENDAPATAN NASIONAL” (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon).

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, banyak faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep, salah satunya menurut Djamarah (2010:109-119) keberhasilan dan pemahaman dipengaruhi oleh tujuan, guru, anak didik, kegiatan pembelajaran, bahan dan alat evaluasi, dan suasana evaluasi.

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep yang sudah disebutkan, penulis hanya membatasi faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep yaitu kegiatan pembelajaran yang meliputi strategi penggunaan metode.

Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok


(21)

9

CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol) sebelum diberikan perlakuan.

2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan „Pendapatan Nasional‟, hasil pre test dan hasil post test pada

kelas yang menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen).

3. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan „Pendapatan Nasional‟, hasil pre test dan hasil post test pada

kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol).

4. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan „Pendapatan Nasional‟, antara kelas yang menggunakan model

CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol) setelah diberikan post test.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan „Pendapatan Nasional‟, antara kelas yang menggunakan model


(22)

10

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol) sebelum diberikan perlakuan.

2. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan „Pendapatan Nasional‟, hasil pre test dan hasil post test pada

kelas yang menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen).

3. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan „Pendapatan Nasional‟, hasil pre test dan hasil post test pada

kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol).

4. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan „Pendapatan Nasional‟, antara kelas yang menggunakan model

CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol) setelah diberikan post test.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan sumbangan penelitian di bidang ilmu pendidikan ekonomi, khususnya pengaruh penerapan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI, terhadap pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan „Pendapatan Nasional‟.


(23)

11

b. Manfaat Praktis

Dapat dijadikan masukan bagi para pendidik untuk dijadikan bahan pertimbangan, dalam penerapam model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI, terhadap pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan „Pendapatan Nasional‟.


(24)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep pada pokok bahasan ‗Pendapatan Nasional‘ sebagai variabel terikat, dan model CL melalui metode diskusi dengan teknik TAI sebagai variabel bebas. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon. Setelah peneliti melakukan penelitian di beberapa kelas, terpilih kelas X-7 sebagai kelompok eksperimen yang dikenakan model CL melalui metode diskusi dengan teknik TAI, sedangkan kelas X-8 sebagai kelompok kontrol yang menggunakan model DI melalui metode ceramah. Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran, diperoleh tingkat pemahaman konsep dari seluruh kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon relatif sama. Hal ini menandakan setiap kelas mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka setelah berkonsultasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan, terpilih kelas X-7 dan X-8 untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. ―Metode eksperimen kuasi ini bisa juga disebut eksperimen semu karena berbagai hal, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel, kemungkinan sukar sekali dapat digunakan eksperimen murni‖ (Sukmadinata,


(25)

39

2011:207). Eksperimen kuasi yaitu penelitian yang memberikan kesempatan untuk meneliti perlakuan-perlakuan di dalam masyarakat yang terjadi secara alami.

3.3 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni (tru eksperimental desaign). Dalam eksperimen murni ―pengujian variabel bebas dan variabel terikat dilakukan terhadap sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol‖ (Sukmadinata, 2012:203).

Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test Eks (A) 0 X 0

Kon (B) 0 0

Gambar 3.1

Pre Test Post Test Control Group Desain

Sumber : Sukmadinata (2012:204)

Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pre test) dengan tes yang sama. Kemudian kelompok A sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus, sedangkan kelompok B diberi perlakuan seperti biasanya. Setelah beberapa saat kedua kelompok dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir (post test). Hasil kedua tes akhir diperbandingkan (diuji perbedaannya), demikian juga antara hasil tes awal dengan tes akhir pada masing-masing kelompok. Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil tes akhir, dan antara tes awal dan akhir pada kelompok eksperimen menunjukan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.


(26)

40

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel 3.1. Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Konsep Variabel/

Sumber Data Definisi Operasional/Idikator

Model cooperative

learning melalui metode

diskusi dengan

menggunakaan teknik

team accelerated instruction (X). Pembelajaran kooperatif teknik team accelerated instruction ini mengkombinasikan keunggulan

pembelajaran kooperatif

dan pembelajaran

idndvidual.

Metode ini

memperhatikan siswa

sebagai individu dan

kelompok. Keaktifan

belajar siswa terlihat

dengan mengerjakan

Iatihan individu dan

kerja kelompok pada

tiap—tiap kompetensi

pembelajarannya, Slavin(Broto, 2009:391).

 Tingkat

keberhasilan penelitian terhadap

penerapan model

cooperative learning melalui

metode diskusi

dengan menggunakan

teknik team

accelerated instruction melalui eksperimen kuasi  Data diperoleh dari

hasil jawaban

diskusi kelompok dan tes individu

yang dilakukan

oleh siswa X di

SMA Negeri 1

Gegesik Kabupaten Cirebon

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi

siswa

2. Menyajikan informasi

3. Mengorganisasikan siswa ke dalam

kelompok-kelompok belajar

4. Membimbing kelompok bekerja dan

belajar

5. Evaluasi

6. Memberikan penghargaan

Pemahaman siswa (Y)

adalah tingkat

kemampuan yang

mengharapkan testee

mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini testee tidak

hanya hafalan secara

verbalistis, tetapi

memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditayangkan.

Pemahaman kosep

adalah kemampuan

seseorang untuk

mengerti suatu konsep

dan dapat

menterjemahkan dan

 Tingkat

kemampuan yang

dicapai oleh siswa

dalam proses

pembelajaran

ekonomi yang

ditunjukkan dengan nilai atau angka.  Data diperoleh dari

hasil pre test dan post test siswa kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon

1. Translasi (kemampuan menerjemahkan)

yaitu suatu kemampuan pengalih bahasa dari bahasa konsep ke dalam bahasa

sendiri. Indikator pencapaian

kemampuan translasi terdiri dari:

Kemampuan menerjemahkan suatu

masalah yang diberikan dengan kata-kata abstrak menjadi kata-kata-kata-kata konkrit.

Kemampuan menterjemahkan

hubungan yang digambarkan dalam bentuk simbol, peta, tabel, diagram,

grafik, formula dan persamaan

matematis ke dalam bahasa verbal atau sebaliknya.

2. Interpretasi (kemampuan menafsirkan)

yaitu kemampuan menafsirkan meliputi penyatuan dan penataan kembali, dengan kata lain, mengghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan bagian-bagian-bagian-bagian


(27)

41

Konsep Variabel/

Sumber Data Definisi Operasional/Idikator

menginterpretasikannya

kembali, Bloom

(Purwanto, 2006:44).

yang diketahui berikutnya. Terdapat

beberapa kemampuan menafsirkan

diataranya:

Kemampaun memahami dan

menginterpretasikan berbagai bacaan secara dalam dan jelas.

Kemampuan untuk membedakan

pembenaran atau penyangkalan suatu kesimpulan yang digambarkan oleh sebuah data.

Kemampuan untuk menafsirkan

berbagai data sosial.

Kemampuan untuk membuat batasan

(qualification) yang tepat ketika

menafsirkan suatu data.

3. Ekstrapolasi (kemampuan meramalkan)

yaitu kemampuan siswa dalam

mengambil kesimpulan. Keterampilan ekstrapolasi ini terdiri dari beberapa keterampilan sebagai berikut:

Kemampuan menarik kesimpulan dari

suatu pernyataan yang eksplisit.

Kemampuan menggambarkan

kesimpulan dan menyatakan secara efektif.

Kemampuan menyisipkan suatu data

dalam sekumpulan data dilihat dari kecenderungan.

Kemampuan untuk memperkirakan

konsekuensi dari suatu bentuk

komunikasi yang digambarkan.

Kemampuan menjadi peka terhadap

faktor-faktor yang dapat membuat prediksi tidak akurat.

Kemampuan untuk membedakan

konsekuensi yang mempunyai peluang kebenaran rendah dan tinggi.

Kemampuan membedakan nilai

pertimbangan dari suatu prediksi.

3.5 Teknik dan Alat Pengumpul Data

Berdasarkan maksud dan tujuan dalam penelitian ini, penulis menentukan data akurat yang diperoleh melalui alat pengumpul data atau instrumen data, untuk mengetahui pemahaman siswa pada pokok bahasan materi ‗Pendapatan


(28)

42

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Nasional‘ berupa tes objektif pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Instrumen yang dibuat berdasarkan indikator kemampuan pemahaman siswa dengan aspek yang mencakup translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi.

Data yang digunkana dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang langsung diambil dari objek penelitian (kemampuan tingkat pemahaman siswa). Untuk memperoleh data kemampuan tingkat pemahaman siswa dengan menerapkan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI

diperlukan seperangkat alat. Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes yang terdiri dari pre test dan post test.

 Tes Awal (Pre Test)

Test awal (pre test) adalah tes yang dilakukan pada awal penelitian atau sebelum kegiatan belajar mengajar. Tes ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‗Pendaatan Nasional‘, sebelum dilaksanakannnya eksperimen dengan menggunakan dua metode pembelajaran pada kelas yang berbeda, yaitu menggunkan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI untuk kelas eksperimen pada kelas X-7 dan model DI melalui metode ceramah untuk kelas kontrol pada kelas X-8.

 Tes Akhir (Post Test)

Tes akhir (post test) adalah tes yang dilakukan pada akhir penelitian atau setelah kegiatan belajar mengajar. Tes ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‗Pendaatan Nasional‘, setelah dilaksanakannya eksperimen dengan menggunakan dua metode


(29)

43

pembelajaran pada kelas yang berbeda, yaitu menggunkan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI untuk kelas eksperimen pada kelas X-7 dan model DI melalui metode ceramah untuk kelas kontrol pada kelas X-8.

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

 Tahap Persiapan

a. Studi pustaka, dilakukan untuk memperoleh teori yang benar dan akurat mengenai bentuk pembelajaran yang hendak diterapkan dalam penelitain.

b. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran ekonomi di sekolah.

c. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian.

d. Menghubungi pihak sekolah dan guru mata pelajaran di tempat penelitian yang akan dilaksanakan.

e. Menetapkan materi pelajaran yang akan dipergunakan dalam penelitian agar terlebih dahulu mengetahui tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

f. Membuat instrumen penelitian.


(30)

44

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

h. Menguji tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran instrumen penelitian.

i. Mengganti atau membuang soal-soal yang belum valid dan soal-soal yang terlalu sukar atau mudah dengan soal yang lebih baik.

j. Mengadakan uji coba lagi hingga diperoleh instrumen penelitian yang baik dan memenuhi syarat.

 Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pre test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Memberi perlakuan khusus pada kelompok eksperimen berupa penerapan dengan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran DI melalui metode ceramah. c. Memberikan tes akhir (post test) pada kelompok eksperimen dan

kontrol setelah pembelajaran berakhir, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada konsep mata pelajaran ekonomi.

 Tahap Akhir

a. Mengumpulkan hasil data dari kedua kelas.

b. Mengolah dan menganalisis hasil pre test dan post test. c. Membahas hasil penelitian.

d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian dan pengolahan data penelitian.


(31)

45

3.7 Instrumen Penelitian

Tes untuk variabel terikat (kemampuan tingkat pemahaman siswa) adalah dalam bentuk tes pilihan ganda sebanyak 40 butir soal. Setiap soal dibuat untuk menguji kemampuan tingkat pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‗Pendaatan Nasional‘. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat tes awal (pre test) yang bertujuan untuk melihat pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‗Pendaatan Nasional‘, dan tes akhir (post test) dilakukan setelah pembelajaran dilaksanakan. Kedua tes ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan pemahaman siswa sebagai hasil penerapan model pembelajaran.

Langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

a. Membuat silabus.

b. Membuat skenario pembelajaran.

c. Menentukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan silabus.

d. Membuat kisi-kisi instrumen mencakup pokok bahasan (materi), aspek soal, nomor soal, dan jumlah item soal.

e. Menyusun soal (instrumen) berdasarkan kisi-kisi.

f. Membuat format observasi keterlaksanaan model pembelajaran.

g. Mengkonsultasikan instrumen dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran.


(32)

46

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

3.8 Analisis Uji Instrumen

Agar mendapatkan data yang benar dan akurat dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan harus memiliki tingkat kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas).

3.8.1 Uji Validitas

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus dapat mengukur atau mengungkapkan data dari variabel yang telah diteliti. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan uji validitas yang menentukan valid tidaknya sebuah instrumen.

Untuk menguji validitas soal dalam penelitian ini digunakan analisis butir soal. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur adalah koefisien korelasi point biserial, yaitu:

rpbs = √ Keterangan:

rpbs = Koefisien korelasi point biserial

Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang

dicari korelasinya dengan tes.

Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes).


(33)

47

p = Proporsi subjek yang menjawab betul butir soal yang dicari korelasinya dengan tes

q = 1 – p

Apabila di dalam perhitungan didapat r hitung > r tabel, maka item soal tersebut valid, Arikunto (2006:252).

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena isntrumen itu sudah baik. Reliabilitas tes pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah:

Mengelompokan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan skor butir soal bernomor genap dengan belahan kedua.

1. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh person, yaitu:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } (Arikunto, 2006:183) Dimana:

rxy = Koefisien korelasi

∑ X = Jumlah skor X ∑ Y = Jumlah skor Y ∑ XY = Jumlah skor X dan Y


(34)

48

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

N = Jumlah responden

2. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman

-Brown, yaitu:

r11 = (Arikunto, 2006:180)

Interpretasi nilai r11mengacu pada pedapat Guilford dalam Jihad dan Haris

(2009: 181):

r11 ≤ 0,20 reliabilitas : sangat rendah

0,20 < r11 0,40 reliabilitas : rendah

0,40 < r11 0,70 reliabilitas : sedang

0,70 < r11 0,90 reliabilitas : tiggi

0,90 < r11 1,00 reliabilitas : sangat tinggi

3.8.3 Tingkat Kesukaran

Sebagaimana dikemukakan oleh Daryanto (2008:179) bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.

Rumus yang digunakan peneliti untuk menganalisis tingkat kesulitan soal adalah (Daryanto, 2008: 180-181):

Dimana :


(35)

49

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut.

Adapun kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut: Tabel 3.2

Kriteria Indeks Kesulitan Soal Nilai Antara Interpretasi

0 – 0,30 Soal kategori sukar

0,30 – 0,70 Soal kategori sedang

0,70 – 1,00 Soal kategori mudah

(Sumber: Daryanto, 2008:182)

3.8.4 Daya Pembeda

Sebagaimana dikemukakan oleh Daryanto (2008:183) bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk mebedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berekampuan rendah. Angka yang menujukan besarnya daya pembeda disebut indeks kesukara, indeks diskriminasi (daya pembeda) ini berkisar antara 0,00 sama 1,00. Hanya bedanya, indeks kesukaran tidak mengenal tanda negatif (-), tetapi pada indeks diskriminasi ada tanda negatif.

Dengan demikian ada tiga titik pada daya pembeda yaitu: -1,00 0,00 + 1,00 daya pembeda daya pembeda daya pembeda negatif rendah tinggi (positif)


(36)

50

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Cara menentukan daya pembeda (D):

Untuk itu perlu dibedakan bagi kelompok kecil (kurang dari 100) dan kelompok besar (100 orang ke atas).

1.Untuk kelompok kecil

Seluruh kelompok testee dibagi dua sama besar, 50% kelompok atas (JA) dan 50% kelompok bawah (JB). Seluruh pengikut tes, dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah, lalu dibagi 2.

2.Untuk kelompok besar

Untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu 27% skor teratas dibagi kelompok atas (JA) dan 27% skor terbawah sebagai kelompok bawah (JB).

Rumusan yang digunakan untuk menganalisis daya pembeda adalah sebagai berikut:

Keterangan:

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar


(37)

51

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P

sebagai indeks kesukaran)

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab (Daryanto,

2008:184-186).

Tabel 3.3

Klasifikasi Daya Pembeda Nilai Antara Interpretasi

0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)

0,41 – 0,70 Baik (good)

0,71 – 1,00 Baik sekali (excellent)

(Sumber: Daryanto, 2008:190)

Jika seluruh instrumen yang sudah dibuat valid dan reliable dan sudah diketahui bagaimana tingkat daya pembeda dan tingkat kesukarannya, maka instrumen tersebut diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Kemudian setelah diperoleh data dari kedua kelas tersebut maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penskoran

Penskoran tes pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan pedoman penskoran. Sebelum lembar jawaban siswa diberi skor, terlebih dahulu ditentukan standar penilaian untuk tiap tahap sehingga dalam pelaksanaanya unsur subjektifitas dapat dikurangi. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Pemberian skor dihitung dengan menggunakan rumus:


(38)

52

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Keterangan: S= Skor siswa

R= Jawaban siswa yang benar

Setiap set soal terdiri dari 10 soal. Bobot dari masing-masing soal adalah 10 sehingga Sor Maksimal Ideal (SMI) adalah 100.

b. Mengubah skor mentah menjadi nilai dilakukan dengan mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Nilai =

x 100 (Purwanto, 2009:207). c. Menghitung rata-rata hasil pre test dan post test dengan meggunakan

rumus sebagai berikut:

̅ (Purwanto, 2009:211) Keterangan:

̅ = Rata-rata

Data (pre tes/post test) Banyaknya siswa

d. Setelah memperoleh skor pre test dan post test pada kedua kelas, dihitung selisih antara pre test dan post test untuk mendapatkan nilai gain dan gain ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain dan gain ternormalisasi adalah sebagai berikut:

Gain = Skor post test– skor pre test

Gain ternormalisasi (g)=

(Suharsimi, 2006:126)


(39)

53

Keterangan:

(g) = Gain yang dinormalisir

Post test = Tes di akhir pembelajaran

Pre test = Tes di awal pembelajaran

e. Skor gain normal ini diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria peningkatan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‗Pendaatan Nasional‘. selajutnya, indeks gain yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain ternormalisasi seperti pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Gain Skor Kategori

(g) ≥ 0,7 Tinggi

0,30 ≤ (g) < 0,70 Sedang

(g) < 0,303 Rendah

3.9 Metode Analisis Data 3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, dan untuk mengetahui apakah gain atau selisih skor pre test dan post test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dalam penelitiatian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat yang diolah menggunakan SPSS 19.00. Kriteria pengujiannya adalah jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:


(40)

54

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal  Jika χ2 hitung < χ2 tabel, data berdistribusi normal

Jika χ2 hitung > χ2 tabel, data berdistribusi tidak normal

(Riduwan, 2011:194). 3.9.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen atau tidak. Apabila kelas tersebut homogen, berarti tidak terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dilakukan pembelajaran. Uji homogenitas menggunakan data pre test dari kedua kelas yang di olah kedalam SPSS 19.0 kemudian dilanjutkan dengan uji lilifors, dengan kriteria pengujian homogenitas adalah sebagai berikut:

 Jika level signifikansi > a5%, maka data tersebut homogen Jika level signifikansi < a5%, maka data tersebut tidak homogen  Jika Fhitung < F tabel kedua sampel homogen

(Riduwan, 2011:186).

3.9.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan data peningkatan pemahaman konsep, yaitu data pre test dan post test. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t independen dengan tingkat kepercayaan 95% yang terdapat pada program SPSS 19.0. Dengan kriteria sebagai berikut:

H0 : µ1 = µ2


(41)

55

Keterangan:

µ1 = pre test dan post test kelompok eksperimen

µ2 = pre test dan post test skor gain kelompok kontrol

jika dibandingkannya dengan menggunakan ttabel maka:

- Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

- Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Kemudian selisih antara gain eksperimen dan kontrol dihitung menggunakan Normalized Gain (N-Gain) yang menggunakan rumus sebagai berikut:

N-Gain =

(Suharsimi, 2006:126). Berikut adalah hipotesis yang akan diuji:

 Hipotesis ke-1

H0 = Tidak terdapat perbedaan pemahamn konsep siswa pada pokok

bahasan ‗Pendapatan Nasional‘ antara kelas eksperimen yang menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI

melalui metode ceramah (kelas kontrol) sebelum diberikan perlakuan. H1 = Terdapat perbedaan pemahamn konsep siswa pada pokok bahasan

‗Pendapatan Nasional‘ antara kelas eksperimen yang menggunakan model

CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol) sebelum diberikan perlakuan.


(42)

56

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

H0 = Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan ‗Pendapatan Nasional‘, hasil pre test dan hasil post test pada kelas yang menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen).

H1 = Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan

‗Pendapatan Nasional‘, hasil pre test dan hasil post test pada kelas yang menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen).

 Hipotesis ke-3

H0 = Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan ‗Pendapatan Nasional‘, hasil pre test dan hasil post test pada kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol). H1 = Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan

‗Pendapatan Nasional‘, hasil pre test dan hasil post test pada kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol).

 Hipotesis ke-4

H0 = Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan ‗Pendapatan Nasional‘, antara kelas yang menggunakan model CL

melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol) setelah diberikan post test.

H1 = Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan


(43)

57

metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol) setelah diberikan post test.


(44)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian dengan menggunakan model

CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol), dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‘Pendapatan Nasional’, antara kelas yang menggunakan model pembelajaran CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik

TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI

melalui metode ceramah (kelas kontrol) sebelum diberikan perlakuan (post test).

2. Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‘Pendapatan Nasional’, hasil pre test dan hasil post test pada kelas yang menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen). Hasil post test pada kelas eksperimen meningkat cukup besar dibandingkan dengan hasil pre test. 3. Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‘Pendapatan Nasional’, hasil pre test dan hasil post test pada kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol).


(45)

92

Hasil post test pada kelas kontrol meningkat, namun peningkatannya tidak sebesar pada kelas eksperimen.

4. Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‘Pendapatan Nasional’, antara kelas yang menggunakan model CL

melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran DI

melalui metode ceramah (kelas kontrol) setelah diberikan perlakuan (post test).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dijelaskan serta mengamati kondisi pada saat proses pembelajaran berlangsung, penerapan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI dinilai baik jika digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, terutama pada pokok bahasan ‘Pendapatan Nasional’. Maka penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan agar aktif dalam model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI, karena peran siswa dalam pembelajaran menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.

2. Bagi guru, diharapkan dapat memulai menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI, karena metode ini dapat dijadikan alternatif model pembelajaran efektif pada pokok bahasan ‘pendapatan Nasional’ yang terdapat konsep hitungan di dalamnya, dan ternyata model pembelajaran ini dapat meningkatkan


(46)

93

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

keaktifan siswa dalam pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan pemahaman konsep pada siswa.

3. Bagi kepala sekolah, peran serta kepala sekolah dalam menerapkan model CL

melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI ini sangat diperlukan, misalnya dengan memantau kinerja guru secara langsung baik pada saat proses perencanaan maupun pelaksanaan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI di dalam kelas.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah ilmu mengenai model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI

dalam meningkatkan pemahaman konsep pada siswa, sehingga pada penelitian selanjutnya dapat dikembangkan secara lebih mendalam dengan menggunakan variabel terikat yang berbeda, dan dapat diterapkan sebagai model pembelajaran di kelas.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Buku

Budiwati, N. dan Permana, L. (2011). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Lab. Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI Bandung.

Daryanto. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. (2010). Strategi Beljar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. (2010). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

Jihad, A. dan Haris, A. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Ygyakarta: Multi Pressindo.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto, Ngalim. (2006). Prisip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. (2009). Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka Cipta.

Suharsimi, Arikunto. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.


(48)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Suryosubroto. (2002). Prose Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Trihendradi, C. (2011). Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik

Menggunakan SPSS 19. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

2. Sumber Jurnal

Broto, K.S.H. (2009). “Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Kompetensi Dimensi Dua Melalui Pemaduan Metode Team Accelerated Instruction Dan Number Heads Together Siswa SMK Negeri 1 Purwokerto”. Jurnal DIDAKTIKA. 2, 389-398.

Irmansyah, A. (2011). “Efektifitas Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Realistic Matematic Education (RME) Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Siswa SD”. Jurnal Pendidikan. 1, 33-40. Nurhaeni, Y. (2011). “Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Listrik

Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IX SMPN 43 Bandung”. Jurnal Penelitian Pendidikan. 1, 77-88.

Subagyo, Y., Winanto. dan Marwoto, P. (2009). “Pembelajaran Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Suhu dan Pemuaian”. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5, 42-46).

Suryani, E.S. dan Wasiatin, A,S. (2009). “Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika (Eksperimen pada Siswa Kelas X MAN Cianjur)”. Jurnal Kependidikan. 12, 47-57.

3. Sumber Skripsi

Herawati, W.S. (2011). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Pemahamn Siswa. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kurniawan, Dyki. (2012). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui Metode Diskusi Dengan Teknik Cooperative Script


(49)

Terhadap Tingkat Pemahaman Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(1)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian dengan menggunakan model

CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol), dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan ‘Pendapatan Nasional’, antara kelas yang menggunakan model

pembelajaran CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik

TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI

melalui metode ceramah (kelas kontrol) sebelum diberikan perlakuan (post test).

2. Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan

‘Pendapatan Nasional’, hasil pre test dan hasil post test pada kelas

yang menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen). Hasil post test pada kelas eksperimen meningkat cukup besar dibandingkan dengan hasil pre test. 3. Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan

‘Pendapatan Nasional’, hasil pre test dan hasil post test pada kelas


(2)

92

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Hasil post test pada kelas kontrol meningkat, namun peningkatannya tidak sebesar pada kelas eksperimen.

4. Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan

‘Pendapatan Nasional’, antara kelas yang menggunakan model CL

melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran DI

melalui metode ceramah (kelas kontrol) setelah diberikan perlakuan (post test).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dijelaskan serta mengamati kondisi pada saat proses pembelajaran berlangsung, penerapan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI dinilai baik jika digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, terutama pada pokok bahasan ‘Pendapatan Nasional’. Maka penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan agar aktif dalam model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI, karena peran siswa dalam pembelajaran menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.

2. Bagi guru, diharapkan dapat memulai menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI, karena metode ini dapat dijadikan alternatif model pembelajaran efektif pada pokok

bahasan ‘pendapatan Nasional’ yang terdapat konsep hitungan di


(3)

93

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

keaktifan siswa dalam pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan pemahaman konsep pada siswa.

3. Bagi kepala sekolah, peran serta kepala sekolah dalam menerapkan model CL

melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI ini sangat diperlukan, misalnya dengan memantau kinerja guru secara langsung baik pada saat proses perencanaan maupun pelaksanaan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI di dalam kelas.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah ilmu mengenai model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI

dalam meningkatkan pemahaman konsep pada siswa, sehingga pada penelitian selanjutnya dapat dikembangkan secara lebih mendalam dengan menggunakan variabel terikat yang berbeda, dan dapat diterapkan sebagai model pembelajaran di kelas.


(4)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Buku

Budiwati, N. dan Permana, L. (2011). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Lab. Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI Bandung.

Daryanto. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. (2010). Strategi Beljar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. (2010). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

Jihad, A. dan Haris, A. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Ygyakarta: Multi Pressindo.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto, Ngalim. (2006). Prisip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. (2009). Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka Cipta.

Suharsimi, Arikunto. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.


(5)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Suryosubroto. (2002). Prose Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Trihendradi, C. (2011). Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik

Menggunakan SPSS 19. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

2. Sumber Jurnal

Broto, K.S.H. (2009). “Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Kompetensi Dimensi Dua Melalui Pemaduan Metode Team Accelerated Instruction Dan

Number Heads Together Siswa SMK Negeri 1 Purwokerto”. Jurnal

DIDAKTIKA. 2, 389-398.

Irmansyah, A. (2011). “Efektifitas Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Realistic Matematic Education (RME) Terhadap Peningkatan

Pemahaman Konsep Matematika Siswa SD”. Jurnal Pendidikan. 1, 33-40.

Nurhaeni, Y. (2011). “Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Listrik Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IX SMPN 43 Bandung”. Jurnal Penelitian Pendidikan. 1, 77-88.

Subagyo, Y., Winanto. dan Marwoto, P. (2009). “Pembelajaran Dengan

Pendekatan Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Suhu dan Pemuaian”. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5, 42-46).

Suryani, E.S. dan Wasiatin, A,S. (2009). “Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika (Eksperimen pada Siswa Kelas X MAN Cianjur)”. Jurnal Kependidikan. 12, 47-57.

3. Sumber Skripsi

Herawati, W.S. (2011). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Pemahamn Siswa. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kurniawan, Dyki. (2012). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui Metode Diskusi Dengan Teknik Cooperative Script


(6)

Gita Sevtiani Roseti, 2013

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon)

Terhadap Tingkat Pemahaman Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Pengaruh Metode Accelerated Learning terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

3 26 0

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMU NEGERI 14 SEMARAN

0 35 142

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN DI SMK N 1 LUBUK PAKAM.

0 1 21

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dan Segitiga Melalui Metode Problem Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII Semester G

0 4 17

PENGGUNAAN METODE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN SISWA PADA MATA Penggunaan Metode Team Accelerated Instruction (TAI) Untuk Meningkatkan Penguasaan Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas III SDN 2 Bandunga

0 1 15

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI: Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Pasundan 1 Bandung.

0 0 27

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE STAD TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X SMA NEGERI 1 CIWARINGIN - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 21

PENGARUH RESPON SISWA PADA METODE PEMBELAJARAN TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA PADA POKOK BAHASAN BALOK DAN KUBUS DI MTsN CIREBON II KABUPATEN CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 16