Perencanaan dan implementasi bisnis nugget belut ``Oemah Unagi``.

(1)

xv

ABSTRAK

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS

NUGGET BELUT “OEMAH UNAGI”

Munculnya usaha Nugget Belut “Oemah Unagi” berawal dari adanya peluang yang besar di masyarakat. Mereka memilki kebutuhan untuk mencari makanan siap saji untuk konsumsi setiap hari. Belut merupakan pilihan lauk yang tepat karena rasanya yang gurih dan dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan.

Pengembangan usaha ini mencakup rencana pemasaran, operasional, pengelolaan sumber daya manusia, dan keuangan. Rencana pemasaran meliputi promosi dengan menggunakan media sosial, Rencana operasional meliputi pencarian lokasi produksi, pembelian bahan baku, dan pendistribusian produk ke tangan konsumen secara langsung. Rencana sumber daya manusia meliputi perekrutan karyawan. Rencana di bidang keuangan adalah pengalokasian dana usaha.

Dari hasil pengembangan usaha yang dilakukan selama 5 bulan, usaha Nugget Belut “Oemah Unagi” telah memperoleh jumlah penjualan sebesar Rp 16.700.000 dengan total pengeluaran sebesar Rp 11.990.000 dan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 5.645.000. Selain itu varian produk dan pasar sasaran perlu diperluas, agar produk Nugget Belut “Oemah Unagi” semakin dikenal oleh masyarakat luas.


(2)

xvi

ABSTRACT

BUSINESS PLANNING AND IMPLEMENTATION OF EEL NUGGET "OEMAH UNAGI"

The emergence of Eel Nugget bussines "Oemah Unagi" originated from the opportunities in the society. People need to look for a fast food for their daily consumption. Eel have been considered as the right choice food because its delicious taste and also its possibility to be processed into various processed food.

This business development include marketing plans, operational plan, human resource management plan, and financial plan. The marketing plan consisted of the usage of social media to promote the product. The operational plan included the choose of location for production, the purchasing raw material, and the distributing of products to consumers directly. Human resource plan included the recruitment of employees. The financial plan is allocation of operating funds.

The results of the efforts that have been done during the five months, shows that The Eel Nugget Business "Oemah Unagi" reached the number of sales of Rp 16.700.000 with its total expenditure of Rp 11.990.000. And thus, it obtains a net profit of Rp 5.645.000. The product variation and the target markets should be expanded, in order to increase the public awareness.


(3)

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS

NUGGET BELUT “

OEMAH UNAGI

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh: Mario Sarwiyoga Kusuma

NIM: 132214127

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS

NUGGET BELUT “

OEMAH UNAGI

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh: Mario Sarwiyoga Kusuma

NIM: 132214127

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Mengapa kita jatuh? Agar kita bisa berdiri lagi.

Alfred

Pennyworth, Batman Begins-

Pesimisme

tidak

pernah

memenangkan

satupun

pertempuran.

Dwight D. Eisenhower-

Kemampuan tidak ada artinya tanpa kesempatan.

-Napoleon Bonaparte-

Kesuksesan adalah seberapa tinggi anda mempu melompat

ketika terpuruk di jurang kegagalan. -George S. Patton-

Sangat berbahaya untuk masuk ke perang manapun tanpa

keinginan untuk memenangkanya! -Douglas MacArthur-

Kamu selalu tahu apa yang seharusnya dilakukan. Yang

susah adalah melakukanya! -Norman Schwarzkopf-

Pendidikan adalah senjata, yang efeknya tergantung pada

siapa yang memegang di tangannya dan pada siapa itu

ditunjukan.

Joseph Stalin-

Laporan Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus yang selalu Menyertaiku

Orangtua, dik Nico, dik Vero yang selalu

mendukungku


(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Tugas Penelitian Bisnis dengan judul :

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS NUGGET BELUT

“OEMAH UNAGI”

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 05 Februari 2016 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam tugas penelitian bisnis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 29 Februari 2016 Yang membuat Pernyataan,

Mario Sarwiyoga Kusuma NIM: 132214127


(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Mario Sarwiyoga Kusuma

Nomor Mahasiswa : 132214127

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERENCAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS NUGGET BELUT

“OEMAH UNAGI”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media sosial lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya, tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal 29 Februari 2016


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajamen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Kepala Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo M.B.A.,Ph.D selaku dosen pembimbing Tugas Akhir Pengembangan Usaha yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, tenaga, untuk memberikan bimbingan, perhatian, kritik, yang sangat berharga dengan penuh kesabaran sehingga tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Seluruh dosen dan staf sekertariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan stugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini.

5. Kedua orang tuaku, papa dan mama yang selalu mendukung melaui doa, kasih sayang, semangat, untuk selalu sabar dan bersyukur dalam melakukan segala hal. 6. Untuk Pakdhe, Budhe, Om, Tante, Saudara-saudara yang selalu mendukung

melalui doa, kasih sayang, semangat, dan nasehat-nasehat sehingga tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini dapat terselesaikan.


(11)

viii

7. Untuk teman-teman penulis, Tomi, Erik, Ovi, Dimas yang telah membantu dan meluangkan waktunya untuk menjalankan proses pengembangan usaha ini serta telah memberikan nasehat-nasehat yang baik sehingga tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini dapat terselesaikan.

8. Adik-adikku tersayang Nico dan Vero yang selalu memberikan dukungan doa, semangat, sehingga tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini dapat terselesaikan.

9. Untuk sahabat-sahabatku Tomi, Vio, Anes, Floren, Hed, Erik, Lisa, Yanti, Ocha, Chrystin, Damiana, Bang Pras, Nio, Chandra, Robin, Jonser, yang selalu memberi dukungan dalam hal semangat, doa, canda tawa kalian menjadi semangatku dalam menulis tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini.

10. Untuk sahabat di kelas MPT, Pras, Hedwig, Nio, Iwin, Tom, Damiana, dan Chrystin terima kasih atas dukungan, ide, saran, selama berproses, tetap semangat dan sukses selalu buat kita semua.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang memberikan bantuan kepada penulis sehingga tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini dapat terselesaikan dengan baik.


(12)

ix

Penulis menyadari bahwa tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis agar dapat belajar lebih baik lagi untuk kedepannya supaya Laporan Pengembangan Usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 29 Februari 2016


(13)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... . i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR BAGAN ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

HALAMAN ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN) ... 4

2.1. Deskripsi Usaha yang akan Dikembangkan ... 4

2.2. Analisis Pasar ... 18

2.3. Analisis Industri dan Persaingan ... 21

2.4. Rencana Program Pemasaran ... 22

2.5. Rencana Program Operasi ... 23

2.6. Rencana Program SDM ... 25


(14)

xi

BAB III RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM

PENGEMBANGAN ... 32

BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA ... 35

4.1. Kondisi Aktual Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha... 35

4.2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual per bulan Selama 5 bulan Pengembangan Usaha ... 41

4.3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha... 42

BAB V EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA ... 45

5.1. Evaluasi Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha ... 45

5.2. Evaluasi Kinerja Keuangan... 53

5.3. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha ... 54

5.4. Hambatan dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya ... 58

5.5. Refleksi ... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

6.1. Kesimpulan ... 63

6.2. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(15)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

II 1 Proyeksi Anggaran Kas Oemah Unagi... 26

II 2 Proyeksi Laba Rugi Oemah Unagi Januari – Mei 2015 ... 27

II 3 IRR (Internal Rate of Return)... 30

II 4 ARR (Average Rate of Return) ... 30

II 5 PP (Payback Period) ... 31

II 6 NPV (Net Present Value) ... 31

II 7 PI (Profitability Index) ... 31

III 1 Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha ... 32

IV 1 Pembagian Tugas Pegawai ... 40

IV 2 Laporan Laba Rugi Januari – Mei 2015 ... 41

... V 1 Indikator –indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – Mei 2015... 45

V 2 Laporan Laba Rugi Januari – Mei 2015: Proyeksi VS Aktual ... 53

V 3 Implementasi Program Pengembangan Usaha Januari – Mei 2015 ... 54


(16)

xiii

DAFTAR BAGAN

Gambar Judul Halaman

II.1 Rencana Struktur Organisasi ... 16 IV.1 Proses Produksi ... 37


(17)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Halaman

Tabel Perbandingan Kandungan Gizi Daging Belut

Dengan Ikan mas, Telur dan Daging sapi ... 67 Proses Pembuatan Nugget Belut ... 68 Contoh Produk Oemah Unagi ... 71


(18)

xv

ABSTRAK

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS

NUGGET BELUT “OEMAH UNAGI”

Munculnya usaha Nugget Belut “Oemah Unagi” berawal dari adanya peluang yang besar di masyarakat. Mereka memilki kebutuhan untuk mencari makanan siap saji untuk konsumsi setiap hari. Belut merupakan pilihan lauk yang tepat karena rasanya yang gurih dan dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan.

Pengembangan usaha ini mencakup rencana pemasaran, operasional, pengelolaan sumber daya manusia, dan keuangan. Rencana pemasaran meliputi promosi dengan menggunakan media sosial, Rencana operasional meliputi pencarian lokasi produksi, pembelian bahan baku, dan pendistribusian produk ke tangan konsumen secara langsung. Rencana sumber daya manusia meliputi perekrutan karyawan. Rencana di bidang keuangan adalah pengalokasian dana usaha.

Dari hasil pengembangan usaha yang dilakukan selama 5 bulan, usaha Nugget Belut “Oemah Unagi” telah memperoleh jumlah penjualan sebesar Rp 16.700.000 dengan total pengeluaran sebesar Rp 11.990.000 dan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 5.645.000. Selain itu varian produk dan pasar sasaran perlu diperluas, agar produk Nugget Belut “Oemah


(19)

xvi

ABSTRACT

BUSINESS PLANNING AND IMPLEMENTATION OF EEL NUGGET "OEMAH UNAGI"

The emergence of Eel Nugget bussines "Oemah Unagi" originated from the opportunities in the society. People need to look for a fast food for their daily consumption. Eel have been considered as the right choice food because its delicious taste and also its possibility to be processed into various processed food.

This business development include marketing plans, operational plan, human resource management plan, and financial plan. The marketing plan consisted of the usage of social media to promote the product. The operational plan included the choose of location for production, the purchasing raw material, and the distributing of products to consumers directly. Human resource plan included the recruitment of employees. The financial plan is allocation of operating funds.

The results of the efforts that have been done during the five months, shows that The Eel Nugget Business "Oemah Unagi" reached the number of sales of Rp 16.700.000 with its total expenditure of Rp 11.990.000. And thus, it obtains a net profit of Rp 5.645.000. The product variation and the target markets should be expanded, in order to increase the public awareness.


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Pengembangan Usaha

Dewasa ini produktivitas setiap manusia dalam setiap pekerjaan yang dibidanginya telah menjadi kewajiban yang mutlak bagi semua pekerja apapun itu bidangnya. Hal inilah yang akhirnya mau tidak mau nantinya akan membuat orang-orang menjadi sangat sibuk setiap harinya, bahkan mungkin hampir sering terdengar istilah “tidak ada waktu untuk bersantai

-santai”. Perlu diketahui kesibukan yang sering berlangsung secara terus menerus inilah nantinya

bisa menyebabkan seseorang bisa kehilangan konsentrasi, kekebalan tubuh menjadi lemah, bahkan hingga jatuh sakit. Seseorang yang jatuh sakit ini bisa dipicu oleh berbagai macam hal seperti kurangnya waktu untuk beristirahat, tidak ada waktu untuk melepas kepenatan sejenak, atau pola makan dan asupan gizi yang tidak teratur.

Tidak dapat dipungkiri pola makan yang tidak teratur juga merupakan efek dari terlalu sibuknya sesorang dalam bekerja hingga akhirnya mereka melupakan waktu untuk makan bahkan untuk memasak dan menyiapkan makanan itu sendiri. Orang-orang seperti ini jelas sekali akan membutuhkan jasa penyedia makanan cepat saji yang tentunya bisa dicari dengan mudah, untuk menunjang kesehatan dan tenaga dalam aktivitas pekerjaanya sehari-hari. Namun perlu diketahui juga makanan yang cepat saji pun belum tentu cukup untuk memenuhi nutrisi dan tenaga yang diperlukan tubuh sehari-harinya, perlu adanya makanan yang memenuhi syarat kelengkapan untuk menunjang kesehatan tubuh. Tentunya makanan tersebut harus lengkap dengan kandungan karbohidrat, protein, serat, dan vitamin yang diperlukan bagi tubuh. Untuk


(21)

2

mendapatkan protein dan serat yang cukup bisa diperoleh dengan cara mengkonsumsi lauk pauk dan sayuran yang cukup.

Salah satu jenis lauk pauk yang memilki kandungan protein yang tinggi adalah belut. Belut merupakan salah satu jenis ikan yang bentuknya menyerupai ular dan mempunyai lendir di permukaan badan nya dan biasanya hidup di perairan seperti di sungai, rawa-rawa atau di daerah persawahan. Selain itu daging belut juga diketahui mengandung kolesterol yang tinggi terutama setelah melalui proses penggorengan, namun apabila belut ini dikonsumsi dengan cara yang berbeda misalnya menjadi nugget, hal ini tidak akan mempengaruhi kandungan kolesterol pada daging belut. Dengan mengkonsumsi belut, banyak manfaat yang akan diperoleh karena belut memilki kandungan seperti kolesterol, protein, air. sodium, kaloris tinggi, omega 3 dan omega 6, vitamin A,C,dan E, thiamin, riboflavin, niacin, vitamin B6 dan B12, Folate, Pantothenic acid, chaolin, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, Pottasium, zodium, zink, selenium dan mangan. Kandungan protein yang terdapat pada belut yaitu sebesar 18,4 g/100g, yang setara dengan protein daging sapi dengan berat yang sama.

Sedangkan kandungan energinya sebesar 330 kkal/100g, dimana lebih tinggi daripada telur dan daging. Selain itu kandungan zat besi pada belut yaitu sebesar 20 mg/100g atau dengan kata lain jauh lebih besar daripada yang didapat dari mengkonsusmi telur dan daging sapi. Dengan kadar protein, zat besi dan energi yang tinggi, mengkonsumsi belut juga dapat meningkatkan vitalitas tubuh. Zat besi membentuk hemoglobin darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, dan oksigen mengoksidasi karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi. Karena perlu diketahui seseorang yang mengalami kekurangan zat besi akan menyebabkan lemahnya sistem kekebalan tubuh.


(22)

3

Saat ini sudah ada beberapa usaha di bidang makanan yang sebagian dari menu-menu yang dihidangkan menggunakan belut sebagai bahan dasarnya. Salah satu jenis usaha tersebut adalah tempat makan yang biasa dikenal dengan SS atau yang mempunyai kepanjangan “Spesial Sambal”, di tempat ini penulis pernah menemukan bahkan memesan salah satu menunya yang terdapat di SS yang berbahan dasar belut. Menu tersebut adalah sambal belut, yang merupakan olahan makanan berbahan dasar dan dimasak hanya dengan menggoreng belut yang sudah siap kemudian mencampurnya dengan sambal yang telah dibuat dan setelah itu dilengkapi dengan aneka sayuran segar sebagai pelengkap lalapan khas Indonesia seperti kobis, daun kemangi dan mentimun.

Dengan melihat peluang yang masih terbuka khususnya untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, penulis akan berencana untuk membuat usaha di bidang jasa penyedia makanan cepat saji dengan berbahan dasar belut sebagai komponen utamanya. Usaha yang akan dirintis oleh penulis, mempunyai konsep yaitu menyajikan menu masakan dengan bahan dasar belut dengan cara membuat nya menjadi olahan berupa nugget yang diharapkan dapat menjadi variasi makanan yang tidak membosankan serta dapat menjadi ciri khas dan keunikan dari usaha yang dirintis oleh penulis. Ide variasi bisnis ini dilakukan karena melihat potensi dan peluang khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta yang ternyata masih sedikit dijumpai usaha di bidang makanan cepat saji dengan aneka variasi menu berbahan dasar belut.

Selain itu penulis juga sudah memilih nama yang akan menjadi merek untuk usaha yang akan dirintis dengan nama “Oemah Unagi”. Maka dari itu dengan berbagai macam latar belakang dan alasan penulis memilih untuk menjalankan usaha “Oemah Unagi” sebagai wujud implementasi dari perencanaan business plan ini.


(23)

4

BAB II

RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)

2.1 Deskripsi Usaha yang akan Dikembangkan

2.1.1 Tujuan pendirian usaha

a. Melihat adanya peluang yang besar di pasar yaitu masyarakat memilki kebutuhan untuk mencari makanan siap saji karena kesibukan mereka sehari-harinya sehingga mereka tidak sempat untuk memasak sendiri, selain itu belut merupakan pilihan lauk yang tepat karena selain rasanya yang gurih, belut juga dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan yang cukup bervariasi.

b. Mendirikan usaha makanan siap saji ini dapat menjadi salah satu pilihan pekerjaan saya setelah menyelesaikan studi S1 di Universitas Sanata Dharma. Selain itu dengan merintis usaha ini, harapan saya nantinya dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

c. Adanya sedikit pergeseran tren di masayarakat yang mengatakan bahwa mengkonsumsi belut merupakan pilihan lauk yang cukup baik karena dagingnya yang cukup halus tanpa banyak serat, tidak seperti pada daging lainya misalnya daging sapi, ayam yang berserat sehingga akan meninggalkan sisa di gigi ketika setelah selesai makan.


(24)

5

d. Berbekal dari ilmu yang pernah saya dapatkan selama mengenyam pendidikan perkuliahan dengan jurusan manajemen. Saya berpendapat bahwa seorang lulusan manajemen nantinya adalah seseorang yang harus bisa menjadi contoh atau pemimpin bagi orang lain terutama di bidang pekerjaan. Salah satu bidang pekerjaan itu misalnya dalam hal bisnis yang akan mengelola dan mengatur seluruh proses yang ada sesuai dengan ilmu dan konsep-konsep manajemen yang saya dapatkan ketika mengikuti perkuliahan sehari-hari. Selain itu menurut saya profil seorang sarjana ekonomi harus dapat menjadi pribadi yang mandiri, yaitu juga harus dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri terutama bagi orang lain yang belum mendapatkan pekerjaan.

e. Selain itu melihat tuntutan saat ini yang sulit untuk mencari pekerjaan ketika nanti setelah selesai mengenyam pendidikan di perguruan tinggi karena terlalu banyaknya persaingan yang sangat ketat yang tentunya tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Sehingga pilihan dengan mendirikan bisnis ini, penulis berharap bisnis ini menjadi alternatif pekerjaan bagi penulis dan orang lain yang terlibat dalam pendirian bisnis ini.

Maka secara umum dapat dikatakan tujuan utama didirikannya usaha ini adalah membuka lapangan pekerjaan baru untuk diri sendiri dan orang lain. Sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia inilah yang menjadi alasan untuk didirikannya usaha ini. Penulis memanfaatkan peluang di mana belut belum menjadi makanan populer di wilayah Yogyakarta dan juga


(25)

6

kesibukan warga yogyakarta yang membuat mereka tidak sempat untuk membuat makanan sendiri yang sehat dan higienis. Usaha yang dibuat berkaitan dengan usaha kuliner dengan bahan utama daging belut dan juga menyediakan layanan delivery dan catring dengan variasi menu yang tidak membuat bosan.

2.1.3 Informasi Bisnis Nugget Berbahan Dasar Belut

Secara taksonomi belut adalah sejenis ikan berbentuk mirip ular yang termasuk anggota suku (Synbranchidae), ordo (Synbranchiiformes), yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau digoreng renyah sebagai makanan ringan. Secara ekologi, belut dapat dijadikan indikator pencemaran lingkungan karena hewan ini mudah beradaptasi. Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip yang jelas. Tubuh belut tidak bersisik, hanya dilapisi kulit luar yang hampir mirip dengan plastik. Umumnya, kulit belut berwarna kuning kecokelatan ketika muda, dan menjadi agak cokelat gelap ketika dewasa. Belut praktis merupakan hewan air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar. Ukuran kepala belut biasanya lebih besar dari tubuhnya. Bentuknya agak membulat dan semakin meruncing ke arah mulut. Sementara itu bagian mulut dilengkapi dengan gigi-gigi runcing kecil berbentuk kerucut. Secara umum panjang tubuh belut bisa mencapai 90 cm.


(26)

7

Belut sendiri dibagi menjadi beberapa jenis seperti: belut rawa (Synbranchus bengalensis Mc clell) yaitu yang banyak ditemukan di daerah rawa-rawa hingga muara sungai yang perbandingan tinggi dan panjang badannya adalah 1:30, kemudian belut sawah (Monopterus albus Zueview) biasa sebagian besar jenis ini hidup di daerah persawahan dengan habitat berupa daerah lembab dan berlumpur yang perbandingan tinggi badan dan panjangnya adalah 1:20. Selain perairan air tawar, ada jenis belut yang hidup di perairan air laut (Macrotema caligans Cant) atau yang disebut dengan belut laut, belut jenis ini hidup di laut dengan dasar perairan berpasir, berlumpur, dan di perairan yang berkarang. Pada umumnya ukuran tubuh belut laut lebih besar dibandingkan dengan belut lainya. Selain itu belut laut mempunyai empat lengkung insang. Selain ketiga jenis belut diatas, ada pula belut kuda (Amphibious cuchai) yang terdapat di India. Belut ini memilki kantung mirip paru-paru dari ruang insang yang meluas di bawah kulit tengkuk dan sedikit menonjol. Sebagian besar waktunya dihabiskan di luar air dengan bergelut di dalam lumpur dan rumput basah ketika mancari makanan (Sarwono, 2003:25).

Perlu diketahui pula, belut memilki beberapa karakteristik yaitu bersifat hermaprodit yang dapat berganti kelamin, yang daur hidupnya meliputi masa juvenile yang hermaprodit, diikuti masa betina yang berfungsi, kemudian masa interseks, dan terakhir masa jantan yang berfungsi. Belut muda praktis selalu berkelamin betina, berukuran antara 10-29 cm, berkulit hijau muda pada punggung, dan putih kekuningan pada perut yang usianya selalu dibawah 9 bulan.


(27)

8

Belut yang sudah tua selalu berkelamin jantan, berukuran lebih dari 30 cm dengan warna abu-abu gelap, berkepala tumpul dan berumur diatas 9 bulan.

Dari kebiasaan makanya, belut merupakan hewan nokturnal atau hewan yang beraktivitas pada malam hari, sementara pada siang harinya belut cenderung bersembunyi di lubang atau celah-celah tanah liat. Selain itu belut juga dikenal sebagai hewan karnivora yaitu yang memakan binatang lainya seperti misalnya benih-benih ikan karper, tawes, atau nila yang ditebar oleh petani mina padi di sawah.

Belut juga mempunyai lubang perangkap sebagai penyergap mangsa yang akan diburunya. Lubang ini dibuat dengan menggali lumpur, baik di tepian perairan maupun di tengah sawah. Lubang penyergap ini bergaris tengah 5cm dan memanjang seperti terowongan. Secara alami belut berkembang biak setahun sekali yaitu pada musin penghujan sampai awal musim kemarau atau sekitar 4-5 bulan. Perkawinan belut terjadi pada malam hari yang panas lantaran mendung sehingga suhu air naik menjadi 28˚ C lebih. Ketika musim perkawinan tiba belut jantan berbondong-bondong berenang ke berbagai arah tepian dan kemudian mereka menggali lubang perkawinan yang menyerupai huruf “U”. Setelah berhasil berkembang biak, telur-telur belut di alam bebas akan menetas 9-10 hari setelah dibuahi pada air bersuhu 28-32˚ C. Setelah berumur 15 hari anak-anak belut sudah bisa berenang sendiri meninggalkan sarang penetasan (Roy, 2009:32).

Daging belut memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia, selain bergizi belut juga bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti


(28)

9

misalnya di Negara Cina, Taiwan, Korea, Jepang, dan Belanda belut sering dimanfaatkan untuk dunia kedokteran. Kepala belut memilki kandungan protein tinggi yang dipercaya mampu membantu meningkatkan hormon vitalitas pria dewasa & menghilangkan pegal-pegal di pinggang. Yang digunakan adalah belut yang sedang berganti kelamin dari betina ke jantan dengan menyiapkan 2-3 kepala belut kemudian dicampur sedikit air madu lalu minum secukupnya.

Minyak belut bermanfaat untuk kosmetik dan terapi kelamin pada alat kelamin pria. Caranya belut dijemur sampai kering, disangrai, diperas, dan diambil minyak belutnya kemudian campurkan dengan Virgin Coconut Oil, dengan takaran 80% minyak belut, 20% Virgin Coconut Oil kemudian oleskan ke alat kelamin sehari sekali sebelum tidur. Untuk obat hepatitis, resepnya belut hidup berumur 2-4 bulan dimasukkan ke dalam rantang plastik, lalu dikukus sampai mengeluarkan lender atau zink. Lender inilah yang diambil untuk obat hepatitis dengan cara dimium sehari sekali (Roy, 2009:38).

Nantinya usaha olahan makanan siap saji berbahan dasar belut ini akan dibuat menjadi olahan makanan berupa nugget berbahan dasar belut. Sebagai langkah awal dalam menjalankan bisnis ini, rencananya nantinya bisnis ini akan dimulai dengan cara menjual produk makanan kami dalam bentuk nugget yang diolah dari belut dan campuran bahan-bahan lainya, kemudian akan menjualnya di warung yang menyediakan bahan-bahan, bumbu-bumbu dapur untuk keperluan memasak dan pasar-pasar tradisional di daerah Yogyakarta. Produk yang akan dijual nantinya merupakan nugget yang belum digoreng sehingga hal ini setidaknya dapat meminimalisir kerugian yang terjadi misalnya karena produk


(29)

10

yang bersangkutan hanya mampu bertahan satu hari saja. Maka dari itu pemilihan menu menjadi nugget ini sengaja dipilih karena kemudahan dalam mengolah seta menyimpan ketika produk sudah siap. Sedangkan untuk jangka panjang nantinya, kami akan memproduksi pula nugget yang sudah siap konsumsi atau yang sudah digoreng dan berencana untuk menyewa atau mendirikan bangunan tersendiri khusus sebagai lapak berjualan kami yang didalamnya juga disediakan peralatan memasak, makan, dan menyediakan tempat bagi konsumen yang ingin makan di tempat sehingga menu yang tersedia pun akan lebih fresh dengan konsep memesan terlebih dahulu baru kemudian akan dibuatkan sesuai dengan pesanan atau lebih sering dikenal dengan sistem order.

2.1.4 Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2013:29), marketing as the process by

which companies create value for customers and build strong customer relationships in order to capture value from customers in return. Sedangkan

menurut Kotler dan Keller (2009:5) pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2009 : 6) ada lima langkah proses pemasaran, yaitu :

a. Memahami Pasar dan Kebutuhan Pelanggan. 1. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan


(30)

11

3. Nilai dan kepuasan

4. Pertukaran dan hubungan b. Kebutuhan, dan Keinginan

1. Kebutuhan (needs) adalah keadaan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan fisik akan makanan, pakaian, kehangatan dan keamanan. Kebutuhan sosial akan kebersamaan dan perhatian.

2. Keinginan (wants) adalah kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Keingin terbentuk oleh masyarakat dan dipaparkan dalam bentuk objek yang bisa memuaskan kebutuhan.

c. Penawaran Pasar, Produk, Jasa, dan Pengalaman

Penawaran pasar (market offering) adalah suatu kombinasi produk, jasa, informasi, atau pengalaman yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. Penawaran pasar tidak terbatas pada produk fisik. Penawaran pasar juga meliputi penawaran jasa, aktivitas, atau keuntungan untuk dijual yang pada intinya tidak berwujud dan tidak memiliki kepemilikan apapun, seperti perbankan, penerbangan, hotel, persiapan pajak, dan jasa perbaikan rumah.

d. Nilai dan Kepuasan Pelanggan

Konsumen biasanya menghadapi sejumlah besar produk dan jasa yang mungkin dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Pelanggan akan membentuk ekspektasi tentang nilai dan kepuasan yang akan diberikan


(31)

12

berbagai penawaran pasar dan membeli berdasarkan ekspektasinya.Pelanggan yang tidak puas sering berganti ke pesaing dan menjelek-jelekkan produk yang mereka beli kepada orang lain.

e. Pertukaran dan Hubungan

Pertukaran (exchange) adalah tindakan untuk mendapatkan objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalannya.

2.1.5 Operasi

Manajemen operasi (operations management-OM) merupakan sebuah disiplin ilmu yang diterapkan di dalam suatu badan usaha, kantor, restoran, rumah sakit, supermarket atau sebuah pabrik. Teknik OM diterapkan di seluruh dunia hampir di semua perusahaan produktif.

Produksi (production) merupakan sebuah penciptaan barang dan jasa. Manajemen operasi (opertions management-OM) merupakan serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan menjadi hasil. Dalam perusahaan manufakturing, aktivitas produksi yang menciptakan barang biasanya cukup jelas. Terlepas dari apakah produk akhir itu merupakan sebuah barang atau jasa, aktivitas produksi yang berlangsung dalam organisasi sering kali merujuk sebagai operasi, atau manajemen operasi.

Untuk menciptakan barang dan jasa, semua organisasi melakukan tiga fungsi. Fungsi-fungsi ini merupakan materi-materi yang diperlukan tidak hanya untuk produksi, tetapi juga untuk kelangsungan dari sebuah organisasi. Hal tersebut mencakup hal sebagai berikut.


(32)

13

1) Pemasaran, yang menghasilkan permintaan atau paling tidak menerima pesanan untuk sebuah produk atau jasa (tidak akan terjadi apa-apa hingga terjadinya penjualan).

2) Produksi/operasi, yang menciptakan produk

3) Finansial/akuntansi, yang melacak seberapa baik kinerja organisasi, pembayaran tagihan, dan pengumpulan uang.

2.1.6 Keuangan

Manajemen keuangan merupakan suatu bidang pengetahuan yang menyenangkan sekaligus menantang. Banyak usaha baik yang berskala besar maupun kecil, apakah yang bersifat profit motif maupun nonprofit motif akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan. Keberhasilan ataupun kegagalan usaha hampir sebagian besar sangat ditentukan oleh kualitas keputusan keuangan.

Secara umum manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Adapun berdasarkan pengertian diatas manajemen keuangan memilki tiga fungsi utama yaitu:

1) Sebagai acuan pengambilan keputusan alokasi dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi

2) Sebagai acuan pengambilan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi.


(33)

14

Selain fungsi, manajemen keuangan memilki tujuan dua utama yaitu: 1) Maksimisasi profit.

2) Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui maksimisasi nilai perusahaan.

2.1.7 Sumber Daya Manusia (SDM)

Menurut Mondy dan Noe , dalam buku Marwansyah (2010:3) Manajemen sumber daya manusia “pendayagunaan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.”

Sementara menurut Ivancevich dalam buku Marwansyah (2010:3) Mendifinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai sebuah fungsi yang dijlankan dalam organisasi dengan maksud mefasilitasi pendayagunaan manusia (karyawan) secara efektif untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi dan individu.

2.1.8 Profil Usaha Olahan Makanan Siap Saji Berbahan Dasar Belut

1) Nama Usaha : Oemah Unagi 2) Bidang Usaha : Makanan Siap Saji

3) Jenis Produk : Olahan Makanan Berbahan Dasar Belut 4) Alamat Perusahaan : Babarsari TB 16/1A, Depok, Sleman, Yogya 5) Nomor Telepon : 081253060555


(34)

15

Nama Oemah Unagi penulis ambil dalam menjalankan bisnis karena pertama usaha ini akan mencoba menerapkan konsep tradisional ejaan lama berbahasa Jawa yaitu “Oemah” dan kata-kata oemah berarti merupakan tempat pusat atau utama karena prinsip kami untuk menciptakan menu olahan makanan berbahan dasar belut, maka harapannya masyarakat dapat mendapatkan berbagai macam jenis olahan makanan berbahan dasar belut di tempat usaha kami, unagi adalah kata yang diambil dari bahasa jepang yang berati belut. Pemilihan nama unagi ini tidak lain adalah agar nantinya usaha ini dapat dilihat sebagai usaha yang unik dan dapat menjadi brand yang mendunia pula.

2.1.9 Profil Pengelola

1) Nama Pemilik:

a) Mario Sarwiyoga Kusuma

Jabatan : Pemilik Utama/Manajer

Tempat tanggal lahir : Semarang, 21 Mei 1991

Alamat Rumah : Babarsari TB 16/1A, Sleman, Yogyakarta

No telp : 081253060555

b) Thomas Aquinas Wahyu A.

Jabatan : Staff dan Karyawan


(35)

16

Alamat Rumah : Sedayu

No telp : 085743360393

2.1.10 Bentuk Kepemilkan Usaha Makanan Cepat Saji Berbahan Dasar Belut

1) Nama Usaha : Oemah Unagi

2) Badan Hukum : Perusahaan Perseorangan 3) Kegiatan Usaha Pokok : Memproduksi makanan berbahan dasar belut

4) Alamat Usaha : Babarsari TB 16/1A, Sleman, Yogyakarta 5) No telp : 081253060555

2.1.11 Rencana Struktur Organisasi

Rencana Struktur Organisasi

Bagan II.1 Rencana Struktur Organisasi

Pemilik/Manajer Mario

Staff Tommy


(36)

17

Di sini penulis yang saat ini masih sebagai mahasiswa program studi manajemen Universitas Sanata Dharma sebagai pengelola atau pemilik usaha yang utama bertugas untuk mengontrol seluruh proses usaha Oemah Unagi ini mulai dari proses pemasaran, produksi, personalia, hingga pembukuan. Penulis akan dibantu oleh Thomas Aquinas Wahyu yang menjabat sebagai staff dan sekaligus merangkap sebagai karyawan. Staff mempunyai tugas mulai dari pembelanjaan bahan baku dan sebagai juru masak, untuk memasak menu produk yang akan dijual nantinya hingga proses packaging. Untuk proses pemasaran akan menggunakan media online yaitu pengiklanan melalui media elektronik seperti menggunakan fanpage facebook, group blackberry

messenger, dan lain-lainya.

2.1.12 Keunggulan Usaha Olahan Makanan Siap Saji Berbahan Dasar Belut

Oemah Unagi meruapakan usaha di bidang makanan siap saji berbahan dasar belut dengan memilih nugget sebagai olahan menu makanan yang disajikan dalam usaha ini. Sejauh pengamatan penulis, usaha sejenis yang ada seperti misalnya warung Spesial Sambal yang menyajikan menu masakan sambel belut saja. Maka dari itu dari sini lah penulis akan menjadikan hal ini sebagai potensi yang sangat baik untuk usaha ini dengan cara membuat menu masakan berbahan dasar belut dengan aneka macam variasi masakan olahan yang akan dibuat agar nantinya konsep ini dapat menarik calon konsumen yang akan membelinya, terutama bagi para pecinta kuliner berbahan dasar belut. Seperti contohnya steak, burger dari daging belut. Karena saat ini di Yogyakarta jarang sekali dijumpai kuliner dengan


(37)

18

berbahan dasar belut sehingga hal ini lah yang akan menjadi peluang untuk usaha ini.

2.2 Analisis Pasar

1. Pasar aktual dari usaha Nugget Oemah Unagi ini adalah sebagai berikut: a. Masyarakat di sekitar wilayah Yogyakarta di Kabupaten Sleman dan

Kota Yogyakarta

b. Pelajar (SD, SMP, dan SMA), ibu rumah tangga dan mahasiswa

2. Permintaan potensial yang akan penulis buat disini berdasarkan hasil wawancara dengan pelaku bisnis yang sudah pernah menjalankan usaha ini sebelumnya. Pelaku bisnis sebelumnya telah menjalankan bisnis nugget berbahan dasar ayam, ikan dan sayur. Berdasarkan informasi dari pelaku bisnis sebelumnya, potensial permintaan untuk usaha ini bisa mencapai 50 pack per minggunya. Usaha yang dilakukan oleh penulis merupakan produk pengganti dari bisnis yang sudah ada sebelumnya, melihat usaha ini masih tergolong baru maka penulis berasumsi permintaan potensial nya sebanyak 30 pack, sehingga dapat diasumsikan dengan perhitungan sederhana sebagai berikut:

Harga/pack = Rp 20.000/pack

Potensial permintaan/minggu = 30 pack, sehingga didapat:

= Harga/pack X potensial permintaan/minggu


(38)

19

= Rp 600.000

3. Untuk konsumen potensial nya adalah semua orang yang menyukai hobby kuliner, atau mereka semua yang membutuhkan makanan siap saji karena keterbatasan waktu dan kesibukan mereka sehingga mereka tidak sempat memasak sehari-harinya, seperti misalnya para pegawai kantoran, mahasiswa yang tidak sempat memasak untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka setiap harinya.

4. Pasar sasaran dari usaha makanan siap saji berbahan dasar belut ini adalah masyarakat yang membutuhkan makanan siap saji sebagai kebutuhan pokok mereka khususnya untuk wilayah Yogyakarta. Seperti misalnya wilayah Yogyakarta merupakan kawasan yang banyak sekali terdapat pelajar yang menimba ilmu di kota ini sehingga contohnya para mahasiswa yang bertempat tinggal kos. Karena kebanyakan dari mereka akan mencari makanan yang siap saji di luar untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari nya.

5. Pola perilaku pembelian pasar sasaran pada produk atau jasa

Para calon konsumen dari Oemah Unagi mempunyai tanggapan yang positif dari dibentuknya usaha ini. Dengan adanya Oemah Unagi diharapkan nantinya kepada mereka yang mempunyai hobby kuliner khususnya makanan dengan berbahan dasar belut, dapat menjadikan Oemah Unagi sebagai tempat yang tepat untuk menyalurkan hobby kuliner mereka terutama bagi mereka seperti pegawai kantoran, mahasiswa yang selalu disibukan dengan pekerjaan dan kegiatan mereka sehari-harinya sehingga tidak sempat untuk membuat masakan untuk


(39)

20

makan sehari-hari. Mereka sangat membutuhkan makanan yang sudah siap saji untuk menunjang kegiatan mereka terutama untuk memenuhi asupan nutrisi setiap harinya. Kami akan berusaha untuk menyediakan akses yang paling mudah untuk calon konsumen dari Oemah Unagi selain membuka lapak sendiri, nantinya produk dari Oemah Unagi ini bisa mereka dapatkan secara mudah karena kami juga akan melakukan layanan pesan antar agar mereka tidak perlu beranjak keluar rumah untuk mencari makanan.

2.2.1 Pihak-pihak yang terlibat

Adapun pihak-pihak yang terlibat nanti seperti:

a. Pemilik/Pencetus Usaha

Pemilik usaha akan bertindak sebagai penentu kebijakan sekaligus pengontrol terhadap seluruh jalanya usaha ini misalnya dalam penentuan lokasi/pasar jual, calon konsumen, pencarian lokasi bahan baku, serta penetapan harga jual.

b. Calon Pembeli/Konsumen

Calon pembeli yang akan menjadi sasaran pasar adalah mereka semua yang membutuhkan layanan makan siap saji karena mereka yang sibuk dengan aktivitas mereka sehari-hari sehingga tidak sempat untuk memasak, seperti contohnya adalah para pegawai kantoran, mahasiswa, dan lain-lain


(40)

21

c. Pemakai/Pengkonsumsi

Para pemakai atau pengkonsumsi dari Oemah Unagi ini adalah mereka semua yang notabene adalah para penggemar kuliner terutama kuliner yang berbahan dasar belut yang suka mancari kuliner-kuliner yang baru, unik dan variatif.

2.3 Analisis Industri dan Persaingan

2.3.1 Usaha-usaha sejenis

Berdasarkan pengamatan penulis, saat ini masih sedikit usaha rumahan dalam pengolahan makanan belut masih sedikit. Namun untuk olahan nugget sudah ada banyak. Mayoritas adalah olahan nugget ayam. Di sini penulis menjadikan peluang tersebut untuk menawarkan olahan baru nugget berbahan dasar belut.

2.3.2 Profil Usaha Sejenis

Salah satu produsen usaha sejenis yang penulis ketahui adalah JavaQu Green yang ada di kota Yogyakarta. Produsen ini membuat berbagai macam olahan nugget berbahan dasar ayam, sayur, ikan, udang, dll. Keunggulan dari usaha ini adalah:

a. Harga yang terjangkau

b. Mempunyai aneka variasi menu olahan nugget


(41)

22

2.3.3 Analisis Keketatan Persaingan

Saat ini, menurut pengamatan dari penulis JavaQu Green merupakan produsen olahan nugget lokal yang sudah cukup baik. Mereka menyediakan berbagai macam olahan nugget dari bermacam-macam bahan dasar ayam dan ikan. Namun memang untuk bahan dasar belut belum ada. Tentunya ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi penulis untuk menembus pasaran dari JavaQu Green yang sudah cukup luas karena pada dasarnya secara umum masyarakat lebih mengenal nugget yang berbahan dasar daging ayam daripada daging belut.

2.4 Rencana Program Pemasaran

2.4.1 Kondisi aktual program pemasaran

Saat ini usaha Oemah Unagi telah memasuki tahap pengenalan, agar nantinya sektor usaha ini dapat dikenal oleh masyarakat secara luas dan menjadi ide bisnis yang banyak diminati pula supaya sektor usaha ini dapat menjadi semakin berkembang. Harga yang ditetapkan akan berpedoman pada harga-harga yang sudah ada & ditetapkan di pasar yaitu untuk 1 pack nugget 250gr dijual dengan harga Rp 20.000,-

Untuk program pemasaran, Oemah Unagi akan mencoba melakukan rencana pemasaran seperti misalnya selain dengan lisan yaitu melaui informasi yang diceritakan kepada orang-orang sekitar seperti teman, tetangga, dan lain-lainya, pemasaran akan dilakukan melalui media elektronik seperti misalnya


(42)

23

menggunakan broadcast blackberry messenger, pembuatan fanpage di akun

facebook, dan lain-lainya. Cara ini dipilih karena selain lebih murah, pemasaran

melalui media seperti ini akan lebih efektif karena saat ini banyak masyarakat yang menggunakan media elektronik setiap harinya. Selain itu produk dari Oemah Unagi yang nantinya akan ditawarkan adalah produk-produk masakan dengan berbahan dasar belut nugget, bakso, sosis, dll

2.4.2 Kondisi ideal program pemasaran

Untuk saat ini, penulis berencana akan mengutamakan fasilitas media sosial sebagai tempat memasarkan produk. Karena selain biaya lebih murah, jangkauan konsumen yang didapat lebih luas sehingga ini sangat efektif dalam mendapatkan konsumen baru.

2.5 Rencana Program Operasi

2.5.1 Kondisi aktual program operasi

Pada bagian ini penulis akan memaparkan apa saja yang diperlukan dalam operasi usaha Oemah Unagi ini yaitu awalnya peralatan yang perlu dilakukan adalah tentunya peralatan utama yang digunakan untuk memasak seperti kompor, gas, wajan, tempat untuk packaging dan peralatan memasak lainya, selain itu peralatan yang menunjang untuk proses penjualan seperti menyediakan meja, kursi tenda, gerobak untuk lapak yang didirikan sendiri. Dalam program operasi


(43)

24

ini tentunya akan dibutuhkan keterampilan khusus yaitu keterampilan memasak yang sudah penulis siapkan untuk menunjang proses produksi

2.5.2 Kondisi ideal program operasi

Sebagai program jangka panjang, Oemah Unagi tentunya akan menambah variasi menu yang lebih banyak lagi agar konsumen yang sudah mengetahui atau pun yang belum mengetahui tentang Oemah Unagi ini dapat semakin tertarik untuk membeli produk dari Oemah Unagi, seperti misalnya akan membuat menu sosis, bakso, tempura, steak siap saji, dll. Serta dalam jangka waktu yang masih sangat panjang, penulis berharap agar nantinya usaha Oemah Unagi ini mempunyai rumah produksi sendiri sebagai lokasi untuk menjalankan usaha, karena selama ini tempat yang digunakan masih menggunakan rumah dari salah satu staff yang membantu dalam pelaksanaan bisnis ini.

2.5.3 Rencana program operasi

Apabila terjadi kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi aktual maka nantinya program operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu berkaitan dengan permasalahan tempat untuk melakukan tempat aktivitas proses produksi. Kami akan mencari tempat sewa yang strategis dan bisa dijangkau dengan mudah serta dapat disewa dengan harga terjangkau. Selain itu, untuk pendistribusian bahan baku, penulis lebih memikirkan untuk adanya anggaran operasional guna pendistribusian bahan baku.


(44)

25

2.6 Rencana Program SDM

2.6.1 Kondisi aktual program SDM

Untuk saat ini dalam menjalankan usaha Oemah Unagi ini, penulis dibantu oleh seorang staff yang bertugas mulai dari proses produksi hingga packaging produk. Tidak diperlukan adanya keterampilan SDM secara khusus dalam menjalankan usaha ini, hanya saja untuk proses produksi yaitu memasak memang diperlukan keahlian khusus dalam hal ini yang tentunya orang yang bisa memasak.

2.6.2 Kondisi ideal program SDM

Untuk ketersediaan jumlah SDM yang seharusnya ada untuk mengimbangi program operasi yang akan selalu dikembangkan nanti tentu perlu untuk ditinjau ulang. Seperti misalnya penambahan tenaga kerja untuk memasak karena mengingat nantinya jumlah pesanan dari konsumen akan semakin meningkat seiring dengan jalanya usaha ini. Adapun penambahan SDM yang diperlukan seperti halnya yang tidak terlepas dengan keahlian khusus untuk memasak karena tidak semua orang memilki kemampuan di bidang ini sehingga perlu untuk dilakukan seleksi atau pelatihan dalam menambah tenaga SDM di bidang ini agar semuanya dapat berjalan dan saling mendukung dengan program pemasaran, operasi maupun keuangan yang akan dilakukan.


(45)

26

2.6.3 Rencana program SDM

Sebaliknya nanti apabila terjadi kesenjangan antara kondisi aktual program SDM dan kondisi ideal maka hal yang perlu dilakukan adalah mencari solusi pemecahan terbaik dengan mempertahankan staff yang sudah ada. Kemudian mengadakan pelatihan untuk karyawan baru terutama bagian produksi agar bekerja sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan dengan maksud agar nantinya tidak terjadi kualitas pelayanan yang berbeda-beda terhadap konsumen

2.7 Rencana Program Keuangan

Tabel II.1

No Keterangan unit Harga Total

1 Peralatan memasak 1 Rp 600,000.00 Rp 600,000.00 2 Kulkas 1 Rp 1,500,000.00 Rp 1,500,000.00 3 Galon air minum 4 Rp 10,000.00 Rp 40,000.00 4 Gas 3 kg 2 Rp 18,000.00 Rp 36,000.00 5 Kompor 1 Rp 500,000.00 Rp 500,000.00 6 Operasional

Belut (kg) 3 Rp 50,000.00 Rp 150,000.00 Mika 5 Rp 20,000.00 Rp 100,000.00 Minyak goreng 5 liter 1 Rp 67,500.00 Rp 67,500.00 Listrik 1 Rp 30,000.00 Rp 30,000.00 Bahan bumbu masak 1 Rp 240,000.00 Rp 240,000.00 B.gaji karyawan 1 Rp 600,000.00 Rp 600,000.00 B.iklan media sosial 1 100,000.00 Rp 100,000.00 Bensin premium (liter) 40 Rp 7,500.00 Rp 300,000.00

4,263,500.00 Rp

Proyeksi Anggaran Kas Nugget Oemah Unagi


(46)

27

Tabel II.2

No Keterangan unit Harga Total

1 Penjualan

Nugget belut 150 Rp 20,000.00 Rp 3,000,000.00

3,000,000.00 Rp

1 Belut (kg) 18 Rp (50,000.00) Rp (900,000.00)

2 Mika 12 Rp (20,000.00) Rp (240,000.00)

3 Minyak goreng 5 liter 1 Rp (67,500.00) Rp (67,500.00)

4 Listrik 1 Rp (30,000.00) Rp (30,000.00)

5 Bumbu masak 1 Rp (200,000) Rp (200,000.00)

6 Gas 3 kg 2 Rp (18,000.00) Rp (36,000.00)

7 Gaji 1 Rp (500,000.00) Rp (500,000.00)

8 Iklan media sosial 1 Rp (75,000.00) Rp (75,000.00)

9 Bensin premium (liter) 40 Rp (7,500.00) Rp (300,000.00)

Penyusutan

1 Peralatan memasak 1 Rp (15,000.00) Rp (15,000.00)

2 Lemari es 1 Rp (37,500.00) Rp (37,500.00)

3 Kompor 1 Rp (12,500.00) Rp (12,500.00)

586,500.00

Rp

No Keterangan unit Harga Total

1 Penjualan

Nugget belut 200 Rp 20,000.00 Rp 4,000,000.00

4,000,000.00 Rp

1 Belut (kg) 20 Rp (50,000.00) Rp (1,000,000.00)

2 Mika 12 Rp (20,000.00) Rp (240,000.00)

3 Minyak goreng 5 liter 1 Rp (67,500.00) Rp (67,500.00)

4 Listrik 1 Rp (30,000.00) Rp (30,000.00)

5 Bumbu masak 1 Rp (220,000.00) Rp (220,000.00)

6 Gas 3 kg 2 Rp (18,000.00) Rp (36,000.00)

7 Gaji 1 Rp (500,000.00) Rp (500,000.00)

8 Iklan media sosial 1 Rp (75,000.00) Rp (75,000.00)

9 Bensin premium (liter) 40 Rp (7,500.00) Rp (300,000.00)

Penyusutan

1 Peralatan memasak 1 Rp (15,000.00) Rp (15,000.00)

2 Lemari es 1 Rp (37,500.00) Rp (37,500.00)

3 Kompor 1 Rp (12,500.00) Rp (12,500.00)

1,466,500.00

Rp

Proyeksi Laba Rugi Nugget Oemah Unagi

Biaya lain - lain Pendapatan

Januari 2015

Februari 2015

Pendapatan Biaya lain - lain

(2,468,500.00) Rp (65,000.00) Rp

Laba

(2,348,500.00) Rp (65,000.00) Rp

Laba


(47)

28

No Keterangan unit Harga Total

1 Penjualan

Nugget belut 230 Rp 20,000.00 Rp 4,600,000.00

4,600,000.00 Rp

1 Belut (kg) 22 Rp (50,000.00) Rp (1,100,000.00)

2 Mika 12 Rp (20,000.00) Rp (240,000.00)

3 Minyak goreng 5 liter 1 Rp (67,500.00) Rp (67,500.00)

4 Listrik 1 Rp (30,000.00) Rp (30,000.00)

5 Bumbu masak 1 Rp (220,000.00) Rp (220,000.00)

6 Gas 3 kg 2 Rp (18,000.00) Rp (36,000.00)

7 Gaji 1 Rp (500,000.00) Rp (500,000.00)

8 Iklan media sosial 1 Rp (75,000.00) Rp (75,000.00)

9 Bensin premium (liter) 45 Rp (7,500.00) Rp (337,500.00)

Penyusutan

1 Peralatan memasak 1 Rp (15,000.00) Rp (15,000.00)

2 Lemari es 1 Rp (37,500.00) Rp (37,500.00)

3 Kompor 1 Rp (12,500.00) Rp (12,500.00)

1,929,000.00

Rp

No Keterangan unit Harga Total

1 Penjualan

Nugget belut 230 Rp 20,000.00 Rp 4,600,000.00

4,600,000.00 Rp

1 Belut (kg) 22 Rp (50,000.00) Rp (1,100,000.00)

2 Mika 12 Rp (20,000.00) Rp (240,000.00)

3 Minyak goreng 5 liter 1 Rp (67,500.00) Rp (67,500.00)

4 Listrik 1 Rp (30,000.00) Rp (30,000.00)

5 Bumbu masak 1 Rp (220,000.00) Rp (220,000.00)

6 Gas 3 kg 2 Rp (18,000.00) Rp (36,000.00)

7 Gaji 1 Rp (500,000.00) Rp (500,000.00)

8 Iklan media sosial 1 Rp (75,000.00) Rp (75,000.00)

9 Bensin premium (liter) 42 Rp (7,500.00) Rp (315,000.00)

Penyusutan

1 Peralatan memasak 1 Rp (15,000.00) Rp (15,000.00)

2 Lemari es 1 Rp (37,500.00) Rp (37,500.00)

3 Kompor 1 Rp (12,500.00) Rp (12,500.00)

1,951,500.00

Rp

Laba

April 2015

Pendapatan Biaya lain - lain Biaya lain - lain

(2,606,000.00) Rp (65,000.00) Rp Maret 2015 Pendapatan (2,583,500.00) Rp (65,000.00) Rp

Laba


(48)

29 No Keterangan unit Harga Total

1 Penjualan

Nugget belut 250 Rp 20,000.00 Rp 5,000,000.00 5,000,000.00 Rp

1 Belut (kg) 24 Rp (50,000.00) Rp (1,200,000.00) 2 Mika 12 Rp (20,000.00) Rp (240,000.00) 3 Minyak goreng 5 liter 1 Rp (67,500.00) Rp (67,500.00) 4 Listrik 1 Rp (30,000.00) Rp (30,000.00) 5 Bumbu masak 1 Rp (220,000.00) Rp (220,000.00) 6 Gas 3 kg 2 Rp (18,000.00) Rp (36,000.00) 7 Gaji 1 Rp (500,000.00) Rp (500,000.00) 8 Iklan media sosial 1 Rp (75,000.00) Rp (75,000.00) 9 Bensin premium (liter) 50 Rp (7,500.00) Rp (375,000.00)

Penyusutan

1 Peralatan memasak 1 Rp (15,000.00) Rp (15,000.00) 2 Lemari es 1 Rp (37,500.00) Rp (37,500.00) 3 Kompor 1 Rp (12,500.00) Rp (12,500.00)

2,191,500.00

Rp

Mei 2015

Pendapatan

(2,743,500.00) Rp

(65,000.00) Rp

Laba


(49)

30

Tabel II.3

Tabel II.4

Investasi awal Desember Rp (4,263,000.00)

Aliran kas Januari Rp 586,500.00

Aliran kas Februari Rp 1,466,500.00

Aliran kas Maret Rp 1,929,000.00

Aliran kas April Rp 1,951,000.00

Aliran kas Mei Rp 2,191,000.00

Dasar penilaian IRR

Suku bunga bank BRI per tahun 7.00%

IRR 22%

Kesimpulan proyek Proyek Layak Dijalankan IRR (Internal Rate Of Return)

Investasi awal Desember Rp (4,623,000.00)

Aliran kas Januari Rp 586,500.00

Aliran kas Februari Rp 1,466,500.00

Aliran kas Maret Rp 1,929,000.00

Aliran kas April Rp 1,951,000.00

Aliran kas Mei Rp 2,191,000.00

Dasar penilaian ARR

Rata - rata EAT Rp 1,624,800.00 AI Rp 2,311,500.00

AI penilaian 70.29%

AI disyaratkan 50.00%

Kesimpulan Proyek Layak Dijalankan ARR (Average Rate of Return)


(50)

31

Tabel II.5

Tabel II.6

Tabel II.7

Cash Flow Payback Awal Bulan ke

Investasi awal Desember Rp (4,623,000.00) Rp 4,623,000.00 0

Aliran kas Januari Rp 586,500.00 Rp 4,036,500.00 1

Aliran kas Februari Rp 1,466,500.00 Rp 2,570,000.00 2

Aliran kas Maret Rp 1,929,000.00 Rp 641,000.00 3

Aliran kas April Rp 1,951,000.00 Rp (1,310,000.00) 4

Aliran kas Mei Rp 2,191,000.00 Rp (3,501,000.00) 5

PP (Payback Period)

Kesimpulan Proyek

PP

5

140%

Proyek Layak Dijalankan

Dasar Penilaian

Jangka Waktu Disyaratkan

Payback Period

Uraian Pendapatan

Investasi awal Desember Rp (4,623,000.00)

Aliran kas Januari Rp 586,500.00

Aliran kas Februari Rp 1,466,500.00

Aliran kas Maret Rp 1,929,000.00

Aliran kas April Rp 1,951,000.00

Aliran kas Mei Rp 2,191,000.00

Tingkat bunga bank BRI per tahun 7%

Dasar Penilaian NVP

NVP Rp 1,095,500.00 Kesimpulan investasi Investasi Layak Dijalankan


(51)

32

BAB III

RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN

Tabel III.1

Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha

Jenis Program Rincian Program Tujuan Program Waktu Pelaksanaa n Program Biaya Pelaksanaan Program

Indikator Pencapaian program

Pemasaran Membuat fanpage di akun facebook, Broadcast

Message BBM, Pasang iklan di OLX

Memperkenalkan Oemah Unagi kepada para pengguna media elektronik

Januari-Februari 2015

Rp 75.000 Rata-rata per bulan ada sekitar 8-10 calon konsumen yang menanyakan mengenai produk perusahaan


(52)

33

Operasi Membuat

perluasan tempat usaha

Mencari

bangunan atau tempat yang lebih besar

April 2015 Rp 5.000.000 Konsumen yang datang setiap harinya dapat meningkat sebanyak, terutama dari konsumen retail besar atau mereka yang mempunyai usaha warung.

Inovasi Produk Membuat varian baru dari olahan belut

Januari – April 2015

Rp 300.000 Menu baru selalu di pesan setiap harinya

SDM Mengadakan pelatihan

memasak untuk karyawan

Meningkatkan skill karyawan di bidang memasak

Januari 2015

Rp 200.000 Kemampuan untuk memproduksi menu masakan jadi meningkat.

Keuangan Pemenuhan kebutuhan dana pengembangan

Memenuhi dana pengembangan usaha dengan

Januari-April 2015

Dana pengembangan semua program terpenuhi


(53)

34

mengumpulkan modal

Alokasi dana pengembangan

Mengalokasikan dana yang sudah diperoleh ke semua program pengembangan sesuai dengan kebutuhan dana setiap program pengembangan

Program pengembangan berjalan lancar dengan meluasnya pasar dan bisa membuka cabang baru


(54)

35

BAB IV

PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA

4.1 Kondisi Aktual Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha

4.1.1 Pasar aktual, potensial dan sasaran

Setelah melakukan pengembangan usaha dari bulan Januari sampai Mei 2015 dapat diidentifikasi bahwa pasar aktual usaha ini adalah konsumen akhir yang mengkonsumsi nugget belut

Adapun ciri-ciri pasar aktual usaha nugget berbahan dasar belut ini adalah sebagai berikut

1) Masyarakat di sekitar kota Yogyakarta di Kabupaten Sleman, Bantul dan Yogyakarta

2) Pelajar (SD, SMP, dan SMA), ibu rumah tangga, dan mahasiswa

Profil pasar aktual dari usaha nugget berbahan dasar belut ini adalah sebagai berikut:

Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan Usia : ≥ 2 tahun

Agama : semua agama

Asal daerah : asli Yogyakarta dan luar Yogyakarta

Sedangkan konsumen potensial usaha nugget berbahan dasar belut ini adalah para mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak yang


(55)

36

sebelumnya tidak menyukai atau merasa enggan untuk mengkonsumsi belut. Mereka mampu untuk menjadi konsumen tetap setelah beberapa kali mengkonsumsi nugget belut. Pasar tersebut dapat dikatakan pasar potensial karena adanya potensi atau minat dari para ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak

Setelah mengidentifikasi pasar aktual dan potensial usaha nugget berbahan dasar belut ini dapat ditetapkan pasar sasaran yaitu konsumen yang bertempat tinggal di kawasan sekitar Yogyakarta dan luar Yogyakarta. Sebagai pasar sasaran adalah mereka yang memilki keinginan mengkonsumsi nugget yang berbahan dasar belut.

4.1.2 Pola perilaku pasar sasaran

Berdasarkan pengamatan selama 5 bulan (Januari – Mei 2015) dalam

melakukan pengembangan usaha, pola perilaku pasar sasaran masih sama, yaitu: a) Produk yang dijual masih sama yaitu nugget berbahan dasar belut

b) Produk nugget berbahan dasar belut juga dapat memberikan manfaat c) Nugget berbahan dasar belut memilki keunggulan produk yang

ditawarkan

d) Produk dan jasa yang banyak permintaanya, yang ada dipasar juga masih sama

4.1.3 Analisis industri dan persaingan

Selama bulan Januari – Mei 2015 dapat disimpulkan beberapa usaha yang menjadi pesaing usaha ini yaitu penjual nugget dengan varian lain yaitu ayam, ikan, dan sayur di daerah Condong Catur. Contohnya yaitu


(56)

37

JavaQu Green dan Kedai Nugget. Usaha-usaha tersebut merupakan pesaing utama karena lokasi yang berada di satu area dan memiliki pasar sasaran yang sama.

Persaingan dalam usaha ini dapat digolongkan sebagai persaingan monopolistik, di mana sasaran konsumennya sama, namun penjualnya ada banyak dengan menawarkan produk yang sejenis.

Melihat usaha-usaha sejenis yang menjadi pesaing dalam usaha ini maka Oemah Unagi berada dalam posisi penantang pasar. Karakteristik dari penantang pasar adalah menyerang pemimpin pasar. Ciri dari penantang pasar biasanye menggunakan strategi pemotongan harga, produk yang lebih inovatif, penyempurnaan jasa pelayanan, penekanan biaya produksi dan strategi promosi yang intensif.

4.1.4 Produk yang ditawarkan ke pasar

Produk yang ditawarkan oleh usaha nugget berbahan dasar belut selama bulan Januari – Mei 2015 adalah produk nugget yang berbahan dasar belut saja.

4.1.5 Proses produksi

Bagan IV.1: Proses Produksi Pra

Produksi


(57)

38

Keterangan:

1. Tahap pertama (pra produksi)

a. Pembelian belut usia 3-4 bulan dengan kriteria sehat yang berukuran 20-30 cm

b. Pemotongan belut secara manual

c. Pencucian & pembersihan belut untuk menghindari bakteri

d. Pemberian garam agar menghilangkan lendir pada kulit belut

2. Tahap kedua (proses pengolahan)

a. Belut yang sudah dicuci bersih dan dihilangkan lendirnya akan segera dipresto selama ± 15-30 menit sampai benar-benar lunak

b. Siapkan wadah untuk membuat adonan kemudian masukan daging belut yang sudah dipresto

c. Haluskan daging belut dan campurkan dengan bumbu-bumbu yang sudah disiapkan

d. Tambahkan tepung panir sedikit demi sedikit hingga adonan menjadi cukup padat

e. Siapkan cetakan dan bentuk adonan sesuai dengan ukuran yang diinginkan


(58)

39

loyang dan kukus adonan selama ± 15-30 menit g. Setelah selesai diamkan adonan sejenak hingga

dingin

3. Tahap ketiga (proses penyajian)

a. Siapkan wadah dan kocok telur sebagai bahan perekat tepung panir yang akan dilumuri di adonan yang telah siap sebelumnya

b. Siapkan tepung panir dan lumuri adonan dengan tepung panir sebagai kulit dari nugget dengan menggunakan telur yang sudah dikocok

c. Masukkan potongan-potongan nugget yang sudah jadi kedalam plastik mika sebagai kemasan nugget kemudian tutup kemasan dengan rapat dan rapi d. Simpan nugget-nugget yang sudah siap di kemasan

ke dalam kulkas atau lemari pendingin

e. Nugget siap diantarkan dan disajikan kepada

konsumen yang sudah memesan sebelumnya.

4.1.6 Proses pelayanan penjualan

Proses pelayanan penjualan nugget belut selama bulan Januari – Mei 2015 adalah langsung kepada konsumen yang sebelumnya sudah memesan

nugget belut. Penjual akan segera menyajikan nugget belut yang sudah


(59)

40

langsung atau mengantarkan ke tempat yang telah disepakati antara penjual dan pembeli atau biasanya yang dikenal dengan istilah COD (Cost on

Delivery). Setelah itu penjual akan mendapatkan uang hasil penjualan nugget belut.

4.1.7Keterampilan SDM

Pembagian tugas pegawai nugget belut Oemah Unagi

Posisi Tugas

Bagian produksi Bertugas mulai dari pembelanjaan bahan baku, memasak hingga proses packaging Bagian ekspedisi Bertugas untuk mendistribusikan produk

kepada konsumen

Tabel IV.1 Pembagian Tugas Pegawai

4.1.8 Penjualan, biaya dan laba

Dalam pengembangan usaha nugget belut yang saya lakukan selama bulan

Januari–Mei 2015 diperoleh total penjualan sebanyak Rp 16.700.000, dengan

total biaya yang dikeluarkan Rp 11.990.000 sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp 5.645.000


(60)

41

4.2 Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual per bulan selama 5 bulan Pengembangan Usaha

4.2.2 Laporan Laba rugi Januari-Mei 2015

Tabel IV.2

Laporan Laba Rugi Januari-Mei 2015

Keterangan

Pendapatan Rp 2,500,000.00 Rp 3,000,000.00 Rp 3,600,000.00 Rp 3,600,000.00 Rp 4,000,000.00 Biaya:

Gaji 1 pegawai Rp 500,000.00 Rp 500,000.00 Rp 500,000.00 Rp 500,000.00 Rp 500,000.00

Minyak goreng 5 liter Rp 67,500.00 Rp 67,500.00 Rp - Rp 67,500.00 Rp

-Listrik Rp 30,000.00 Rp 30,000.00 Rp 30,000.00 Rp 30,000.00 Rp 30,000.00

Gas 3 kg Rp 36,000.00 Rp 36,000.00 Rp 36,000.00 Rp 36,000.00 Rp 36,000.00

Iklan media sosial Rp 75,000.00 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00

Belut (kg) Rp 750,000.00 Rp 750,000.00 Rp 900,000.00 Rp 900,000.00 Rp 1,000,000.00

Mika Rp 40,000.00 Rp 40,000.00 Rp 40,000.00 Rp 40,000.00 Rp 60,000.00

Bensin premium (liter) Rp 300,000.00 Rp 300,000.00 Rp 337,500.00 Rp 315,000.00 Rp 375,000.00

Bumbu masak Rp 200,000.00 Rp 200,000.00 Rp 220,000.00 Rp 220,000.00 Rp 235,000.00

Total Biaya Rp 1,998,500.00 Rp 2,023,500.00 Rp 2,163,500.00 Rp 2,208,500.00 Rp 2,336,000.00

Peralatan masak Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 Rp 15,000.00

Lemari es Rp 37,500.00 Rp 37,500.00 Rp 37,500.00 Rp 37,500.00 Rp 37,500.00

Kompor Rp 12,500.00 Rp 12,500.00 Rp 12,500.00 Rp 12,500.00 Rp 12,500.00

Total Depresiasi Rp 65,000.00 Rp 65,000.00 Rp 65,000.00 Rp 65,000.00 Rp 65,000.00

Total Biaya dan

Depresiasi Rp 2,063,500.00 Rp 2,088,500.00 Rp 2,228,500.00 Rp 2,273,500.00 Rp 2,401,000.00 Laba rugi bersih Rp 436,500.00 Rp 911,500.00 Rp 1,371,500.00 Rp 1,326,500.00 Rp 1,599,000.00


(61)

42

Setelah melihat laporan Laba Rugi pada bulan Januari – Mei 2015 dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan usaha nugget Oemah Unagi mengalami peningkatan mulai dari bulan Februari, Maret hingga Mei 2015. Meskipun kenaikan laba yang dicapai oleh usaha nugget belut Oemah Unagi ini tidak seperti yang diprediksikan pada rencana proyeksi keuangan sebelumnya, namun secara perlahan laba dari usaha penjualan nugget belut Oemah Unagi dapat naik secara bertahap dengan baik. Seperti contohnya pada pendapatan di periode pertama bulan Januari 2015, hal ini disebabkan karena masih banyaknya calon konsumen yang masih ragu-ragu dan enggan untuk mencoba nugget belut yang ditawarkan kepada calon konsumen. Namun setelah memasuki bulan Februari 2015, dapat dilihat penjualan nugget belut mengalami peningkatan menjadi Rp 3.000.000 dan seterusnya hingga memasuki bulan Mei 2015. Peningkatan penjualan ini disebabkan karena masyarakat mulai mengenal produk dari Oemah Unagi secara baik.

4.3 Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha

Rencana program–program yang dilakukan untuk jangka waktu 5 bulan ke depan dalam rangka pengembangan usaha nugget belut Oemah Unagi yaitu program pemasaran, program operasi, program sumber daya manusia, dan program keuangan.

4.3.1 Program Pemasaran Bulan Januari-Mei 2015

Program pemasaran untuk pengembangan usaha Oemah Unagi dilakukan secara berkala selama 5 bulan. Dana untuk pemasaran dianggarkan untuk penggunaan kuota


(62)

43

internet. Oemah Unagi menggunakan Line@ dan Instagram sebagai media pemasaran. Line@ selain sebagai media yang digunakan dalam memasarkan, aplikasi ini juga

digunakan untuk merespon pesanan dari pelanggan ataupun menerima kritik dan saran dari produk yang dibuat. Aplikasi ini bisa digunakan lebih dari 1 user untuk setiap akun yang dibuat. Sehingga staff yang menangani bagian pemasaran dan produksi, bisa menggunakan account yang sama untuk merespon pelanggan.

Instagram digunakan sebagai media pemasaran visual produk. Sehingga, Oemah

Unagi selalu berusaha untuk menampilkan gambar terbaik untuk menarik pelanggan-pelanggan baru.

4.3.2 Program Operasi Bulan Januari – Mei 2015

Program operasi yang sudah dijalankan selama bulan Januari 2015 hingga bulan Mei 2015 adalah proses pendistribusian bahan baku dan produk kepada pelanggan yang telah memesan sebelumnya. Bahan baku diperoleh dari penjual belut di daerah Kalasan, Yogyakarta dengan membeli secara langsung ke penjual. Belut yang dijual merupakan jenis belut hasil tangkapan sendiri dari sawah milik penjual. Sedangkan proses pendistribusian produk yang dilakukan yaitu dengan mengantarkan produk yang sudah dipesan sebelumnya oleh konsumen, ke alamat tempat tinggal konsumen yang bersangkutan atau dengan istilah COD (Cost on Delivery) yaitu bertemu dengan konsumen di tempat yang telah disepakati antara penulis dan konsumen sebelumnya.

4.3.3 Program Sumber Daya Manusia Bulan Januari – Mei 2015

Program sumber daya manusia yang sudah dijalankan selama pengembangan usaha pada bulan Januari – Mei 2015 adalah merekrut karyawan. Karyawan yang direkrut oleh penulis memiliki kriteria jujur, semangat kerja yang tinggi, sopan santun


(63)

44

yang baik, dan mempunyai rasa tanggung jawab akan pekerjaannya secara penuh. Dalam hal ini, penulis merekrut seorang teman yang sangat penulis kenal riwayat hidupnya sebagai karyawan sekaligus rekan dalam menjalankan usaha ini.

4.3.4 Program Keuangan Bulan Januari – Mei 2015

Program keuangan yang sudah dijalankan selama bulan Januari – Mei 2015 yaitu pemenuhan kebutuhan dana pengembangan dan mengalokasikannya. Realisasi pemenuhan kebutuhan yaitu dengan mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan pembuatan iklan di media sosial sebagai sarana promosi, mengalokasikan anggaran untuk belanja kebutuhan bahan baku sehari-hari, distribusi produk kepada konsumen, menggaji karyawan, dll. Anggaran yang dikeluarkan menyesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan selama proses pegembangan usaha ini berlangsung.


(64)

45

BAB V

EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA

5.1Evaluasi Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha

Tabel V.1

Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – Mei 2015: Rencana vs Aktual

Indikator Utama Rencana/Ramalan Aktual

1. Pasar aktual, potensial dan sasaran

Pasar aktual: semua orang yang menggemari kuliner berbahan dasar belut dan orang yang tidak sempat memasak untuk membuat lauk yang rumit

Pasar potensial: semua orang yang mempunyai hobby kuliner di sekitar Yogyakarta dan semua orang yang tidak sempat memasak karena

Pasar aktual: semua masyarakat di sekitar Yogyakarta, pelajar (SD, SMP, SMA, Mahasiswa) dan ibu rumah tangga

Pasar potensial: para mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga, dan anak-anak di sekitar

Yogyakarta dan luar Yogyakarta


(65)

46

kesibukanya seperti mahasiswa dan pekerja

2. Pola perilaku pasar sasaran

Menjadikan Oemah Unagi sebagai media penyalur bagi yang memiliki hobby di bidang kuliner,

menawarkan alternatif kuliner berbahan dasar belut dalam bentuk olahan yang lain seperti nugget karena konsumen enggan & bosan untuk

mengkonsumsi belut dalam bentuk masakan biasa saja

Sesuai dengan yang telah direncanakan

3. Analisis industri dan persaingan

Persaingan yang ketat dengan usaha yang sejenis

Persaingan yang ketat dengan usaha yang sejenis

4. Produk yang ditawarkan

Nugget belut Nugget belut


(66)

47

dan penyajian pengolahan, dan penyajian

6. Proses pelayanan penjualan

Langsung kepada konsumen

Langsung kepada konsumen

7. Ketrampilan SDM Tidak ada keterampilan khusus dalam bidang ini, hanya saja pada bagian produksi diperlukan tenaga yang bisa memasak. Orang yang berada di bidang ini bertugas mulai dari

pembelanjaan bahan baku, memasak hingga

packaging

Sesuai dengan yang direncanakan hanya saja, ada penambahan tugas yaitu bagian ekspedisi bertugas untuk

mendistribusikan produk kepada konsumen

8. Penjualan, biaya dan laba

Penjualan akan meningkat secara signifikan setiap bulanya

Pendapatan pada bulan pertama penjualan tidak seperti yang

diprediksikan karena disebabkan beberapa


(67)

48

faktor yang

mempengaruhi penjualan

5.1.1 Pasar sasaran

Setelah kami melakukan pengembangan usaha nugget belut ini selama 5 bulan, diketahui pasar aktual, pasar potensial dan pasar sasaran untuk usaha ini masih sama dengan perkiraan yang telah direncanakan di tahun sebelumnya. Namun setelah pengembangan usaha ini berjalan, ada sedikit perubahan yang sebelumya tidak ada dalam perencanaan misalnya pada pasar potensial dimana ternyata tidak hanya para mahasiswa, tetapi banyak para ibu rumah tangga yang membeli produk Oemah Unagi untuk menu makan anak-anak.

5.1.2 Pola perilaku pasar sasaran

Pola perilaku pasar sasaran usaha nugget belut Oemah Unagi masih sama dengan perencanaan pada tahun sebelumnya yaitu usaha nugget belut Oemah Unagi akan menjadikan wadah bagi mereka para pecinta kuliner yang suka mencoba menu makanan yang baru khusunya nugget belut ini. Konsumen terkadang merasa bosan dengan menu olahan daging belut yang hanya begitu-begitu saja sehingga Oemah Unagi menawarkan alternatif menu baru olahan makanan yang berbahan dasar belut. Sebelumnya masih ada beberapa konsumen yang enggan mengkonsumsi belut karena beberapa faktor yaitu melihat bentuk belut yang menyeramkan, habitat belut yang tidak bersih, dan lain-lain. Tetapi


(68)

49

dengan adanya inovasi seperti ini masyarakat diharapkan agar tidak merasa cepat bosan untuk mengkonsumsi daging belut.

5.1.3 Analisis industri dan persaingan

Usaha nugget belut yang penulis jalankan ini tentunya mempunyai persaingan yang cukup ketat menurut penulis. Meskipun usaha ini terbilang sederhana tetapi hal ini tidak semata-mata akan terbebas dari pesaing, seperti misalnya JavaQu Green dan Kedai Nugget yang menjual nugget dengan varian lain yaitu ayam, ikan, dan sayur di daerah condong catur. Usaha-usaha tersebut merupakan pesaing utama karena lokasi yang berada di satu area dan memiliki pasar sasaran yang sama.

5.1.4 Produk yang ditawarkan

Rencana untuk produk utama yang kami tawarkan pada perencanaan sebelumnya masih sama dengan produk yang ditawarkan saat ini yaitu nugget berbahan dasar belut. Usaha ini belum melakukan inovasi menu lainya dikarenakan terbatasnya tenaga kerja dan dana yang tersedia. Namun untuk rencana selanjutnya kami akan berencana untuk membuat inovasi menu makanan yang lainya.

5.1.5 Proses produksi

Proses produksi usaha nugget belut Oemah Unagi selama bulan Januari – Mei 2015 yaitu masih sama dengan proses produksi pada perencanaan


(69)

50

sebelumnya, proses pembuatan nugget belut melalui 3 tahap yaitu proses pra produksi, pengolahan dan penyajian.

5.1.6 Proses pelayanan penjualan

Proses pelayanan penjualan nugget belut Oemah Unagi ini langsung kepada konsumen, yaitu penjual akan mengantarkan langsung pesanan yang sebelumnya telah dipesan ke alamat yang dituju, atau dengan saling bertemu di suatu tempat yang telah disepakati sebelumnya oleh penjual dan konsumen atau bisanya yang sering dikenal dengan istilah COD (Cost on Delivery).

5.1.7 Ketrampilan SDM

Ketrampilan SDM yang dimilki usaha nugget belut Oemah Unagi sudah bekerja dan berjalan sesuai dengan keterampilan dan pembagian tugas pegawainya. Pada bagian produksi bertugas mulai dari pembelanjaan bahan baku hingga proses memasak dan packaging, bagian ekspedisi bertugas untuk mendistribusikan produk kepada konsumen.

5.1.8 Penjualan, biaya dan laba

Selama penulis melakukan pengembangan usaha nugget belut Oemah Unagi dari bulan Januari sampai Mei 2015, usaha ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap bulanya meskipun awalnya hanya mendapatkan laba yang sedikit. Meski pada awal bulan Januari yang hanya mendapatkan laba sebesar Rp 436,500 pada bulan berikutnya pendapatan mulai meningkat secara perlahan hingga bulan Mei 2015.


(1)

66 DAFTAR PUSTAKA

Heizer Jay dan Barry Render. 2015. Manajemen Operasi, Jakarta: Salemba Empat. Junariyata, m. Fajar. 2010. Panen Belut 3 Bulan, Depok: Penebar Swadaya.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2013. Principles of Marketing, Edisi Horizon Edition, England.

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. . Bandung : IKAPI.

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta.

Roy, Dr. Ruslan. 2009. Buku Pintar Budi Daya dan Bisnis Belut, Jakarta : PT Agromedia Pustaka.

Sarwono, B. 2003. Budi Daya Belut dan Sidat Edisi Revisi, Depok: Penebar Swadaya.


(2)

67 LAMPIRAN

Tabel Perbandingan Kandungan Gizi Daging Belut Dengan

Ikan Mas, Telur dan Daging Sapi

Zat Gizi Belut Ikan Mas Telur Daging Sapi

Kalori Protein Lemak Karbohidrat Fosfor Kalsium Zat Besi Vitamin A Vitamin B1 Vitamin C Air 303 14,0 g 27,0 g 0 g 200 mg 20 mg 2,0 mg 1.600 mg 0,10 mg 2 mg 58 mg 162 16,2 g 2,0 g 0 g 150 mg 20 mg 2,0 mg 150 SL 0,10 mg 0,0 mg 80 162 12,8 g 11,5 g 0,7 g 180 mg 54 mg 2,0 mg 150 SL 0,10 mg 0 mg 80 207 18,8 g 14,0 g 0 g 170 mg 11 mg 2,8 mg 30 mg 0,08 mg 0 mg 66 g


(3)

68 LAMPIRAN GAMBAR


(4)

(5)

(6)

71 Contoh Produk Oemah Unagi