Persepsi nilai dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian produk gula tropicana slim pada konsumen supermarket Indogrosir Yogyakarta
PERSEPSI NILAI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK GULA TROPICANA SLIM PADA KONSUMEN
SUPERMARKET INDOGROSIR YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Felita Ersalina NIM: 132214040
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(2)
i
PERSEPSI NILAI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK GULA TROPICANA SLIM PADA KONSUMEN
SUPERMARKET INDOGROSIR YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Felita Ersalina NIM: 132214040
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Felita Ersalina
Nim : 132214040
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul “Persepsi Nilai dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Gula Tropicana Slim Pada Konsumen Supermarket Indogrosir Yogyakarta”. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihakn dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkala data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Juli 2017 Yang menyatakan,
(8)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, karena dengan rahmat dan kasihNyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Persepsi Nilai dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Gula Tropicana Slim pada Konsumen Supermarket Indogrosir Yogyakarta dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manejemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung, secara moril maupun materiil. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkatiku.
2. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang telah membimbing dan meluangkan waktu serta memberikan masukan yang sangat positif sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan kesungguhan hati, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
(9)
(10)
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul... i
Halaman Persetujuan Pembimbing... ii
Halaman Motto... iii
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis... iv
Halaman Kata Pengantar... vii
Halaman Daftar Isi... ix
Halaman Daftar Tabel... xii
Halaman Daftar Gambar... xiii
Halaman Lampiran... xiv
Halaman Abstrak... xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 7
C. Batasan Masalah... 7
D. Tujuan Penelitian... 8
E. Manfaat Penelitian... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 10
A. Landasan Teori... ... 10
1. Pengertian Pemasaran... 10
2. Konsep Pemasaran... 12
3. Definisi Konsumen... 12
4. Bauran Pemasaran... 13
5. Pengertian Produk... 15
6. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen... 16
7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian Konsumen... 18
(11)
x
8. Persepsi Nilai... 19
9. Kepercayaan... 19
9.1 Pengertian Kepercayaan... 20
9.2 Faktor – Faktor Pembentuk Kepercayaan... 21
9.3 Jenis - Jenis Kepercayaan... 21
a. Kepercayaan Atribut Objek... 21
b. Kepercayaan Manfaat Atribut... 22
c. Kepercayaan Manfaat Objek... 22
B. Penelitian Sebelumnya... 22
C. Hipotesis... 23
BAB II METODE PENELITIAN... 25
A. Jenis Penelitian... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian... 25
C. Jenis dan Sumber Data... 25
D. Variabel Penelitian... 26
1. Identifikasi Variabel... 26
2. Operasional Variabel... 26
E. Penentuan Populasi dan Sampel... 28
1. Populasi... 28
2. Sampel... 29
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 29
1. Teknik Pengumpulan Data... 29
2. Alat Pengumpulan Data... 30
G. Uji Kualitas Instrumen... 30
a. Uji Validitas... 30
b. Uji Reliabilitas... 31
H. Prosedur Analisis... 33
1. Analisis Regresi Berganda... 33
2. Uji Asumsi Klasik... 34
2.1 Uji Multikolinearitas... 34
2.2 Uji Normalitas... 36
2.3 Uji Heterokedastisitas... 36
3. Uji Signifikan Serentak / Simultan (Uji F) ... 37
(12)
xi
5. Koefisien Determinasi (R2) ... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN..40
A. Obyek Penelitian... 40
B. Subyek Penelitian... 41
1. Visi Misi Perusahaan... 47
2. Produk PT. Nutrifood Indonesia... 48
1) Pemanis... 48
2) Produk Susu Bubuk Non Fat... 49
3) Sari Buah... 51
4) Susu Suplemen Pria... 52
5) Susu Diet... 53
BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 54
A. Karakteristik Responden... 54
a. Jenis Kelamin... 54
b. Usia... 55
c. Lama Mengkonsumsi Gula Tropicana Slim... 55
B. Pengujian Instrumen Penelitian... 56
1. Uji Validitas... 57
2. Uji Reliabilitas... 58
C. Uji Asumsi Klasik... 59
1. Uji Multikolinearitas... 59
2. Uji Normalitas... 59
3. Uji Heteroskedasitas... 60
D. Uji Hipotesis... 61
a. Analisis Regresi Linier Berganda... 61
b. Uji t... 62
c. Uji F... 65
d. Koefisien Determinasi... 67
E. Pembahasan... 68
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN... 70
A. Kesimpulan... 70
B. Saran... 70
(13)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
V.1 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin... 54
V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 55
V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Mengkonsumsi... 56
V.4 Hasil Uji Validitas Instrumen... 57
V.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 58
V.6 Hasil Uji Multikolinearitas... 59
V.7 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 62
V.8 Hasil Uji F... 65
(14)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
4. 1 Struktur Organisasi PT. Inti Cakrawala Citra ... 41
5.1 Hasil Uji Normalitas... 60
(15)
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lamp Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian... 74
(16)
xv
ABSTRAK
PERSEPSI NILAI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK GULA TROPICANA SLIM PADA
SUPERMARKET INDOGROSIR YOGYAKARTA
Felita Ersalina Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi nilai dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian produk gula Tropicana Slim pada konsumen Indogrosir. Dimana diajukan dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu persepsi nilai dan kepercayaan berperan sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian berperan sebagi variabel terikat.
Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menitikberatkan pada pengujian hipotesis yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampling tertentu dengan menyebar kuisioner terhadap 100 orang responden yang melakukan pembelian terhadap produk gula Tropicana Slim yang berada di Supermarket Indogrosir. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang telah diperoleh berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis lewat uji F dan uji t serta uji koefisien determinasi (R2) .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh persepsi nilai dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian produk gula Tropicana Slim pada konsumen supermarket Indogrosir.
(17)
xvi
ABSTRACT
VALUE PERCEPTION AND BELIEF TOWARDS THE PURCHASE DECISION OF TROPICANA SLIM DIET SUGAR OF INDOGROSIR
CONSUMERS IN YOGYAKARTA Felita Ersalina
Sanata Dharma University Yogyakarta, 2017
This research aimed at knowing the value perception and belief towards the purchasing decision of Tropicana Slim diet sugar of Indogrosir consumers. The data of this research were obtained using survey.
The sampling group consisted of 100 consumers who had puchased the product at Indogrosir Supermarket. The data were analysed using quantitative and qualitative analysis.The quantitative analysis employed was regression analysis.
The result of this research showed that value perception and belief did not influence purchase decision of Tropicana Slim diet sugar of Indogrosir supermarket consumers.
(18)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kompetisi semakin ketat dalam persaingan perusahaan baik yang memproduksi barang maupun jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan harus menentukan kebutuhan dan keinginan untuk sukses ke berbagai target pasar tertentu dan memberikan kepuasan yang dinginkan lebih baik daripada pesaing (Schiffman dan Kamuk, 2008). Salah satunya adalah PT Nutrifood Indonesia yang didirikan pada bulan Februari tahun 1979. Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman yang memberikan manfaat untuk kesegaran, kesehatan, dan penampilan yang menginspirasi dan membantu setiap individu untuk mencapai keseimbangan hidup dengan menjalankan pola hidup sehat yang menyenangkan dan tetap memperhatikan asupan nutrisi sehingga dapat menikmati hidup sehat. Salah satu produknya adalah gula rendah kalori Tropicana Slim yang diperuntukkan bagi penderita diabetes militus dan orang-orang yang menginginkan hidup sehat.
Gula merupakan bahan makanan yang banyak digunakan untuk membuat berbagai macam makanan serta minuman. Rasanya manis serta terasa enak di lidah, tak heran banyak orang yang menyukai rasa manis. Akan tetapi konsumsi gula berlebih rawan terserang penyakit diabetes, apalagi semakin lanjut usia seseorang, konsumsi gula harus mulai dibatasi. Resiko diabetes yang bisa mengancam siapa
(19)
pun, apalagi jika keluarga memiliki riwayat penyakit diabetes. Maka dari itu penderita diabetes sangat dianjurkan untuk lebih sering mengontrol kadar gula dalam darah agar tetap normal dan tidak berlebih. Caranya adalah dengan menggunakan gula, gula yang digunakan pun adalah gula yang rendah kalori.
Tropicana Slim hadir untuk memberikan solusi sebagai gula rendah kalori. Tidak hanya dapat dikonsumsi untuk para penderita diabetes atau orang-orang yang lanjut usia saja, Tropicana Slim dapat dikonsumsi oleh semua umur. Produk ini sangat tepat untuk menerapkan pola hidup sehat. Tropicana Slim dikonsumsi untuk penderita diabetes, melindungi atau mencegah dari diabetes, selain itu untuk mengontrol asupan kalori agar berat badan tetap ideal dan ramping.
Tropicana Slim hadir dengan banyak varian produk, salah satunya Tropicana Slim Gula Rendah Kalori (Tropicana Slim Low Calorie Sweetener). Produk ini memiliki kadar kalori yang cukup rendah. Beberapa produk Tropicana Slim Low Calorie diantaranya adalah Tropicana Slim Classic, Tropicana Slim Steleaf, dan Tropicana Slim Lemon C, Tropicana Slim Antioxidant. (www.tropicanaslim.com).
Tropicana Slim merupakan produk andalan dengan manfaat yang unggul, yaitu produk bebas gula dan rendah kalori yang aman dikonsumsi untuk penderita diabetes, bisa digunakan untuk diet rendah gula, serta bisa membantu mencegah diabetes sejak dini. Tropicana Slim Classic dikenal oleh masyarakat sudah sejak lama yang terbuat dari bahan gula jagung dengan kandungan rendah kalori. Produk ini tentu saja dapat ditambahkan dalam makanan dan minuman yang fungsinya
(20)
sebagai pengganti gula pasir. Rasa manisnya tetap enak, nikmat tapi tetap sehat karena kandungan rendah kalori. Konsumsi Tropicana Slim Classic sebagai pengganti gula pasir maka akan menghindarkan dari resiko terserang penyakit diabetes. Takaran satu sachet (2,5 gram) Tropicana Slim Classic mengandung 5 kalori sama dengan 2 sendok teh (10 gram) gula pasir yang mengandung 40 kalori. Produk ini memiliki berbagai varian berupa takaran sachet (25, 50, 100) dan refil (100 gram, 250 gram, 500 gram). (www.tropicanaslim.com)
Tropicana Slim Lemon C tidak hanya gula saja akan tetapi mengandung gula dengan rasa lemon segar. Memiliki kandungan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan. Produk ini dapat dicampurkan pada minuman untuk memperoleh rasa lemon yang segar. Produk ini dapat dicampurkan pada minuman untuk mendapatkan rasa lemon yang segar. Rasa manisnya tetap enak dan nikmat tapi sehat dikonsumsi karena rendah kalori. Satu sachet (2,5 gram) Tropicana Slim Lemon C (5 kalori) sama dengan 2 sendok teh (10gram) gula pasir (40 kalori). Untuk produk Tropicana Slim Lemon C tersedia dalam bentuk sachet (2,5 gram). (www.tropicanaslim.com)
Tropicana Slim Antioxidant merupakan produk gula rendah kalori yang ditambah dengan ekstrak green tea ( teh hijau) dan antioxidant EGCG dari green tea. Hal ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Produk ini dapat dicampurkan pada minuman untuk mendapatkan rasa teh hujau yang segar. Rasa manisnya tetap enak dan nikmat namun tetap aman dari diabetes karena gula ini rendah kalori. Satu sachet (2,5 gram) Tropicana Slim Antioxidant (5 kalori). Produk ini sama dengan 2 sendok teh (10 gram) gula pasir (40 kalori). Pada produk ini hanya tersedia pada
(21)
kemasan sachet 2,5 gram. Sedangkan produk Tropicana Slim Steleaf terbuat dari daun Stevia yang mana daun Stevia ini memiliki manfaat sebagai pemanis yang telah dikenal sejak jaman suku Indian. Produk ini hanya tersedia dalam bentuk sachet (5,0 gram). ( www.tropicanaslim.com)
Setiap manusia pasti ingin sehat dan prima sehingga dapat memiliki usia produktif yang panjang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kesehatan adalah dengan cara mengatur pola makan sesuai dengan kondisi tubuh. Kebutuhan gizi setiap orang akan berbeda sesuai dengan usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan kondisi fisiologi (hamil, menyusui, atau mengidap penyakit tertentu). Pengetahuan tentang hal tersebut sangat penting sehingga dalam memilih makanan dan jumlah yang dikonsumsi sesuai kebutuhan dan karakteristik kondisi tubuh. Penderita diabetes mellitus membutuhkan makanan yang berbeda dengan orang normal atau orang yang menderita penyakit lain. Selain mengkonsumsi obat, makanan pun sangat berperan dalam membantu proses penyembuhan maupun menjaga kestabilan kondisi kesehatan seseorang. Makanan dapat membantu memulihkan kesehatan melalui berbagai manfaat kandungan zat gizi yang dimilikinya. Seseorang yang mengidap penyakit tertentu harus mempelajari cara pengaturan makanan yang sesuai dengan sifat dari penyakit tersebut dan seberapa banyak zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kekeliruan dalam mengkonsumsi makanan dapat berakibat fatal bagi penderita. Misalnya, seorang penderita diabetes banyak mengkonsumsi gula (sukrosa) atau bahan makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti anggur, nasi, dan kue yang dengan cepat akan meningkatkan kadar glukosa darah pada penderita.
(22)
Sering mengonsumsi makanan dan minuman manis yang berkalori tinggi memiliki dampak negatif bagi tubuh. Salah satu bahayanya adalah kadar gula dalam darah bisa melonjak naik, sehingga berpotensi memicu penyakit diabetes atau kencing manis. Banyak orang mengonsumsi makanan manis atau berkalori tapi tak mengimbanginya dengan aktivitas fisik. Akibatnya kadar gula dalam darah pun meningkat. Satu sendok makan (sdm) atau 8 gram gula terkandung 32 kalori. Idealnya, 1 kalori yang masuk ke dalam tubuh harus 'dibayar' dengan 25 langkah berjalan kaki. Jadi setiap konsumsi 32 kalori berarti harus ditebus dengan 800 langkah. Sayangnya tak semua orang menyadari aturan ini. Akibatnya banyak orang yang mengalami diabetes di kemudian hari karena banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori dan tak diimbangi dengan aktivitas fisik.
Jumlah penderita diabetes di Indonesia kian meningkat tiap tahunnya. Merebaknya diabetes di kalangan masyarakat Indonesia sangat erat kaitannya dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak seimbang. Data riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dirilis pada tahun 2007 menunjukkan bahwa Diabetes telah menjadi penyebab kematian ke-6 terbesar dari seluruh kematian pada semua kelompok umur di Indonesia. Penderita diabetes didominasi oleh jumlah penderita yang tidak terdeteksi dan tidak mengkonsumsi obat sebesar 73% dari total keseluruhan penderita diabetes di Indonesia. Sedang sisanya yang terdeteksi mengalami gangguan toleransi glukosa adalah sebesar 10,2%.
Menurut data Federasi Diabetes International IDF Diabetes Atlas, jumlah penderita di Indonesia telah mencapai 8.554.155 orang pada tahun 2013, hal ini otomatis membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah penderita diabetes
(23)
ke-7 di dunia pada tahun 2013, setelah Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan Meksiko. Data terbaru di tahun 2015 yang ditunjukkan oleh Perkumpulan Endokrinologi (PERKENI) menyatakan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia telah mencapai 9,1 juta orang. Hal ini menyebabkan Indonesia menduduki peringkat ke-5 teratas dengan jumlah diabetes terbanyak di dunia. Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan karena Indonesia masih berada di urutan ke-10 pada tahun 2011.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO (World Health Organisation) memperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia akan terus melonjak dari semula 8,4 juta penderita di tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta di tahun 2030.
Fenomena diabetes tidak hanya dialami oleh orang dewasa dan manula, namun juga remaja dan bahkan anak-anak yang mengalami obesitas. Meski nyatanya faktor genetis lebih menjadi faktor paling utama, pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat pun turut berperan serta. Menurut ketua PERKENI, Prof. Dr. Achmad Rudijanto, usia penderita diabetes kini semakin muda. 1 dari 5 penderita diabetes masih berumur di bawah 40 tahun dengan jumlah sebanyak 1.671.000 orang. Sedangkan sisanya berusia 40 hingga 59 tahun dengan jumlah sebanyak 4.651.000 orang. Kelompok terakhir barulah terdiri dari penderita diabetes berusia 60 hingga 79 tahun berjumlah sekitar 2 jutaan orang. (www.depkes.go.id )
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Persepsi Nilai dan
(24)
Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Gula Tropicana Slim Pada Konsumen Supermarket Indogrosir Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh persepsi nilai terhadap keputusan pembelian produk gula Tropicana Slim pada konsumen supermarket Indogrosir?
2. Bagaimana pengaruh kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian produk gula Tropicana Slim pada konsumen supermarket Indogrosir?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada penggunaan produk gula Tropicana Slim di Indogrosir, sebagai berikut :
1. Obyek penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah produk gula Tropicana Slim.
2. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Indogrosir Yogyakarta yang melakukan keputusan pembelian produk gula Tropicana Slim.
(25)
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan tujuan yang akan dicapai dengan melakukan penelitian yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi nilai terhadap keputusan pembelian produk gula Tropicana Slim pada konsumen supermarket Indogrosir.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian produk gula Tropicana Slim pada konsumen supermarket Indogrosir.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pihak-pihak seperti:
1. Bagi Perusahaan
Penulis berharap, hasil penelitian ini dapat memberikan dasar masukan yang positif kepada PT. Nutrifood khususnya pada produk gula Tropicana Slim yang rendah kalori untuk dapat memperhatikan persepsi nilai dan kepercayaan dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perpustakaan Universitas Santa Dharma mengenai Persepsi Nilai Dan
(26)
Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Gula Tropicana Slim khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.
3. Bagi Penulis
Dalam penelitian ini, penulis berharap akan mendapatkan berbagai pengetahuan dan pengalaman berdasarkan perbandingan pengetahuan teoritis dengan praktek secara langsung di lapangan khususnya bidang manajemen pemasaran.
(27)
10 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1 . Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan inti yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam usahanya untuk tetap mempertahankan kelangsungan perusahaan itu sendiri, sehingga mampu berkembang dan memperoleh laba secara maksimal. Berhasil atau tidaknya dalam mencapai tujuan bisnis tergantung seberapa jauh keahlian mereka di bidang pemasaran, keuangan, produksi, operasional serta bidang lainnya. Selain itu juga tergantung pada kemampuan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
Banyak pendapat yang memberikan pengertian mengenai definisi pemasaran, diantaranya sebagai berikut :
1. Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertahankan produk dan nilai dengan pihak lain (Kotler, 1992:6).
2. Suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, medistribusikan, penentuan harga, mempromosikan barang
(28)
dan jasa yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan baik pada konsumen saat ini maupun konsumen potensial (Stanton, 1985:5).
3. Menurut American Marketing Association (dalam Pride & Ferrel: 4), pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan rancangan, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
4. Menurut Pride & Ferrel (1995 : 5) pemasaran terdiri dari kegiatan-kegiatan para individu dan organisasi yang dilakukan untuk memudahkan atau mendukung hubungan pertukaran yang memuaskan dalam sebuah lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, distribusi, promosi dan penetapan harga untuk barang, jasa dan gagasan.
5. Pemasaran ialah proses, cara, perbuatan dalam memasarkan barang dagangan, perihal menyebarluaskan di tengah-tengah masyarakat pada umumnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008)
Dari definisi-definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran sangat penting dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian mempertukarkan produk atau suatu nilai dengan pihak lain, maka kelangsungan hidup pada suatu perusahaan dapat dipertahankan dan mampu menghadapi persaingan. Kegiatan pemasaran mencakup berbagai upaya untuk mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen serta seberapa besar pengorbanan konsumen untuk mendapatkan suatu produk.
(29)
Kegiatan pemasaran ini meliputi penentuan harga, cara promosi dan penggunaan saluran distribusi yang tepat.
2. Konsep Pemasaran
Defenisi pemasaran menurut Chandra (2002), ”Proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran barang dan jasa yang bernilai satu sama lain.” Selain itu, pemasaran juga dapat diartikan sebagai ”Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa dalam rangka memuaskan tujuan individu dan organisasi.
3. Definisi Konsumen
Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang/jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Sumarwan (2002) mengelompokkan konsumen kepada dua jenis konsumen yaitu : konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Jenis kedua adalah konsumen organisasi, yang meliputi organisasi bisnis yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (misalkan perguruan tinggi, rumah sakit).
(30)
4. Bauran Pemasaran
Marketing Mix merupakan kombinasi variabel untuk kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, yang mana variabel dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para konsumen.
Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan kegiatan distribusi (Basu Swasta dan Irawan, 2007: 78).
Sedangkan Kotler dan Kevin Lane Keller (2007: 23) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat peralatan pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran yang terdiri dari 4P yaitu :
a. Produk
Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan konsumen guna memenuhi kebutuhan dan pemberi kepuasan. Dalam suatu perusahaan, produk merupakan bagian dari kegiatan marketing karena jika perusahaan menghasilkan yang tidak baik, maka produk tersebut tidak dapat diterima oleh konsumen. Hal ini harus mempertimbangkan apakah susunan dari berbagai jajaran produk menunjukan keserasian yang berkenaan dengan peningkatan penjualan serta kesanggupan menghasilkan keuntungan atas produk yang telah dihasilkan.
(31)
b. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan roduk atau jasa. Saat menetapkan tingkat harga perlu dilakukan percobaan untuk menguji pasar, apakah pasar akan menerima atau menolak. Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang penting dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, praktek saingan dan perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan jumlah potongan, mark-up dan mark-down.
c. Promosi
Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam pemasaran suatu barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perubahan. Kegiatan promosi meliputi, advertising (periklanan), personal selling (penjualan pribadi), sales promotion (promosi penjualan) dan publicity (publisitas).
d. Tempat atau distribusi
Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk tersebut dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan tentang
(32)
distribusi yaitu: sistem transportasi perusahaan, sistem penyimpanan, dan pemilihan saluran distribusi.
5. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan (Fandy Tjiptono, 1995:95)
Pada dasarnya sebagian besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan berasal dari kepuasan konsumen dalam menikmati produknya. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang berkualitas dengan harga yang relatif murah. Untuk itu perusahaan dalam kegiatan proses produksi haruslah mengerti dan tahu dengan benar akan arti dari produk itu sendiri.
Produk adalah suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan (Swastha dan Irawan, 1990:165)
Kotler (2000:212) mengemukakan produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Selanjutnya produk itu dijelaskan lebih lanjut oleh Lamb, Charles (2001: 414), produk didefinisikan sebagai segala sesuatu baik yang
(33)
menguntngkan maupun yang tidak diperoleh seseorang melalui pertukaran. Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai untuk dipasarkan untuk dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.
6. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen
Proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen terdiri dari beberapa tahapan. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa mempunyai lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil.
1.Pengenalan Kebutuhan
Tahap ini konsumen merasakan adanya suatu kebutuhan yang berbeda dengan keadaan real yang ada. Hal ini akan memotivasi konsumen mengatasi kondisi tersebut dengan mencari produk yang dapat memberi manfaat dan memuaskan kebutuhannya itu. Pengenalan kebutuhan tidak secara otomatis mengaktifkan suatu tindakan. Hal ini bergantung pada tingkat kepentingan kebutuhan konsumen dan kemampuannya untuk memenuhi solusi dari kebutuhan tersebut.
(34)
2. Pencarian Informasi
Pada tahap selanjutnya, konsumen mencari informasi yang disimpan dalam ingatan (internal) atau mendapatkan informasi yang relavan dengan keputusan lingkungan (eksternal). Menurut Kotler (2002) informasi dapat diperoleh melalui sumber pribadi (keluarga, kemasan, pajangan), sumber publik (media massa, organisasi konsumen, peringkat) dan pengalaman (penanganan, pengkajian dan pemakaian produk).
3.Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan. Pada tahap ini konsumen harus (a) menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai alternatif, (b) memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan dan (c) memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir.
4.Pembelian
Pada tahap ini, konsumen telah memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima apabila diperlukan. Selain itu konsumen telah dapat mengambil keputusan mengenai kapan membeli dan bagaimana membayar, setelah mengevaluasi semua alternatif yang ada.
5.Hasil
Tahap ini merupakan tahap terakhir. Pada tahap ini, konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan setelah digunakan. Konsumen akan merasa puas bila hasil yang
(35)
diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Proses keputusan konsumen dalam pembelian berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Kotler (2002) ada tiga faktor yang mempengaruhi proses keputusan, yaitu :
1) Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan merupakan pengaruh yang diterima oleh konsumen individu karena melakukan interaksi dengan individu lainnya dengan lingkungannya. Pengaruh tersebut dapat berupa budaya dan etnis, kelas sosial, pengaruh pribadi, pengaruh kelompok, dan situasi.
2) Perbedaan Individu
Keputusan pembelian tergantung pada sumberdaya yang dimiliki oleh konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, dan gaya hidup.
3) Proses Psikologis
Proses psikologis memiliki tiga tahapan, yaitu proses informasi, proses pelajaran, dan perubahan sikap dan perilaku konsumen. Proses psikologis menunjukkan sejauh mana rangsangan pemasaran seperti iklan diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan kemudian digunakan oleh konsumen
(36)
tersebut untuk menilai alternatif-alternatif produk (tahapan proses informasi). Pengalaman konsumen di dalam melakukan pembelian dapat menyebabkan perubahan dalam pengetahuan dan sikap, sehingga proses ini disebut pembelajaran. Kedua proses di atas akan menyebabkan perubahan sikap konsumen.
8. Persepsi Nilai
Persepsi nilai mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian. Nilai yang dirasakan adalah satu set atribut yang terkait dengan persepsi nilai suatu produk, sehingga dapat membangun sebuah nilai positif dan meningkatkan keputusan pembelian ( Kotler, 2002). Nilai yang dirasakan adalah salah satu faktor yang signifikan mempengaruhi keputusan pembelian (Zeithaml, 1988). Jika konsumen merasa bahwa nilai suatu produk lebih tinggi, mereka lebih cenderung untuk membeli produk.
9. Kepercayaan
9.1 Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya (Zeithaml, 1988). Dalam konsep relationship marketing, kepercayaan merupakan salah satu dimensi dari relationship marketing untuk menentukan sejauhmana yang dirasakan suatu pihak
(37)
mengenai integritas dan janji yang ditawarkan pihak lain. Kepercayaan terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa lalu dan interaksi sebelumnya. Suatu pengalaman konsumsi dapat didefinisikan sebagai kesadaran dan perasaan yang dialami konsumen selama pemakaian produk atau jasa.
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya (Barnes, 2003:148).
Kepercayaan didefinisikan oleh Moorman, Deshpande dan Zaltman dalam Zulganef (2002:111) sebagai keinginan untuk menggantungkan diri pada mitra bertukar yang dipercayai.
Garbarino (2002:70) mendefinisikan kepercayaan (trust) dalam pemasaran jasa lebih menekankan pada sikap individu yang mengacu keyakinan konsumen atas kualitas dan keterandalan jasa yang diterimanya. Kepercayaan konsumen menurut Mowen (2002:312) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya. Maksud dari objek disini adalah berupa produk, orang, perusahaan dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap.
(38)
Pengukuran kepercayaan menurut Zulganef (2002:98) adalah kinerja perusahaan secara keseluruhan memenuhi harapan, pelayanan yang diberikan perusahaan secara konsisten terjaga kualitasnya, percaya bahwa perusahaan tersebut akan bertahan lama.
9.2 Faktor – Faktor Pembentuk Kepercayaan
Pendekatan yang juga perlu dilakukan untuk membentuk kepercayaan dan hubungan adalah dengan mendengarkan, yang merupakan kunci membangun kepercayaan karena tiga faktor penting (Griffin, 2003:85) :
Pelanggan lebih cenderung mempercayai seseorang yang menunjukkan rasa hormat dan apa yang dikatakannya.
Pelanggan cenderung lebih mempercayai perusahaan bila perusahaan mendengarkan dan membantu masalah-masalahnya.
Semakin banyak pelanggan memberitahu maksudnya, semakin besar rasa kepercayaannya.
9.3 Jenis – Jenis Kepercayaan
Terdapat tiga jenis kepercayaan menurut Mowen (2002:312), yaitu : a. Kepercayaan Atribut Objek
Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus yang disebut kepercayaan atribut objek. Kepercayaan atribut objek menghubungkan sebuah atribut dengan objek, seperti seseorang, barang
(39)
atau jasa, melalui kepercayaan atribut objek, konsumen menyatakan apa yang diketahui tentang sesuatu hal variasi atributnya.
b. Kepercayaan Manfaat Atribut
Seseorang mencari produk dan jasa yang akan menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhannya dengan kata lain memiliki atribut yang akan memberikan manfaat yang dapat dikenal. Hubungan antara atribut dan manfaat ini menggambarkan jenis kepercayaan kedua. Kepercayaan atribut manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh atribut tertentu menghasilkan, atau memberikan manfaat tertentu.
c. Kepercayaan Manfaat Objek
Jenis kepercayaan ketiga dibentuk dengan menghubungkan objek dan manfaatnya. Kepercayaan manfaat objek merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh produk, orang atau jasa tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian terdahulu oleh Cok Istri Shintia Dewi Haruna Pemayun dan I Gst Agung Ketut Gede Suasana dengan jurnal skripsi tentang peran kepercayaan dalam memediasi hubungan antara persepsi nilai dan keputusan pembelian produk hijau Herbalife di kota Denpasar, berasal dari Universitas Udayana Bali Fakultas Ekonomi dan Bisnis (2015). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi nilai dan keputusan pembelian melalui kepercayaan pada produk hijau Herbalife
(40)
terkait hubungannya dengan isu-isu lingkungan. Teknik pengumpulan data berupa kuisioner yang berisikan pernyataan dari 16 indikator. Jumlah ukuran sampel sebesar 120 responden ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah berupa analisis jalur (path analysis) disertai uji Sobel yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk hijau Herbalife di kota Denpasar. Persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan produk hijau Herbalife di kota Denpasar. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk hijau Herbalife di kota Denpasar. Peran kepercayaan secara positif dan signifikan memediasi hubungan antara persepsi nilai dengan keputusan pembelian produk hijau Herbalife di kota Denpasar.
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan atau kesimpulan sementara sehingga untuk membuktikan kebenarannya perlu diadakan pengujian dan analisa (Sugyiono, 2005:51). Hipotesis penelitian ini adalah:
H1 : Persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk gula Tropicana Slim di supermarket Indogrosir Yogyakarta.
(41)
Wibowo dan Karimah (2012) menyimpulkan bahwa nilai yang dirasakan tidak hanya bisa menjadi penentu penting dalam mempertahankan hubungan pelanggan jangka panjang, tapi juga memainkan peranan penting dalam mempengaruhi kepercayaan pelanggan. Tingkat nilai tinggi yang dirasakan dapat meningkatkan kepercayaan pasca pembelian produk. Oleh karena itu, penelitian ini menyatakan bahwa persepsi nilai yang dirasakan secara positif mempengaruhi kepercayaaan.
H2 : Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk gula Tropicana Slim di supermarket Indogrosir Yogyakarta.
Hasil penelitian Ramadhani (2011), menyimpulkan bahwa sebelum melakukan pembelian oleh konsumen yang pertama tercipta adalah kepercayaan konsumen terhadap produk atau merek, kemudian diikuti dengan persepsi nilai terhadap produk tersebut. Bilondatu (2013) menyimpulkan bahwa persepsi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan kepercayaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian, variabel kepercayaan mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.
(42)
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menitikberatkan pada pengujian hipotesis yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampling tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan, (Sugiyono, 2005).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai “Persepsi Nilai dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian produk Tropicana Slim pada swalayan Indogrosir Yogyakarta” dilakukan di supermarket Indogrosir Yogyakarta, pada bulan Februari 2017 sampai Maret 2017.
C. Jenis dan Sumber Data
Untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan jenis data sebagai berikut :
1. Data Primer
Yaitu data yang langsung penulis peroleh dari obyek penelitian. Dalam hal ini adalah seluruh konsumen yang pernah melakukan pembelian
(43)
terhadap produk gula Tropicana Slim yang berada di supermarket Indogrosir, Yogyakarta.
2. Data Sekunder
Yaitu cara perolehan data atau informasi dengan membaca, mempelajari, dan memahami dari buku literatur atau sumber lainnya yang ada di perpustakaan guna menunjang pengumpulan data perusahaan.
D. Variabel penelitian
1. Identifikasi Variabel
a. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) Sugiyono (2007). Dari penjelesan tersebut maka variabel bebasnya adalah persepsi nilai dan kepercayaan. b. Variabel terikat (Dependent Variable )
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Sugiyono (2007). Dari penjelasan tersebut maka variabel terikatnya adalah keputusan pembelian.
2. Operasional variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari persepsi nilai dan kepercayaan sedangkan variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian. Sebelum
(44)
variabel-variabel tersebut dianalisis terlebih dahulu akan diadakan pengukuran/indikator :
a. Persepsi nilai adalah penilaian menyeluruh atas kegunaan suatu produk berdasarkan persepsi atas apa yang diterima dan yang dikorbankan. Diukur dengan menggunakan tiga indikator yaitu : - Harga produk yaitu nilai produk yang ditawarkan oleh
perusahaan.
- Manfaat produk yaitu kemampuan memberikan pemenuhan kebutuhan nutrisi dalam tubuh sehingga dapat menstabilkan metabolisme.
- Kualitas produk merupakan fokus utama dalam perusahaan berupa mutu atau tingkatan baik buruknya dari produk yang ditawarkan oleh PT. Nutrifood khususnya pada produk Gula Rendah Kalori Tropicana Slim.
b. Kepercayaan adalah kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut dan manfaat yang diperoleh. Kepercayaan dapat diukur dengan tiga indikator, yaitu :
- Reputasi produk merupakan penilaian masyarakat terhadap merek produk Tropicana Slim.
- Pemenuhan janji merupakan komitmen perusahan untuk menyehatkan tubuh.
(45)
- Konsistensi produk merupakan ketetapan kemantapan produk yang ditawarkan oleh perusahaan dari awal mula perusahaan terbentuk.
c. Keputusan pembelian adalah keputusan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Keputusan pembelian dapat diukur dengan indikator :
- Pencarian informasi produk yaitu perilaku konsumen yang termotivasi untuk mencari informasi tentang produk Tropicana Slim untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhannya.
- Pengenalan kebutuhan adalah proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenai kebutuhan atau masalah seperti berlebihnya kalori dalam tubuh.
E. Penentuan Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang berbelanja di Indogrosir Yogyakarta, yang membeli produk gula Tropicana Slim.
(46)
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007). Karena populasinya tidak diketahui secara pasti maka jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 100 orang. Pengambilan sampel ini berdasarkan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007) yaitu untuk penyelidikan deskriptif, sampel manusia hendaknya diambil di atas 30 unit besarnya. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik accidential sampling (sampling peluang). Teknik accidential sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011) Sample dalam penelitian ini adalah setiap konsumen Supermarket Indogrosir yang membeli produk Gula Tropicana Slim.
F. Teknik dan alat pengumpulan data 1. Teknik Pengumpulan Data
a. wawancara / Interview.
Pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung kepada obyek yang diteliti atau pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini pihak yang berkepentingan adalah konsumen gula Tropicana Slim yang berada di supermarket Indogrosir Yogyakarta.
(47)
b. Kuesioner
Peneliti menyebarkan kuesioner atau pertanyaan tertulis (angket) yang telah ditetapkan kepada responden untuk dijawab guna memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Alat Pengumpulan data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden untuk diminta keterangan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
G. Uji Kualitas Instrumen
Untuk menjamin kualitas instrumen yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan analisis instrumen dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science). Ada beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari kuisioner dari responden benar-benar cocok untuk digunakan dalam penelitian ini atau tidak. Adapun kriteria pengambilan keputusan uji validitas untuk setiap pertanyaan adalah nilai Corected Item to Total Corelation atau nilai r hitung harus
(48)
berada di atas 0.3. Hal ini dikarenakan jika r hitung lebih kecil dari 0.3, berarti item tersebut memiliki hubungan yang lebih rendah dengan item-item pertanyaan lainnya dari pada variabel yang diteliti, sehingga item tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2007:48)
Mengukur validitas data dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.
2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariat antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.
3. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) (Ghozali, 2006:45-47).
Dalam penelitian ini pengujian validitas menggunakan metode yang pertama yaitu dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
(49)
waktu. Pengukuran reliabilitas data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan diberi pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaanya (Ghozali, 2006:42).
Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan yaitu dengan menggunakan cara yang kedua yaitu One Shot dengan menggunakan fasilitas SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006:42). Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut (Sugiyono, 2005)
ri
=[
�� +��]
Keterangan :
�� : Reliabilitas internal seluruh instrument
(50)
Apabila ��< r table, maka kuesioner memenuhi syarat realibilitas. Analisis validitas dan reabilitas dilakukan terhadap sampel yang terdiri dari 100 konsumen.
H. Prosedur Analisis
1. Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier berganda, yaitu suatu metode statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Yang ditujukan dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2
Dimana :
Y : Keputusan Pembelian Produk a : Konstanta
b1, b2 : koefisien regresi
X1 : Persepsi Nilai
X2 : Kepercayaan
Setiap variabel yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skor yang mengacu pada penggunaan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2005), skala Likert digunakan untuk sikap seseorang dengan mencoba untuk menempatkan posisinya berkisar dari sangat positif hingga ke sangat negatif terhadap suatu objek yang dilakukan dengan mencatat penguatan respon.
(51)
Adapun bobot/skor dari poin penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5.
2. Jawaban Setuju (ST) diberi skor 4. 3. Jawaban Ragu-Ragu (RG) diberi skor 3. 4. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2.
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.
Nilai skor atribut produk yang diperoleh untuk masing-masing variabel atribut produk dari responden dapat dikelompokkan dan dikonversikan ke kategori masing-masing variabel.
2. Uji Asumsi Klasik
2.1 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (0).
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah melihat dari nilai Varience Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance, dimana nilai tolerance mendekati 1 atau tidak kurang dari 0,10, serta nilai VIF disekitar angka 1
(52)
serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.
2.2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal, sedangkan distribusi normal dapat diketahui dengan melihat penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2005).
Pengujian normalitas digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2005).
a. . Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
(53)
2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2005).
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas antara lain dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized (Ghozali, 2005).
Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heterokedastisitas adalah (Ghozali, 2005):
a. Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka akan mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil
(54)
grafik plot. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil.
3. Uji Signifikan Serentak/Simultan (Uji F)
Uji F (uji serentak) dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F adalah:
H0 : b1 = b2 = 0
Artinya persepsi nilai dan kepercayaan secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
HA : bi ≠ b2 ≠ 0
Artinya persepsi nilai dan kepercayaan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan tingkat
kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k), (k-1). Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
(55)
4. Uji signifikansi Parameter Individual (Uji-t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan korelasi seberapa jauh pengaruh satu variabel independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent (Ghozali, 2005).
Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah:
Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA)
H0 : bi = 0
Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent (persepsi nilai dan kepercayaan) terhadap variabel dependent (keputusan pembelian).
HA : bi ≠0
Ada pengaruh yang signifikan antara variabel independent (persepsi nilai dan kepercayaan) terhadap variabel dependent (keputusan pembelian).
Nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel dengan tingkat
kesalahan (α = 5%) dan (df) = (n-k), kriteria pengambilan keputusannya, yaitu:
H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
(56)
5. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependent. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2005).
Menurut Ghozali (2005), kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independent yang dimaksudkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independent, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependent.
(57)
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN
A. Obyek Penelitian
Indogrosir merupakan supermarket khusus untuk kulakan para pedagang toko atau ritel. Supermarket ini memberikan pelayanan kepada konsumen dengan harga yang relatif lebih rendah daripada supermarket pada umumnya. Selain itu Indogrosir juga unggul dalam menjalankan promosi melalui media cetak dan elektronik. Hal ini tentu saja sangat menarik konsumen untuk selalu berbelanja di Indogrosir karena konsumen dengan mudah memperoleh informasi mengenai potongan harga dan paket-paket khusus dengan harga khusus. Letaknya sangat strategis yakni berada di Jalan Magelang KM 6, Sinduadi, Mlati, Sleman atau tepat berada di depan kampus MMTC. Indogrosir menyediakan hingga 5000 item produk kebutuhan sehari-hari mulai dari bahan makanan, kebutuhan ATK, hingga perlengkapan bayi dan rumah tangga. Indogrosir buka dari pukul 08:00 – 21:30 WIB. Selain itu pusat belanja ini juga dilengkapi dengan food court, ATM Center, toilet, mushola dan area parkir yang luas agar pengunjung nyaman berbelanja.
(58)
Struktur Organisasi PT. Inti Cakrawala Citra (Indogrosir – Yogyakarta)
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Inti Cakrawala Citra
B. Subyek Penelitian
PT Nutrifood Indonesia (Nutrifood) merupakan Perseroan Terbatas yang terletak di Jakarta dan didirikan dengan Akte Notaris No. 5 tanggal 2 Februari 1979 oleh Notaris Wijoto Djojobantolo, SH dan disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan No. Y.A No. 5/386/2 tanggal 2 November 1980, didirikan oleh Bapak Haribudianto Darmawan, Msc., dengan dibantu oleh beberapa karyawan yang mengelola bagian administrasi, keuangan, pemasaran, dan lain-lain.
Manager Operasional Manager Administrasi Spv Gudang Staff Gudang
Spv HG & GA Staff Personalia Spv IT Staff IT Manager Toko Spv Toko Kepala Stand
Helper Packer Pramuniaga Spv Kasir
Kasir
Spv MRO
(59)
PT Notrifood Indonesia adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di industri produk olahan pangan. Sampai saat ini PT Nutrifood Indonesia masih berfokus pada produk makanan dan minuman dimulai dari proses produksi sampai dengan pengiriman produk tersebut ke distributor.
Saat ini PT Nutrifood Indonesia memiliki dua lokasi, yaitu :
- Lokasi I : Jl. Rawabali II/No. 3, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur. Lokasi ini merupakan lokasi yang di peruntukkan untuk kegiatan perkantoran yaitu tempat dari kantor PT Nutrifood Indonesia, kantor SBU Nutrisari, kantor SBU Tropicana Slim, kantor SBU Nine National Sales dan Nine Global Business, dan kantor SBU Bridge Mediacipta Servitama. - Lokasi II : Jl. Raya Ciawi No. 280A Ciawi – Bogor. Lokasi ini merupakan
lokasi pabrik untuk SBU Tropicana Slim, Pabrik untuk SBU Nutrisari dan gudang logistik untuk Nine National Sales & Nine Global Business.
PT Nutrifood Indonesia memiliki pilar-pilar pendukung sebagai dasar dalam melaksanakan berbagai kegiatan sehingga kegiatan-kegiatan tersebut mampu memberikan hasil yang memuaskan dan bermanfaat. Pilar-pilar tersebut antara lain adalah :
1. Produk dan layanan yang berkualitas
Nutrifood secara inovatif menyediakan produk dan layanan premium yang bermutu tinggi, memberi kemudahan dan menyenangkan, serta efektif berdasarkan pendekatan ilmiah.
(60)
Nutrifood didukung oleh tim ahli yang profesional serta memiliki komitmen tinggi, berpengalaman dan inovatif dalam memaksimalkan kualitas produk dan layanan
3. Program yang melibatkan pemangku kepentingan
Nutrifood secara inovatif dan proaktif melakukan edukasi dan promosi gaya hidup sehat dan bernutrisi yang melibatkan pemangku kepentingan utama (Key stakeholders).
Saat ini PT Nutrifood Indonesia sebagai sebuah perusahaan swasta nasional telah berhasil mengembangkan pasarnya bukan hanya di pasar lokal namun juga ke pasar ekspor ke negara-negara sedang berkembang lain.
PT Nutrifood Indonesia adalah perusahaan yang secara inovatif menginspirasi dan membantu setiap individu untuk mencapai keseimbangan hidup dengan menjalankan pola hidup sehat yang menyenangkan dan memperhatikan asupan nutrisi sehingga dapat menikmati hidup sehat lebih lama. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan adalah produk-produk untuk kesehatan. Dua macam produk yang dihasilkan oleh PT Nutrifood Indonesia, yaitu:
1. Produk Diet
Produk Diet ini untuk konsumen yang menderita penyakit Diabetes melitus / kencing manis. Selain itu, penggunaan produk ini juga untuk konsumen yang ingin menjaga kerampingan tubuh dalam mengatasi kegemukan.
(61)
2. Produk non Diet
PT Nutrifood Indonesia terus berusaha untuk memajukan dan mengembangkan produk-produknya sesuai dengan tuntutan zaman.
PT Nutrifood Indonesia memiliki budaya perusahaan (corporate culture) tersendiri sebagai ciri khas dan jati diri keluarga besar PT Nutrifood Indonesia. Budaya ini dikenal dengan sebutan I CARE. Budaya ini merupakan suatu akronim dari beberapa kata dalam bahasa Inggris, yaitu :
a. Integrity
Integrity atau nilai moral yang tinggi adalah dasar dari kepercayaan dalam hubungan satu sama lain. Semua orang ingin berhubungan dengan orang yang memiliki nilai-nilai etika dan dapat dipercaya. Contohnya bersikap jujur dan bertanggung jawab atas pekerjaan dan hasil kerja.
b. Collaboration
Collaboration atau kerja bersama untuk mencapai tujuan bersama adalah prinsip kita dalam bekerja di suatu organisasi, diharapkan masing-masing anggota organisasi dapat saling membantu dan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan. Contohnya berkontribusi aktif terhadap kemajuan tim, mau membantu anggota kelompok yang membutuhkan.
c. Innovation
Innovation atau menciptakan ide-ide baru adalah kunci memenangkan persaingan di masa mendatang, bisa berupa terobosan (breakthrough) atau
(62)
perbaikan terus menerus (continuous improvement) lingkungan yang kondusif bagi tim untuk bekerjasama mencapai visi. Dengan terus berinovasi, kita juga bisa membangkitkan kebanggaan akan organisasi yang terus menerus berada terdepan dalam bidangnya. Contohnya terbuka terhadap perubahan baru dalam bekerja, mau memberikan ide baru untuk perbaikan departemen.
d. Respect
Respect atau menghargai orang lain adalah dasar yang paling mendalam dari komunikasi yang sehat antara manusia. Semua orang ingin untuk dihargai dan mendapat perlakuan baik. Contohnya menghargai perbedaan dan mau mendengarkan pendapat orang lain.
e. Excellence
Striving for Excellence atau kemauan untuk terus menerus mencapai hasil yang lebih baik merupakan dasar dari profesionalisme dalam bekerja, diharapkan setiap orang untuk bangga atas pekerjaan yang dilakukan karena hasilnya sangat baik, dapat melebihi harapan konsumen, rekan kerja, dan atasannya. Contohnya selalu berusaha untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik.
Selain budaya I CARE, PT Nutrifood Indonesia juga menerapkan budaya 5R. Budaya 5R diterapkan di PT Nutrifood Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja karyawan.Budaya 5R itu terdiri dari :
(63)
i. Ringkas
Ringkas merupakan langkah awal yang sangat strategis, dengan pengertian setiap individu mulai menyingkirkan benda-benda yang tidak diperlukan dari tempat kerja karena benda-benda tersebut menyebabkan beban bagi tempat kerja, menyita ruang kerja yang tersedia, dan ruang kerja semakin sempit.
ii. Rapi
Kerapihan tempat kerja dapat dicapai dengan menempatkan barang di tempat yang mudah dilihat, diambil, dan dikembalikan sehingga setiap individu tidak akan kesulitan untuk menemukan barang tersebut.
iii. Resik
Setiap individu diharapkan dapat menjaga benda-benda yang ada di tempat kerja dalam keadaan bersih untuk kemudahan memantau atau menanggulangi segala potensi gangguan sedini mungkin.
iv. Rawat
Tempat kerja masing-masing individu sebaiknya terawat dengan baik sehingga memberi kemudahan dalam mendapatkan kejelasan informasi, kualitas hasil kerja, dan keselamatan kerja.
(64)
v. Rajin
Pengertian rajin yakni setiap individu selalu melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan apa yang telah dilakukan.
Keberhasilan dalam melaksanakan budaya 5R dapat diraih dengan penegakan disiplin dari masing-masing individu karena pelaksanaan 5R berawal dari diri pribadi dan budaya tersebut perlu dilakukan setiap hari hingga pada akhirnya setiap individu yang melaksanakan budaya tersebut akan mendapatkan manfaatnya.
B. Visi Misi Perusahaan
Visi dan Misi dari PT Nutrifood Indonesia yaitu Nutrifood berusaha untuk menjadi pioneer dan pemimpin pasar dalam memberikan solusi atau cara yang tepat kepada pelanggan untuk meraih kehidupan yang lebih sehat, lebih nikmat dan penuh arti, baik untuk saat ini maupun di masa mendatang.
“Inspiring a nutritious life”
Untuk mewujudkan misi tersebut, Nutrifood berusaha memahami pelanggan dalam setiap fase kehidupan yang dialaminya, mengidentifikasi kebutuhan unik mereka, dan memberikan solusi. Terutama melalui produk dan pelayanan bernutrisi untuk meraih kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas. Nutrifood hadir untuk menginspirasi kehidupan yang bernutrisi.
(65)
C. Produk PT Nutrifood Indonesia
Gula Tropicana Slim merupakan bagian dari Produk PT Nutrifood Indonesia. Beberapa Produk lainnya yang dihasilkan oleh PT Nutrifood Indonesia sebagai berikut :
1. Pemanis
Pemanis merupakan serangkaian produk sehat dan bercitarasa tinggi yang menginspirasi konsumen untuk hidup sehat lebih lama. Dengan kandungan yang memprioritaskan kesehatan dan memberikan manfaat-manfaat kesehatan seperti bebas gula dan rendah kalori,
Produk Bebas Gula
1) Gula Rendah Kalori
2) Zero Calories
3) Gula Jawa Rendah Kalori
4) Madu Rendah Kalori
5) Sirup
6) Selai
7) Cafe Latte
Susu Non Fat
(66)
2) Omega-Fiber
3) Soy Ginger
Pelengkap Masakan
1) Corn Oil
2) Kecap Manis
3) Gula Tebu Rendah Kalori
Healthy Meal
1) Susu Healthy Meal
2) Healthy Meal Cookies
3) Healthy Meal Variasi Gold
2. Produk Susu Bubuk Non Fat
Salah satu produk susu alami yang rendah lemak dan tingi protein. Tersedia dalam berbagai merk sesuai dengan range konsumen yang diharapkan. Konsumen dibagi berdasarkan batasan usia. Beberapa contohnya adalah susu bubuk dengan berbagai rasa :
1. Susu Bubuk Untuk Manula
Susu Bubuk Untuk Manula merupakan susu mineral alami dengan Glucosamine dan Chondroitin untuk usia 50 tahun ke atas, sehingga tidak hanya baik untuk tulang, namun juga sendi.
(67)
2. Susu Bubuk Untuk Dewasa
Susu Bubuk Untuk Dewasa merupakan susu mineral alami untuk kesehatan tulang dan sendi. Selain tinggi kalsium dan rendah lemak, Susu Bubuk untuk dewasa juga mengandung Glucosamine dan Chondroitin untuk kesehatan sendi cocok untuk usia antara 19 – 50 tahun.
3. Susu Bubuk Untuk Remaja
Susu Bubuk untuk remaja merupakan susu mineral alami yang baik untuk pertumbuhan tulang dan sendi yang tinggi kalsium dan rendah lemak, cocok untuk usia dibawah 19 tahun.
4. Susu Bubuk Untuk Anak-Anak
Masa kanak-kanak merupakan fase yang penting dalam pertumbuhan. Untuk itu, anak Anda membutuhkan nutrisi yang tepat. Salah satu indikator pertumbuhan yang baik adalah pertambahan tinggi dan berat badannya.
5. Susu Bubuk Rasa Kacang Hijau
Susu Bubuk Kacang Hijau merupakan susu mineral alami rasa kacang hijau.Selain tinggi kalsium dan rendah lemak, Susu Bubuk kacang hijau juga mengandung susu kedelai, sehingga memiliki kandungan laktosa yang rendah.
(68)
Susu Bubuk Soleha merupakan susu mineral alami untuk orang yang kurang mendapatkan sinar matahari. Hal ini dikarenakan selain tinggi kalsium dan rendah lemak, Susu Bubuk Soleha juga tinggi Vitamin D (memenuhi 100% kebutuhan tubuh per hari) yang dapat membantu penyerapan kalsium dalam tubuh.
7. Susu Bubuk Rasa Javacinno Latte
Susu Bubuk Javacinno Latte merupakan susu mineral alami untuk stamina tinggi. Selain tinggi kalsium dan rendah lemak, Susu Bubuk Javacinno Latte mengandung Vitamin B yang lebih lengkap sehingga dapat meningkatkan energi dan stamina tubuh.
3. Sari Buah
Sari buah dan sayur bernutrisi yang diproses dengan teknologi tinggi agar terjaga kealamiannya. Kandungan vitamin C nya memenuhi 100% kebutuhan harianmu. Sari buah mengandung 10 macam zat gizi utama yang diperlukan tubuh dan bebas bahan pengawet.
a. Sari buah Ready to Drink
1) Sari buah DragonFruit
2) Sari buah Kiwi
3) Sari buah Cucumber Lime
(69)
5) Sari buah Frut’en Veg
6) Sari buah Orange
b. Sari buah Jelly
1) Sari buah Jelly Pomegranate
2) Sari buah Jelly Kiwi
c. Sari buah Serbuk
1) Sari buah Jeruk Manis dengan Jeruk Organik
2) Rasa Jeruk Manis
3) Rasa Jeruk Mandarin
4) Rasa Jeruk Nipis
5) Rasa Leci
6) Rasa Sweet Guava
7) Rasa Frut’en Veg
4. Susu Suplemen Pria
Merupakan salah satu dari produk nutrifood yang diformulasikan untuk membantu pria dalam membentuk otot dan tubuh yang atletis, serta membantu memberikan asupan energi dan protein yang tinggi.
(70)
5. Susu diet
Susu diet adalah produk yang menawarkan program penurunan berat badan dengan gizi lengkap dan kalori yang cukup. Produk ini terdiri dari makanan Diet utama (MDU) dan makanan Diet pelengkap (MDP). Produk MDU untuk makan pagi dan malam, sedangkan produk MDP merupakan makanan selingan di sela-sela waktu makanan untuk mengatasi rasa lapar tanpa kalori yang berlebihan.
(71)
54
BAB V
DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Analisis data responden yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh data mengenai karakteristik responden. Responden penelitian ini digolongkan ke dalam beberapa karakteristik, diantaranya: jenis kelamin, usia konsumen saat ini dan seberapa lama konsumen telah mengkonsumsi produk gula Tropicana Slim.
a. Jenis Kelamin
Karakteristik konsumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel V.1
Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat responden pria sebanyak 55 orang, sedangkan responden wanita sebanyak 45 orang.
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 55 55%
Wanita 45 45%
(72)
b. Usia
Dalam klasifikasi ini responden dibagi menjadi beberapa kelompok usia seperti yang tercantum pada tabel di bawah ini :
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase (%)
< 20 tahun 2 2
20 tahun – 30 tahun 11 11 31 tahun – 40 tahun 33 33 41 tahun – 50 tahun 44 44
>50 tahun 10 10
Total 100 100
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar responden dalam penelitian ini, 44 dari 100 responden berusia 41 tahun – 50 tahun, atau dengan persentase 44%, 33 dari 100 responden berusia 31 tahun – 40 tahun dengan persentase 33%, 11 dari 100 responden berusia 20 tahun – 30 tahun, 10 dari 100 responden berusia >50 tahun, 2 dari 100 responden berusia <20 tahun. Usia 41 tahun – 50 tahun lebih dominan, karena usia tersebut lebih banyak mengkonsumsi gula Tropicana Slim untuk menjaga kesehatan tubuhnya.
c. Lama mengkonsumsi gula Tropicana Slim
Dalam klasifikasi ini, lama mengkonsumsi gula Tropicana Slim dikelompokkan menjadi lima kelompok, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini:
(73)
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Mengkonsumsi
Lama Mengkonsumi Jumlah Persentase %
< 3 bulan 52 52
3 – 6 bulan 30 30
6 – 12 bulan 16 16
1 – 2 tahun 17 17
> 2 tahun 14 14
Total 100 100
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 100 responden yang dijadikan sampel terdapat 52 % konsumen yang telah mengkonsumsi gula Tropicana Slim selama < 3 bulan, 30% dari 100 responden telah mengkonsumsi gula Tropicana Slim selama 3- 6 bulan, 17 % dari 100 responden telah mengkonsumsi gula Tropicana Slim selama 1 – 2 tahun, 16 % dari 100 responden telah mengkonsumsi gula Tropicana Slim selama 6 – 12 bulan, dan 14 % dari 100 responden telah mengkonsumsi gula Tropicana Slim selama >2 tahun.
B. Pengujian Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian instrumen penelitian. Hal ini dilakukan sebagai suatu derajad ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur (Uji Validitas) (Umar, 2005: 52). Selain itu juga derajad ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen pengukuran (Uji Reabilitas) (Umar, 2005:56).
(74)
1. Uji Validitas
Kuisioner yang digunakan harus terlebih dahulu diuji validitasnya. Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi alat ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka semakin tepat pula alat pengukur itu mengenai sasarannya. Pengujian tingkat validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment dengan taraf signifikansi (α) = 5% dan n= 15. Kriteria pengambilan keputusan uji validitas untuk setiap pertanyaan nilai r hitung harus berada di atas 0.3.
Apabila nilai r hitung (output reabilitas validitas hasil olahan SPSS 24.0 ) lebih kecil
dari 0.3 berarti item tersebut memiliki hubungan yang lebih rendah dengan item-item pertanyaan lainnya dari pada variabel yang diteliti, sehingga item-item tersebut dinyatakan tidak valid.
Tabel V.4
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel No Butir rxy r tabel Status
Persepsi Nilai (X1)
1 0,794 0,1966 Valid 2 0,685 0,1966 Valid 3 0,872 0,1966 Valid 4 0,791 0,1966 Valid 5 0,755 0,1966 Valid Kepercayaan
(X2)
6 0,680 0,1966 Valid 7 0,615 0,1966 Valid 8 0,824 0,1966 Valid 9 0,798 0,1966 Valid 10 0,721 0,1966 Valid Keputusan
Pembelian (Y)
11 0,356 0,1966 Valid 12 0,301 0,1966 Valid 13 0,398 0,1966 Valid 14 0,550 0,1966 Valid 15 0,613 0,1966 Valid Sumber : hasil pengolahan data
(1)
79 4 4 4 4 4 20 4
80 4 4 4 4 4 20 4
81 4 4 4 4 4 20 4
82 4 4 4 4 4 20 4
83 5 5 5 5 5 25 5
84 4 5 5 5 4 23 4,6
85 5 4 5 5 5 24 4,8
86 5 5 5 5 4 24 4,8
87 5 4 5 5 5 24 4,8
88 4 5 5 5 5 24 4,8
89 4 4 4 4 4 20 4
90 4 4 4 4 4 20 4
91 4 4 4 4 4 20 4
92 4 4 4 4 4 20 4
93 4 4 4 4 4 20 4
94 5 5 5 5 5 25 5
95 4 5 5 3 5 22 4,4
96 4 4 4 4 4 20 4
97 4 4 4 4 2 18 3,6
98 4 4 4 4 4 20 4
99 4 3 4 5 4 20 4
100 4 4 4 4 4 20 4
Total 437 441 449 445 442
Rata-Rata 8,6535 8,7327 8,8911 8,8119 8,7525
B. Skor Tanggapan Responden Terhadap Kepercayaan
No Kepercayaan Total Rata-Rata
1 2 3 4 5
1 5 5 5 5 5 20 5
2 5 5 5 5 5 22 5
3 5 5 5 5 5 20 5
4 4 4 4 5 4 21 4,2
5 4 5 4 4 4 20 4,2
6 5 5 5 5 5 25 5
7 4 5 5 5 5 24 4,8
8 5 5 5 5 5 25 5
9 4 5 4 5 4 22 4,4
(2)
11 4 4 5 4 5 21 4,4
12 5 4 4 5 4 21 4,4
13 4 5 4 4 4 21 4,2
14 5 4 4 4 5 22 4,4
15 4 5 4 5 5 23 4,6
16 5 5 5 5 5 25 5
17 3 5 5 5 5 25 4,6
18 5 4 5 4 5 23 4,6
19 4 5 5 5 5 24 4,8
20 5 3 5 5 5 23 4,6
21 4 5 5 4 4 22 4,4
22 5 5 5 5 5 25 5
23 5 5 5 5 4 24 4,8
24 5 4 5 5 5 24 4,8
25 4 5 4 4 4 21 4,2
26 4 4 4 5 4 21 4,2
27 4 5 4 4 4 21 4,2
28 3 4 4 4 5 21 4
29 4 4 4 4 4 20 4
30 5 5 5 5 5 25 5
31 4 5 5 5 4 23 4,6
32 5 5 5 5 5 25 5
33 5 5 5 5 5 25 5
34 5 5 5 5 5 25 5
35 5 5 5 5 5 25 5
36 5 4 5 5 5 24 4,8
37 4 5 5 5 4 23 4,6
38 5 4 4 4 4 21 4,2
39 5 4 4 4 4 20 4,2
40 4 4 5 4 5 22 4,4
41 4 4 4 4 4 20 4
42 4 4 4 4 4 20 4
43 5 5 4 5 5 24 4,8
44 5 4 5 5 5 24 4,8
45 5 5 5 5 4 24 4,8
46 4 5 5 5 5 25 4,8
47 5 4 5 5 5 24 4,8
48 4 4 4 4 4 20 4
49 4 4 4 4 4 20 4
50 4 4 4 4 4 20 4
(3)
52 5 4 4 4 4 20 4,2
53 4 5 5 5 4 24 4,6
54 5 4 5 4 5 23 4,6
55 4 5 5 5 5 24 4,8
56 3 4 4 4 4 19 3,8
57 4 4 4 4 4 20 4
58 5 4 4 4 4 20 4,2
59 4 4 4 3 4 19 3,8
60 4 4 4 4 4 20 4
61 5 4 5 5 4 23 4,6
62 5 5 5 5 5 25 5
63 4 5 5 4 5 23 4,6
64 5 5 5 5 5 25 5
65 5 5 5 5 5 25 5
66 4 4 4 4 4 20 4
67 4 4 4 4 4 20 4
68 4 5 5 3 4 20 4,2
69 3 4 4 4 5 20 4
70 4 4 4 4 4 20 4
71 5 4 5 5 4 23 4,6
72 5 5 5 5 5 25 5
73 4 5 5 5 4 24 4,6
74 5 5 5 5 5 25 5
75 5 5 5 5 5 25 5
76 5 5 5 4 5 24 4,8
77 5 4 5 5 4 23 4,6
78 4 4 4 4 4 20 4
79 5 5 4 4 4 20 4,4
80 4 4 4 4 4 20 4
81 4 4 5 4 4 20 4,2
82 4 4 4 4 5 20 4,2
83 5 5 5 5 5 25 5
84 4 5 5 5 4 23 4,6
85 5 4 5 5 5 24 4,8
86 5 5 4 5 4 24 4,6
87 5 4 5 5 5 24 4,8
88 4 5 5 5 5 24 4,8
89 4 4 4 4 5 20 4,2
90 4 4 4 4 4 20 4
91 5 4 4 4 5 20 4,4
(4)
93 4 4 4 4 4 20 4
94 5 5 5 5 5 25 5
95 4 5 5 3 5 22 4,4
96 4 4 4 4 4 20 4
97 4 4 4 4 2 18 3,6
98 5 5 5 5 5 20 5
99 5 5 5 5 5 20 5
100 5 5 5 5 5 20 5
Total 444 451 456 450 449
Rata-Rata 8,7921 8,9307 9,0297 8,9109 8,8911
C. Skor Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian
No Keputusan Pembelian Total Rata-Rata
1 2 3 4 5
1 3 5 3 4 5 20 4
2 3 3 3 4 3 22 3,2
3 4 5 2 1 2 20 2,8
4 4 3 4 5 3 21 3,8
5 4 4 4 3 4 20 3,8
6 4 4 4 3 5 25 4
7 4 4 5 3 3 24 3,8
8 5 4 4 3 4 25 4
9 5 4 4 4 4 22 4,2
10 5 4 4 4 5 21 4,4
11 4 4 4 4 3 21 3,8
12 4 4 5 1 2 21 3,2
13 4 4 5 2 1 21 3,2
14 4 3 5 2 1 22 3
15 4 4 5 5 3 23 4,2
16 4 4 4 5 2 25 3,8
17 4 4 4 4 3 25 3,8
18 4 3 4 3 2 23 3,2
19 5 4 4 5 3 24 4,2
20 4 3 4 4 5 23 4
21 4 2 3 5 4 22 3,6
22 4 5 5 4 5 25 4,6
23 3 5 5 3 3 24 3,8
24 5 3 4 5 2 24 3,8
(5)
26 4 4 4 5 4 21 4,2
27 4 3 5 5 4 21 4,2
28 3 4 5 5 3 21 4
29 3 4 5 4 5 20 4,2
30 5 4 4 4 5 25 4,4
31 5 5 4 5 2 23 4,2
32 5 5 4 5 4 25 4,6
33 4 5 4 4 2 25 3,8
34 5 5 4 3 3 25 4
35 4 5 4 5 4 25 4,4
36 4 5 4 4 4 24 4,2
37 5 5 3 3 3 23 3,8
38 4 4 4 5 3 21 4
39 4 4 4 4 4 20 4
40 4 4 4 3 4 22 3,8
41 5 4 4 4 2 20 3,8
42 4 4 4 3 3 20 3,6
43 5 5 4 3 5 24 4,4
44 4 4 4 2 4 24 3,6
45 4 4 4 4 2 24 3,6
46 3 2 4 5 4 25 3,6
47 5 4 5 5 4 24 4,6
48 5 2 5 3 5 20 4
49 4 3 4 4 4 20 3,8
50 4 4 5 4 4 20 4,2
51 5 4 4 4 4 20 4,2
52 4 4 5 3 4 20 4
53 5 4 4 3 3 24 3,8
54 4 4 5 4 4 23 4,2
55 4 5 4 3 4 24 4
56 4 5 5 4 4 19 4,4
57 4 5 4 4 3 20 4
58 2 4 5 3 5 20 3,8
59 5 5 4 2 4 19 4
60 5 4 5 4 4 20 4,4
61 5 4 4 2 4 23 3,8
62 5 4 5 3 3 25 4
63 4 3 4 5 5 23 4,2
64 3 5 4 4 3 25 3,8
65 5 4 4 4 2 25 3,8
(6)
67 4 4 4 2 4 20 3,6
68 5 5 4 4 5 20 4,6
69 5 3 5 3 5 20 4,2
70 5 4 5 2 3 20 3,8
71 4 4 5 4 4 23 4,2
72 5 3 3 4 5 25 4
73 4 2 3 5 4 24 3,6
74 4 4 5 4 4 25 4,2
75 4 5 5 4 4 25 4,4
76 4 5 4 3 3 24 3,8
77 4 4 4 4 5 23 4,2
78 4 4 4 4 4 20 4
79 5 3 4 5 5 20 4,4
80 4 2 4 4 4 20 3,6
81 5 4 4 3 3 20 3,8
82 4 5 4 4 4 20 4,2
83 4 3 4 4 4 25 3,8
84 5 4 4 5 4 23 4,4
85 5 4 5 4 5 24 4,6
86 5 4 5 4 4 24 4,4
87 5 2 5 5 5 24 4,4
88 5 4 5 5 2 24 4,2
89 5 4 4 4 4 20 4,2
90 5 4 4 5 4 20 4,4
91 5 4 5 4 5 20 4,6
92 5 4 5 5 4 20 4,6
93 4 4 4 4 4 20 4
94 4 4 4 5 4 25 4,2
95 4 4 4 5 4 22 4,2
96 4 4 5 5 4 20 4,4
97 4 4 3 4 4 18 3,8
98 4 4 5 4 4 20 4,2
99 4 5 5 4 4 20 4,4
100 4 4 5 4 5 20 4,4 Total 428 393 425 385 371