serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.
2.2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal, sedangkan distribusi normal dapat diketahui dengan
melihat penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal Ghozali, 2005.
Pengujian normalitas digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah Ghozali, 2005.
a. . Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas antara lain dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
terikat ZPRED dengan residualnya SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi
– Y sesungguhnya yang telah di-standardized Ghozali, 2005.
Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heterokedastisitas adalah Ghozali, 2005:
a. Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur bergelombang, melebur kemudian menyempit, maka akan
mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh
karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil
grafik plot. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil.
3. Uji Signifikan SerentakSimultan Uji F