Sumber: Campbell-Walsh Urology, 2007
2.2.3. Patofisiologi PGK Menyebabkan Hipertensi
Hipertensi merupakan komplikasi yang paling sering terjadi akibat PGK dan biasanya berkembang pada tingkat-tingkat awal dari PGK. Perkembangan
hipertensi pada PGK sering dikaitkan dengan prognosis yang buruk termasuk kemungkinan terjadinya hipertrofi ventrikular dan penurunan fungsi ginjal yang
semakin cepat. Bargman, 2008. PGK dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah melalui
peningkatan resistensi perifer total maupun melalui peningkatan volume darah, venous return dan cardiac output akibat retensi sodium . Patofisiologi terjadinya
hipertensi pada PGK dapat dilihat di skema berikut:
Gambar 2.1. Mekanisme Terjadinya Hipertensi pada PGK Sumber: Companion Animals-Remedica Journal
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Manifestasi Klinis PGK
Gambaran klinis pasien PGK meliputi: a sesuai dengan penyakit yang mendasari seperti diabetes mellitus, infeksi traktus urinarius, batu traktus
urinarius, hipertensi, hiperurikemia, Lupus Eritematosus sistemik LES, dan lain sebagainya. b Sindrom uremia, yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual
muntah, nokturia, kelebihan volume cairan volume overload, neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang-kejang sampai koma. Suwitra, 2009.
2.2.5. Diagnosis PGK
Menurut Corwin 2008, diagnosis PGK antara lain:
•
Radiografi atau ultrasound akan menunjukkan ginjal yang atrofi.
•
Kadar serum BUN, kreatinin, dan LFG abnormal.
•
Penurunan hematokrit and hemoglobin.
•
Plasma pH rendah.
•
Peningkatan frekuensi napas mengindikasikan adanya mekanisme kompensasi respiratorik dari asidosis metabolik.
2.2.6. Komplikasi PGK
Komplikasi PGK menurut Corwin 2008 antara lain:
•
Progresi gagal ginjal mengakibatkan volume overload, ketidakseimbangan elektrolit, asidosis metabolik, azotemia dan uremia dapat terjadi.
•
Hipertensi, anemia, osteodistrofi, ensefalopati uremik, dan pruritus adalah komplikasi paling utama.
•
Penurunan produksi erythropoietin mengakibatkan sindroma anemia kardiorenal dan penyakit kardiovaskular.
•
Dapat terjadi gagal jantung kongestif.
•
Jika tidak ditatalaksana, dapat terjadi koma hingga kematian.
Universitas Sumatera Utara
2.2.7. Penatalaksanaan PGK