Kerangka Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

unsur, yaitu : 1 bahasa, 2 sistem teknologi, 3 mata pencaharian atau ekonomi, 4 organisasi sosial, 5 sistem pengetahuan, 6 religi, 7 kesenian. Tato merupakan bagian dari hasil kesenian, termasuk didalamnya horimonoirezumi di Jepang. Tato merupakan adaptasi dari bahasa Inggris, yaitu tattoo yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah “rajah”. Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi Edisi ke-4 2008 tato adalah gambar lukisan pada kulit tubuh. Tato merupakan salah satu seni body decorating dengan menggambar kulit tubuh dengan alat tajam berupa jarum, tulang, dan sebagainya, kemudian bagian tubuh yang digambar tersebut diberi zat pewarna atau pigmen berwarna-warni.

1.4.2. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan landasan teori dalam mengungkapkan kebenaran yang terdapat di dalamnya. Jika membicarakan makna simbolik yang terkandung dalam horimono atau irezumi, erat kaitannya dengan simbol atau gambar yang ada pada tubuh seseorang. Oleh karena itu, pembahasan mengenai makna simbolik horimonoirezumi memerlukan pendekatan semiotik atau teori semiotika. Semiotika adalah studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya. Makna semiotik menurut Pierce 1992: 1, yaitu ia mengatakan tanda- tanda memungkinkan kita berpikir, berhubungan dengan orang lain dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta. Universitas Sumatera Utara Selain itu, penulis juga menggunakan teori interaksi simbolik yang bercikal bakal dari faham fenomenologi, berusaha memahami tentang suatu “gejala” erat hubungannya dengan situasi, kepercayaan, motif pemikiran yang melatarbelakangi. Moeleong, 2000:9 mengatakan, ”Penekanan kaum Fenomenologis adalah aspek subjektif dari perilaku orang. Mereka berusaha masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sehingga mereka mangerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan di sekitar peristiwa dalam kehidupannya sehari-hari.” Teori interaksi simbolik berpandangan bahwa seseorang berbuat dan bertindak bersama dengan orang lain, berdasarkan konsep makna yang berlaku pada masyarakatnya; makna itu adalah produk sosial yang terjadi pada saat interaksi; aktor sosial yang terkait dengan situasi orang lain melalui proses interpretasi atau tergantung kepada orang yang menafsirkannya Jhonson Pardosi dalam Logat Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Volume IV No. 2 Oktober Tahun 2008. Interaksi simbolik menurut Effendy 1989: 352 adalah suatu faham yang menyatakan bahwa hakekat terjadinya interaksi sosial antara individu dan antar individu dengan kelompok, kemudian antara kelompok dengan kelompok dalam masyarakat, ialah karena komunikasi, suatu kesatuan pemikiran di mana sebelumnya pada diri masing-masing yang terlibat berlangsung internalisasi atau pembatinan. Selain itu, penulis juga akan menyinggung tentang sejarah munculnya tato sehingga dalam penelitian ini penulis juga akan menggunakan pendekatan historis. Menurut Ratna 2004 : 66, pendekatan historis melihat konsekuensi Universitas Sumatera Utara karya sastra sebagai sarana untuk memahami aspek-aspek kebudayaan yang lebih luas dimana karya sastra adalah gambaran kehidupan masyarakat di zamannya. Dalam perjalanan historisnya, horimonoirezumi mengalami perkembangan dan mengalami banyak perubahan mulai dari cara pembuatannya hingga makin banyaknya pilihan gambar. Dan perubahan-perubahan tersebut tidak lepas dari kondisi masyarakat pendukungnya. Berdasarkan beberapa pendekatan diatas seperti pendekatan semiotik, digunakan penulis untuk menginterpretasikan tanda-tanda atau simbol-simbol yang ada dalam tato. Pendekatan interaksi simbolik digunakan penulis untuk menjelaskan segala hal yang saling berhubungan dengan pembentukan makna dari suatu benda atau lambang atau simbol. Dan pendekatan historis digunakan penulis untuk menjelaskan tentang sejarah tato. 1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian