2.6.2 Sejarah Kromatografi cair kinerja Tinggi
Kromatografi cair kinerja tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut dengan HPLC High Performance Liquid Cromathography dikembangkan pada
akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Saat ini, KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa
tertentu dalam suatu sampel dalam sejumlah bidang, antara lain: farmasi, lingkungan, bioteknologi, polimer, dan industri-industri makanan. Beberapa
perkembangn KCKT terbaru antara lain: miniaturisasi sistem KCKT, penggunaan KCKT untuk analisis asam-asam nukleat, analisis protein, analisis karbohidrat,
dan anlisis senyawa-senyawa kiral Rohman, 2007. Kegunaan KCKT adalah untuk pemisahan sejumlah senyawa organik,
anorganik, maupun senyawa biologis, analisis ketidakmurnian impurities, analisis senyawa-senyawa yang tidak menguap non-volatil, penentuan molekul-
molekul netral, ionik, maupun zwiter ion, isolasi dan pemurnian senyawa, pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya hampir sama Rohman, 2007.
2.6.3 Peralatan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Alat utama KCKT pada dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak, pompa, tempat penyuntikan sampel, pipa, kolom, detektor, wadah penampung buangan
fase gerak, dan suatu computer atau integrator atau perekam Munson, 1991. 1.
Wadah fase gerak dan fase gerak Wadah fase gerak harus lembam inert. Wadah ini biasanya dapat me
nampung fase gerak antara 1 sampai 2 liter pelarut. Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara
keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi. Fase gerak sebelum digunakan harus disaring terlebih dahulu untuk menghindari partikel-partikel kecil
dan adanya gas dalam fase gerak Munson, 1991. 2.
Pipa Sifat pipa penyambung seluruh bagian sistem harus diperhatikan. Garis
tengah dalam pipa sebelum penyuntikan tidak berpengaruh, harus tahan tekanan serta mampu dilewati pelarut dengan volume yang memadai Munson, 1991.
3. Pompa
Pompa untuk HPLC harus mampu menghasilkan tekanan sampai 5000 psi pada kecepatan sampai 3 mlmenit. Pompa yang digunakan untuk skala preparatif
perlu kecepatan alir sampai 20 mlmenit Munson, 1991. 4.
Suntik Penyuntikan ke dalam kolom merupakan suatu masalah karena tekanan
tinggi dari HPLC. Teknik penyuntikan harus tiner ulang untuk mencapai keseksamaan maksimum analisis kualitatif Munson, 1991.
5. Kolom
Dianjurkan untuk memasang penyaring 2 μm dijalur antara penyuntik dan kolom untuk menahan partikel yang dibawa fase gerak. Hal ini dapat
memperpanjang umur kolom. Untuk menghubungkan kolom ke pipa dan pipa ke pipa harus mempunyai volume kecil untuk menekan pelebaran karena
perpanjangan kolom Munson, 1991.