7
a. Labia Mayora
Labia  mayora  adalah  lipatan  kulit  pada  genitalia  ekterna  secara longitudinal.  Labia  mayora  ini  memanjang  ke  bawah  dan  ke  belakang.
Kulit  pada  organ  ini  ditutupi  oleh  rambut  pubis,  organ  ini  juga  banyak mengandung  adiposit,  kelenjar  sebasea,  dan  kelenjar  apokrin.  Labia
mayora analog dengan skrotum pada organ genetalia pria.
10
b. Labia Minora
Labia minora adalah lipatan kulit longitudinal yang terletak lebih medial  dan  lebih  kecil  dari  labia  mayora  yang  lebih  menonjol.  Labia
minora  berbeda  dengan  dengan  labia  minora  karena  tidak  memiliki rambut  pubis,  simpanan  lemak,  dan  hanya  memiliki  sedikit  kelenjar
apokrin. Organ ini analog dengan urethra.
8,10
c. Klitoris
Klitoris  adalah  organ  erektil  kecil  yang  terdapat  pada  bagian anterior  labia  minora,  terdapat  banyak  saraf  dan  pembuluh  darah  pada
organ  ini.  Klitoris  ditutupi  oleh  kulit  yang  disebut  dengan  preputium klitoris, sedangkan bagian klitoris yang terlihat dari luar disebut dengan
glans klitoris. Organ ini analog dengan penis pada organ reproduksi pria.
10
2.1.1.2. Organ Reproduksi Internal
Selain  organ  eksternal,  reproduksi  wanita  juga  memiliki  organ- organ  internal  yang  terdiri  dari  luar  ke  dalam  yaitu  vagina,  uterus,  tuba
fallopii,  dan  ovarium.  Semua  organ  ini  berperan  penting  dalam  proses haid, pembuahan, kehamilan, sampai pada proses kelahiran.
8-10
8
Gambar 2.3. Organ reproduksi internal wanita.
Sumber: Tortora G J  Derrickson B, 2009. telah diolah kembali
8
a. Vagina
Vagina adalah organ reproduksi internal wanita yang berukuran panjang 6-8 cm pada bagian depan dan 7-10 cm pada bagian belakang
dan  menghubungkan  uterus  dengan  lingkungan  eksternal.  Pada  bagian atas  dari  vagina  ditemukan  bagian  uterus  yang  menonjol  ke  dalam
vagina yang disebut dengan serviks atau leher rahim.  Secara histologis vagina dilapisi oleh mukosa yang terdiri dari epitel berlapis gepeng non
keratin  dan  terdapat  lipatan-lipatan  mukosa  secara  transversal  yang disebut  dengan  rugae.  Vagina  tidak  memiliki  kelenjar,  namun
mengalami  lubrikasi  dengan  adanya  transudat  dari  flexus  kapiler subepitelial.
8-10
b. Uterus
Uterus adalah organ berongga dan memiliki dinding yang tebal. Uterus  memiliki  panjang  7,5  cm,  lebar  5  cm,  dan    tebal  2,5  cm  pada
wanita yang belum pernah hamil, ukuran ini berubah saat wanita hamil dan akan mengecil pada keadaan menopause.
8,10
9
Uterus  merupakan  organ  penting  dalam  reproduksi  wanita karena berfungsi sebagai penghubung antara vagina dalam tuba fallopii
yang  akan  dilalui  oleh  sperma  untuk  melakukan  fertilisasi,  selain  itu juga  berfungsi  dalam  proses  implantasi  dan  perkembangan  janin.
Uterus  juga  merupakan  organ  yang  luruh  secara  periodik  dalam  tiap bulannya  dan  menghasilkan  darah  haid  atau  yang  disebut  dengan
menstruasi.
8,9
Secara  anatomi,  uterus  dibagi  menjadi  2  bagian,  yaitu  korpus yang  didalamnya  juga  termasuk  fundus  uteri,  dan  yang  kedua  yaitu
serviks.  dan  terdapat  bagian  yang  mengalami  kontriksi  pada  bagian antara korpus uterus dan serviks yang disebut dengan istmus, bagian ini
penting  karena  istmus  akan  menjadi  segmen  bawah  rahim  saat  terjadi kehamilan. Dan secara histologis, uterus dari bagian luar dibagi menjadi
perimetrium  yaitu  bagian  peritoneum  visceral,  miometrium  yang merupakan  anyaman  otot  polos  uterus,  dan  endometrium  yang  terdiri
dari stratum basal dan stratum fungsional yang akan luruh setiap 28 hari berupa darah menstruasi.
8,9
Gambar 2.4. Anatomi dan histologi uterus.
Sumber: Cunningham F G, Leveno K J, Bloom S L, Hauth J C, Rouse D J, Spong C Y. 2010. telah diolah kembali
9
10
c. Tuba Fallopii