Pendahuluan Landasan Teori, meliputi Tinjauan Umum Semiotik yang meliputi

17

BAB II Landasan Teori

A. Tinjauan Umum Semiotik

1. Teori Semiotik

Semiotika merupakan studi yang mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau lambang. 1 Menurut Saussure, semiotika merupakan sebuah ilmu yang mengkaji kehidupan tanda-tanda ditengah masyarakat, dengan tujuan untuk menunjukkan bagaimana terbentuknya tanda-tanda beserta kaidah-kaidah yang mengaturnya. Menurut Barthes, semiotika atau semiologi pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things. Sedangkan semiotik menurut Peirce merujuk kepada doktrin formal tentang tanda-tanda. Kemudian yang menjadi dasar dari semiotika adalah konsep tentang tanda-tanda: tak hanya bahasa dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan dunia itu sendiri pun – sejauh terkait dengan pikiran manusia – seluruhnya terdiri atas tanda-tanda, karena jika tidak begitu, manusia tidak akan bisa menjalin hubungannya dengan realitas. Jadi, semiotika adalah suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana signs ‘tanda-tanda’ dan berdasarkan pada sign system code ‘sistem tanda’. Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari bahasa Yunani ‘Semeion’ yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain. Sedangkan secara terminologis, 1 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 11 semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. 2 Tujuan utama dari semiotika adalah mempelajari bagaimana media massa menciptakan atau mendaur ulang tanda untuk tujuannya sendiri. 3 Tugas utama peneliti semiotik adalah mengamati observasi terhadap fenomena atau gejala disekelilingnya melalui berbagai “tanda” yang dilihatnya. Tanda sebenarnya representasi dari gejala yang memiliki sejumlah kriteria, seperti: nama sebutan, peran, fungsi, tujuan, keinginan. Tanda tersebut berada pada kehidupan manusia. Dan menjadi sistem tanda yang digunakannya sebagai pengatur kehidupannya. Oleh karenanya tanda-tanda itu yang berada pada sistem tanda sangatlah akrab dan bahkan melekat pada kehidupan manusia yang penuh makna. Semiotika berupaya menemukan makna tanda termasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda teks, iklan, berita. Karena sistem tanda sifatnya amat kontekstual dan bergantung pada pengguna tanda tersebut. Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial di mana penggguna tanda tersebut berada. 4 Dalam pandangan Saussure, makna sebuah tanda sangat dipengaruhi oleh tanda yang lain. Semiotik berusaha menggali hakikat sistem tanda yang beranjak keluar kaidah tata bahasa dan yang mengatur arti teks yang rumit, tersembunyi, dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan perhatian pada makna tambahan connotative dan arti 2 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013, h. 7 3 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media Yogyakarta: JALASUTA, 2010, h. 40 4 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi Jakarta: Kencana, 2006, h. 262