3.6.2. Sampel Penelitian
Sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, dan teknik sampling diperlukan untuk menentukan sampel yang akan
digunakan pada penelitian Sugiyono, 2012: 118. Karena peneliti ingin meneliti keseluruhan subjek populasi penelitian, maka semua populasi dianggap menjadi
sampel dalam penelitian ini.
3.7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan hal utama yang mempengaruhi penelitian, karena kualitas pengumpulan data berhubungan dengan ketetapan cara-
cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono 2012: 193 pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan berbagai
cara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja dan
teknik non tes yang terdiri dari observasi, angket kuesioner, dan dokumentasi:
3.7.1. Tes Unjuk Kerja
Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu atau kelompok Arikunto, 2006: 150. Salah satu tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan adalah tes unjuk kerja. Poerwanti 2008:
4-10 menjelaskan tes unjuk kerja digunakan untuk melakukan sesuatu sebagai indikator pencapaian kompetensi siswa berupa kemampuan psikomotor. Penilaian
unjuk kerja dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu dan menilai ketercapaian kompetensi yang dilakuakan siswa.
Pedoman penskoran tes unjuk kerja keterampilan membuat batik tulis sederhana menggunakan rubrik penilaian dengan bobot skor yang berbeda-beda di
setiap indikator.
3.7.2. Observasi
Sukmadinata 2012:
220 menjelaskan
observasi adalah
cara mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan pada kegiatan yang sedang
berlangsung. Observasi dilakukan sebagai kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek menggunakan seluruh alat indera. Observasi yang digunakan pada
penelitian ini ialah observasi nonpartisipan jenis observasi terstruktur. Peneliti hanya sebagai pengamat, tidak terlibat dalam kegiatan siswa, dan lembar
observasi telah dirancang secara sistematis mengenai segala sesuatu yang akan diamati Sugiyono, 2012: 204. Pada penelitian ini, metode observasi digunakan
untuk mengamati aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran SBK pada kegiatan membuat batik tulis menggunakan alat pewarnaan batik, sehingga
peningkatan aktivitas siswa dapat diukur.
3.7.3. Kuesioner Angket
Menurut Sugiyono 2012: 199 kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Sependapat Sukmadinata 2012: 219 angket adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data
yang secara tidak langsung menggunakan instrumen penelitian berupa pertanyaan
atau pernyataan yang harus dijawab dan direspon oleh responden. Bentuk pernyataan angket berupa pernyataan terbuka responden diberikan kebebasan
untuk menjawab pernyataan dalam bentuk uraian, pernyataan berstruktur pertanyaan pokok atau utama sudah disusun secara berstruktur oleh peneliti,
terdapat sub pernyataan di luar pernyataan pokok, pernyataan tertutup responden menjawab secara singkat pada alternatif jawaban option yang tinggal dipilih
oleh responden. Pada penelitian ini angket yang digunakan untuk memperoleh data
kelayakan media dari pakar media dan materi, tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran menggunakan media alat pewarnaan batik, sehingga dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi media pembelajaran yang dikembangkan. Instrumen pada angket penilaian kelayakan media oleh pakar media dan
materi, serta angket tanggapan guru dianalisis menggunakan skala lajuan rating scale. Asmawi dalam Widoyoko 2016: 119 menjelaskan rating scale adalah
instrumen pengukuran non tes yang menggunakan prosedur terstruktur untuk memperoleh informasi pada sesuatu yang diobservasi dan menyatakan posisi
tertentu dalam hubungannya dengan yang lain. Tipe rating scale yang digunkan yaitu numerical rating scale yang menyatakan kualitas tertentu dari suatu yang
akan diukur, dan diikuti oleh angka yang menunjukkan skor sesuatu yang diukur Widoyoko, 2016: 120. Pada rating scale data mentah yang diperoleh berupa
angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Instrumen penilaian kelayakan media alat pewarnaan batik oleh pakar media dan materi serta
tanggapan guru menggunakan rating scale dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut:
1 = kurang baik 2 = cukup baik
3 = baik 4 = sangat baik
Sugiyono, 2012: 141 Angket tanggapan siswa mengenai penggunaan alat pewarnaan batik pada
pembelajaran SBK dianalisis menggunakan skala Guttman berupa sederetan pernyataan opini tentang suatu objek secara berurutan. Skala pengukuran tipe
Gutmann ini akan didapat jawaban yang jelas atau tegas dan konsisten seperti ya- tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, positif-negatif, yakin-tidak yakin, setuju-
tidak setuju Widoyoko, 2016: 116.
3.7.4. Dokumentasi