Uji Asumsi Klasik METODE PENELITIAN

Pengujian validitas dilakukan dengan cara, validitas Konstruksi Construct Validity membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori di mana pengujian dirancang Kuncoro, 203:153. Validitas isi content validity dimana validitas ini memastikan bahwa ukuran telah cukup memasukkan sejumlah item yang representatif dalam menyusun sebuah konsep. Semakin besar skala item dalam mewakili semesta konsep yang diukur, maka semakin besar validitas isi Kuncoro, 2003:151. 2. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel Situmorang,2010:72. Kriteria dalam menentukan reliabilita suatu kuisioner adalah sebagai berikut: Jika Rhitung ≥Rtabel, maka kuisioner dinyatakan reliabel. Jika Rhitung ≤ Rtabel, maka kuisioner dinyatakan tidak reliabel.

3.11 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Kologorov Smirnov Uji Kolmogorov Smirnov dilakukan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal Situmorang, 2008 : 59. Menentukan kriteria keputusan: 34 Universitas Sumatera Utara 1. Jika nila Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal 2. Jika nila Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal. 2. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng kekanan Situmorang, 2010:91. 3. Uji Heterokedastisitas Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variable independen homokedastisitas.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.Heterokedastisitas diuji dengan menggunakanuji gletser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heterokedastisitas.Jika probabilitas signifikannyadiatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas. Heterokedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. 35 Universitas Sumatera Utara 4. Uji Multikolinearitas Istilah kolinearitas ganda multikolinearity diciptakan oleh Ragner Frish di dalam bukunya :statistical confluence analysis by means of complete regression system. Aslinya istilah itu berarti hubungan linear tunggal singlelinear relationship, sedangkan kolinearitas ganda multicolinearity menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear sempurna Situmorang, 2010:129. Interpensi dari persamaan regresi ganda secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkolerasi.Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap.Namun, interpretasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan linear antara variabel bebas. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variable bebas lainnya dianggap tetap.Namun, interpretasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan linear antara variabel bebas. Maksud tidak ada hubungan linear kolinearitas antara regresor seperti terdapat dua variable regresor, X 1 dan X 2 dan jika X 1 dapat dinyatakan sebagai fungsi linear dari X 2 atau sebaliknya, maka dinyatakan bahwa ada kolinearitas antara X 1 dan X 2 . 5. Uji Determinasi � 2 36 37 Universitas Sumatera Utara Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas X, yaitu Gaya Kepemimpinan X 1 , Iklim Organisasi X 2 , terhadap variabel terikat Y Semangat Kerja Karyawan pada PT. Reza Fiska Pratamayang dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda � 2 dimana 0 ≤� 2 ≤ 1, dari persamaan tersebut akan dapat dihitung � 2 atau coefficient of determination yangmenunjukkan persentase darivariasi Semangat kerja Karyawan PT. Reza Fiska Pratama Medan. 6. Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji F statistik digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel bebas yaitu X 1 , X 2 berupa variabelGaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi yang secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y yaitu Semangat Kerja Karyawan pada PT. Reza Fiska Pratama Medan. Dengan Kriteria pengujiannya sebagai berikut : H o : b 1 =b 2 =0, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. H i :b 1 ≠b 2 =0, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan kriteria pengambilan keputusan: Jika nilai F hitung nilai F tabel, maka H ditolak dan H a diterima α = 5 Jika nilai F hitung nilai F tabel, maka H diterima dan H a ditolak α = 5 BAB IV Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan

5 47 121

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja pada PT Jamsostek (Persero) Kanwil I Medan

2 124 114

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Iklim Komunikasi Organisasi Pada PT. (persero) Pelabuhan Indonesia I Medan

3 76 91

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI PT INDO ACIDATAMA Tbk KEMIRI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR SURAKARTA.

0 0 14

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGURUS PNPM Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Dan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Pengurus Pnpm (Studi Explanatif Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Semangat

0 1 16

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGURUS PNPM Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Dan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Pengurus Pnpm (Studi Explanatif Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Semangat

0 1 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. BILLABONG INDONESIA.

1 12 43

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pt. Reza Friska Pratama Medan

0 0 27

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pt. Reza Friska Pratama Medan

0 0 21

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pt. Reza Friska Pratama Medan

0 1 13