Sebagian besar kader juga mengalami kesalahan dalam melakukan penimbangan pada balita yaitu 54 orang 54,0, dan sebagian besar kader mengalami kesalahan dalam
memplot yaitu 68 orang 68,0 serta sebagian besar kader mengalami kesalahan dalam memberikan penyuluhan interpretasi naiktidak naiktetap yaitu 90 orang
90,0.
Tabel 4.7. Distribusi Hasil Observasi Terhadap Tindakan Kader dalam Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan Balita
Hasil Observasi No
Tindakan Benar
Salah n
f f
1 Penghitungan umur
7 7,0
93 93,0
100 100,0
2 Penimbangan
46 46,0
54 54,0
100 100,0
3 Memplot
32 32,0
68 68,0
100 100,0
4 Penyuluhan Interpretasi
NaikTidak NaikTetap 10
10,0 90
90,0 100
100,0 Dari distribusi tindakan tersebut maka diperoleh bahwa sebagian besar
tindakan kader dalam pelaksanaan pemantauan pertumbuhan balita adalah kurang yaitu 81 orang 81,0 dan hanya 3 orang 3,0 yang memiliki tindakan yang baik.
Tindakan kader kategori kurang dalam hal penghitungan umur, penimbangan, memplot dan penyuluhan.
Tabel 4.8. Distribusi Kader
Menurut Tindakan
dalam Pelaksanaan
Pemantauan Pertumbuhan Balita No
Tindakan Kader dalam Pelaksaan Pemantauan
f
1 Baik
3 3,0
2 Sedang
16 16,0
3 Kurang
81 81,0
Total 100
100,0 4.6. Tindakan Kader Berdasarkan Karakteristik
4.6.1. Tindakan Kader Berdasarkan Umur
Universitas Sumatera Utara
Hasil tabel silang menunjukkan bahwa dari 51 kader yang berumur 37 tahun, sebesar 82,4 tindakan dalam pemantauan pertumbuhan balitanya kurang dan
dari 49 kader yang berumur 37 tahun sebesar 79,6 tindakan dalam pemantauan pertumbuhan balitanya kurang. Terlihat pada tabel 4.9 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Distribusi Tindakan Kader dalam Pemantauan Pertumbuhan Balita Berdasarkan Umur
Umur Tindakan dalam Pemantauan
Pertumbuhan Balita Jumlah
Baik Sedang
Kurang f
f f
n 37 Tahun
2 3,9
7 13,7
42 82,4
51 100,0
37 Tahun 1
2,0 9
18,4 39
79,6 49
100,0
4.6.2. Tindakan Kader Berdasarkan Pendidikan
Hasil tabel silang diketahui bahwa kader yang memiliki tindakan kurang dalam pemantauan pertumbuhan balita ditemukan pada setiap jenjang pendidikan
yaitu pendidikan dasar SD, SMP sebesar 82,0, pendidikan menengah SMA sebesar 78,8 dan pendidikan tinggi Diploma, Sarjana sebesar 83,3. Sehingga
secara persentase menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tindakan dalam pemantauan pertumbuhan balita di setiap jenjang pendidikan.
Tabel 4.10. Distribusi Tindakan Kader dalam Pemantauan Pertumbuhan Balita Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Tindakan dalam Pemantauan
Pertumbuhan Balita Jumlah
Baik Sedang
Kurang f
f f
n
Dasar SD,SMP
2 3,3
9 14,8
50 82,0
61 100,0
Menengah SMA
1 3,0
6 18,2
26 78,8
33 100,0
Tinggi Diploma,
Sarjana 0,0
1 16,7
5 83,3
6 100,0
4.6.3. Tindakan Kader Berdasarkan Lama Kerja
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa lamanya bekerja sebagai kader tidak dapat menjadi tolak ukur tindakan kader baik dalam pemantauan pertumbuhan balita. Ini
terlihat dari 10 kader yang masih baru bekerja sebagai kader 2 tahun, sebesar
Universitas Sumatera Utara
60,0 tindakan dalam pemantauan pertumbuhan balitanya kurang dan dari 90 kader yang telah lama bekerja sebagai kader 2 tahun sebesar 83,3 tindakan dalam
pemantauan pertumbuhan balitanya kurang.
Tabel 4.11. Distribusi Tindakan Kader dalam Pemantauan Pertumbuhan Balita Berdasarkan Lama Kerja
Lama Kerja
Tindakan dalam Pemantauan Pertumbuhan Balita
Jumlah Baik
Sedang Kurang
f f
f n
2 Tahun 0,0
4 40,0
6 60,0
10 100,0
2 Tahun 3
3,3 12
13,3 75
83,3 90
100,0
4.6.4. Tindakan Kader Berdasarkan Pekerjaan