31
membawa pada pernyataan motivasional atau pengalaman berani, tanggung jawab, pengetahuan hasil-hasil.
3. Strategi Dukungan Sosial Untuk mengurangi stres kerja, dibutuhkan dukungan sosial terutama orang
yang terdekat, seperti keluarga, teman sekerja, pemimpin atau orang lain. Agar diperoleh dukungan maksimal, dibutuhkan komunikasi yang baik pada semua
pihak, sehingga dukungan sosial dapat diperoleh. Karyawan dapat mengajak berbicara orang lain tentang masalah yang dihadapi, atau setidaknya ada
tempat mengadu atas keluh kesahnya.
2.4 Penelitian Terdahulu
Gaffar 2012 dalam Skripsi yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Kantor
Wilayah X Makassar”. Pada skripsi tersebut didapati kesimpulan bahwa dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor stressor individu memiliki hubungan
yang positif terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan dengan koefisien variabel dimana faktor stressor individu bertanda positif, sedangkan faktor
stressor organisasi memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian parsial uji t antara variabel stres individu dengan variabel
kinerja karyawan menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,131 koefisien regresi sebesar 0,119 dan nilai probabilitas sebesar 0,037 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini
berarti bahwa stres individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
32
Mayuli 2012 dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No. 1 yang berjudul “Pengaruh Stress Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus Pada
Politeknik Negeri Bengkalis”. Dari penelitian yang telah dilakukan didapati bahwa stres kerja yang dialami dosen Politeknik Negeri Bengkalis adalah berada
pada kategori sedang atau dengan nilai skor rata-rata 3,31. Tingkat kinerja dosen berada pada kategori tinggi atau dengan skor rata-rata 4,17. Berdasarkan nilai
hasil uji pengaruh dan taraf signifikan dapat disimpulkan bahwa stres berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja dosen Politeknik Negeri Bengkalis
sebesar - 0,025, artinya stres merupakan faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya kinerja dosen Politeknik Negeri Bengkalis pada penelitian ini. Semakin
tinggi stres maka akan semakin menurun kinerja, hanya saja besar pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja dosen Politeknik Negeri Bengkalis.
Septianto 2010 dalam Skripsi yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada Pt. Pataya Raya
Semarang”. Pada skripsi tersebut didapati kesimpulan bahwa lingkungan kerja pada PT. Pataya Raya Semarang mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap
kinerja karyawan ditolak. Karena dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,102. Stres kerja pada PT. Pataya Raya
Semarang mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan ditolak. Karena dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikan lebih besar dari 0,05
yaitu sebesar 0,173. Berdasarkan nilai Adjusted R Square dapat diketahui pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan bagian
karyawan operasional pada PT. Pataya Raya Semarang sebesar 4,5.
Universitas Sumatera Utara
33
Jahanian, Tabatabaei, dan Behdad 2012 dalam International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences yang berjudul Stress
Management in the Workplace. Dalam jurnal tersebut diungkapkan bahwa fenomena negatif dan beberapa dampak positif yang ditimbulkan oleh stress
memiliki pengaruh yang kuat terhadap karyawan. Dampak yang ditimbulkan dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik para pekerja seperti depresi, tekanan
darah tinggi, emosi, merokok, dan lain sebagainya. Selain itu dampak yang ditimbulkan tidak hanya pada individual para pekerja, namun dapat juga
berdampak pada organisasi seperti tingkah laku, tingkat absen yang tinggi, turn over karyawan. Dampak negatif dari stress dapat dilakukan dengan pelatihan
manajemen dan tindakan personal sedangkan stress yang berdampak positif dapat membantu meningkatkan pencapaian target perusahaan.
Jehangir, dkk 2011 dalam Interdiciplinary Journal of Contemporary Research in Business yang berjudul Effects of Job Stress on Job Performance
Job Satisfaction. Dalam jurnal tersebut diungkapkan bahwa stress kerja memiliki hubungan yang negatif terhadap kinerja dan kepuasan kerja. Stress kerja memiliki
korelasi yang negative dengan kinerja. Dengan meningkatnya stress kerja maka kinerja akan menurun, penelitian ini telah membuktikan bahwa stress kerja
memiliki dampak yang negative pada kinerja, 96,8 dari perawat dindikasikan memiliki beban kerja dan 84,1 disebutkan bahwa lingkungan kerja yang tidak
sehat di rumah sakit memiliki dampak negatif pada kinerja. Sedangkan pada penelitian kepuasan kerja memiliki dampak yang negative juga.
Universitas Sumatera Utara
34
2.5 Kerangka Konseptual