Perjanjian Kredit Bank TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KREDIT

Ada juga penamaan jenis kredit didasarkan pada penggunannya, yaitu Kredit Usaha Tani, Kredit Konsumtif dan Kredit Profesi, Kredit Investasi Kecil KIK dan Kredit Modal Kerja, Kredit Usaha Kecil KUK dan lain-lain. 43

C. Perjanjian Kredit Bank

Perjanjian kredit jika dilihat dari pemikiran-pemikiran para sarjana Windscheid, Goudeket, Losecaaat-Vermeer, Asser-Kleyn dan sebagainya,maka perjanjian kredit dapat di golongkan kedalam dua kelompok : 1. Kelompok saatu menyatakan : “Bahwa perjanjian kredit atau perjanjian-perjanjian uang merupakan satu perjanjian sifatnya Konsensual” 2. Kelompok kedua menyebutkan : “Bahwa perjanjian kredit atau perjanjian-perjanjian yang merupakan dua buah perjanjian yang masing-masing bersifat konsensual dan riil” Menurut UU Perbankan 1992, yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan dan kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,imbalan atau pembagian hasil keuntungan Pasal 1 angka 12 UU Perbankan 1992 44 . Drs. Thomas Suyanto dkk dalam bukunya dasar-dasar perkreditan menyatakan : 43 Ibid. hal. 17. 44 Ignatius Ridwan Widyadharma,Hukum Sekitar Perjanjian Kredit, Semarang, 1997, hal.5 Universitas Sumatera Utara “Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit percaya bahwa penerima kredit percaya bahwa orang yang menerima kredit akan mengembalikan atau sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah di dijanjikan” 45 D. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit Sebelum fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang telah diberikan benar-benar harus kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit diberikan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan terhadap nasabahnya, seperti melalui penilaian dan prosedur yang bersungguh- sungguh. Dalam melakuksn penilaian kriteria-kriteria serta aspek penilaiannya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap bank, biasanya penilaian kriteria yang umum dan harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak yang diberikan dilakukan dengan analisis 5 C dan 7 P. Penilaian dengan 5 C adalah sebagai berikut : 1. Character Merupakan sifat atau watak seseorang sifat atau watak orang-orang yang akan diberikan harus benar-benar harus dapat dipercaya untuk membaca sifat atau watak debitur dapat dilihat dari latar belakang si nasabah, baik yang bersifat watak pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti : cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan kelarga, hobi dan jiwa sosial. Dari sifat dan watak ini dapat 45 Thomas Suyatno Dkk, Dasar-dasar perkreditan, PT.Gramedia, Jakarta, 1999, hal.11 Universitas Sumatera Utara menjadi suatu ukuran tentang “kemauan” nasabah untuk mengembalikan uang bank tersebut. 2. Capacity Analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah untuk membayar kredit dari penilaian ini dapat dilihat kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar pendidikan dan pengalaman selama ini dalam mengelola bisnisnya. Sehingga akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan kredit yang disalurkan Capacity sering disebut sebagai nama Capability. 3. Capital Melihat penggunaan modal efektif atau tidak, dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnyaanalisis capital juga harus menganalisis dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini, termasuk persentase modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan berjalan, berapa modal sendiri dan berapa modal pinjaman. 4. Condition Dalam menilai kredit hendaknya juga menilai kondisi ekonomi, sosial, dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk dimasa yang akan datang, penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil. Universitas Sumatera Utara 5. Collateral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga diteliti keabsahan dan kesempurnaan, sehingga apabila terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. 46 Selanjutnya, penilaian kredit dapat pula dilakukan dengan analisis 7 P dengan unsur penilaian sebagai berikut : 1. Personality Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun kepribadiannya masa lalu, penilaian personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi masalah dan menyelesaikannya. 2. Party Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu, berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Nasabah yang digolongkan terhadap golongan tertentu akan mendapat fasilitas yang berbeda pada bank. 3. Purpose Yaitu untuk mengetahui tujun nasabah dalam mengambil kredit dapat berbagai macam sesuai dengan kebutuhan.sebagai ontoh apakah untuk modal kerja, investasi konduktif, produktif, dan lain-lain. 46 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hal.137. Universitas Sumatera Utara 4. Prospect Yaitu untuk menilai nasabah yang pada masa yang akan datang menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting untuk mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi, akan tetapi juga nasabah. 5. Payment Merupakan ukuran upaya nasabah mengembalikkan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk mengembalikan kredit semakin banyak sumber penghasilan debitur, maka akan semakin baik. Sehingga apabila salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh usaha lainnya. 6. Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode, apakah akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperoleh. 7. Protection Tujuannya adalah untuk bagaimana kredit yang diberikan mendapat jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi. Universitas Sumatera Utara

E. KREDIT MACET