AIDDA Teori S-O-R Kerangka Teori

Universitas Sumatera Utara a Minat alasan, dasar, pendorong b Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan disini harus dipilih. c Keputusan. Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin sesorang mempunyai macam-macam d Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil dalam Purwanto, 1998: 60 Minat dan sikap sangat erat hubungannya, dan kedua hal tersebut merupakan dasar bagi kedua prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil suatu keputusan. Minat akan timbul bila ada unsur-unsur sebagai berikut: a Terjadinya sesuatu hal yang menarik b Terdapat kontraks, yaitu hal yang menonjol satu dengan yang lain, sehingga apa yang menonjol itu menimbulkan perhatian. c Adanya harapan mendapatkan keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksud. Menurut A.W.Wijaya 1993:45 secara teori minat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Minat tidak dibawa sejak lahir b. Minat dapat berubah-ubah sifatnya situasional dan temperal c. Minat tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus maupun objek. d. Objek minat dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tertentu tersebut.

2.1.4 AIDDA

Universitas Sumatera Utara Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, teori yang dipandang mendekati permasalahan penelitian ini adalah teori AIDDA. Pengertiannya sebagai berikut: A – Attention – Perhatian I – Interest - Minat D - Desire – Hasrat D – Decision – keputusan A – Action – Tindakan Proses tahap komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian attention, dalam hubungan ini komunikator harus menimbulkan daya tarik. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan menjadi awal sukses suatu proses komunikasi, apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan ketertarikan interest yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatan. Ketertarikan merupakan kelajuan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya suatu hasrat desire untuk melakuakn suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Jika hanya ada hasrat saja pada diri komunikasi, maka bagi komunikator ini belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan decision yaitu keputusan untuk melakukan kegiatan action sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator Khasali, 1995: 83. Maka dalam hal ini dapat digambarkan bahwa media komunikasi melalui brosur listrik prabayar sebagai komunikator yang menyampaikan pesan-pesannya kepada komunikan. Komunikannya adalah konsumen yang tertarik dan menerima pesan yang disampaikan untuk menimbulkan rasa keinginan menggunakan listrik prabayar.

2.1.5 Teori S-O-R

Dimulai pada tahun 1930-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi, Teori S-O-R singkatan dari Stimulus- Organism-Response. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen berupa sikap, Universitas Sumatera Utara opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Menurut Hovland, Janis dan Kelly Effendy, 2003: 253-254 mengemukakan bahwa unsur-unsur dalam model komunikasi adalah: 1. Pesan Stimulus 2. Komunikan Organism Komunikan adalah orang-orang yang menjadikan sasaran untuk menerima pesan-pesan tertentu. 3. Efek Response Efek adalah reaksi dari komunikan atas pesan yang didapatkannya dari komunikator. Dari pengertian ini, dalam setiap proses komunikasi yang terjadi, selalu melibatkan pesan sebagai stimulus, yang didapatkan komunikan dari komunikator, akan selalu menimbulkan efek pada komunikan tersebut yang tentunya efek tersebut bervariasi. Dalam Proses Komunikasi yang berkenaan dengan perubahan sikap, hal terpenting yang diperhatikan adalah aspek how, bukan what dan why. Lebih jelasnya adalah how to communicate to change the attitude, atau bagaimana cara berkomunikasi untuk mengubah sikap komunikan. Teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1 Teori S-O-R Sumber: Effendy 2003: 255 Organisme:  Perhatian  Pengertian  Penerimaan Stimulus Response Universitas Sumatera Utara Teori S-O-R menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin di tolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya adalah, komunikan mengerti. Kemampuan untuk mengerti dari komunikan inilah yang akan melanjutkan pada proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

2.2 Kerangka Konsep

Konsep adakah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin dalam Kriyantono, 2010: 17 mengartikan Konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang sama yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Kerangka konsep ini dapat dilihat dalam bentuk bagan berikut: Gambar 2.1 Kerangka konsep

2.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah gejalah yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Variabel dapat luas dan dapat pula sempit tunggal. Seorang peneliti dituntut untuk mampu menjabarkan variabel penelitian karena banyak dan sub-variabel akan menentukan hipotesis, aspek dalam instrument, dan data yang dikumpulkan, yang selanjutnya mencerminkan halus kasarnya atau luas sempitnya kesimpulan Arikunto, 2010: 169

1. Variabel bebas X atau Independent Variable

Variabel terikat Y Minat Menggunakan Pada Masyarakat Variabel bebas X Efektivitas Brosur PT PLN

Dokumen yang terkait

Akuntabilitas Dan Transparansi Pelayanan Pelanggan Baru Listrik Prabayar (Studi Pada Pt.Pln Persero Cabang Medan)

8 129 114

STUDI DIFUSI INOVASI PROGRAM LAYANAN LISTRIK PRABAYAR PT.PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA TERHADAP ADOPSI INOVASI PADA MASYARAKAT SURAKARTA

3 21 166

RESPON PELANGGAN TERHADAP PRODUK LISTRIK PRABAYAR (Studi pada PT. PLN (Persero) APJ Pekalongan) Respon Pelanggan Terhadap Produk Listrik Prabayar (Studi pada PT. PLN (Persero) APJ Pekalongan).

1 2 15

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM LISTRIK PINTAR DI PT. PLN (Persero) UPJ SURABAYA SELATAN (Studi Tentang Pelayanan Pasang Baru Listrik Prabayar Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat).

0 0 116

Akuntabilitas Dan Transparansi Pelayanan Pelanggan Baru Listrik Prabayar (Studi Pada Pt.Pln Persero Cabang Medan)

0 0 39

Akuntabilitas Dan Transparansi Pelayanan Pelanggan Baru Listrik Prabayar (Studi Pada Pt.Pln Persero Cabang Medan)

0 0 6

Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran)

0 0 24

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelura

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kel

0 0 7

Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran)

0 0 12