Adapun menurut David 1998: 5 Strategis dapat didefenisikan sebagai keputusan seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi yang
tersirat dalam defenisi, fokus manajemen strategis terletak pada memadukan manajemen, pemasaran, keuangan akunting, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, serta
sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Menurut Jack dan Glueck dalam buku Jatmiko 2003: 5 Strategi adalah rencana yang disatukan,
menyeluruh atau terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Sedangkan menurut Porter 1985 strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.
Maka dari defenisi di atas, strategi dapat disimpulkan sebagai sekumpulan keputusan seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan serangkaian rencana
tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran, dengan memperhatikan keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing.
2.1.2 Jenis-Jenis Strategi
Dalam buku Jatmiko 2003: 115 adapun jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut: 1.
Strategi pertumbuhan Pertumbuhan suatu perusahaan merupakan hasil dari variabel-variabel sumber daya
finansial organisasi, produk atau jasa yang dihasilkan, kondisi lingkungan eksternalnya, kemampuan dan skill manajemennya. Kemampuan manajemen untuk menilai variabel-
variabel tersebut secara tepat adalah esensi pertumbuhan. Terdapat beberapa jenis strategi perusahaan yang dikategorikan kedalam strategi
pertumbuhan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Pertumbuhan Konsentrasi
Pertumbuhan konsentrasi adalah strategi untuk meningkatkan penggunaan produk- produk yang telah ada produk lama di dalam pasar yang ada pasar lama atau disebut
penetrasi pasar. strategi konsentrasi diterapkan apabila suatu perusahaan mengkonsentrasikan pada perluasan penjualan pada bisnis semula.
b. Strategi Integral Vertikal
Strategi vertikal ini menunjukkan bahwa suatu bisnis bergerak ke arah yang melayani pelanggan atau pemakai akhir suatu produkjasa.
c. Strategi Diversifikasi
Strategi Diversfikasi merupakan alternatif strategi yang mempunyai risiko besar dan salah satu yang memiliki derajat sinergi paling rendah. Namun demikian, Strategi
Diversifikasi merupakan salah satu yang populer dan seringkali membuahkan hasil yang memuaskan bagi organisasi.
2. Strategi Stabilitas
Strategi Stabilitas berarti bahwa organisasi tetap melanjutkan pekerjaan atau aktivitas yang sama dengan sebelumnya. Asumsinya bahwa lingkungan eksternal tidak akan
mengalami perubahan yang signifikan pada jangka pendek. Strategi ini menerapkan sikap menunggu wait and see strategi ini dapat menguntungkan dan merugikan bagi
perusahaan, tergantung pada bagaimana respon perusahaanorganisasi terhadap lingkungannya.
3. Strategi Penciutan atau Strategi Bertahan
Strategi ini diterapkan oleh perusahaan yang merasa bahwa strateginya tidak sesuai dengan sasaran atau misi dasarnya. Sehingga perusahaan perlu mengurangi skala
Universitas Sumatera Utara
operasionalnya. Derajat dimana perusahaan harus diciutkan tergantung pada bagaimana serius tidaknya persoalan atau permasalahan yang dihadapi strategi yang semula
diterapakan organisasi. Strategi bertahan biasanya dipilih untuk jangka pendek disebabkan tidak adanya strategi alternatif yang lebih baik untuk dipilih . Adapun Jenis-
jenis strategi penciutan yaitu: a.
Cutback dan turnaround yaitu strategi penyehatan perusahaan yang bertujuan mengeliminasi kerugian dan biaya-biaya tetap, atau memotong biaya-biaya operasi, atau
mengurangi ukuran operasional perusahaan agar beroperasi lebih efisien. Strategi ini dapat diterapkan apabila perusahaan mengalami penurunan keuntungan secara terus
menerus. b.
Divestasi Divestment yaitu strategi penyehatan atau penciutan perusahaan yang bertujuan mengeliminasi kerugian dan memotong biaya-biaya tetap yang
ditanggung perusahaan dengan cara menjual sebagain aset atau kekayaan yang dimiliki organisasi perusahaan.
c. Likuidasi liquidation yaitu strategi penciutan perusahaan dengan menjual
seluruh aset perusahaan. Terdapat 2 jenis likuidasi, yaitu: 1 likuidasi by choice yaitu likuidasi yang dilakukan karena memang pilihan yang diambil oleh pihak perusahaan. 2
likuidasi by force adalah likuidasi yang dilakukan karena memang kondisi keuangan perusahaan sudah sangat buruk. Untuk melakukan likuidasi biasanya diperlukan
pengetahuan dan keterampilan aspek-aspek penilaian aset, pengetahuan hukum baik hukum bisnis maupun hukum perburuan.
Universitas Sumatera Utara
d. Kebangkrutan, berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku di
Indonesia, peraturan dinyatakan bangkrut atau tidak bangkrut harus berdasarkan keputusan atau vonis pengadilan negri atau pengadilna niaga.
4. Strategi Kombinasi
Strategi ini digunakan apabila suatu korporasi organisasi perusahaan dalam waktu bersamaan menerapkan strategi yang berada untuk setiap unit bisnis strategi yang
berbeda. Kebanyakan organisasi multi bisnis atau multi produk menggunakan beberapa jenis strategi kombinasi, khususnya apabila organisasi multi bisnis tersebut melayani
beberapa pasar yang berbeda.
2.2. Pengertian usaha kecil Dalam Anoraga 1993: 45, berdasarkan UU No. 91995 tentang usaha kecil adalah
kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahuanan, seperti kepemilikan. Usaha yang dimaksud disini meliputi
usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Adapun usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara
lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pemulung. Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha yang
menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan atau berkaitan dengan seni dan budaya. Adapun yang menjadi karakteristik usaha kecil
adalah sebagai berikut: 1 Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah
administrasi pembukuan standart. Kadangkala pembukuan tidak di-up to date, sehingga
Universitas Sumatera Utara
sulit untuk menilai kinerja usahanya. 2 margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi 3 Modal terbatas 4 Pengalaman manajerial dalam
mengelola perusahaan masih sangat terbatas. Adapun keunggulan dari usaha kecil adalah sebagai berikut :
1. Usaha kecil beroperasi menyebar di seluruh pelosok dengan berbagai ragam bidang
usaha. Hal ini timbul karena kebanyakan usaha kecil timbul untuk memenuhi permintaan yang terjadi di daerah regionalnya.
2. Usaha kecil beroperasi dengan investasi modal untuk aktiva tetap pada tingkat yang
rendah. 3.
Sebagian besar usaha kecil dapat dikatakan padat karya yang disebabkan penggunaan teknologi sederhana.
Sedangkan kelemahan dari usaha kecil adalah: 1.
Investasi awal dapat saja mengalami kerugian. 2.
Beberapa resiko kendali seperti perubahan peraturan, persaingan, dan masalah tenaga kerja.
3. Beberapa bisnis cenderung menghasilkan pendapatan yang tidak teratur sehingga
pemilik usaha tidak memperoleh profit.
2.3. Upaya-Upaya Pengembangan Usaha Kecil