Pembentukan dan perubahan sikap

ditemukan kelainan-kelainan fisik pada organ tubuhnya. Namun pada kondisi berkelanjutan, akan muncul gejala seperti ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas rutin karena perasaan bosan, kehilangan semangat, terlalu lelah karena gangguan pola tidur, kemampuan mengingat dan konsentrasi menurun, serta muncul rasa takut dan cemas yang tidak jelas penyebabnya. 5. Tahap kelima : tahap ini ditandai dengan kelelahan fisik yang sangat, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan ringan dan sederhana, gangguan pada sistem pencernaan semakin berat, serta semakin meningkatnya rasa takut dan cemas 6. Tahap keenam : tahap ini merupakan tahap puncak, biasanya ditandai dengan timbulnya rasa panik dan takut mati yang menyebabkan jantung berdetak semakin cepat, kesulitan untuk bernapas, tubuh gemetar dan berkeringat, dan adanya kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan.

2.3.4 Jenis stres

Ditinjau dari penyebabnya, menurut Alimul Aziz, 2009 stres dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis berikut : 1. Stres fisik, merupakan stres yang disebabkan oleh keadaan fisik, seperti suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, suara bising, sinar matahari yang terlalu menyengat, dan lain-lain 2. Stres kimiawi, merupakan stres yang disebabkan oleh pengaruh senyawa kimia yang terdapat pada obat-obatan, zat beracun asam, basa, faktor hormon atau gas, dan lain-lain 3. Stres mikrobiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh kuman, seperti virus, bakteri, atau parasit 4. Stres fisiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh, antara lain gangguan struktur tubuh, fungsi jaringan, organ, dan lain-lain 5. Stres tumbuh kembang, merupakan stres yang disebabkan oleh proses tumbuh kembang seperti pada masa pubertas, pernikahan, dan pertambahan usia 6. Stres psikologis atau emosional, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri, misalnya dalam hubungan interpersonal, sosial budaya, atau keagamaan.

2.4 Hemodialisa

2.4.1 Sejarah Hemodialisa

Proses dialisis ditemukan oleh seorang ahli kimia Skotlandi Profesor Thomas Graham pada tahun 1854. Dia mendapat gelar Profesor pada umur 25 tahun di Universitas Anderson Glasgow pada tahun 1830. Graham menemukan prinsip pemisahan bahan zat melalui menbran semipermeabel. Dia mendapati melalui percobaan bahwa kertas terbuat dari bahan tumbuh- tumbuhan merupakan suatu membran semipermeabel. Kertas perkamen tersebut dilapisinya dengan albumin untuk untuk menutupi lubang- lubang yang ada. Kertas tersebut dipasangnya pada sebuah kayu silindris hoop dan diapungkan diatas air. Diatasnya ditaruh bahan- bahan kristaloid dan koloid, dan didapatinya bahan- bahan kristaloid berdifusi kedalam air melalui kertas tersebut yabg berfungsi sebagai membran semipermeabel. Fenomena ini dia menamakan nya “Dialysis” . prinsip ini diulanginya dengan menggunakan urin, dan bahan kristaloid dari urin menembus membran masuk ke air, dan ternyata bahan ini adalah urea. Graham juga