1.6. Jenis Mutasi
Gagasan penyelenggaraan mutasi tidak selamanya berasal atas kebijakan manajemen tenaga kerja saja, tetapi seringkali berasal dari keinginan pegawai. Oleh
karena itu, mutasi dapat dibedakan atas dua sumber, yakni mutasi atas keinginan pegawai dan mutasi atas kebijakan manajemen pegawai yang diambil dan ditujukan
pada hal-hal yang positif. 1. Mutasi Atas Keinginan Pegawai
Dalam banyak hal kadang-kadang seorang pegawai secara spontanitas mengajukan keinginannya untuk dipindahkan ke tempat kerja lain yang ada dalam
lingkungan perusahaan. Berbagai alasan seringkali mereka kemukakan, misalnya tugas dan pekerjaan yang saat ini mereka kerjakan kurang sesuai dengan
keinginannya, iklim kerja kurang cocok dengan mereka, lingkungan kerja kurang menggairahkan, dan alasan-alasan sejenisnya. Sering pula terjadi para tenaga kerja
menginginkan pindah ke tempat kerja lain, tetapi kurang memiliki alasan yang tepat atas keinginannya tersebut.
Menurut sifatnya, keinginan mutasi pegawai dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Mutasi Jangka Panjang Seorang pegawai ingin dipindahkan ke tempat kerja atau status
ketenagakerjaaan lain dalam jangka waktu lama dan tetap sifatnya. Kegiatan semacam ini terjadi karena ada formasi kosong disebabkan beberapa kemungkinan,
misalnya pegawai yang bersangkuan meninggal dunia, keluar dari perusahaan, dan mungkin di promosikan pada jabatan yang lebih tinggi, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
b. Mutasi jangka pendek Seorang pegawai mengajukan permohonannya kepada manajemen agar
dipindahkan pada posisi yang lain meskipun sifatnya jangka pendek. Hal ini terjadi karena beberapa sebab, misalnya pegawai yang biasanya baru mengikuti program
pendidikan dan pelatihan, penataran, seminar, cuti, penderita sakit, berlibur, dan sejenisnya setiap saat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan mereka kembali
pada tempat kerja mereka. 2. Mutasi kebijakan Manajemen Pegawai
Mutasi karena merupakan salah satu fungsi dari manajemen pegawai, kegiatan ini menuntut keharusan untuk dijalankan. Dengan demikian, manajemen pegawai
yang bijaksana akan selalu memprogramkan kegiatan ini, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya diperuntukkan karena
tuntutan yang mendesak, sedangkan dalam jangka panjang sebagai masukan dalam menjaga kontinuitas produksi maupun kontinuitas perusahaan secara makro.
Menurut sifatnya sebagaimana mutasi atas dasar keinginan pegawai, mutasi atas dasar kebijakan manajemen pegawai ini pun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Mutasi jangka panjang Manajemen pegawai memutasikan tenaga kerja dalam jangka tidak terbatas
dan sifatnya tetapstatis untuk memikul tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Kegiatan ini timbul karena beberapa kemungkinan, misalnya pegawai
yang biasanya memikul tugas dan pekerjaan sebelumnya meninggal dunia, mengundurkan diri dari perusahaan, serta dipromosikan pada jabatan yang lebih
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
b. Mutasi jangka pendek Manajemen pegawai memutasikan pegawai dalam jangka pendek, sehingga
dalam batas waktu yang telah ditetapkan mereka dikembalikan ke tempat kerja atau status pegawai sebelumnya. Kegiatan semacam ini timbul karena beberapa
kemungkinan, mislnya pegawai yang biasanya memikul tugas dan pekerjaan sebelumnya sait, mengikuti program pendidikan dan pelatihan, penataran, seminar,
lokakarya, berlibur, dan sejenisnya, dan pada waktu yang telah ditetapkan kembali bekerja sebagaimana mestinya.
1.7. Kendala Pelaksanaan Mutasi