Perubahan Perilaku Kerangka Teori

perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kedua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dipesankan, menimbulkan masalah baru bagi ramaja muda, masalah baru yang timbul tampaknya lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalahyang dihadapi sebelumnya. Ketiga, dengan berubahnya minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap penting, sekarang setelah hamper dewasa dianggap tidak penting lagi. Keempat, sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi mereka sering takut beertanggung jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi tanggung jawab tersebut. - Masa remaja sebagai usia bermasalah. Terdapat dua alasan pada masalah remaja pertama, sepanjang masa kanak-kanak masalah anak-anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, karena remaja merasa diri mandiri sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri dan menolak bantuan orang tua dan guru. - Masa remaja sebagai masa mencari identitas. Pada tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal seperti sebelumnya.

2.1.8 Perubahan Perilaku

Istilah perubahan berarti serangkaian perkembangan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Pelbagai perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup. Untuk mencapai tujuan ini, maka realisasi diri atau yang biasanya disebut “aktualisai-diri” adalah sangat penting. Universitas Sumatera Utara Namun tujuan ini tidak pernah statis. Tujuan dapat dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan suatu yang tepat untuk dilakukan, untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan baik secara fisik maupun psikologis. Walaupun selalu terjadi perubahan-perubahan yang sifatnya fisik atau psikologis, banyak orang tidak sepenuhnya menyadari kecuali apabila perubahan-perubahan itu terjadi secara mendadak atau jelas mempengaruhi pola kehidupan mereka. Perubahan-perubahan pada usia lanjut misalnya, biasanya terjadi jauh lebih lambat daripada perubahan-perubahan pada anak-anak atau remaja. Meskipun demikian, perubahan-perubahan itu tetap memerlukan penyesuaian-penyesuaian kembali dari pihak individu. Akan tetapi, bila individu-individu itu secara relative dapat memperlambat penyesuaian-penyesuaian tersebut, mereka sendiri atau orang lain mungkin tidak menyadari perubahan-perubahan itu. Elizabeth B. Hurlock, 1980:2-4 Perubahan dalam sikap dan perilaku yang terjadi pada saat ini mEerupakan akibat dari perubahan sosial daripada akibat perubahan kelenjar yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh. Semakin sedikit simpati dan perhatian yang diterima anak dari orang tua, kakak-adik,guru-guru, dan teman-teman dan semakin besar harapan-harapan sosial pada periode ini maka semakin besar akibat psikologis dari perubahan-perubahan fisik. Seberapa serius perubahan masa puber akan mempengaruhi perilaku sebagian besar bergantung pada kemampuan dan kemauan anak untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecamasannya kepada orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan yang baru dan yang lebih baik. Seperti dijelaskan oleh Dunbar,”reaksi efektif, terhadap perubahan terutama ditentukan oleh kemauan untuk berkomunikasi…kounikasi adalah cara untuk mengatasi kecemasan yang selalu disertai tekanan”. Anak yang merasa sulit atau tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain lebih banyak berperilaku negative daripada anak yang mampu dan mau berkomuniasi. Akibat psikologis juga timbul karena kebingungan yang berasal dari harapan sosial orang tua, guru, dan orang lain. Anak laki-laki dan permpuan diharapkan berbuat sesuai dengan standar yang pantas untuk usia mereka. Hal ini mereka anggap relative Universitas Sumatera Utara mudah kalau pola perilaku mereka terletak pada tingkat perkembangan yang sesuai.

2.1.9 Teori S-O-R