HASIL Perbandingan Kualitas Hidup Anak Penderita Talasemia dengan Saudara Penderita Talasemia yang Normal

BAB 4. HASIL

Sampel diperoleh dari anak penderita Talasemia yang di rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan dan anak penderita Talasemia yang terdaftar sebagai anggota POPTI Perhimpunan Orang tua Penderita Talasemia cabang Sumatera Utara serta saudara penderita Talasemia yang normal. Diperoleh sampel 136 anak yang terdiri dari 68 anak penderita Talasemia dan 68 anak yang merupakan saudara penderita Talasemia yang normal. Dari 136 anak, 18 anak dieksklusikan dari penelitian ini karena 4 anak berusia di bawah 5 tahun, 5 anak berusia di atas 18 tahun, 2 anak menderita keterbelakangan mental dan 7 anak tidak berpasangan. Dari 118 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dibagi menjadi dua kelompok yaitu: kelompok kasus yang terdiri dari 59 anak penderita Talasemia dan kelompok kontrol yang terdiri dari 59 anak yang merupakan saudara penderita Talasemia yang normal yang sudah disesuaikan berdasarkan usia dan jenis kelaminnya Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara 136 anak penderita Talasemia dan saudaranya yang normal Gambar 4.1. Profil penelitian Rata-rata usia kedua kelompok responden adalah 10.5 tahun dengan responden yang terbanyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 40 anak 67.8 pada masing-masing kelompok. Status gizi kedua kelompok responden adalah normal, dengan tingkat pendidikan terbanyak SD. Tingkat pendidikan orang tua kedua kelompok responden yang terbanyak adalah SMA dengan pekerjaan orang tua terbanyak sebagai wiraswasta Tabel 4.1 18 anak dieksklusikan : 4 anak berusia 5 tahun 5 anak berusia 18 tahun 2 anak menderita keterbelakangan 118 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi Mengisi kuisioner penilaian kualitas hidup PedsQL versi 4.0 N=118 Anak penderita Talasemia n =59 Saudara penderita Talasemia yang normal n =59 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Karakteristik demografi sampel penelitian Karakteristik Kelompok kasus Anak Talasemia n=59 Kelompok kontrol Saudara normal n=59 Usia tahun, mean SD 10.56 3.14 10.56 3.14 Jenis kelamin, n - Laki-laki 40 67.8 40 67.8 - Perempuan 19 32.2 19 32.2 Berat badan kg, mean SD 27.88 9.10 29.32 9.96 Tinggi badan cm, mean SD 131.37 15.36 133.75 16.32 Status gizi, n ‐ Gizi kurang sedang 1 1.7 ‐ Gizi kurang ringan 8 13.6 9 15.3 ‐ Normal 50 84.7 49 83.0 ‐ Gizi lebih 0 1 1.7 Tingkat pendidikan anak, n ‐ Tidak sekolah 6 10.2 ‐ TK 11 18.6 11 18.6 ‐ SD 29 49.2 32 54.2 ‐ SMP 8 13.6 11 18.6 ‐ SMA 5 8.5 5 8.5 Tingkat pendidikan orang tua, n ‐ SD 12 20.3 16 27.1 ‐ SMP 4 6.8 6 10.2 ‐ SMA 35 59.3 30 50.8 ‐ D3 2 3.4 2 3.4 ‐ S1 6 10.2 5 8.5 Pekerjaan orang tua, n ‐ PNS 12 20.3 12 20.3 ‐ Wiraswasta 47 79.7 47 79.7 Imunisasi hepatitis B, n ‐ Tidak pernah 4 6.8 1 1.7 ‐ 1 kali 2 3.4 4 6.8 ‐ 2 kali 14 23.7 8 13.6 ‐ 3 kali 39 66.1 46 78 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Data hematologi anak penderita Talasemia Karakteristik Kelompok kasus Anak Talasemia Usia pertama kali pucat, n ‐ 0 ‐ ≤ 2 tahun Usia pertama kali terdiagnosis Talasemia, n ‐ ≤ 2 tahun ‐ 2 tahun Orang tua sebagai carrier, n ‐ Tidak tahu ‐ 1 carrier ‐ 2 carrier Tipe Talasemia, n ‐ Beta Mayor ‐ Beta Minor Usia pertama kali anak di transfusi, n ‐ Tidak mendapat transfusi ‐ ≤ 2 tahun ‐ 3 tahun Jumlah kantong darah yang ditransfusi bulan, n ‐ 0 ‐ ≤ 2 kantong ‐ 3 kantong ‐ 4 kantong ‐ ≥ 5 kantong Rutin transfusi, n ‐ Tidak ‐ Ya Kadar Hb setiap kunjungan ke RS, n ‐ Tidak diperiksa ‐ ≤ 4 gdL ‐ 5 gdL ‐ 6 gdL Nilai ferritin, n ‐ Tidak diperiksa ‐ 1000 µgL ‐ 1000 µgL ‐ 2000 µgL Terapi pengikat besi, n ‐ Tidak ‐ Ya 2 3.4 57 96.6 28 47.5 31 52.5 35 59.3 6 10.2 18 30.5 57 96.6 2 3.4 2 3.4 24 40.7 33 55.9 2 3.4 21 35.6 29 49.2 5 8.5 2 3.4 5 8.5 54 91.5 2 3.4 5 8.5 10 16.9 42 71.2 2 3.4 11 18.6 6 10.2 40 67.8 13 22 46 78 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. menunjukkan data hematologi anak penderita Talasemia, dimana usia tersering munculnya keluhan pucat yakni pada usia ≤ 2 tahun 96.6, usia terdiagnosis Talasemia terbanyak adalah 2 tahun 52.5 dengan jenis Talasemia terbanyak adalah Talasemia Beta Mayor 96.6. Usia anak pertama kali mendapat transfusi darah secara keseluruhan pada usia 4 tahun dengan kadar hemoglobin anak 7 gdL. Semua hal ini merupakan data yang mendukung pemilihan sampel dan sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian ini. Data lain menunjukkan sebanyak 30.5 kedua orang tua ayah dan ibu bersifat carrier berdasarkan hasil pemeriksaan Hb elektroforesis, 10.2 orang tua yang hanya salah satunya saja yang bersifat carrier , dan sebanyak 59.3 orang tua yang tidak mengetahui apakah mereka bersifat carrier atau tidak karena belum dilakukan pemeriksaan Hb elektroforesis. Sebanyak 91.5 anak rutin mendapatkan transfusi darah setiap bulannya dengan jumlah darah tersering yang ditransfusikan sebanyak 3 kantong 49.2 dan 78 anak sudah mendapatkan terapi pengikat besi secara rutin. Tabel 4.3. Perbedaan kualitas hidup anak penderita Talasemia dengan saudara penderita Talasemia yang normal Kelompok kasus Kelompok kontrol Anak Talasemia n=59 Saudara normal n=59 Kualita hidup rerata SD rerata SD IK 95 P Fungsi Fisik 53.1 9.49 71.5 7.23 -21.41 ; -15.26 0.0001 Fungsi Emosional 50.9 13.96 62.9 11.75 -16.82 ; -7.41 0.0001 Fungsi Sosial 62.5 10.92 72.8 6.25 -13.50 ; -7.01 0.0001 Fungsi Sekolah 36.2 10.06 56.0 6.75 -22.95 ; -16.71 0.0001 Total Nilai 50.9 7.55 66.1 4.35 -18.20 ; -13.12 0.0001 Dengan menggunakan uji t independent didapati hasil yang menunjukkan terdapat perbedaan kualitas hidup yang bermakna antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol. Pada penilaian keempat domain yang dilakukan didapati hasil fungsi fisik 53.1 banding 71.5 IK 95 -21.41;-15.26, P 0.0001, fungsi emosional 50.9 banding 62.9 IK 95 -16.82;-7.41, P 0.0001, fungsi sosial 62.5 Universitas Sumatera Utara banding 72.8 IK 95 -13.50;-7.01, P 0.0001, fungsi sekolah 36.2 banding 56.0 IK 95 -22.95;- 16.71, P 0.0001, dan total nilai 50.9 banding 66.1IK 95 -18.20;-13.12, P 0.0001. Dari keempat domain yang dinilai, fungsi sekolah menunjukkan nilai rata-rata terendah dan hal ini menyimpulkan bahwa fungsi sekolah merupakan fungsi yang paling terganggu pada anak penderita Talasemia Tabel 4.3. Gambar 4.2. Grafik perbedaan kuallitas hidup anak penderita Talasemia dan saudara penderita Talasemia yang normal Universitas Sumatera Utara

BAB 5. PEMBAHASAN