Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

12 Berbagai penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian insentif dengan motivasi kerja Ismail, 2006, demikian pula hubungan antara pengembangan karir dengan motivasi Radea, 2002. Namun hal ini belum ada diteliti di Lembaga Pemasyarakatan LP Klas II- A Wanita Medan, dengan demikian peneliti bermaksud melakukan penelitian ini.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana pengaruh pemberian insentif dan pengembangan karir terhadap motivasi kerja pegawai di LP klas II-A Wanita di Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian insentif dan pengembangan karir terhadap motivasi kerja pegawai di LP klas II-A Wanita Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai masukan bagi pengambil kebijakan di Lembaga Pemasyarakatan LP Klas II-A Wanita di Medan dan menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai. Universitas Sumatera Utara 13 2. Sebagai menambah referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam motivasi kerja pegawai bagi Lembaga Pemasyarakatan LP Klas II-A Wanita Medan. 3. Sebagai menambah pengetahuan dan wawasan peneliti pada khususnya dalam bidang Sumber Daya Manusia. 4. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya terutama yang berminat untuk meneliti tentang motivasi kerja pegawai di masa mendatang.

1.5. Kerangka Berpikir

Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan Siagian, 1995. Istilah motivasi mengandung 3 tiga hal yang amat penting. Pertama, pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasional. Tersirat pada pandangan ini bahwa dalam tujuan dan berbagai sasaran organisasi telah tercakup tujuan dan sasaran pribadi anggota organisasi. Pemberian motivasi hanya akan efektif apabila dalam diri bawahan yang digerakkan terdapat keyakinan bahwa dengan tercapainya tujuan maka tujuan pribadipun akan ikut pula tercapai. Kedua, motivasi merupakan proses keterkaitan antara usaha dan pemuasan kebutuhan tertentu. Usaha merupakan ukuran intensitas Universitas Sumatera Utara 14 kemauan seseorang. Apabila seseorang termotivasi, maka akan berusaha keras untuk melakukan sesuatu. Ketiga, kebutuhan yaitu suatu keadaan internal seseorang yang menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi menarik. Artinya suatu kebutuhan yang belum terpuaskan menciptakan ”ketegangan” yang pada gilirannya menimbulkan dorongan tertentu pada diri seseorang. Pemberian insentif merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Insentif merupakan suatu perangsang atau pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi perusahaan, Hasibuan 2004. Pengembangan karir juga dapat mempengaruhi motivasi kerja. Dengan adanya pengembangan karir sumber daya manusia secara individu akan memperluas ruang lingkup pengetahuan dan meningkatkan kemampuan serta meningkatkan rasa percaya diri. Pengembangan karir yang baik dan terencana secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja karyawan. Sedangkan pengembangan karir sumber daya manusia yang tidak baik juga akan dapat mempengaruhi perilaku karyawan yang pada akhirnya menurunnya kinerja mereka. Menurut Handoko 1998 : “Pengembangan karir bertujuan untuk memuaskan kebutuhan karyawan.” Jadi pengembangan karir karyawan sangat berhubungan erat dengan kinerja dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pada umumnya kegiatan suatu badan usaha dapat dinilai berhasil apabila pengaturan tenaga kerja berjalan dengan efisien dan dimana tenaga kerja ditempatkan sesuai dengan bidangnya. Universitas Sumatera Utara 15 Hubungan antara pemberian insentif dan pengembangan karir dengan motivasi kerja pegawai dapat digambarkan dalam skema kerangka pemikiran sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1. Kerangka Berpikir

1.6. Hipotesis