Intake Iodium Intake Zat Gizi

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Asupan Protein pada Anak Baru Masuk Sekolah di Daerah Endemis GAKY di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2008 No Intake Protein TBABS Tidak stunted Stunted n n Jumlah n 1 Baik 17 54,8 7 22,6 24 38.7 2 Kurang 14 45,2 24 77,4 38 61.3 Total 31 100 31 100 62 100 Berdasarkan Tabel 4.5. di atas, bahwa dari 31 anak yang stunted 77,42 24 orang adalah anak dengan intake protein kategori kurang 45 gram sedangkan anak yang tidak stunted hanya 45,16 14 orang yang dengan intake protein kurang. Apabila dilihat dari jumlah Anak Baru Masuk Sekolah yang intake proteinnya kategori kurang 45 gram sebanyak 61,3 38 orang.

4.3.3. Intake Iodium

Asupan iodium dalam penelitian ini didasarkan pada frekuensi makan makanan sumber iodium dan jumlah gram konsumsi sumber iodium tersebut. Adapun jenis makanan yang dikonsumsi anak berdasarkan sumber yodium dapat dilihat pada Tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Makanan Sumber Yodium pada Kasus dan Kontrol pada Anak Baru Masuk Sekolah di Daerah Endemis GAKY di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2008 Frekuensi Jumlah 1 xhari 3-5 xmgg 1xmgg 1-3xbln 1xbln Sumber Yodium n n n n n n Ikan Tawar 11 17.7 8 12.9 9 14.5 25 40.3 9 14.5 62 100.0 Ikan Laut 12 19.4 29 46.8 20 32.3 1 1.6 0.0 62 100.0 Daging Sapi 7 11.3 16 25.8 18 29.0 9 14.5 12 19.4 62 100.0 Daging Babi 3 4.8 12 19.4 24 38.7 18 29.0 5 8.1 62 100.0 Susu 9 14.5 9 14.5 35 56.5 6 9.7 3 4.8 62 100.0 Telur 9 14.5 8 12.9 36 58.1 9 14.5 0.0 62 100.0 Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, mayoritas Anak SD mengkonsumsi ikan tawar 1 kali sehari yaitu sebanyak 11 anak, mayoritas 3-5 kali seminggu mengkonsumsi ikan laut yaitu sebanyak 29 anak 46,8, mayoritas 1 kali per minggu mengkonsumsi daging sapi yaitu sebanyak 18 anak 29,0, demikian juga dengan konsumsi daging babi yaitu sebanyak 24 anak 38,7, mayoritas anak 1 kali perminggu mengkonsumsi susu sebanyak 35 anak 56,5, serta 1 kali seminggu konsumsi telur sebanyak 36 anak 58,1. Berdasarkan frekuensi makanan sumber yodium tersebut maka dapat dikoversikan dalam bentuk jumlah iodium yang dikonsumsi anak SD. Adapun distribusi frekuensi anak berdasarkan intake iodium dapat dilihat pada Tabel 4.7 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Asupan Yodium pada Anak Baru Masuk Sekolah di Daerah Endemis GAKY di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2008 No Intake Yodium TBABS Tidak stunted stunted n n Jumlah n 1 Baik 16 72,7 6 27, 3 22 35,5 2 Kurang 15 37,5 25 62,5 40 64,5 Total 31 100 31 100 62 100 Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, mayoritas anak mengkonsumsi yodium kategori kurang yaitu sebanyak 40 anak 64,5 dibandingkan anak yang mengkonsumsi yodium kategori baik yaitu sebanyak 22 anak 35,5

4.3.4. Konsumsi Makanan Sumber Goitrogenik