Analisis Strength, Weakness, Opportunity dan Threath

2. Perkembangan Premi Produk Takafulink

Dana peserta takafulink adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Perkembangan Premi Peserta Takafulink Tahun Jumlah Premi 2005 2006 2007 2008 7.700.026.652,04 18.017.833.199.37 53.240.569.650,33 84.063.353.129,29 Sumber: Rekap Penerbitan Polis Takaful Individu Berdasarkan data tersebut diatas nampak bahwa pertumbuhan premi peserta dari tahun-ketahun selalu meningkat, pada tahun 2005 jumlah premi sebesar Rp 7.700.026.652,04, pada tahun 2006 jumlah premi sebesar Rp 18.017.833.199.37 dengan tingkat kenaikan Rp 10.317.806.547,33 133, sedangkan ditahun 2007 jumlah premi adalah sebesar Rp 53.240.569.650,33, dengan tingkat kenaikan Rp 35.222.736.450,96 195, sedangkan pada tahun 2008 jumlah premi sebesar Rp 84.063.353.129,29; dengan tingkat kenaikan sebesar Rp 30.822.783.478,96 57.

B. Analisis Strength, Weakness, Opportunity dan Threath

1. Strenght Kekuatan a. Brand lebih kuat karena asuransi syariah pertama di Indonesia. b. Tenaga kerja profesionalsumber daya manusia inti yang kompeten dan memiliki integritas moral dan ghirah Islam, yang berada dalam sebuah teamwork yang solid. c. Pemegang saham yang memiliki visi dan misi syari’ah yang jelas. d. Dalam aspek legal, sifat perjanjian yang memenuhi syarat syari’ah mampu memberi rasa aman kepada peserta asuransi, selain unsur duniawi semata. e. Biaya pengelolaan produk Takafulink terendah dibandingkan produk unit link sejenis yang dipasarkan asuransi lainnya. f. Premi cukup bersaing. g. Pembayaran premi bisa melalui via pos. h. Cabang jaringan sangat luas. i. Integritas para agen yang loyalis terhadap konsep asuransi yang full syariah, bekerja bukan hanya mencari komisi tapi lebih dari itu yakni dakwah muamalah. j. Produk asuransi takafulink bersifat trasparan berkeadilan. 2. Weakness Kelemahan a. Belum tersedianya paket produk Takafulink yang komprehensif satu paket bisa meng-cover semua kebutuhan nasabah. b. Belum bersifat fleksibilitas dalam switching. c. Dalam hal pemasaran produk, alternatif distribusi relatif masih terbatas dibanding pola konvensional. d. Jumlah agen yang masih sedikit sehingga penetrasi market masih sangat terbatas. e. Selama empat tahun Takaful Keluarga menerapkan sistem branch system , oleh sebab itu pertumbuhan agen sangat lambat. 3. Opportunity Peluang a. Keunggulan konsep syari’ah pada takafulink dapat memenuhi peningkatan tuntutan ”fairness” atau rasa keadilan dari masyarakat b. Kompetitor dalam bisnis asuransi syari’ah ini masih sedikit. c. Meningkatnya kebutuhan jasa asuransi sekaligus investasi karena perkembangan ekonomi umat d. Jumlah penduduk Indonesia yang demikian besar, jika diambil 80 saja yang muslim, maka ada lebih 180 juta potensi pasar yang bisa digarap oleh asuransi. e. Kesadaran masyarakat terhadap ekonomi syariah sudah semakin meningkat. f. Globalisasi teknologi Internet sebagai penunjang bisnis. 4. Threath Ancaman a. Terjadi market crash, sebagaimana yag telah dialami Indonesia tahun tahun 1998 dan 2008 yang lalu, sector investasi financial drop secara signifikan sehingga berdampak juga kepada semua produk unitlink takafulink yang NAB Nilai Aktiva Bersih juga jatuh, secara psikologis berdampak mengurangi kepercayaan masyarakat tidak mau membeli produk tersebut karena dikhawatirkan nilai uangnya jatuh lebih dalam. b. Krisis politik yang berkepanjangan sebagaimana yang terjadi di Thailand menyebabkan ketidakpercayaan dunia internasional dan para investor lokal tentunya sehingga sector financial dan rill juga bisa stagnan. c. Citra lembaga keuangan syariah belum mapan di mata masyarakat, padahal ekspektasi masyarakat terhadap LKS sangat tinggi. d. Sarana investasi syari’ah yang ada sekarang belum mendukung secara optimal untuk peerkembangan asuransi syariah. e. Kondisi perekonomian yang masih belum stabil. f. Munculnya pendatang baru pada pengelolaan produk yang sejenis.

C. Prosedur Analisis SWOT