Produk asuransi unit Link Syariah; tinjauan historis dan praktis : Studi pada PT.Asuransi Takaful Keluarga

(1)

PRODUK ASURANSI UNIT LINK SYARIAH;

TINJAUAN HISTORIS DAN PRAKTIS

(Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga)

OLEH : MUHAMAD

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA


(2)

PRODUK ASURANSI UNIT LINK SYARIAH; TINJAUAN HISTORIS DAN PRAKTIS (Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Islam

Oleh: MUHAMAD NIM: 101046222428

Di Bawah Bimbingan

Ir. Agus Edi Sumanto, MM. AAIJ Hendra Pertaminawati. M. A

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA


(3)

KATA PENGANTAR

ﺮ ا

ﺣﺮ ا

ﷲا

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Tuhan semesta alam, hanya berkat rahmat dan petunjuk-Nya penulisan skripsi ini dapat dirampungkan. Kemudian, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dengan misi pembebasannya telah memberikan cahaya baru dan sinar kemasyarakatan dalam peradaban manusia.

Suatu kebahagiaan yang tak terlukiskan, bahwa jerih payah yang telah penulis lakukan, dengan keterbatasan waktu dan kemampuan, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini juga merupakan kebangaan tersendiri dari seorang “aku” yang sedang menjalani proses pembelajaran dan pendewasaan diri dalam perjalanan kehidupan untuk keluar dari kepompong kejahilan.

Proses pembuatan skripsi ini terwujud melalui pihak-pihak yang tidak sedikit terlibat, penulis merasa ‘berhutang’ atas luangan waktu yang diberikan serta moril dan perlunya upaya untuk memberikan sebuah penghargaan walau hanya sebatas kata, susunan nama-nama menjadi sebuah untaian puisi terima kasih kepada mereka yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini.

Kepada pihak Dekanat beserta jajarannya, penulis menyampaikan terima kasih terutama kepada Bapak Prof. Dr. Amin Suma MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, juga kepada Ibu Euis Amalia M. Ag., dan Azharrudin M. Ag. selaku pihak yang telah membantu kelancaran administratif dalam menyelesaikan study, dan tak luput pula kepada seluruh dosen yang telah memberikan pencerahan-pencerahan.


(4)

Kepada pihak yang telah memberi petunjuk dan arahan secara langsung pada penulis sebagai pembimbing dalam penulisan skripsi ini, penghargaan yang tak terhingga dan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Ir. Agus Edi Sumanto SE., MM.AAIJ dan Ibu Hendra Pertaminawati selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar mencermati dan mengoreksi kata demi kata, kalimat demi kalimat sehingga menjadi suatu susunan kalimat yang baik dan benar dari karya tulis ini.

Pihak Asuransi Takaful khususnya PT. Asuransi Takful Keluarga, Bapak Dodik Siswantoro (Fund Meneger Takafulink), Bapak Jhoon Faisal (Kepala Bagian HUMAS), terima kasih atas bantuan dan kesediaannya dalam memberikan data-data kepada penulis dan para Receptionis Asuransi Takaful Keluarga, yang selalu ramah atas senyumnya dan mengarahkan penulis pada langkah yang tepat, serta tidak merasa bosan dan enggan melihat hilir mudik penulis setiap waktu, terima kasih penulis akan selalu mengingat itu.

Akhirnya rasa syukur dan terima kasih tak bisa penulis balas dengan apapun jua atas jasa-jasanya yang telah sabar membimbing penulis sewaktu terperosok jurang tipuan gemerlap kehidupan. Penulis haturkan kepada kedua orang tua tercinta: Ayahanda H. Abdul Qodir dan Ibunda Hj. Nuria yang tak pernah letih dan bosan mendo’akan penulis dan semua anak kecintaannya. Kasih sayang, dorongan, nasehat, serta ridha keduanya merupakan pondasi kuat bagi segala niat dan tekad penulis dalam menuntut ilmu dan menjalani kehidupan ini. Semoga Sang Kholiq mengampuni segala dosanya, dan menrima amal shalehnya serta menempatkanya pada mi’raj yang sangat dekat dengan-Mu ya Allah.


(5)

Kakaku Muhaemin, Faqihuddin Abdul Qodir, mba Zakiya dengan anak-anaknya yang lucu, Muslikh dan Mba Neneng yang mengijinkan komputernya untuk merampungkan penulisan skripsi ini (Adhlin jangan nakal sama Ayah n Bunda ya………. Kamu kan… udah punya adik laki-laki lagi) dan kakaku Munawir, terima kasih atas segala bantuan finansial dan nasihat kehidupannya yang tak pernah

henti-henti mendarat ditelingaku (Insya Allah ang, aku renungkan dan segera

melaksanakan nasihatnya) serta adiku Mustofa dan Zainal Muttaqin yang lagi singgah di Jogjakarta (Tuntutlah ilmu dengan sabar, karena setiap ilmu pasti ada BUAHNYA).

Keluarga besar Bapak dan Ibu Mar, yang ada di belakang MP UIN, Butet dan suaminya (Bang Ed), Ani, Ahmad serta Cucu-cucunya Faren, Syifa dan Kaila yang selalu jadi penetralisir dan pencairan dari kelucuan serta kekonyolaannya bagi penulis dikala buntu pemikiran. Penulis akan selalu mengenang setiap waktu, Makasi Bu…… atas Kopi, kue, DLL nya .

Kawan-kawan seperjuangan kelas Asuransi, khususnya Ipang, Ikrom dan Tuti yang tak kurang kesetiaannya dan menjadi perekat segala semangat bagi penulis. Berkat kritik, saran, koreksi, dan bantuannyalah pikiran kembali mengalir, semangat pun mengutuh sebagai buah pergumulan dan persahabatan dalam kebenaran dan kesabaran, terima kasih telah menunggu penulis untuk berbarengan dalam menginjakan kaki dan mengangkatnya dari jurusan asuransi syari’ah.

Teman-teman KMSGD Kuradinata (SUHU), “Cuki” Ketum KMSGD 2006-2007, HIMA-CITA, dan semua kawan yang sama berjasanya meski nama mereka tak tersurat dalam risalah ini, serta grup Nasi Uduk (NU) Grage, Mas Hasyim, Mas


(6)

U’ong, A2b dan Dul Kenyod, jangan pernah menyerah dalam berusaha memperbaiki kehidupan, kaulah penjaga hidupku.

Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat dan mempunyai kontribusi yang signifikan bagi penelitian selanjutnya.

Jakarta, Agustus 2007 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….……….. iv

DAFTAR ISI……….. viii

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………..……….. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……… 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………. 7

D. Kerangka Pemikiran……… 7

E. Tinjauan Pustaka………. 9

F. Metode Penelitian……… 9

1. Jenis dan pendekatan Penelitian………. 9

2. jenis Data dan Sumber Data………. 10

3. Teknik Pengumpulan Data……… 10

4. Teknik Pengambilan Sample……… 11

5. Teknik Analisa Data………..… 11

G.. Pedoman Penulisan……… 11

H. Sistematika penulisan……… 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS PRODUK ASURANSI UNIT LINK A. Pengertian Asuransi Unit Link………. 14

B. Karakteristik Asuransi Unit Link……….. 20

C. Konsep Investasi Dalam Asuransi Unit Link……… 22

D. Manfaat Asuransi (Nilai Pertanggungan) Dalam Unit Link… 26 E. Pangsa Pasar Unit Link………. 28


(8)

F. Keunggulan Dan Kelemahan Asuransi Unit Link……… 30

G. Transaksi Dalam Unit Link……….. 31

BAB III TINJAUAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA A. Sejarah Pendirian………. 32

B. Visi, Misi dan Mutu Perusahaan……… 34

C. Nilai Dan Falsafah Dasar Perusahaan ……… 35

D. Struktur Organisasi………. 36

E. Mekanisme Pengelolaan Dana Premi……….. 38

F. Produk-Produk Asuransi Takaful Keluarga………. 41

1. Produk Individu Dengan Unsur Tabungan………. 41

2. Produk Individu Non Tabungan…………..…………..….. 46

3. Produk-produk Kumpulan……….. 49

BAB IV ANALISIS HISTORIS DAN PRAKTIK TAKAFULINK PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA A. Sejarah lahirnya Takafulink ………...… 53

B. Mekanisme Keuangan Takafulink ……….….………….. 55

1. Premi Takafulink dan Pengelolaanya……….. 55

2. Nilai Santunan Tutup Usia……… 56

C. Jenis Investasi Dalam Produk Takafulink ……… 58

D. Keunggulan Produk Takafulink Dan Kendala Penjualnya…… 62


(9)

A. Kesimpulan………. 66 B. Saran-Saran………. 69

DAFTAR

PUSTAKA……… 71

LAMPIRAN - LAMPIRAN

E. Analisa Kinerja Produk Takafulink ……….….…… 64


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ketika masyarakat sudah mempunyai pendapatan atau penghasilan yang lebih, terlintas dalam benaknya untuk menyisihkan sebagian hartanya, untuk ditabung, diinvestasikan atau mempertanggungkan (harta benda atau diri) nya guna menghadapi kebutuhan pada hari esok nanti. dalam al-qur’an disebutkan:

يرْﺪﺗﺎ واﺪ ﺴْﻜﺗاذﺎ ﺲْ يرْﺪﺗﺎ ومﺎﺣْرﺄْا ﺎ ْ وﺚْ ْالﱢﺰ وﺔ ﺎﱠﺴ ا ْ ﺪْ ﱠ اﱠنإ

ﱢيﺄ ﺲْ

ٌﲑِﺒَﺧ ٌﻢﻴَِﻋ َﻪﱠ ا ﱠنِإ ُتﻮُﻤَﺗ ضْرأ

.

Artinya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa

yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui

(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun

yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Luqman: 34)

Dari sepenggal ayat di atas, Allah SWT telah meyebutkan bahwasanya kita semua ini tidak mengetahui dengan pasti, sesuatu apa yang akan dikerjakan besok nanti, rizki apa yang akan didapat serta kapan dan ditempat mana kita akan diambil oleh-Nya. Dengan semua sifat lemah itu, manusia wajib berikhtiar guna menutupi/meringankan semua ketidakpastian itu yang dengan otomatis melekat pada predikat kita sebagai manusia.


(11)

Menabung merupakan langkah dasar dalam mengantisipasi kebutuhan jangka pendek, dan berasuransi lebih bertujuan dalam jangka panjang. Menabung dan berasuransi tidak menuntut keahlian yang khusus, karena dari kedunya sudah banyak lembaga keuangan yang menawarkan jasa tersebut seperti Bank Mu’amalat, Bank Negara Indonesia (BNI) Syari’ah, Bank Syari’ah Mandiri, Asuransi Mubarokah, Asuransi Bumiputra Divisi Syari’ah, Asuransi Takaful, MAA Life Asurance Syari’ah, dll. Tinggal bagaimana cara memilih lembaga yang professional dalam pengelolaannya.

Sedangkan dalam berinvestasi, kemampuan skill yang cukup sangat menunjang keberhasilan, guna menilai jenis dan risiko-risiko investasi, karena investasi berprinsip pada “High Risk High Return and Low Risk Low Return”, bahwa investasi dengan risiko yang tinggi akan mendapatkan keuntungan yang tinggi, begitupun risiko yang rendah akan mempunyai keuntungan yang rendah pula. Dalam investasi apakah keuntungan (positive return), kerugian (negative return/loss) atau no return yang kemungkinan akan didapat.

Namun dalam menelaah risiko tidak semua orang dapat menghitungnya, baik orang yang memiliki harta banyak sekalipun, yang mana risiko itu dapat dihindari, dikontrol, diterima ataupun ditransfer. Dalam investasi, orang yang tidak mampu membacanya akan dibantu oleh pihak lain untuk menelaah dalam memperhitungkan semua risikonya yang disebut manajer investasi.

Investasi merupakan penempatan sebagian dari kekayaan (uang) pada suatu aset (harta benda ataupun kegiatan usaha) yang dapat meningkatkan nilainya atau memberikan hasil dimasa mendatang, menurut H. Muhammad Syafi’i Antonio dalam bukunnya “Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktek.


(12)

Investasi bisa dilakukan dalam bentuk usaha langsung (manfaat yang didapat dari hasil usaha), seperti membuka bengkel, warung, rumah makan, pabrik dll. Atau bisa dilakukan melalui Asset Fisik yaitu; manfaat yang diterima dari hasil peningkatan harga dari waktu kewaktu, seperti membeli tanah, Real Estate, perhiasan, benda seni, dll. Bisa juga investasi dilakukan dengan lebih modern melalui pasar uang ( Money Market) atau pasar modal (Capital Market).

Seiring perkembangan zaman, dunia bisnis keuangan meraih kemajuan yang signifikan baik itu lembaga perbankan ataupun perasuransian, keduanya berlomba-lomba menggaet masyarakat dengan mengeluarkan produk-produk baru atau memodifikasinya dalam memenuhi kebutuhan nasabah, guna menghasilkan pendapatan perusahaan yang lebih besar.

Begitu pula dalam dunia bisnis perasuransian yang berkembang pesat, perusahaan dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mengeluarkan produknya guna menjaga keberlangsungan perusahaan. Ketika produk awal hanya memberi satu manfaat saja yaitu proteksi (perlindungan) bagi sebagian kalangan dianggap tidak

memadai lagi,1 perusahaan harus mengeluarkan produk baru lagi atau

memodifikasinya dengan memberikan manfaat ganda dalam satu produk.

Seperti dalam asuransi jiwa, produk yang menawarkan dua manfaat dalam satu transaksi yang disebut produk Unit-Link. Produk ini selain memberikan manfaat proteksi, produk inipun sebagai instrumen investasi. Jadi, premi yang dibayarkan nasabah oleh perusahaan asuransi diinvestasikan pada berbagai bentuk investai di pasar uang, obligasi, maupun saham. hasilnya dibagi kepada pemegang polis ketika

1


(13)

sudah jatuh tempo.2 Dalam pengelolaan investasinya unit link memberikan ketransparasian bagi nasabah, sehinggga nasabah atau pemegang polis akan diberitahukan rincian secara jelas mengenai hasil investasi yang didapat dari alokasi dana yang mereka tanamkan disalah satu jenis investasi yang mereka pilih sendiri. Dari ketransparasian inipun risiko investasi menjadi tanggungan nasabah, perusahaan hanya bertindak sebagai wakil dari nasabah dalam menginvestasikan dananya.

Perusahaan Asuransi Syari’ah pun tak ketinggalan, Unit link Syari’ah mulai diluncurkan sebagai salah satu pemenuhan terhadap tingginya kebutuhan masyarakat akan produk Unit link Syari’ah sebagai investasi alternatif yang memberikan return lebih menarik daripada produk investasi yang ada dalam perbankan. Keistimewaan dari produk Unit link ini sebenarnya terletak pada unsur investasinya dibanding unsur proteksinya. Perusahaan Asuransi memanfaatkan kelebihan ini untuk menarik minat masyarakat yang selama ini mulai berkurang ketertarikanya pada asuransi tradisional (baca: asuransi yang hanya memberikan proteksi saja). sehingga banyak perusahaan asuransi yang berhasil meningkatkan penjualanya dan pendapatan asset nya berkat produk asuransi yang relatif baru ini. Salah satunya perusahaan asuransi yang menawarkan Unit link Syari’ah adalah PT. Asuransi Takaful Keluarga, dengan produknya yang bernama TAKAFULINK.

Pada ahir tahun 2004 PT. Asuransi Takaful Keluarga meluncurkan produk unit link dengan sistem syari’ah atau disebut Takafulink, dan mulai dipasarkan awal bulan maret 2005 guna mengikuti persaingan pasar asuransi.3 Dengan tekad yang kuat dan tinggi serta ditunjang oleh kinerja yang profesional, dalam waktu kurang

2

Pietra Sarosa, RFA, www.sarosaconsulting.com/ PruLink, Berinvestasi sambil Memayungi Diri

3

Syahrial M Sakni, Bisnis dan Investasi, Takafulink; Berasuransi Sambil Berinvestasi, Proteksi No.160, April 2004, hal 36


(14)

dari tiga bulan produk Takafuling sudah diterima pasar dan premi yang dihasilkan dari produk ini cukup signifikan. Tingkat return of invesment yang lebih tinggi dari rata-rata tingkat investasi deposito di Bank pada umumnya serta sifatnya yang transparansi dalam mengelola dana investasi nasabah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarkat, juga menjadi salah satu kunci keberhasilan dari produk takafulink ini.4

Dari uraian di atas penulis menjadi tergugah untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang produk Takafulink yang dikeluarkan oleh perusahaan Asuransi Takaful Keluarga, sehingga produk ini lebih cepat diminati oleh masyarakat banyak serta menjadi produk yang menghasilkan premi paling besar dalam perusahaan. Oleh karena itu penulis ingin meneliti melalui skripsi ini dengan judul:

“Produk Asuransi Unit link Syari’ah; Tinjauan Historis dan Praktis” (Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin mengemukakan tentang historis dan prakteknya produk unit link syari’ah yang diluncurkan oleh perusahaan asuransi sehingga menjadi salah satu produk yang diminati oleh nasabah.

Mengingat luasnya pembicaraan mengenai implementasi produk unit link yang dikeluarkan perusahaan asuransi jiwa syari’ah, dan sebagian besar perusahaan asuransi sudah mengeluarkan produk unit link ini, disini penulis memilih produk

4


(15)

Takafulink sebagai bahan kajiannya dalam skripsi, yaitu produk yang keluarkan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan untuk membatasi permasalah dalam penulisan skripsi ini, maka kemudian penulis merumuskan permasalahanya sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah Asuransi Unit Link Syari’ah dan prakteknya yang ada pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

2. Nilai-nilai yang ditawarkan dalam produk Takafulink, sehingga masyarakat lebih memilih produk Takafulink.

3. Bagaimana pengelolaan dana Takafulink

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan produk takafulink, dengan tujuan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang sejarah lahirnya produk Takafulink serta prakteknya pada PT. Asuransi Takaful Keluarga yang menjadi sebuah alternatif berinvestasi plus berasuransi.

2. Tujuan Khusus

Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program strata satu, untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada fakultas syari’ah dan hukum. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca tentang sejarah lahir dan prakteknya Takafulink dan tulisan ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dibidang


(16)

ekonomi syari’ah secara teoritis khususnya dalam ilmu pengetahuan Asuransi Syari’ah.

D. Kerangka Pemikiran

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba untuk menggambarkan produk unit link syari’ah yang dipraktekan oleh perusahaan asuransi jiwa. Kemudian diikuti dengan analisis praktek dari produk asuransi unit link syari’ah yang ada pada PT. Asuransi Takaful Keluarga, yang diseburt TAKAFULINK.

Adapun pengertian takafulink adalah asuransi jiwa yang memberikan manfaat ganda berupa santunan (manfaat takaful) kepada yang berhak apabila peserta mengalami musibah, sebagaimana yang telah diakadkan dalam polis serta manfaaat berupa kesempatan memilih jenis investasi untuk pengembangan dananya.5 Dimana dana investasi berasal dari premi yang dibayarkan, kemudian oleh perusahaan didistribusikan melalui investasikan pada instrumen-instrumen keuangan syari’ah dengan pembelian unit penyertaan pada beberapa Reksadana Syari’ah. Salah satu tujuan produk Takafulink ini, untuk meningkatkan return (hasil) bagi peserta asuransi dari porsi investasi produk asuransi jiwa dengan profesionalitas pengelolaan risiko.

Produk unit link syari’ah yang ada pada PT. Asuransi Takaful Keluarga mengandung nilai-nilai keamanan dan halal karena dikelola dengan sistem Syari’ah, serta investasinya memberikan ketransparanan pengeloaan dana dan return yang lebih menarik kepada nasabah dibandingkan produk investasi yang ada dalam perbankan, seperti deposito. Sebagai gambaran, dengan melihat kinerja portofolio

5

Elsa Fernanda, dkk. Modul Takafulink, TR&D, PT. Asuransi Takaful Keluarga. (Jakarta, 2004), hal.10


(17)

Takafulink Mizan dalam 30 hari return-nya mencapai 1,67%, dan dalam 12 bulan bisa mencapai 20,09%. mendapatkan return yang mencapai 7,38%, sedangkan dalam Deposito Mudlarabah jangka waktu 1 bulan return-nya hanya 0,53%, dan dalam 12 bulan return-nya mencapai 6,35%.6 Keistimewaan dari produk unit link ini selain memberikan unsur investasi, juga pada unsur proteksinya. dengan itu Perusahaan Asuransi memanfaatkan kelebihan ini untuk menarik minat masyarakat yang selama ini mulai berkurang daya tariknya pada asuransi tradisional.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis telaah dari berbagai litiatur skripsi yang ada di perpustakaan Syari’ah dan Hukum UIN Jakarta, khususnya skripsi jurusan Mu’amalah, penulis menemukan tema bahasan mengenai Asuransi Jiwa dan tantangan investasi asuransi syari’ah yang ditulis oleh Dina Fitriana dengan judul “Konsep & Aplikasi Akad Dalam Asuransi Jiwa Unit link” studi kasus PT. MAA Life Assurance (Syari’ah), tahun 2005 dan skripsi yang ditulis oleh Puput Hanifah yang berjudul “Peluang Investasi Asuransi Syari’ah Dalam Pengembangan Sektor Riil” studi kasus PT. Asuransi Takaful Keluarga. Dari sinilah penulis berkeinginan meneliti lebih jauh tentang praktek asuransi Unit link Syari’ah (Takafulink) yang ada pada PT. Asuransi Takaful Keluarga.

F. Metode Penelitian

6

Syahrial M Sakni, Bisnis & Investasi, “Takafulink, Berasuransi Sambil Berinvestasi”. April. 2004


(18)

Metode penelitia yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian lapangan, dengan rincian sebagai berikut:

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersumber pada data deskriptif.

2. Jenis Data dan Sumber Data

Setiap data yang menguraikan tentang penggambaran produk unit link Syari’ah merupakan jenis data yang dipilih penulis, sumber pokok data penulisan ini dari Perusahaan yang penulis pilih baik dokumen ataupun informasi dari para stafnya dan nasabahnya, sumber lainya penulis ambil dari buku, majalah dan media tulis serta media elektonik.

3.Teknik Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Penelitian Lapangan (Field Reseach)

Yaitu serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, pengkajian serta mencari informasi dari sumber-sumber primer dengan menggunakan beberapa cara:

2.Observasi (pengamatan langsung)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melaksanakan kegiatan langsung pada perusahaan untuk mencatat data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

3.Interview (Wawancara)

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung dengan staf-staf yang bertugas pada bagian yang bersangkutan dan wawancara dengan nasabah produk Takafulink.


(19)

b. Penelitian Kepustakaan (Library Reseach)

Yaitu suatu cara pengumpulan data yang bersumber dari perpustakaan yakni literatur, majalah dan termasuk catatan kuliah didalamnya serta data-data dari berbagai sumber lain. setelah semua data terkumpul kemudian diolah dan dikembangkan sesuai dengan hasil informasi yang diperoleh melalui observasi baik secarta langsung maupun tidak langsung.

4.Teknik pengambilan Sampel

Penelitian pada skripsi ini menggunakan produk Takafulink yang ada pada PT. Asuransi Takaful Keluarga sebagai sampel penelitianya.

5.Teknis Analisa Data

Dalam langkah berikutnya setelah semua data-data investasi produk asuransi dari perusahaan terkumpul, akan

dikembangkan kembali dan diolah dalam kerangka kerja sederhana setelah itu penulis akan mencari pokok persoalan pada data yang sudah penulis dapatkan yakni investasi pada produk takafulink.

G. Pedoman Penulisan

Penulisan skripsi ini menggunakan Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN syarif Hidayatullah Jakarta 2005 sebagai pedoman teknis penulisannya.

H.Sistematika Penulisan

Skripsi ini tersusun dari lima bab dan masing-masing bab memiliki sub bahasan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, terdiri dari lima sub judul. Dalam bab ini antara lain dibicarakan tentang latar belakang masalah kenapa penulis mengambil


(20)

penelitian dengan topik diatas. Selain itu, dibicarakan pula tentang pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian yang dipergunakan dalam penulisan Skripsi ini dan yang terakhir tentang sistematika dan teknik penulisan.

BAB II Tinjauan Umum Asuransi Unit link, dalam bab ini secara rinci

dibicarakan tentang pengertian asuransi unit link, karakteristik asuransi unit link, konsep investasi asuransi unit link, target pasar unit link, kelebihan dan kelemahan asuransi unit link serta transakasi yang dapat dilakukan dalam unit link.

BAB III Berisi Tentang Gambaran Umum PT. Asuransi Takaful Keluarga terdiri dari: sejarah pendirian, visi dan misi perusahaan, nilai dan falsafah dasar, struktur organisasi, produk-produk asuransi takaful keluarga serta mekanisme pengelolaan dana premi.

BAB IV Analisis produk Takafulink PT. Asuransi Takaful Keluarga, dalam bab ini secara rinci dijelaskan mengenai sejarah lahirnya takafulink, akad dalam takafulink, mekanisme keuangan Takafulink yang mencakup premi takafulink dan pengelolaannya, manfaat pertanggungan dalam takafulink dilanjutkan dengan jenis investasi dalam takafulink, kode etik agen takafulink dan perbedaan dengan produk link syari’ah lainnya serta analisa produk takafulink; keunggulan takafulink sebagai alternatif berinvestasi plus asuransi.


(21)

BAB V Bab ini merupakan Penutup dari serangkaian penulisan skripsi, yang meliputi kesimpulan dan saran-saran. Kemudian diakhiri dengan daftar pustaka dan lamipran-lampiran.


(22)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS ASURANSI UNIT LINK

A. Pengertian Asuransi Unit link

Perkembangan dunia asuransi dewasa ini memperkenalkan polis asuransi jiwa unit link atau disebut juga dengan nama investment linked, Equality linked dan juga variable life sebagai salah satu cara berinvestasi yang efektif dimana nilai investasinya dikaitkan secara langsung dengan kinerja investasi. Nilai investasinya dijabarkan melalui nilai unit yang dikaitkan dalam polis asurasnsi jiwa, nilai unit tersebut merupakan total dari dana premi peserta asuransi.7 Polis Dalam asuransi, merupakan seluruh perjajian atau persetujuan tertulis untuk saling mengikatkan diri antara tertanggung (peserta) dengan penanggung (perushaan).

Asuransi berasal dari bahasa Belanda yang disebut Assurantie yang terdiri dari dua kata yaitu Assurader artinya penaggung dan Geassureerde yang artinya tertanggung. 8 sedangkan dalam bahasa Arab, kata asuransi disebut at-Ta’min asal kata amana yang artinya memberikan rasa aman, perlindungan, ketenangan dan bebas

dari rasa takut. Penanggung atau perusahaan disebut Mu’ammin, sedangkan

tertanggung atau nasabah disebut Mu’amman lah atau Musta’min.9

Yang dimaksud dengan perasuransian atau pertanggungan menurut pasal 1 UU usaha perasuransian No 2 tahun 1992 adalah perjanjian dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan

7

Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asurasni Jiwa Unit-Link, (Jakarta, PPM, 2004), hal 21 8

Hendi Suhendi, Fiqih Mu’amalat,Lembaga perbankan dan Asuransi, (Jakarta, PT. Rajawali Press, 2003), hal. 238

9

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta, PT. Rajawali Press, 2002 edisi 6), hal.276


(23)

menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang diakibatkan dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Dalam kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah “Suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu (onzeker vooral)”.10

Sedangkan asuransi Syari’ah adalah usaha kerja sama saling melindungi dan menolong diantara peserta dalam menghadapi kemungkinan akan terjadinya malapetaka dan bencana.11 Asuransi Jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam menanggung risiko yang dihubunglkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertangggungkan.12 Dalam kamus asuransi, yang dimaksud dengan asuransi jiwa adalah suatu pengalihan kerugian dana atas kematian orang yang diasuransikan terhadap suatu perusahaan Asuransi. Risiko tertanggung merupakan tutup umur seseorang tertentu yang tertulis dalam kontrak pada massa

10

HMN. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6, (Jakarta, Djambatan, 1986), hal. 1

11

Dewan Pengawas Syari’ah, Keputusan Fatwa Tentang Produk Ta’min Syari’ah, (Jakarta, 2001) hal.5

12


(24)

yang pasti atau kapanpun kematian terjadi, perusahaan Asuransi menyetujui untuk membayar sejumlah uang pertanggungan atau penghasilan terhadap Beneficiary (ahli waris).

Asuransi Jiwa Unit link adalah bentuk pengembangan dari asuransi dwiguna yang memberikan proteksi jiwa terhadap individu dimana nilai tunai dalam polis akan ditanamkan pada berbagai jenis instrumen investasi seperti saham, pasar uang atau obligasi.13 Sedangkan yang dinamakan polis asuransi jiwa unit link adalah polis individu yang memberikan proteksi asuransi jiwa dimana setiap saat nilainya bervarisasi sesuai dengan nilai asset investasi tersebut.14

Asuransi unit link merupakan gabungan antara asuransi jiwa dan investasi, yang mana dalam produk ini menawarkan unsur proteksi serta pilihan investasi yang beragam melalui saham, deposito, obligasi ataupun reksa dana dari premi yang dibayarkan tertanggung.

Unit link pertama kali diluncurkan di kota London dan Manchaster pada tahun 1957, yang merupakan polis gabungan antara asuransi jiwa dan reksa dana.15 Sedangkan di Amerika Serikat, unit link mulai dipasarkan pada tahun 1970-an.

Lahirnya produk asuransi unit link ini dipicu oleh terjadinya peningkatan yang sangat signifikan dipasar modal, sehingga oleh para perusahaan asuransi dimanfaatkan sebagai ide untuk menggaet pasar dengan sistem asuransi, akhirnya terbentuklah produk asuransi jiwa yang dapat dikaitkan dengan instrumen investasi. Pada awalnya, perusahaan tidak secara langsung mengaitkan produk asuransi jiwanya

13

Fuad Usman dan M arif, security for life: hidup lebih nyaman dengan berasuransi, (Jakarta, PT. Elek Media Komputindo, 2004), hal.30

14

ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit link, Op Cit hal. 22 15


(25)

dengan produk unit trust (reksa dana), akan tetapi dengan adanya kebutuhan perusahaan untuk menginvestasikan dana dari hasil premi asuransi jiwa terhadap bisnis unit trust (reksa dana) ini semakin berkembang pesat, selanjutnya oleh perusahaan asuransi produk ini dijadikan satu kesatuan dalam kontrak polis.

Di Asia produk unit link mulai dikeluarkan di Jepang pada tahun 1980-an, sebagai pelopor pertamanya. Pemasaran unit link di Jepang mendapatkan respon yang cukup tinggi, walaupun pernah jatuh akibat dari lemahnya bursa saham Jepang, sehingga para pemegang polis unit link mendapatkan hasil investasi yang kecil.16

Sedangkan di Indonesia polis asuransi unit link mulai pertama kali dipasarkan pada tahun 1998 oleh Prudential Life Assurance dan Manulife Financial. Pada tahun itu juga Produk unit link ini langsung menjadi salah satu pemasok premi terbesar bagi perusahaan, karena sifatnya yang transparan dan fleksibel.17 Di Indonesia unit link merupakan modifikasi dari produk asuransi dwiguna atau asuransi seumur hidup, yang mana nilai tunai pada polis ditanamkan pada beberapa instrumen investasi.

Produk unit link merupakan produk yang memberikan manfaat proteksi sekaligus investasi dengan proposi alokasi dana yang diserahkan sepenuhnya kepada pemegang polis, atau sederhananya produk hasil perkawinan silang antara asuransi dan investasi, dimana elemen investasinya didistribusikan dengan cara diverifikasi terhadap portofolio investasi.

Investsi unit link dilakukan dengan pengumpulan dana dari nasabah, yang kemudian dialokasikan dalam unit-unit kecil selanjutnya diberi nilai sesuai portofolio

16

Ketut Sendra, Ibid., hal.11 17

Pietra Sarosa, RFA, www.sarosaconsulting.com/ PruLink, Berinvestasi sambil Memayungi Diri.


(26)

dimana unit-unit tersebut ditanamkan. Pilihan penanaman unit-unit inipun dipilih sendiri oleh nasabah, sehingga risiko investasinya secara langsung ditanggung sepenuhnya oleh nasabah sendiri, apakah profit gain, profit loss, ataupun no profit yang akan didapat nasabah. Maka dalam asuransi unit link ini terdapat dua penanggung risiko, risiko proteksi tetap ditanggung oleh perusahaan sedangkan risiko investasi ditanggung sendiri oleh nasabah.

B. Karakteristik Unit link

Setiap produk asuransi pasti memiliki ciri sifat tersendiri yang tidak sama antara satu produk dengan produk lainnya, begitupun asuransi unit link dengan karakteristiknya yang membedakan dengan poduk lain, pada dasarnya karakteristik unit link adalah18:

Polis unit link dapat digunakan sebagai alat proteksi, tabungan dan investasi. Elemen proteksi terdapat dalam bentuk pertangggungan meninggal, cacat tetap dan cacat total yang disebabkan kecelakaan atau kesehatan. unsur tabungannya terdapat dalam nilai premi yang diinvestasikan, dimana nilai tunai ini dapat diambil kapan saja tergantung nasabah. Sedangakn unsur investasinya terletak dalam nilai premi yang disertakan dalam unit-unit sebagai pengembangan dananya, dimana setiap saat bisa ditambahkan ataupun diambil.

Polis unit link umumnya tidak memiliki nilai saham besar dalam unsur investasinya. Sehingga memungkinkan untuk masyarakat ynag mempunyai dana yang sedikit untuk memiliki (menjadi investor) produk unit link ini.

Nilai tunai dan manfaat proteksi ditentukan oleh kinerja investasi dari asset investasi yang bersangkutan yang mana kinerja ini direfleksikan dalam bentuk harga unit.

Dalam jenis premi berkala, Biaya proteksi dan biaya-biaya lainnya bisa dibebankan dalam nilai investasi

18


(27)

Nilai tunai merupakan nilai dari unit yang dialokasikan ke dalam polis dan dihitung dengan menggunakan Bidd-Price.

Transparan, karakteristik inilah yang sangat mendukung berhasilnya penjualan produk unit link, dimana peserta asuransi unit link dapat memantau dana yang diinvestasikannya setiap saat berdasarkan pada nilai aktiva bersih yang dapat dilihat melalui media cetak ataupun elektronik. Serta nasabah dapat memilih sendiri instrumen investasi sesuai keinginannya.

Fleksibel, produk unit link ini lebih unik lagi menawarkan kebebasan bagi para pemegang polis untuk mengendalikan dananya melalui manajer investasi. Pemegang polis dapat menambah atau mengurangi nilai investasinya setiap saat dalam jumlah tertentu atas premi yang dibayar. Pemegang polis juga dapat mencairkan dananya sewaktu-waktu tanpa menunggu berahirnya kontrak asuransi serta dapat mengalihkan dananya dari satu instrumen invesatasi ke instrumen yang lain sesuai kebutuhan nasabah. Fleksibelitas seperti ini tidak bisa ditemui pada produk asuransi tradisional, karena dalam produk tradisional premi dikelola berdasarkan uang pertanggungan.

C. Konsep Investasi Dalam Asuransi Unit link

Investasi merupakan salah satu cara dalam menjaga kekayaan atau menghasilkan keuntungan, karena itulah investasi memerlukan perhatian dan penanganan yang khusus. Dalam menginvestasikan dananya, sang investor dihadapkan pada banyak pilihan atau model instrumen investasi, untuk itu


(28)

pemahaman dan pengertian dasar investasi sangat penting dalam menentukan pilihan investasi yang tepat guna mencapai tujuannya.19

Donal E. Fischer dan Ronald J. Jordan, dalam bukunya Security Analysis and Portofolio Management, mendefiniskan investasi adalah “An Invesment is a commitment of funds mode in the expectation of same positife rate of return” yang secara garis besar dapat dipahami bahwa investasi merupakan penempatan sejumlah uang atau dana untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Definisi ini hampir sama dengan pendapat Jack Clark francis, dalam buku invetasinya: Analysis and Management, yaitu”An Invesment is a Commitment of mony that is expected to generate of additional mony” 20

Pemahaman konsep dasar investasi juga sangat menunjang keberhasilan investasi, dimana bertujuan untuk mengukur berapa besar keuntungannya (Invesment Return) yang ditawarkan, sehingga kita dapat membandingkan investassi mana yang lebih menarik keuntungannya, kedua risiko investasi (Invesment Risk) yang melekat pada pilihan tersebut, terakhir struktur portofolio atau versifikasi dana investasinya.

Dalam asuransi unit link pengelolaan dana investasi dipisahkan dengan dana pertanggungan. Dana pertangggungan dikelola secara penuh oleh perusahaan asuransi, sedangkan dana investasi dikelola oleh manajer investasi yang terpisah, sehinggga hasil investasinya lebih transparan. Dana investasi diwakili dengan (dibelikan) unit penyertaan sesuai dengan besarnya dana yang diinvestasikan. Unit penyertaan dinilai dengan harga jual dan harga beli.

19

Konsep Dasar Investasi, http:/WWW. Pembelajaran.com/ISOL, Diakses taanggal 5 Maret 2007

20

.Kamaruddin Ahmad, SE, Dasar-dasar Management Investasi, (Jakarta, Rineka Cipta, 1996) hal. 1


(29)

Jika kita melakukan investasi pada unit link, premi kita yang telah dipotong biaya loading dan biaya asuransi akan dibelikan unit penyertaan sesuai dengan harga belinya (Offer-Price) dan jika mau mencairkan seluruh dananya atau mengambil sebagian investasinya maka nilai unitnya akan disesuaikan dengan harga jual (Bid-price)nya. Jadi, keuntungan atau kerugian investasi dalam unit link ini adalah pada selisih harga jual dan beli unit penyertaan tersebut, dimana nilai unit penyertaan ini selalu berubah-ubah setiap harinya sesuai perkembangan hasil investasi yang dilakukan oleh manajer investasi.21

Contoh pengalokasian dana premi unit link dan perhitungan dana investsi

Premi Tunggal Rp. 40.000.000,-

Offer-price Rp. 1.500,-

Maka jumlah dana yang dialokasikan dalam unit adalah

Rp. 40.000.000,- / Rp. 1.500,- = 26.666,67 unit,

Dengan asumsi biaya-biaya lainnya dihitung dalam unit dan dibebankan pada saat polis pertama berlaku, sehingga tidak semuanya dibebankan ke dalam selisih bid-offer.

Selisih Bid-Offer umumnya sebesar 5 % yang sangat umum diterapkan pada Reksa dana atau Unit link. Oleh karena itu, jika Offer-price adalah Rp. 1.500,- dan selisih bid-offer sebesar 5 %, maka nilai bid-price yaitu 95% x Rp. 1.500,- = Rp.

1.425,-Jika biaya polis Rp. 150.000,- dan

Biaya administrasi dan mortalita adalah 2,5 %

Maka jumlah unit yang akan dikurangi dengan biaya-biaya adalah sebagai berikut:

21


(30)

Biaya polis : Rp. 150.000,-

Biaya administrasi dan mortalita: 2,5% x Rp. 40 juta = Rp. 1.000.000,-

Jumlah biaya dalam unit : Rp. 1.000.000,- + Rp. 150.000,- / Rp. 1.425,- = 807,017 unit

Saldo dana dalam unit : 26.666,67– 807,017 = 25.859,653 unit

Jika peserta ingin menebus polis asuransinya dan diasumsikan belum ada pergerakan harga dalam investasi, maka nilai tunainya adalah sebesar

25.859,653 x Rp. 1.425,- = Rp. 36.850.005,524

Sebagai gambaran, pada sepuluh tahun kemudian jika mengalami kenaikan harga 7%, maka nilai tunainya adalah:

Offer-price selama 10 tahun = Rp. 1.500,- x 1,0710

= Rp. 1.500,- x 1,97 = Rp. 2.955,-

Bid-price dalam 10 tahun = Rp. 1.425,- x 1,0710 = Rp. 1.425,- x 1,97 = Rp. 2.807,25

Maka nilai tunai dana peserta adalah

jumlah unit x bid-price = 25.859,653 x Rp. 2.807,25

= Rp. 72.594.510,884

Premi dalam unit link boleh ditambahkan (Top-Up) sewaktu-waktu oleh

pemegang polis untuk menambah jumlah dana investasinya, dengan memberikan ketentuan jumlah minimun Top-Up. Dari premi Top-Up ini, selanjutnya oleh perusahaan akan dibelikan unit penyertaan setelah dikurangi biaya loding Top-Up, yang kemudian akan dtambahkan kedalam unit yang telah dimiliki pemegang polis.


(31)

Pilihan investasi yang ditawarkan dalam unit link pada umumnya bersifat konservatif, moderat ataupun bersifat agresif. Pilihan konservatif memiliki kecenderungan tingkat potensial dari hasil investasinya rendah, sehingga potensial risiko yang ditanggungpun rendah pula. Pilihan agresif memiliki sifat terbalik dengan pilihan konservatif, dimana potensi hasilnya lebih besar dan risikonya pun lebih besar. Sedangkan jika kita ingin memilih potensi risiko yang berada di antara keduanya adalah pilihan moderat.22

Potensi ini sesuai dengan hukum dasar investasi Hight Risk Hight Return and Low Risk Low Return”, bahwa investasi dengan risiko yang tinggi akan mendapatkan keuntungan yang tinggi, begitupun risiko yang rendah akan mempunyai keuntungan yang rendah pula.. Dalam investasinya apakah keuntungan (positive return), kerugian (negative return/loss) atau no retur yang kemungkinan akan didapat.

D. Manfaat Asuransi (Nilai Pertanggungan) Dalam Unit link

Unit link merupakan produk yang lahir dari asuransi jiwa, dimana selain unsur investasinya juga terdapat unsur proteksi, sehingga unsur proteksinya secara otomatis selalu terdapat dalam produk ini, atau dapat disederhanakan sebagai berikut:

Unit link = Unsur Perlindungan Asuransi + Unsur pengembangan Investasi

Dimana ahli warisnya berhak mendapatkan uang pertanggungan atau manfaat asuransi dan nilai dana investais, yang akan diberikan oleh perusahaan, apabila peserta mengalami musibah yang disebutkan dalam kontrak asuransi (polis).23

Dalam perhitungan nilai pertangggungan yang akan diberikan oleh perusahaan terdapat dua cara (metode) perhitungan, yaitu pertama (M-1) nilai unit

22

Joannes Widjajanto, Investordaily, 14 Agustus 2006, hal 2 23


(32)

pada bid-price ditambah 150% dari premi tunggal, dan metode yang kedua (M-2) adalah hasil perhitugan dari nilai yang lebih tinggi antara nilai tunai unit pada bid-price atau hasil dari 125% x nilai premi tunggal.24

Contoh perhitungan manfaat asuransi dalam unit link:

Peserta diasumsikan tidak melakukan penambahan atau pengurangan dana investasi selama kontrak asuransi masih berjalan, sehingga unit yang dimilikinya masih tetap 25.859,653 unit. Dan nilai bid-price pada waktu mengajukan klaim adalah sebesar Rp. 2.660,- sedangkan offer-price sebesar Rp. 2.800,-

Maka manfaat yang diterima adalah: Dengan metode pertama (M-1)

Up = Nilai tunai pada bid-price + 150% dari Premi tunggal = Rp. 2.660,- x 25.859,653 + 150% x Rp. 40.000.000,- = Rp. 68.786.676,98 + Rp. 60.000.000,-

= Rp. 128.786.676,98

Dengan menggunakan metode kedua (M-2)

Up = Nilai tunai yang lebih tinggi antara nilai unit pada bid-price atau nilai tunai 125% dari premi tunggal

= Rp. 2.660,- x 25.859,653 atau 125% x Rp. 40.000.000,-

= Rp. 68.786.676,98 atau Rp. 50.000.000,-

Jadi manfaat yang akan dibayarkan pada saat mengajukan klaim adalah Rp. 68.786.676,98 yang merupakan nilai lebih tinggi dari kedua nilai hasil tunai tersebut.

24


(33)

Contoh perhitungan ini menggunakan jangka waktu dan kondisi yang umum digunakan oleh perusahaan.25

Jumlah nilai manfaat pertangggungan yang dibayarkan perusahaan pada saat pengajuan klaim tergantung dari jangka waktu dan kondisi polis asuransi, atau tergantung dari nilai minmum yang dtetapkan dalam ketentuan asuransi, karena jumlah yang ditetapkan oleh perusahaan satu dengan yang lainnya berbeda.

E. Pangsa Pasar Unit link

Dalam asuransi, sasaran masyarakat yang dituju dari pemasaran produknya mempunyai karakteristik tersendiri, bukan hanya masyarakat yang mempunyai pendapatan tinggi melainkan juga harus didukung dengan kesadaran akan perlunya jaminan hidup atau memproteksikan dirinya terhadap pihak lain guna menghadapi ketidakpastian yang akan datang. Secara umum segmen pasar asuransi menurut adiwarman karim dapat dibagi menjadi tiga kelompok:26

Masyarakat yang terdiri dari kelas pekerja yang baru berkeluarga atau keluarga muda berusia 25 hingga 35 tahun serat berpenghasilan minimal 3,5 juta/bulan. Kelompok ini disebut juga young ethical conscious market, atau kelompok nasabah yang menginginkan produk berkualitas dengan harga murah.

Kelompok pribadi yang mencerminkan kematangan dalam mengelola bisnis, diperkirakan usia 35-55 tahun yang memiliki cita-cita bisnis dengan cash flow sendiri, menghargai ide-ide baru dan alternative bisnis terobosan, Minimal

25

Ketut Sendra, Loc Cit, hal 52 26

M. Luthfi Hamdi, jejak-jejak ekonomi syari’ah, (Jakarta , Senayan Abadi, cet ke 2, 2003), hal 248


(34)

penghasilan 5 juta. Kelompok ini yang gemar memburu variasi baru dalam produk asuransi.

Kelompok terakhir diwakili oleh orang-orang yang dalam memiliki produk asuransi dengan lebih mengedepankan nilai-nilai empati dan ahlak, konsisten, teratur dan bertanggung jawab. Menurut DPS kelompok ini disebut juga sebagai sharia loyalis yang cenderung konservatif, tradisional dan mudah memberikan kepercayaan serta berwawasan tinggi dan lebih mengutamakan kwalitas hidup mereka.

Sedangakn Pangsa pasar unit link dengan melihat karakteristik produk ini, tentunya dikatakan bahwa produk ini merupakan konsumsi orang-orang yang telah memahami asuransi (setidaknya bagi mereka yang sudah pernah memiliki polis asuransi tradisional) dan berduit lebih yang mempunyai karakter aktif dalam investasi. Hal ini dikarenakan unit link lebih complicatied dibandingkan produk asuransi tradisional. Pangsa pasar unit link ditujukan pada masyarakat yang menginginkan pengembangan dananya secara bebas dan professional, yaitu orang-orang yang telah mapan keuangannya dan menginginkan perolehan nilai lebih dari investasi yang dilakukannya, serta bagi orang yang mampu menerima risiko investasi.

F. Keunggulan dan Kelemahan Asuransi unit link

Beli satu dapat dua. Itulah kira-kira gambaran sederhana unit link. Artinya, selain mendapatkan perlindungan asuransi jiwa, pemegang polis juga melakukan investasi atas dananya, namun melalui perusahaan asuransi. Atau bisa disebut juga, pemilik dana melakukan investasi sekaligus mendapatkan perlindungan asuransi.


(35)

Dalam setiap produk pasti mempunyai nilai keunggulan dan kekurangan atas produk tersebut, tidak lain juga dalam produk unit link ini. Kelebihan dari produk unit link diantaranya adalah:

1. Premi dapat dibayarkan lebih dari premi dasar dengan tujuan investasi kapan saja 2. Pembayaran premi dapat dihentikan (cuti pemi)

3. Adanya variasi alokasi dana, termasuk tingkat resko yang diterima nasabah 4. Adanya pembagian risiko antara perusahaan dan nasabah

5. Risiko investasi dan jenis investasi yang dapat ditentukan sendiri oleh nasabah 6. Memiliki potensi untuk memperoleh hasil yang tingi dimasa depan

7. Fleksibel untuk meningkatkan jumlah premi dengan tujuan peningkatan investasi 8. Dana dapat diambil kapan saja,sebagian atau seluruhnya

9. Transparan dalam biaya-biaya dan pengelolaanya

10.Tidak mengharuskan mempunyai dana besar dalam investasinya, karena dana investasi akan diwakili dengan unit penyertaan, sehingga peserta dapat dengan mudah untuk melakukan investasi dananya dalam jumlah kecil

11. Adanya manajer investsi yang akan membantu dalam perhitungan risiko Sedangkan kelemahan dari produk unit link ini diantaranya adalah:

1. Tidak ada garansi dalam nilai polis

2. Hasil investasi tergantung dari kinerja Fund yang dipilih 3. Risiko investasi ditanggung sendiri oleh nasabah

G. Transaksi Dalam Unit link


(36)

ƒ New Business atau membuka bisnis baru

ƒ Subscribe adalah menempatan dana investasi pada awal suatu jenis mutual fund ƒ Top Up adalah penambahan dana investasi pada suatu mutual fund

ƒ Switching adalah memindahan dana investasi dari suatu mutual fund ke jenis mutual fund lainnya

ƒ Withdrawal adalah mengambilan atau mencairkan sebagian nilai investasi pada suatu mutual fund

ƒ Redeemption adalah menebus semua nilai investasi yang ada pada suatu mutual fund


(37)

BAB III

TINJAUAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA

A. Sejarah Pendirian

Pesatnya pertumbuhan bisnis keuangan di Indonesia, khususnya dalam dunia bisnis perasuransian dengan sistem konvensional, menjadi salah satu ide bagi kalangan pebisnis muslim untuk melahirkan asuransi dengan memakai sistem syari’ah. Yang mana didalamnya terkandung nilai-nilai islami yang jauh dari riba, gharar dan maysir. Keoptimisan untuk membentuk asuransi syari’ah di Indonesia telah melewati proses yang sangat panjang, dimulai dari diskusi-diskusi dan seminar yang diselenggarakan dari satu tempat ketempat lain oleh berbagai kelompok yang konsisten untuk mengembangkan ekonomi syari’ah di Indonesia, khususnya lembaga perasuransian.27 Serta ditunjang oleh lahirnya lembaga perbankan dengan sistem syari’ah pada tahun 1992 dengan nama Bank Mu’amalat Indonesia (BMI).

Pada bulan Agustus tahun 1993, usaha untuk mendirikan asuransi yang berbasis syari’ah telah memperlihatkan kemajuanya dengan dibentuknya Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) yang lebih formal. Anggota TEPATI tersebut terdiri dari beberapa kalangan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), melalui yayasan Abdi Bangsa Bank Mu’amalat Indonesia, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri dan para pejabat pemerintahan dari Departemen Keuangan Republik Indonesia serta para pengusaha muslim Indonesia. Mereka menargetkan dalam waktu satu tahun, Asuransi Syari’ah sudah harus berdiri di Indonesia, dengan menyamakan hari kemerdekaan Indonesia sebagai tanggal pendirian Asuransi Syar’ah di Indonesia.

27

Puput Hanifah, “Peluang Investasi Asuransi Syari’ah Dalam Pengembangan Sektor Riil” studi kasus PT. Asuransi Takaful Keluarga, Skripsi UIN Jakarta, 2005, hal 12


(38)

Setelah memperhatikan kebutuhan yang mendesak akan hadirnya perusahaan asuransi syari’ah untuk men-suport transaksi perbankkan syari’ah (BMI), yang diasumsikan perbankkan syari’ah akan sangat membutuhkan lembaga perasuransi dengan sistem syari’ah untuk mendukung permodalannya ataupun memberikan kepercayaan terhadap nasabah. Karena Bank Mu’amalat Indonesia tidak mempunyai alternatif lain dalam men-suport proteksinya selain pada lembaga asuransi konvensional, maka sebagai langkah awal, lima anggota TEPATI melakukan studi banding ke Malaysia pada September 1993, guna mempelajari penerapan prinsip-prinsip syari’ah dalam asuransi dan mempelajari dokumen-dokumen yang diperlukan serta mengamati secara langsung operasional asuransi syari’ah, pada perusahaan asuransi syari’ah yang pertama kali didirikan di negara ASEAN dengan nama Syarikat Takaful Malaysia Sdn. Bhd pada bulan Agustus tahun 1985.

Setelah melakukan beberapa kali pertemuan, termasuk seminar nasional tentang Asuransi Syari’ah di Hotel Indonesia Jakarta, akhirnya pada tangggal 25 Agustus 1994 berdirilah secara resmi PT. Asuransi Takaful Keluarga melalui Surat Keputusan Mentri Keuangan dengan No. Kep-385/KMK.017/1994. serta ditunjang dengan Surat Keputusan Mentri Kehakiman No. C2-9583.HT.01 Tahun 1994 yang memuat izin usaha perasuransian dan diresmikan oleh Mentri Keuangan republik Indonesia yang saat itu dijabat oleh Bapak Mar’ie Muhammad.28

B. Visi, Misi dan Mutu Perusahaan

Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga adalah lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang perasuransian yang konsisten menjalankan transaksinya

28


(39)

secara islami, operasionalnya dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip syari’ah yang bertujuan memberikan fasilitas dan layanan terbaik bagi umat islam khususnya dan masyarakat indonesia pada umumnya. Perusahaan Takaful juga akan berjuang untuk berkembang menjadi salah satu perusahaan yang terkemuka. Dengan itu perusahaan sangat menjaga mutunya, diantaranya:

Kebijakan Mutu > Kepuasan pesert secara menyeluruh

Sasaran Mutu > Menjalankan bisnis yang terbebas dari kesalahan dan keterlambatan

Komitmen Mutu > Mengerti kebutuhan peserta dan

> Menjalankan pekerjaan dengan benar sejak awal

> Menyesuaikan jadwal kerja untuk memenuhi kebutuhan peserta

> Menerapkan budaya kerja tim yang kompak > Melakukan perbaikan yang berkesinambungan

C. Nilai Dan Falsafah Dasar

Nilai dan falsafah dasar Asuransi Takaful Keluarga adalah tolong menolong (ta’awun) dan memberikan rasa aman (ta’min), sebagaimana tertuang dalam al-Qur’an :

ناوْﺪ ْاو

ﻢْﺛﺈْا

اﻮﻧوﺎ

ﺎ و

ىﻮْﻘﱠ او

ﱢﺮﺒْا

اﻮﻧوﺎ و

ﱠ ا

ﱠنإ

ﻪﱠ ا

اﻮﻘﱠاو

بﺎﻘ ْا

ﺪﻳﺪﺷ

...

…………... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan


(40)

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.( al-Maidah: 2)

Dengan nilai dan falsafah islam ini asuransi Takaful Keluarga telah menjadikan semua anggotanya sebagai keluarga besar dalam satu kesatuan yang saling menjamin dan menanggung risiko yang diakibatkan suatu musibah, seperti risiko kematian, kecelakaan, atau kebakaran, yang mana akan dibantu oleh anggota asuransi Takaful lainnya, berdasarkan akad yang tertuang dalam polis yaitu akad Takafuli (saling menanggung) bukan transaksi dengan akad Tabadduli (saling menukar), yang tertuang dalam polis asuransi konvensional, dimana para tertanggung menukarkan pembayaran preminya dengan pertanggungan.29

D. Struktur Organisasi

PT. Asuransi Takaful Keluarga, dalam mengoptimalisasikan pembagian operasional perusahaannya dengan menyusun struktur organisasi secara garis besar adalah sebagai berikut:

Gamabr 3.1: Struktur Organisasi Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga

29

Ibid, hal. 17

Business Development R U P S

Direktur Operasional Direktur Keuangan

Dewan Syari’ah

Direktur Utama

Dewan Komisaris


(41)

Sumber: Cacan S. Agis, dkk, Modul Pengetahuan dasar Takaful, 2005

Susunan Dewan Pengawas Syari’ah, Dewan Komisaris serta Pengurus Perusahaan, sesuai dengan pernyataan keputusan para pemegang saham PT. Asuransi Takaful Keluarga, sebagaiman dituangkan dalam akte notaris Arry Supraptono, SH, di Jakarta, nomor 30 tanggal 23 Januari 2001 dan perubahanya sebagaiman dalam Akta Notaris Arry Supraptono, SH, nomor 67 tanggal 21 Januari 2003 dan terahir Akta Notaris Arry Supraptono, SH, nomor 72 tanggal 21 Januari 2004, adalah sebagai berikut:30

Pemegang Saham

PT. Bank Mu’amalat Indonesia Islamic Development Bank (IDB)

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) PT. Syarikat Takaful Indonesia

PT. Karya Abdi Bangsa

Pengusaha Muslim dan Pemegang Saham Lainya

Dewan Pengawas Syari’ah

Ketua : DR. K. H. Didin Hafidhuddin, M.Sc.

Anggota : DR. H. Muhammad Syafi’I Antonio, M.Sc

: Prof. Dr. Madya Sobri bin Salamon

: Prof. Dr. Fathurrahman djamil, MA : Y. A. A Dato’ Sheikh G

Dewan Komisaris

30


(42)

Komisaris Utama : Dato’ Noorazman A. Aziz Komisaris Independen : H. M. Uwen Suwendi

Komisaris : Mohamed Hassan Md. Kamil

: Muhammad Harris, SE

: Saiful Yazan Ahmad

Dewan Direksi

Direktur Utama : Ir. Agus Edi Sumanto, MM. AAIJ

Direktur Keuangan : Nor Effuandi Pfordten

E. Mekanisme Pengelolaan Dana Asuransi Takafuf Keluarga

PT. Asuransi Takaful Keluarga membagi kedalam tiga kelompok sumber dana perusahaanya, yaitu:

1. Dana Pemegang Saham (DPS), adalah tampungan dana yang berasal dari modal yang disetor oleh para pemegang saham, dimana bagi hasilnya berasal dari hasil pengelolaan investasi maupun sumber dari surplus underwriting.

2. Dana Peserta Takaful (DPT), adalah tampungan dana yang berasal dari semua premi investasi, dimana setiap premi peserta yang masuk akan dikategorikan sebagai dana tabarru’ dan dana investasi, yang selanjutnya dana investasi akan dikreditkan lagi kedalam rekening peserta takaful.

3. Dana Tabarru’, adalah sekumpulan dana premi peserta takaful yang khusus dipergunakan sebagai pemberi santunan kepada peserta takaful yang mengalami musibah sesuai yang dinyatakan dalam polis.

Pengelompokan dana ini sebagai salah satu ciri yang membedakan asuransi Takaful dengan asuransi konvensional, sebagai wujud dari akad antara peserta dan


(43)

perusahaan. Dengan itu, setiap dana yang masuk dari peserta akan dikumpulkan dan secara otomatis oleh peusahaan akan dimasukan dalam kelompok-kelompok tersebut, yang dimaksudkan agar pengelolaan dana menjadi lebih transparan.

Dari kumpulan dana-dana premi investasi yang berhasi dihimpun akan

dikelola melalui kegiatan investasi, hasilnya akan dibagi antara peserta dengan perusahaan sesuai porsi bagi hasil.dari premi yang terkumpul, setelah dikurangi biaya akuisisi (loading) yang biasanya dikenakan pada tahun pertama dari komponen premi investasi yang mana akan dikategorikan kedalam rekening tabungan yang selanjutnya diinvestasikan agar dana yang terkumpul dapat digunakan untuk membayar manfaat asuransi.

Gamabar 3.2: Skema alur Dana Premi Asuransi

Premi Takaful L O A D I N G Rekening Tabungan Hasil INVESTASI INVESTASI Manfaat Asurasni Rek. Khusus Rekening Khusus Manfaat Peserta Rek. Tabungan PERUSAHAAN 40 60 T O A L D


(44)

Sedangkan dalam pengelolaan dana premi tabarru’ selain diikutkan dalam kegiatan investasi, juga dilakukan risk arangement dengan saling berbagi risiko dengan perusahaan reasuransi dalam persiapan santunan kepada peserta asuransi takaful.

Premi tabarru’ yang berhasil dihimpun akan diinvestasikan pada instrumen investasi yang sesuai syari’ah setelah dikurangi biaya akuisisi (loading), dari akumulasi dana yang terbentuk akan digunakan untuk membiayai beban asuransi yang timbul.

Apabila terdapat surplus, maka akan dibagi anatara peserta dan perusahaan sesuai dengan nisbah bagi hasil tertentu, contoh 40% untuk peserta dan 60% untuk perusahaan sebagai pengelola.

Gambar 3.3: Pengelolaan Dana Tabarru’

Bagi hasil ini terjadi karena akad yang digunakan adalah akad Mudlorobah. Peserta sebagai Shohibul Maal/ pemilik dana dan perusahaan sebagai Mudhorib / pengelola yang berhak atas bagi hasil dari dana yang dikelolanya. Nisbah bagi

Premi Tabarru’

(Risk Sharing Contrac)

Keuntungan Pemegang Saham

Biaya operasional perusahaan

Investasi Hasil Investasi

Perusahaan Peserta Beban T O T A L D L O A D I N G Surplus T O T A L D 40% 60%


(45)

hasilnya ditetapkan padsa awal akad atau pada saat peserta mendaftarkan diri menjadi peserta asuransi. Dari gambar skema diatas, terlihat dengan jelas bagaimana kinerja pembagian dilakukan.

F. Produk-Produk Asuransi Takaful Keluarga

Produk asuransi yang terdapat dalam perusahaan asuransi takaful keluarga, secara umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu produk dengan unsur tabungan dan non tabungan. Dari kedua kelompok produk tersebut ada yang diperuntukan bagi individu-individu ataupun diperuntukan bagi kumpulan beberapa orang dalam satu wadah tertentu. Jenis produk tersebut adalah:

1. Produk Individu Dengan Unsur Tabungan

Produk ini merupakan produk asuransi yang diperuntukan bagi perorangan dan dibuat secara khusus, dimana didalamnya selain mengandung unsure Tabarru’ juga mengandung unsure tabungan yang dapat diambil kapan saja oleh pemiliknya.31 Beberapa contohnya yaitu:

a. Takaful Dana Investasi atau Takafulink

Yaitu produk individu bagi peserta yang menginginkan adanya perlindungan asuransi jiwa dan tersedianya dana pada masa-masa mendatang sebagai dana investasi yang diperuntukan bagi ahli warisnya apabila ditakdirkan tutup umur lebih awal atau sebagai bekal hari tuanya. Besarnya tabungan atau investasinya tersebut ditetapkan oleh peserta.

Produk ini memberikan kebebasan bagi pesertanya untuk memilih jenis investasinya sendiri yang sesuai dengan karakternya. Dari kebebasan ini, risiko investasipun diemban oleh peserta sendiri, Jadi produk Takafulink mempunyai

31

Ir. Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syari’ah (Life and General), Gema Insani, Jakarta, 2004, hal 638


(46)

dua penanggung risiko yaitu perusahaan sebagai penanggung risiko asuransinya dan peserta sebagai penanggung risiko investasinya. Produk ini lebih mengedepankan investasinya dibanding asuransinya.

Dalam asuransi Takaful Keluarga, produk ini sangat berbeda dengan produk dengan unsur tabungan lainnya, karena produk unit link ini hasil inovasi dari produk tradisional yang merupakan program asuransi jiwa unit link yang memberikan manfaat berupa santunan (manfaat Takaful) bagi peserta yang berhak apabila mengalami musibah yang diakadkan dalam kontrak serta manfaat berupa kesempatan memilih jenis investasi untuk pengembangan dananya32. Dimana selain manfaat asuransi (Proteksi) yang didapat oleh peserta melainkan juga peserta diberi kebebasan memilih jenis investasinya sendiri guna mendapatkan hasil (return) dari investasi dananya.

Dana investasi berasal dari premi yang dibayarkan peserta kemudian dinvestasikan oleh manajer investasi pada instrumen-instrumen keuangan syari’ah, melalui pembelian unit penyertaan pada beberapa reksadana syari’ah yang ada. Dan produk takafulink ini bertujuan untuk meningkatkan return (hasil) dari porsi investasi produk asuransi jiwa dengan risiko yang terkelola dengan baik. Dengan kata lain produk ini disebut “Berasuransi Sambil Berinvestasi”. Pada produk ini akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya.

32

Elsa Fernanda SE., MSc. Investasi syari’ah; training program TAKAFULINK, Jakarta, 2004, hal .20


(47)

Manfaat takaful yang diberikan adalah 800% dari premi tahunan atau 125% dari premi sekaligus ditambah dana investasi yang terkumpul pada saat itu, jika peserta mengalami tutup umur pada masa perjanjian.

Usia kepesertaan takafulink yang ditentukan oleh perusahaan adalah 17-60 (tujuh belas s.d enam puluh) tahun, dengan masa perjanjian 10-16 (sepuluh s.d enam belas) tahun. Batas maksimal kepeserta takafulink berusia 70 (tujuh puluh) tahun.

Masa Perjanjian : 10 11 12 13 14 15 16 Tahun

Usia Peserta : 60 59 58 57 56 55 17 - 54 Tahun

Dirumuskan x + n = 70 tahun x : Usia Peserta

n : Masa Perjanjian

b. Takaful Fulhadi

Yaitu suatu produk asuransi individu yang diperuntukan bagi peserta yang mengigingkan perlindungan serta bermaksud menyediakan dana bagi pendidikan putra-putrinya samapi sarjana kelak.

Manfaat takaful yang akan diterima peserta asuransi ini sama seperti produk Takaful Dana Investasi, namun bagi anaknya sebagai penerima hibah akan diberikan dana pendidikan sampai dengan 4 tahun di perguruan Tinggi, dan jika

Produk

TAKAFULINK Risiko

Investor / peserta

Risiko Peusahaan

Investasi Manfaat


(48)

anak meniggal dunia maka, akan diberikan kepada ahli warisnya semua dana pendidikan yang belum sempat diterimanya. Masa perjanjianya adalah 18 tahun dari usia anak.

c. Takaful Dana Haji

Yaitu produk yang diperuntukan bagi peserta yang menginginkan perlindungan jiwa dan merencanakan tersedianya dana untuk keperluan biaya ibadah haji ketanah suci. Ketentuan produk ini maksimal 65 tahun dari uasia peserta ditambah masa perjanjian, manfaat takaful yang diterima peserta akan disesuaikan dengan besarnya biaya ongkos naik haji. Sedangakan untuk premi tahunannya adalah nilai manfaat takaful dibagi masa perjanjian.

d. Takaful Dana Jabatan

Produk ini adalah suatu bentuk perlindungan bagi Direksi atau pejabat teras suatu perusahaan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana sebagai dana santunan yang diperuntukan bagi ahli warisnya, jika ditakdirkan meninggal lebih awal atau sebagai dana santunan pada saat tidak aktif lagi di tempat kerja.

Manfaat takaful yang akan diterima adalah dana rekening tbungan yang telah disetor dan bagian keuntungan atas hasil investasinya serta santunan dana kematian sesuai yang ditentukan, apabila peserta ditakdirkan meniggal dunia.

Dengan ketentuan usia ditambah masa perjanjian maksimal 65 tahun, masa perjanjian minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun. sedangkan untuk preminya


(49)

ditentukan oleh perusahaan yaitu minimal Rp. 5 juta untuk premi tahunan dan Rp. 10 juta untuk premi sekaligus (premi tunggal).

e. Takaful Hasanah

Yaitu suatu produk asuransi yang memberikan perlindungan untuk perorangan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana sebagai modal usaha atau diperuntukan bagi ahli warisnya jika ditakdirkan meniggal lebih awal.

Manfaat takafulnya adalah:

1. Bila peserta hidup sampai ahir masa perjanjian, maka akan mendapatkan dana dari sumber berikut:

ƒ Dana Tahapan pada ahir tahun polis ke-3 sebesar 30% dari Dana Takaful. ƒ Dana Tahapan pada ahir tahun polis ke-7 sebesar 70% dari Dana Takaful. ƒ Dana Tunai, yang terdiri dari Dana Tabungan dan bagi hasil sebesar 70%

dari hasil investasinya pada ahir masa perjanjian.

2. Bila peserta ditakdirkan meniggal dunia dalam masa perjanjian, maka ahli warisnya yang ditunjuk akan mendapatkan dana yang bersumber dari:

ƒ Dana Tunai, yang terdiri dari Dana Tabungan dan bagi hasil sebesar 70% dari hasil investasinya.

ƒ Rekening Tabarru’ sebesar 100% dari Dana Takaful bila peserta

meninggal bukan karena kecelakaan.

ƒ Rekening Tabarru’ sebesar 200% dari Dana Takaful bila peserta


(50)

Ketentuan produk ini hanya dipasarkan dalam mata uang Rupiah dan masa perjanjian selama 10 tahun, dengan minimal umur peserta 17 tahun (sudah menikah) dan kasimal unum 50 tahun pada saat awal perjanjian. Besarnya premi merupakan kelipatan dari Rp. 500 ribu dengan ketentuan minimal Rp. 1 juta dan maksimal Rp. 10 juta untuk cara bayar tahunan, sedangkan untuk cara bayar sekaligus besarnya premi adalah hasil perkalian dari premi per tahun dengan masa perjanjian.33

2. Produk Individu non tabungan

Produk-produk individu tanpa tabungan (non saving) adalah produk asuransi syari’ah yang sifatnya individu dan didalam struktur produknya tidak terdpat unsure tabungan, atau bisa dikatakan semuanya bersifat tabarru’ dana tolong-menolong.34 Contoh dari produk ini adalah:

a. Takaful al-Khairat Individu

Produk ini diperuntukan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan santunan kepada ahli waris yang ditunjuk dalam polis, apabila peserta mengalami tutup umur dalam masa perjanjian. Apabila sampai dengan akhir masa perjanjian tidak ada klaim, maka peserta akan mendapatkan bagi hasil atas surplus (jika ada surplus) dana tersebut dari perusahaan.

33

Ir. Muhammad Syakir Sula, Ibid, hal 648 34


(51)

Kontrak (perjanjian) asuransi ini bisa dilakukan selama 1 s.d 15 tahun, dengan maksimal usia peserta ditambah kontrak adalah 65 tahun. Premi yang harus dibayarkan minimal Rp.150 ribu dengan cara bayar tahunan.

b. Takaful Kesehatan Individu

Produk ini diperuntukan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan dana santunan atau memberikan manfaat berupa penggantian biaya rumah sakit dan obat-obatan, yang apabila peserta menderita sakit yang disebutkan dalam polis dalam masa perjanjian.

Ketentuan Usia masuk peserta 5 s.d 50 tahun dengan satu kali kontrak hanya 1 tahun, tetapi apabila peserta ingin melanjutkan asuransinya, maka akan dilakukan kontrak baru untuk 1 tahun kedepan. Premi dibayarkan dengan cara tahunan, biaya premi asuransi sebesar 5% untuk peserta pria dan 7.5% untuk peserta wanita dari nilai manfaat takaful yang akan diterimanya, dengan biaya polis Rp. 20 ribu. Manfaat kesehatan ini dibayarkan untuk perawatan minimal 4 hari, besarnya klaim adalah 80% dari kwitansi, dengan jangka waktu pengajuan klaim 14 hari. Pembayaran klaim memakai sistem reimbursement (penggantian uang pembayaran yang telah dikeluarkan oleh peserta).

Contoh manfaat takaful dan perhitungan preminya

Pilihan Manfaat Takaful

Manfaat Takaful : Rp.3 juta Rp. 5 juta Rp. 7.5 juta Rp.10 juta Premi Pria : Rp.150 ribu Rp. 250 ribu Rp. 375 ribu Rp.500 ribu Premi Wanita : Rp.225 ribu Rp. 375 ribu Rp. 562 ribu Rp.750 ribu


(52)

Yaitu produk yang memberikan manfaat bagi peserta atau ahli waris, apabila peserta mengalami musibah sampai meninggal dunia, cacat tetap atau biaya pengobatan yang ditimbulkan karena kecelakan dalam masa perjanjian.

Usia masuk 18 s.d 55 tahun, maksimal perjanjian 60 tahun dari usia peserta ditambah masa kontrak. Minimal premi yang disetor Rp.150 ribu per tahun atau 3%0 (tiga per seribu) per tahun dari rencana manfaat takaful, dengan cara bayar premi tahunan. Apabila peserta mengalami kehilangan sebagian dari salah satu anggota badannya karena kecelakaan, maka pembayaran jaminannya harus dikurangi secara proporsional, sedangkan, dalam hal kehilangan dua atau lebih anggota badan secara bersama-sama, maka pembayaran jaminannya tidak boleh melebihi jumlah yang ditentukan atau melebihi 100% dari manfaat Takaful.

Contoh manfaat takaful dan preminya Tarif premi 3%0 per tahun

Besarnya Manfaat Takaful Jenis Risiko Premi/Tahun

Rp. 50.000.000,- - Meninggal karena kecelakaan Rp. 150.000,- Prosentase dari Rp 50 juta - Cacat tetap karena kecelakaan

2. Produk-produk kumpulan

Produk kumpulan merupakan produk asuransi yang didesain untuk jumlah peserta yang relatif banyak dan dalam struktur produknya ada yang mengandung unsure tabungan (saving) dan adapula yang tidak mengandung unsure tabungan, dimana pada masa akhir kotrak tidak ada bagi hasil atau pengembalian nilai tunai,


(53)

karena dana yang disetor semuanya bersifat tabarru’ atau dana tolong menolong. Beberapa contohnya adalah:35

1. Takaful Kecelakaan Diri Kumpulan

Produk ini merupakan suatu bentuk perkumpulan yang ditujukan untuk perusahaan, organisasi, atau perkumpulan yang bermasud menyediakan santunan kepada karyawan atau anggotanya apabila ada yang mengalami musibah karena kecelakaan dalam masa perjanjian.

Manfaat takafulnya akan didapat bila peserta ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian karena kecelakaan atau mengalami cacat tetap pada sebagian anggota badannya atau seluruh badannya, maka akan diberikan dana santunan meninggal sesuai yang direncanakan atau prosentase dari manfaat takaful apabila mengalami cacat.

Jumlah peserta minimal 25 orang, dengan maksimal usia peserta 60 tahun. sedangkan besarnya manfaat takaful disesuaikan atas permintaan peserta dan minimal premi untuk tiap kumpulan adalah Rp. 250.000,- dengan biaya pengelolaan 30% dari premi.

2. Takaful Kecelakaan Siswa

Yaitu suatu bentuk perlindungan kumpulan yang ditujukan kepada Sekolah, Perguruan Tinggi atau Lembag Pendidikan Non formal yang bermaksud menyediakan santunan kepada peserta didiknya apabila mengalami musibah karena kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap ataupun meninggal dunia.

35


(54)

Minimal peserta berjumlah 25 orang dan minimal premi untuk tiap kumpulan sebesar Rp. 250.000,- dimana manfaat takafulnya dapat disesuaikan dengan permintaan.

3. Takaful Wisata dan Perjalanan

produk ini diperuntukan bagi biro perjalanan dan wisata atau travel yang menginginkan adanya perlindungan bagi pesertanya apabila mengalami musibah kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap atau meninggal dunia selama dalam perjalanan dan wisata.

4. Takaful Majlis Ta’lim

Merupakan suatu bentuk perlindungan kumpulan bagi majlis ta’lim yang bermaksud menyediakan dana santunan bagi ahli warisnnya, apabila yang bersangkutan ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian. Jumlah peserta minimal 25 orang, yang masing-masing usia peserta maksimal 60 tahun.

5. Takaful Medicare

Takaful Medicare adalah produk asuransi kesehatan yang dirancang bagi perusahaan atau instansi pemerintahan untuk memberikan jaminan penggantian biaya pengobatan dan operasi yang disebabkan oleh penyakit maupun kecelakaan. Sehingga bagi pesertanya diharapkan ada rasa aman dan terlindungi dari hal-hal yang tidak terduga.

Manfaat yang diberikan berupa kerugian finansial akibat risiko kesehatan yang timbul pada masa perjanjian, sehingga akan mengurangi beban biaya pelayanan


(55)

anggaran kesehatan bagi perusahaantersebut dan dapat meningkatkan loyalitas, dedikasi dan produktivitas secara optimal yang diberikan karyawannya.

Program utama asuransi ini adalah Rawat Inap, sedangkan program tambahannya adalah rawat jalan, persalinan, kesehatan gigi dan kesehatan mata.

6. Takaful Perjalanan Haji dan Umroh

Produk ini diperuntukan bagi jamaah Haji dan Umroh yang bermaksud menyediakan dana santunan untuk ahli warisnya bila peserta ditakdirkan meninggal dalam masa perjalanan ibdah haji atau umrohnya.

Perusahaan menanggung risiko perjalanan haji yang dimulai sejak pemberangkatan dari bandara sampai dengan kembalinya ke tanah air, selesai melakukan ibadah haji, sedangkan untuk perjalanan umroh, perusahaan menanggung dari tempt pemebrangakatan samapi datang kembali.

Manfaat takafulnya adalah 100% bagi peserta yang berusia sampai dengan 65 tahun dan 50% bagi peserta yang berusia diatas 65 tahun, dari nilai dana santunan yang direncanakan.

Jumlah peserta minimal 50 orang, dengan minimal premi Rp 250.000,- untuk tiap kumpulan, dimana besarnya manfaat takaful dapat disesuaikan dengan permintaan dan maksimal sebesar biaya ONH dan Umroh.


(56)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS ASURANSI UNIT LINK

Pengertian Asuransi Unit Link

Perkembangan dunia asuransi dewasa ini memperkenalkan polis asuransi jiwa unit link atau disebut juga dengan nama investment linked, Equality linked dan juga variable life sebagai salah satu cara berinvestasi yang efektif dimana nilai investasinya dikaitkan secara langsung dengan kinerja investasi. Nilai investasinya dijabarkan melalui nilai unit yang dikaitkan dalam polis asurasnsi jiwa, nilai unit tersebut merupakan total dari dana premi peserta asuransi.36 Polis Dalam asuransi, merupakan seluruh perjajian atau persetujuan tertulis untuk saling mengikatkan diri antara tertanggung (peserta) dengan penanggung (perushaan).

Asuransi berasal dari bahasa Belanda yang disebut Assurantie yang terdiri dari dua kata yaitu Assurader artinya penaggung dan Geassureerde yang artinya tertanggung. 37 sedangkan dalam bahasa Arab, kata asuransi disebut at-Ta’min asal kata amana yang artinya memberikan rasa aman, perlindungan, ketenangan dan bebas

dari rasa takut. Penanggung atau perusahaan disebut Mu’ammin, sedangkan

tertanggung atau nasabah disebut Mu’amman lah atau Musta’min.38

Yang dimaksud dengan perasuransian atau pertanggungan menurut pasal 1 UU usaha perasuransian No 2 tahun 1992 adalah perjanjian dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian tertanggung karena

36

Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asurasni Jiwa Unit-Link, (Jakarta, PPM, 2004), hal. 21 37

Hendi Suhendi, Fiqih Mu’amalat,Lembaga perbankan dan Asuransi, (Jakarta, PT. Rajawali Press, 2003), hal. 238

38

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta, PT. Rajawali Press, 2002 edisi 6), hal.276


(57)

kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang diakibatkan dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Dalam kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah “Suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu (onzeker vooral)”.39

Sedangkan asuransi Syari’ah adalah usaha kerja sama saling melindungi dan menolong diantara peserta dalam menghadapi kemungkinan akan terjadinya malapetaka dan bencana.40 Asuransi Jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam menanggung resiko yang dihubunglkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertangggungkan.41 Dalam kamus asuransi, yang dimaksud dengan asuransi jiwa adalah suatu pengalihan kerugian dana atas kematian orang yang diasuransikan terhadap suatu perusahaan Asuransi. Resiko tertanggung merupakan tutup umur seseorang tertentu yang tertulis dalam kontrak pada massa yang pasti atau kapanpun kematian terjadi, perusahaan Asuransi menyetujui untuk

39

HMN. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6, (Jakarta, Djambatan, 1986), hal. 1

40

Dewan Pengawas Syari’ah, Keputusan Fatwa Tentang Produk Ta’min Syari’ah, (Jakarta, 2001) hal.5

41


(1)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Bab ini merupakan penutup dari seluruh rangkaian penulisan skripsi, dari pembahasan didalamnya yang merupakan pokok inti adalah mengenai sejarah dan prektik Takafulink yang ada pada PT. Asuransi Takaful Keluarga.

Berdasarkan pembahasan dari permasalahan yang dirumuskan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

4. Takafulink merupakan produk Unit Link dengan sistem syari’ah, yang dikelola oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga. Berawal dari Booming di pasar modal dan diterimanya produk link ini dimasyarakat, oleh karena itu PT. Asuransi Takaful Keluarga juga memasarkan produk link secara syar’I, agar terhindar dari unsur

bunga, riba, myisir dan gharar. Yang diperuntukan bagi mereka yang

menginginkan pengembangan dananya dan memproteksikan jiwanya.

Pada prateknya takafulink memakai akad tabarru’ sebagai bentuk kontrak

asuransinya dan akad wakalah sebagai bentuk kontrak investasinya. Premi

takafulink mempunyai komposisi sebagai premi Risiko (basic risk dan additional benefit) yang pengelolaanya secara penuh pada perusahaan asuransi serta premi Investasi (basic investment dan Top Up), pengelolaan dananya secara tidak langsung ada pada peserta.


(2)

Jenis investasi yang ditawarkan berupa TakafulinkMizan,TakafulinkIstoqomah, dan Takafulink Alia dengan resiko dan return investasi yang berbeda –beda. Sedangkan untuk nilai santunan tutup usianya sama, yaitu 800% dari premi tahunan dan 125% dari premi sekaligus ditambah dengan hasil investasi.

5. Nilai-nilai yang ditawarkan dalam produk takafulink sederhananya sebagai

sebuah transaksi 2 in 1 (two in one), dimana pemegang polis diberikan preoteksi sekaligus tabungan atau investasi. Investasi dalam produk takafulink ini tidak harus memiliki nilai saham besar, karena dengan Rp. 1 juta pertahun kita sudah

bisa untuk mengikuti program takafulink ini. Dimana nilai tunai investasi

ditentukan oleh kinerja manajer investasi. Produk takafulink juga menawarkan sifat transparansi pada laporan keuangan investasinya yang dapat dilihat secara langsung melalui media cetak ataupun media elektronik, sehingga perubahan atau pergerakan nilai aktiva bersihnya dapat dengan cepat dipantau. Nilai fleksibelitas juga melekat pada produk takafulink, sehingga pemegang polis diberikan kebebasan memilih jenis investasi yang diharapkan dan kebebasan dalam

pengendalian dananya untuk menambahkan (Top Up) atau mengurangi

(Withdraw) investasinya ataupun memindahkan (Switch) pada mutual fund jenis

lain, bahkan pemegang polis bisa untuk mencairkan semua (Redeem) dana

investasinya.

Dari nilai-nilai inilah masyarakat lebih memilih unit link sebagai sasaran investasinya, daripada bentuk investasi lainya, karena peserta tidak dihadapkan pada larangan atau peraturan-peraturan yang sangat mengikat atau merugikan peserta. Return of invesment yang diberikan takafulink juga menunjukan kenaikan dari tahun ketahun sehingga lebih menguntungkan bagi mereka yang menginginkan investasi jangka panjang.


(3)

Dari beberapa keunggulan yang melekat dalam produk takafulink, tidak salah apabila takafulink dijadikan sebagai sebuah “Alternative Investasi Plus Asuransi” bagi mereka yang menginginkan pengembangan dananya sekaligus memproteksikan diri.

3. Mekanisme pengelolaan dana investasi pada Takafulink adalah dengan pembelian suatu unit penyertaan investasi yang ditempatkan pada suatu mutual fund

(Instrument investasi). Sehingga nilai investasinya bukan berupa nilai mata uang

melainkan nilai unit, dengan pengelolaan secara syar’i. Inilah yang menjadi

perbedaan dasar produk asuransi Takafulink dengan unit link konvensional dan

investasi biasa. Jadi, selain dapat mengembangkan dananya yang terhindar dari

unsur riba, maysir dan gharar, investor juga mendapatkan perlindungan

(Proteksi) berupa asuransi jiwa. Dalam invetasi biasa pada umumnya sang investor hanya mempunyai kesempatan pengembangan dana saja, yang mana hasilnya bisa berupa kenaikan harga dari waktu kewaktu seperti dalam investasi

pada Asset Fisik, Tanah, Bangunan, Emas dll, ataupun bentuk usaha yang

hasilnya dari pendapatan keuntungan/laba bersih usaha seperti Pabrik, Rumah Makan, dan Bengkel. Bisa juga investasi melalui instrumen investasi berupa Pasar Uang (Money Market) atau Pasar Modal (Capital Market), dimana hasil investasinya dinilai dengan kenaikan harga yang salah satunya disebabkan dari

berhasil atau tidaknya kinerja perusahaan yang mempunyai implikasi pada


(4)

B. Saran – saran

Skripsi ini jauh dari kesempurnaan sebagai sebuah karya ilmiah yang membahas tentang praktek dari produk takafulink, karena masih banyak kekurangan dalam penulisannya. Namun terlepas dari hal itu penulis mencoba untuk memberikan saran-sarannya:

1. Mengingat takafulink merupakan produk yang terlahir dari asuransi jiwa,

sehingga diperlukanya pemberian informasi yang serius dan terarah untuk mengenalkan lebih dalam dan lebih jauh pada masyarakat tentang keunggulan, manfaat serta kinerja takafulink dalam pengelolan premi asuransinya, yang mana pada sebagian mayarakat banyak yang belum mengenal asuransi ataupun kinerja asuransi itu sendiri, apalagi dihadapkan pada produk baru yang mempunyai nilai pengembangan dana (investasi) nasabah.

Dimana dinegara kita banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya asuransi, baik masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan itu sendiri, sehingga bagi industri asuransi harus menyampaikan dengan jelas dan lugas untuk cepat dipahami bagi mereka yang belum mengenal akan produk takafulink ini. Yang sangat berbeda dengan negara – negara maju, dimana asuransi jiwa dianggap sebagai suatu kebutuhan pokok. Bahkan, mereka berpendapat bahwa tidaklah aman untuk meninggalkan rumah tanpa memiliki asuransi.

2. Hendaknya dalam praktik takfulink diperbanyak pada jenis pilihan investasinya, sehingga nasabah akan merasa lebih lengkap dalam kegiatan pengembangan dananya, karena dari banyak pilihan investasi yang ditawarkan, maka akan banyak pula konsumen yang akan melirik (menjadi nasabah) takafulink ini.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta, Departemen Agama RI,

S. Agis, Cacan, Zulkifli Mansyur dkk, Modul Pengetahuan Dasar Takaful, Jakarta, TrenDi: Training, Reseach & Development, 2005

Sendra, Ketut, Konsep dan Penerapan Asurasnsi Jiwa Unit Link, Proteksi Sekaligus Investasi, Jakarta, PPM, 2004

Sulla, Muhammad Syakir, Asuransi Syari’ah (Life and General) Konsep dan sistem Operasional, Jakarta, Gema Insani Pres, 2004

Usman, Fuad, dan M. Arif, Scurity For Life:Hidup Lebih Nyaman Dengan

Berassuransi, Jakarta, PT. Elek Media Komputindo, 2004

Hamdi, M. Luthfi, Jejak-Jejak Ekonomi Syari’ah, Jakarta, Senayan Abadi, cet.ke 2, 2003

Siswantoro, Dodik, Fund Manager Takafulink, Wawancara Pribadi, Jakarta, 27 Juli 2007

Asuransi Takaful Keluarga, Takafuling, Jakarta, TR&D, 2004 Bisnis & Investasi, Proteksi, Jakarta, Oktober 2004

---, Proteksi, Jakarta, April 2004

Ali, AM Hasan, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Suatu Tinjauan Analisis

Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta, Prenada Media, 2004

www.sarosaconsulting.com, Prulink, Berinvestasi sambil memayungi diri. www.sinarharapan.co.id, Ekonomi/Promarketing, 0722.html, 2005 Widhiyanto, Fajar, WWW. Investor.co.id. View-Artikel.html, Juni 2006

Wirdyaningsih, SH,HM dkk, Bank & Asuransi Islam diIndonesia,Jakarta, Kencana Pres, cet.ke2, 2006

Syari’ahAssauri, Sofyan, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep dan Strategi,

Jakarta, Rajawali Pres, 2004

DPS. Keputusan Fatwa Tentang Produk Ta’min Syari’ah dan Pengelolaanya,

Jakarta, 2001

Antonio, Muhammmad Syafi’i. M.Ec, Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta, Gema Insani Pres, cet.ke 1, 2001


(6)

Ali, A. Hasyim, dkk. Kamus Asuransi, Jakarta, PT. Bumi Aksara, Cet. Ke-2, 2002 Hasan. M. Berbagai Macam transaksi Dalam Islam (Fiqih Mu’amalah), Jakarta, PT.

Rajawali Press, Cet. Ke-2, 2004

Kasmir, SE. MM, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta, PT. Rajawali Press, ed. 6, 2002

Prihantoro, M. Wahyu, Aneka Produk Asuransi dan Karakteristiknya, Yogyakarta, Kanisius, 2000

PT. Asuransi Takaful Keluarga, Profil Perusahaan, Jakarta, 2007

PT. Asuransi Takaful Keluarga, Standard Operating Procedures Individual Policy,

Jakarta, 2007

Salim, Abbas, Asuransi dan Manajemen Resiko, Jakarta, PT. Rajawali Press, ed.2, Cet. Ke 7, 2003

Suhendi, Hendi, M. Si, Drs. H. Fiqih Mu’amalat, Jakarta, PT. Rajawali Press, 2002 Tim Penulis DSN, MUI, Himpunan Fatwa-fatwa DSN, Jakarta, PT. Intermasa, ed. 2