18
diamati pertumbuhan bakteri dengan melihat kekeruhan dari cairan.
Metode dilusi padat solid dilution test Pada metode ini, zat antibakteri yang akan diuji digabungkan ke
dalam agar, tanami bakteri diatas permukaannya. Konsentrasi dari masing-masing zat antibakteri dibagi dengan membuat
permukaan agar menjadi kotak-kotak. Inkubasi selama 24 jam atau lebih, dan dapat dihitung pertumbuhan dari bakteri yang
diuji tersebut.
19
2.2 Kerangka Teori
2.3 Kerangka Konsep
Perasan bawang putih
Perasan bawang putih dalam konsentrasi
5, 20, 55, 75, 100
Biakan bakteri Propionibacterium
acnes
Pertumbuhan bakteri normal
Pertumbuhan bakteri terhambat
Menghambat sintesis protein dan asam nukleat
bakteri Alisin
Gangguan pertumbuhan Propionibacterium acnes
Diallydisulphide DADS
Diallytrisulphide DATS
Bagan 2.1 Kerangka teori
Bagan 2.2 Kerangka konsep
20
2.4 Definisi Operasional
No Variabel
Definisi Operasional
Alat ukur Hasil ukur
Skala ukur
1 Zona hambat
Propionibacterium acnes
Daerah tidak ditemukannya
pertumbuhan Propionibacterium
acnes
Penggaris Diameter
zona hambat
mm Numerik
2 Konsentrasi
perasan bawang putih
Perasan bawang putih yang
dilarutkan dengan etanol 96
dengan berbagai konsentrasi
Mikropipet jumlah perasan
sesuai dengan
berbagai konsentrasi
Kategorik
3 Larutan kontrol
negatif Larutan kontrol
negatif yang berisi aquades steril
Mikropipet Cakram uji berisi
aquades steril
Kategorik
4 Kontrol positif
Kontrol positif yang berupa kertas
cakram yang berisi antibiotik
klindamisin Tidak ada
Jumlah cakram 1
buah berisi antibiotik
klindamisin Kategorik
Tabel 2.2 Definisi operasional
21
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik dengan teknik disc diffusion untuk melihat pengaruh larutan bawang putih Allium
sativum terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses determinasi bawang putih Allium sativum dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Kebun
Raya Bogor.
3.3 Bahan Yang Diuji
Bahan yang diuji dalam penelitian adalah bawang putih yang dibeli dipasar tradisional Bogor yang kemudian diperas dan dilarutkan dengan pelarut aquades
steril.
3.4 Sampel Bakteri
Bakteri Propionibacterium acnes diisolasi pada media agar darah dan dinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24 jam. Dan telah dibuktikan bentuk dan sifatnya dengan pewarnaan Gram.
33,34
21
22
3.5 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel bebas pada penelitian ini adalah larutan bawang putih dengan konsentrasi 5, 20, 55, 75, 100. Sedangkan variabel terikat adalah
pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes pada medium Agar Darah, yang kemudian dilakukan pengukuran zona hambat yang terbentuk.
3.6 Alat dan Bahan Penelitian
3.6.1 Alat
Tabung reaksi, ose, bunsen, mikropipet, pinset, vortex, cawan petri, korek api, swab kapas, tisu, rak tabung, penggaris, kamera, baki, autoclave,
alat tulis, label, laminar air flow, inkubator, kasa, lumpang dan alu, plastik
tahan panas, sarung tangan, masker, timbangan digital.
3.6.2 Bahan
Perasan bawang putih, media agar darah, aquades steril, thioglikolat, larutan standar 0,5 mF, alkohol 70, biakan bakteri Propionibacterium
acnes, cakram uji antibiotik klindamisin, cakram uji kosong.
3.7 Cara Kerja Penelitian
3.7.1 Tahapan Persiapan
3.7.1.1 Sterilisasi Alat dan Bahan
Seluruh alat yang diigunakan pada penilitan ini dicuci bersih, kemudian disterilisasi didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 121
o
C dengan tekanan 1,5 atm.
33,34
3.7.1.2 Persiapan dan Determinasi Bawang Putih
Pembelian bawang putih dari pasar di Bogor sebanyak 2 Kg. Kemudian bawang putih tersebut dideterminasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LIPI Kebun Raya Bogor untuk memastikan kebenaran dari tanaman yang digunakan. Dengan cara mencocokan morfologi yang ada pada bawang putih
terhadap kepustakaan dan dibuktikan dibidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI Kebun Raya Bogor.
23
3.7.1.3 Pembuatan Perasan Bawang Putih
Pembuatan perasan dilakukan dengan mengupas terlebih dahulu bawang putih, kemudian ditimbang sebanyak 350 gram dengan timbangan digital. Bawang
putih dimasukan kedalam plastik, dan ditumbuk hingga halus menggunakan lumpang dan alu. Hasil tumbukkan diperas dengan menggunakan kasa yang
sebelumnya sudah disterilisasi. Perasan ditampung pada cawan petri yang sudah disterilisasi.
35
3.7.1.4 Pembuatan Konsentrasi Bawang Putih
Konsentrasi larutan bawang putih yang divariasikan dengan menggunakan pelarut aquades steril yaitu 5, 20, 55, 75, 100. Kontrol negatif yang
digunakan adalah aquades steril dan kontrol positif adalah antibiotik klindamisin.
Semua konsentrasi larutan bawang putih dibuat dalam 5 ml: Konsentrasi larutan bawang putih 5
Pembuatan konsentrasi larutan bawang putih 5 adalah dengan melarutkan 0,25 ml perasan bawang putih ke dalam 4,75 ml aquades steril.
Konsentrasi larutan bawang putih 20
Pembuatan konsentrasi larutan bawang putih 20 adalah dengan melarutkan 1
ml perasan bawang putih ke dalam 4 ml aquades steril. Konsentrasi larutan bawang putih 55
Pembuatan konsentrasi larutan bawang putih 55 adalah dengan melarutkan
2,75 ml perasan bawang putih ke dalam 2,25 ml aquades steril. Konsentrasi larutan bawang putih 75
Pembuatan konsentrasi larutan bawang putih 75 adalah dengan melarutkan
3,75 ml perasan bawang putih ke dalam 1,25 ml aquades steril. Konsentrasi larutan bawang putih 100
Pembuatan konsentrasi larutan bawang putih 100 adalah dengan 5 ml perasan bawang putih tanpa dilarutkan dengan aquades steril.