BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
Perkembangan perusahaan sangat dinamis di abad perdagangan bebas seperti saat sekarang ini. Perkembangan perdagangan dunia menuntut perusahaan-
perusahaan yang sudah ada untuk tetap dapat bertahan agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang akan bermunculan dan tetap terus memperoleh
keuntungan. Kinerja manajerial merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian ekstra pada era ini karena pihak eksternal perusahaan menjadi lebih
kritis dan teliti dalam menentukan perusahaan mana yang akan menjadi tempat mereka untuk menginvestasikan dananya. Untuk dapat bertahan perusahaan harus
memiliki produk penjualan terbaik. Produk yang baik adalah produk yang memiliki jaminan mutu yang baik pula. Manajemen perusahaan harus bekerja
bersama-sama secara optimal untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Hal ini berarti bahwa sebuah perusahaan harus memiliki kinerja manajerial yang baik untuk menghasilkan produk atau jasa yang baik pula. Perusahaan dapat
menggunakan tiga ide dasar untuk menghasilkan produk yang berkualitas, yaitu: 1 setiap tindakan perusahaan dalam proses menghasilkan produk atau jasa selalu
berorientasi kepada pelanggan, 2 melibatkan seluruh entitas yang berkaitan dengan jalannya perusahaan, baik pihak internal karyawan maupun pihak
eksternal pemasok dan pelanggan, 3 menggunakan data dan alasan ilmiah
Universitas Sumatera Utara
dalam memperbaiki kinerja yang efeknya akan memberikan keuntungan kepada perusahaan Roberts, 1993: 1.
Sampai saat ini, sistem yang dianggap paling cocok sebagai alat untuk membuat perusahaan tetap optimis dengan konsep going concern adalah Total
Quality Management TQM. TQM membuat perusahaan dapat tetap bertanding dengan perusahaan-perusahaan lain karena konsep dasarnya adalah perbaikan
secara berkala atau berkesinambungan. Selain itu TQM juga memiliki prinsip yang menghargai setiap orang yang terlibat dengan memberikan kebebasan untuk
memberikan pendapat demi perbaikan perusahaan secara kesinambungan. Sebelum menerapkan TQM, perusahaan harus melakukan perubahan terhadap
budaya kerja yang sebelumnya keberatan bila hasil kerjanya dievaluasi menjadi lebih terbuka terhadap evaluasi kinerja.
Pencapaian tujuan perusahaan membutuhkan peran semua anggota yang ada dalam perusahaan, karenanya tujuan dapat dipandang sebagai alat untuk
menyatukan semua unsur yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu selain penerapan TQM agar tujuan perusahaan mudah dicapai maka diperlukan suatu
pedoman yang disebut dengan anggaran. Anggaran merupakan suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber-sumber daya diperoleh dan dipakai
selama periode waktu tertentu. Dari defenisi tersebut dapat dinyatakan bahwa anggaran merupakan suatu rencana finansial yang dipakai untuk pengelolaan
sumber daya organisasi. Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan
melibatkan berbagai pihak. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan
Universitas Sumatera Utara
pendekatan manajerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial. Terdapat tiga pendekatan penyusunan anggaran yakni, top-down
approach dimana manajemen puncak menyusun anggaran untuk organisasi secara keseluruhan, bottom-up approach penyusunan anggaran dimana anggaran
disusun oleh manajemen level bawah untuk selanjutnya diterapkan untuk seluruh level manajemen, dan kombinasi dari keduanya yang disebut dengan pendekatan
partisipasi. Yang dimaksud dengan partisipasi adalah proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih dimana keputusan tersebut akan
memiliki dampak masa depan. Pada penyusunan anggaran dengan menggunakan pendekatan partisipasi,
informasi anggaran yang didapat oleh manajemen puncak, untuk mengevaluasi kinerja manajerial fungsional dan mendistribusikan penghargaan dan hukuman.
Oleh karena itu partisipasi dalam penyusunan anggaran memainkan peranan penting untuk menentukan sikap dan kinerja manajerial.
PT Tolan Tiga Indonesia merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan produk Crude Palm Oil CPO yaitu produk yang telah diolah
menjadi minyak, Fresh Fruit Bunch FFBTandan Buah Segar TBS, Palm Kernel PK yaitu berupa bahan baku yang masih berupa bijian sawit, perkebunan
teh dan karet. Kinerja perusahaan ini dapat dikatakan meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya penjualan
dari tahun ke tahun. Dalam penelitian-penelitian sebelumnya terdapat ketidakkonsistenan
mengenai hasil penelitian tentang hubungan antara TQM dengan kinerja
Universitas Sumatera Utara
manajerial maupun hasil penelitian pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Selain itu terdapat faktor-faktor kondisional yang memungkinkan
dapat mengubah bentuk antar variabel yang dijadikan model pada penelitian sebelumnya sehingga kajian ini menjadi menarik minat peneliti untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh TQM dan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. TQM dianggap sebagai alat yang dapat meningkatkan kinerja
manajerial yang dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan Zulaika 2008, namun ada beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan negatif antara TQM
dan kinerja manajerial. Refika 2009 menemukan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh
terhadap kinerja SKPD, penelitian Saragih 2008 menunjukkan adanya hubungan yang searah diantara keduanya. Berbeda dengan penelitian Milani 1975 dan
Riyanto 1996 dalam Sari 2009 yang menyatakan tidak ada hubungan signifikan antara keduanya. Berdasarkan uraian tersebut diatas, peneliti tertarik
untuk meneliti hal tersebut dalam sebuah penelitan yang berjudul: Pengaruh Total Quality Management dan Partisipasi Penganggaran Terhadap Kinerja
Manajerial pada PT Tolan Tiga Indonesia.
B. Perumusan Masalah