c. Pendidikan Individu yang menjalani jenjang pendidikan yang lebih tinggi biasanya
memiliki self-efficacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang tingkat pendidikannya rendah, karena pada dasarnya mereka lebih banyak
belajar dan lebih banyak menerima pendidikan formal serta akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam mengatasi persoalan-
persoalan yang terjadi dalam hidupnya.
d. Pengalaman Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar yang dapat terjadi pada suatu
organisasi ataupun perusahaan dimana individu bekerja. Self-efficacy terbentuk sebagai suatu proses adaptasi dan pembelajaran yang ada dalam
situasi kerjanya tersebut. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin tinggi self efficacy yang dimiliki individu tersebut dalam pekerjaan tertentu,
akan tetapi tidak menutup kemungkinann bahwa self efficacy yang dimiliki oleh individu tersebut justru cenderung menurun atau tetap. Hal ini juga
sangat tergantung kepada bagaimana individu menghadapai keberhasilan
dan kegagalan yang dialaminya selama melalukan pekerjaan.
4. Sumber-Sumber Self-Efficacy
Menurut Bandura 1997 self-efficacy dibangun dari empat sumber prinsip informasi, yaitu enactive mastery experience sebagai indikator dari kemampuan
diri, vicarious experience yang akan menjadi transmisi kompetensi dan perbandingan dengan orang lain, social persuasion dan tipe yang berkaitan
dengan social yang merupakan suatu proses kemampuan khusus, psychological and affective state dari orang yang menimbang terhadap kemampuan dan
kekuatannya. a. Pengalaman yang Telah Dilalui Enactive Mastery Experience
Merupakan sumber
informasi yang
paling berpengaruh
karena menyediakan bukti otentik berkenaan dengan kemampuan seseorang dalam
melakukan sesuatu. Dari pengalaman masa lalu terlihat bukti apakah seseorang
mengarahkan seluruh
kemampuannya untuk
meraih keberhasilan.
Pengalaman keberhasilan
atau kesuksesan
dalam mengerjakan sesuatu akan meningkatkan self-efficacy seseorang dan
kegagalan juga akan menguranginya, namun kegagalan di berbagai pengalaman hidup dapat diatasi dengan upaya tertentu dan dapat memicu
persepsi self-efficacy menjadi lebih baik karena membuat individu tersebut
mampu utuk mengatasi rintangan-rintangan yang lebih sulit nantinya.
b. Pengalaman Orang Lain Vicarious Experience Merupakan cara meningkatkan self-efficacy dari pengalaman keberhasilan
yang telah ditunjukkan oleh orang lain. Vicarious experience biasa disebut dengan modeling. Ketika melihat orang lain dengan kemampuan yang sama
berhasil dalam suatu tugas melalui usaha yang tekun, individu juga akan merasa yakin bahwa dirinya juga dapat berhasil dalam bidang tersebut
dengan usaha yang sama. Sebaliknya self-efficacy dapat turun ketika orang yang diamati gagal walapun telah berusaha dengan keras. Seseorang bisa
menjadi ragu untuk berhasil ketika model yang diamati gagal meskipun ia