Tahapan PCR Polymerase Chain Reaction PCR

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta spesifitasnya. Konsentrasi ion ini tergantung pada konsentrasi bahan-bahan yang mengikatnya seperti dNTP, EDTA, dan fosfat Sulistyaningsih, 2007.

2.3.2 Tahapan PCR

1. Denaturasi Selama proses denaturasi, DNA untai ganda akan membuka menjadi dua untai tunggal Gaffar, 2007. Suhu denaturasi dipengaruhi oleh sekuen target. Jika sekuen target kaya akan G-C maka diperlukan suhu yang lebih tinggi. Suhu denaturasi yang terlalu tinggi dan waktu denaturasi yang terlalu lama mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya aktivitas enzim Taq polimerase. Waktu paruh aktivitas enzim Taq polimerase adalah 2 jam pada suhu 92,5 o C, 40 menit pada 95 o C dan 5 menit pada 97,5 o C Sulistyaningsih, 2007. 2. Penempelan Primer Annealing Annealing primer dimaksudkan untuk proses penempelan primer sekuen target DNA. Suhu dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk annealing primer juga tergantung pada komposisi basa, panjang, dan konsentrasi primer. Suhu annealing biasanya 5 o C dibawah nilai Tm primer, berada pada range 55-72 o C Sulistyaningsih, 2007. 3. Extension Suhu extension ditujukan untuk proses perpanjangan sekuen DNA. Suhu extension biasanya dipilih 72 o C karena merupakan suhu optimum enzim Taq polimerase. Suhu extension yang rendah bersamaan dengan konsentrasi dNTP yang tinggi mengakibatkan misextension primer dan perpanjangan nukleotida yang salah, sebaliknya kombinasi antara suhu annealingextension yang tinggi dengan dNTP yang rendah akan menghasilkan ketepatan produk akhir PCR yang tinggi. Lamanya waktu extension tergantung pada panjang sekuen target, konsentrasi sekuen target, dan suhu extension Sulistyaningsih, 2007. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jumlah siklus yang optimum terutama tergantung pada konsentrasi awal DNA template saat parameter lain telah dioptimasi, biasanya 25-35 siklus. Siklus yang terlalu sedikit akan memberikan hasil yang sedikit, sebaliknya bila terlalu banyak akan meningkatkan jumlah dan kompleksitas produk non spesifik Sulistyaningsih, 2007. Gambar 5. Siklus PCR yang terdiri dari denaturasi, penempelang primer, dan polimerisasinya Gaffar, 2007.

2.4 Elektroforesis Gel Agarosa