BAB III PENGATURAN DALAM HAL PERTANGGUNGJAWABAN DIREKSI
PERSEROAN TERBATAS DALAM KASUS PELANGGARAN MEREK YANG DILAKUKAN OLEH BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS
Merek adalah salah satu bagian dari Hak Kekayaan Intelektual yang saat ini memerlukan perhatian, terutama dengan munculnya laporan-laporan yang
disampaikan terhadap adanya pelanggaran-pelanggaran hak atas merek. Permasalahan yang menonjol di dalam dunia perdagangan yaitu merek dagang
banyak dipalsukan dengan banyaknya laporan-laporan yang disampaikan terhadap adanya pelanggaran merek disebabkan karena mulai adanya kesadaran
masyarakat bahwa hak atas merek harus dilindungi.
67
A. Berlakunya Fiduciary Duty dan Bussiness Judgement Rule Bagi Direksi
Untuk mengetahui bagaimana berlakunya fiduciary duty dan judgement rule bagi direksi perseroan dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan terbatas selanjutnya disingkat dengan UUPT, maka harus diperhatikan ketentuan yang mengatur mengenai tugas pengurusan, kewajiban
dan khususnya tanggung jawab direksi perseroan terbatas dalam UUPT. Terkait dengan kegiatan melakukan pengurusan perseroan terbatas yang
diatur dalam UUPT dengan kewajiban fidusia fiduciary duty dan aturan bussiness judgement rule, dapat dikatakan bahwa ketentuan mendasar yang
mengatur mengenai fiduciary duty dan aturan bussiness judgement rule dalam
67
Margareth Thatcher Jalmav, Ibid.
Juli Agung Pramono : Pertanggungjawaban Direksi Perseroan Terbatas Dalam Pelanggaran Merek, 2009 USU Repository © 2008
UUPT dapat ditemukan aturan atau ketentuan umumnya dalam Pasal 97 UUPT tersebut. Ketentuan umum tersebut selanjutnya menyebar dalam berbagai pasal
lainnya dalam UUPT. Berikut di bawah ini akan diuraikan dan dijelaskan eksistensi fiduciary duty dan aturan bussiness judgement rule dalam Pasal 97
UUPT dan pasal-pasal terkait lainnya.
68
1. Fiduciary Duty dan Prinsip Bussiness Judgement Rule dalam Pasal
97 UUPT Ketentuan Pasal 97 UUPT diawali dengan rumusan ayat 1 yang
menyatakan bahwa “Direksi bertanggung jawab atas pengurusan perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat 1”. Jika diperhatikan ketentuan
ini adalah penegasan dari aturan yang ditetapkan dalam Pasal 92 ayat 1 UUPT, dimana dikatakan bahwa direksi dalam menjalankan tugas
kepengurusannya harus: a.
Memperhatikan kepentingan perseroan b.
Sesuai dengan maksud dan tujuan PT intra vires act c.
Memperhatikan ketentuan mengenai larangan dan batasan yang diberikan dalam undang-undang khususnya UUPT dan anggaran
dasar.
68
Gunawan Widjaja, Risiko Hukum sebagai Direksi, Komisaris Pemilik PT, Jakarta: Forum Sahabat, 2008, hal. 76.
Juli Agung Pramono : Pertanggungjawaban Direksi Perseroan Terbatas Dalam Pelanggaran Merek, 2009 USU Repository © 2008