Lembaga kepercayaan ini penelitian aspek hukum, yaitu perangkat perundang- undangan yang mengatur pasar modal akan memberikan kontribusi positif bagi
penegakan hukum untuk memberikan jaminan dan kepastian hukum kepada pelaku pasar modal.
C. Kewenangan Bapepam untuk Melakukan Penegakan Hukum
Kewenangan Bapepam yang diberikan oleh UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 3 dan 4 adalah kewenangan yang sesuai dengan standar dan
prinsip hukum pasar modal global. Otoritas pasar modal mempunyai 3 tiga fungsi utama, yaitu melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan. Fungsi-
fungsi tersebut diberikan kepada Bapepam untuk memfasilitasi tercapainya tujuan yang dicanangkan UU, yaitu :
1. melakukan pembinaan, membuat peraturan, dan mengawasi kegiatan pasar
modal sehari–hari; 2.
mewujudkan terciptanya kegitan pasar modal yang teratur, wajar, dan efesien dengan tujuan melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat;
3. melaksanakan pembinaan terhadap semua pelaku dan lembaga yang
berkaitan dengan pasar modal; 4.
mempertanggungjawabkan seluruh aktivitasnya ke Menteri Keuangan. Bapepam juga dapat memberikan pendapat ke Menteri Keuangan berkaitan
dengan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan pasar modal.
113
Dengan fungsi-fungsi tersebut Bapepam memiliki beberapa kewenangan untuk mengumpulkan data, informasi, dan atau keterangan lain yang diperlukan
113
Bapepam.go.idpasar_modalregulasi_pmperaturan_pmIXIX.C.16.pdf diakses pada tanggal 17 Februari 2010
Universitas Sumatera Utara
sebagai bukti atas pelanggaran terhadap undang-undang dan atau peraturan pelaksanaannya, yaitu sebagai berikut :
1. memberikan izin usaha, izin perorangan, persetujuan kepada pelaku pasar modal;
2. menetapkan persyaratan dan tata cara menjadi peserta pasar modal serta dapat menyatakan penundaan atau pembatalan terhadap efektifnya pernyataan
pendaftaran; 3. mengadakan pemeriksaan dan penyelidikan apabila diduga terjadi peristiwa
aktivitas yang merupakan pelanggaran terhadap undang-undang dan ketentuan pelaksanaan pasar modal;
4. melakukan pemeriksaan terhadap emiten, perusahaan publik, pihak-pihak yang memiliki izin usaha, izin perorangan, pendaftaran dari pasar modal;
5. melakukan penunjukan ke pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka pelaksanaan wewenang Bapepam;
6. membatalkan atau membekukan pencatatan efek tertentu pada bursa efek atau menghentikan transaksi bursa atau efek tertentu;
7. menetapkan instrumen tertentu sebagai efek.
114
114
Ibid.
Hal tersebut merupakan konsekwensi Bapepam untuk memeriksa dan menyelidiki suatu perbuatan yang diduga melakukan atau terlibat dalam suatu
pelanggaran. Untuk melaksanakan kewenangan pemeriksaan Bapepam berhak untuk :
Universitas Sumatera Utara
1. meminta keterangan dan atau konfirmasi dari pihak yang diduga melakukan
atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya atau pihak lain apabila dianggap perlu;
2. mewajibkan pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran
terhadap undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan tertentu;
3. memeriksa dan atau membuat salinan terhadap catatan, pembukuan, dan atau
dokumen lain, baik milik pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya
maupun milik pihak lain apabila dianggap perlu; dan atau 4.
menetapkan syarat dan atau mengizinkan pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undang-undang ini dan atau peraturan
pelaksanaannya untuk melakukan tindakan tertentu yang diperlukan dalam rangka penyelesaian kerugian yang timbul.
115
Jika Bapepam-LK berpendapat pelanggaran tersebut mengakibatkan pemodal atau bagi kepentingan pasar modal dan atau membahayakan kepentingan
pemodal atau masyarakat, Bapepam-LK dapat melakukan penyidikan dengan kewenangan :
116
1. menerima laporan, pemberitahuan, atau pengaduan dari seseorang tentang
adanya tindak pidana di bidang pasar modal; 2.
melakukan penelitian di bidang pasar modal;
115
Pasal 100 ayat 2 Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
116
Penjelasan Pasal 101 ayat 2 disebutkan bahwa”Penyidikan di bidang Pasar Modal adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta pengumpulan bukti yang diperlukan
sehingga dapat membuat terang tentang tindak pidana di bidang Pasar Modal yang terjadi, menemukan tersangka, serta mengetahui besarnya kerugian yang ditimbulkannya. Penyidik di
bidang Pasar Modal adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Bapepam yang diangkat oleh Menteri Kehakiman sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”
berdasarkan ketentuan dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
Universitas Sumatera Utara
3. melakukan penelitian terhadap pihak yang diduga melakukan atau terlibat
dalam tindak pidana di bidang pasar modal; 4.
memanggil, memeriksa, dan meminta keterangan dan barang bukti dari setiap pihak yang disangka melakukan, atau sebagai saksi dalam tindak pidana di
bidang pasar modal; 5.
melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang pasar modal;
6. melakukan pemeriksaan di setiap tempat tertentu yang diduga terdapat setiap
barang bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang yang dapat dijadikan bahan bukti dalam perkara
tindak pidana di bidang pasar modal; 7.
memblokir rekening pada bank atau lembaga keuangan lain dari pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam tindak pidana di bidang pasar modal;
8. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana di bidang pasar modal; dan 9.
menyatakan saat dimulai dan dihentikannya penyidikan.
117
Dari kewenangan Bapepam-LK tersebut upaya preventif dengan penerbitan peraturan-peraturan pelaksana sebagai pedoman, pembimbingan dan pengarahan
maupun secara represif dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan, dan pengenaan sanksi, terhadap pihak-pihak dalam penyusunan prospektus terutama akuntan.
Pada awalnya, Bapepam selain menjalankan fungsi sebagai pengawas pasar uang dan modal, juga menjadi bahan pelaksana bursa 1976-1990. Oleh
karenanya, dulu disebut dengan Bapepum Badan Pengawas Pasar Uang dan
117
Pasal 101 ayat 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
Universitas Sumatera Utara
Modal. Sebagai Badan Pelaksana Pasar Modal 1976 tugas Bapepam menurut Keppres No.58 tahun 1984 adalah :
1. mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjual
saham-sahamnya melalui pasar modal, apakah telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, yaitu sehat dalam keuangan dan manajemen;
2. menyelenggarakan pasar modal yang efektif dan efisien;
3. terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual
sahamnya melalui pasar modal.
118
Dengan demikian, selain bertindak sebagai penyelenggara pelaksana, Bapepam sekaligus merupakan pembina dan pengawas. Bapepam adalah wasit
sekaligus pemain dualisme fungsi Bapepam ini ditiadakan pada tahun 1990, dengan keluarnya Keppres No. 53 1990 dan SK Menkeu No. 1547 1990. Ini
sekaligus menandai era baru bagi perkembangan pasar modal, sehingga lembaga ini dapat memfokuskan diri pada tugas pengawasan dan pembinaan pasar modal.
Sedangkan masalah pasar uang diserahkan kepada otoritas perbankan, yaitu Bank Indonesia BI.
Mengingat pasar modal merupakan salah satu sumber pembiayaan dunia usaha dan wahana investasi bagi para pemodal, serta memiliki peranan strategis
untuk menunjang pembangunan nasional, kegiatan pasar modal perlu mendapat pengawasan agar pasar modal dapat berjalan lancar secara teratur, wajar, efisien,
serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat UUPM Pasal 4. Untuk itu, Bapepam diberi kewenangan luar biasa
119
118
M.Irsan Nassaruddin, Op.Cit, hlm. 115
119
Ibid, hlm. 116
dan kewajiban untuk membina, mengatur, dan mengawasi setiap pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal.
Universitas Sumatera Utara
Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan menempuh upaya-upaya baik yang bersifat preventif dalam bentuk aturan, pedoman, bimbingan, dan arahan maupun
secara represif dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan, dan pengenaan sanksi. Melihat penyelesaian terhadap kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan
oleh Bapepam, Bapepam lebih cenderung menyelesaikan persoalan tersebut dengan menggunakan jalur di luar pengadilan non penal tapi apabila pihak
pelanggar tidak dapat menyelesaikan sanksi administratif yang telah dijatuhkan, maka pihak Bapepam akan menyelesaikan kasus tersebut ke pengadilan
penyelesaian secara penal. Dapat dikatakan bahwa, pihak Bapepam beranggapan bahwa hukum pidana tersebut sebagai senjata pamungkas Ultimum
Remedium di dalam penyelesaian kasus pelanggaran perundang-undangan di pasar modal.
120
Meski di awal tahun Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK mendapat cibiran dari beberapa kalangan termasuk DPR karena
lambannya pemeriksaan atas kasus insider trading saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk PGN, namun kinerja otoritas pasar modal ini cukup
membanggakan. Sampai dengan Desember 2007, dari 39 kasus pemeriksaan, 21 kasus telah selesai diproses dan 18 kasus masih dalam proses pemeriksaan
maupun proses pengenaan sanksi. Sementara dari 21 kasus yang telah diselesaikan, 17 kasus telah dikenai sanksi. Sanksi tersebut dalam bentuk
administratif maupun tindakan kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran. Sisanya sebanyak 3 kasus ditutup karena tidak ditemukan adanya pelanggaran
perundang-undangan di bidang pasar modal, dan 2 kasus ditingkatkan ke tahap
120
http:www.fh.unsri.ac.idold_versionElfiraTaufani.doc - 43k diakses pada tanggal 170210
Universitas Sumatera Utara
penyidikan karena adanya indikasi kuat terjadi tindak pidana di bidang pasar modal. Kedua kasus tersebut adalah kasus PGN dan transaksi perdagangan saham
PT Agis Tbk. Baik terhadap kasus PGN maupun Agis, Bapepam-LK telah mengenakan sanksi administratif kepada beberapa pihak. Bahkan Bapepam-Lk
saat ini sudah meningkatkan status pemeriksaan kedua kasus tersebut ke tahap penyidikan. Deretan kasus yang masuk daftar Bapepam-LK, terdapat kasus yang
cukup memperoleh perhatian publik, yaitu kasus perdagangan saham Agis pada bulan Juni 2007. Harga saham emiten berkode TMPI itu sejak Desember 2006–
Juni 2007 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Akibatnya, beberapa anggota bursa mengalami gagal bayar di bulan Juni 2007, sehingga PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia KPEI harus menunda penyelesaian transaksi saham Agis.
121
Peningkatan kepastian hukum memberikan kontribusi yang penting dalam tekad dan upaya kita untuk membangun sekaligus meningkatkan kepercayaan
pemodal terhadap industri pasar modal nasional. Kasus-kasus dugaan pelanggaran pasar modal yang ditangani Bapepam-LK adalah kasus-kasus yang berkaitan
dengan keterbukaan emiten dan perusahaan publik, perdagangan efek, dan pengelolaan investasi. Kasus tersebut antara lain: dugaan pelanggaran atas
ketentuan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, transaksi material, keterbukaan pemegang saham tertentu, informasi atau fakta material yang harus
segera diumumkan kepada publik. Lalu pelanggaran penyajian laporan keuangan, penggunaan dana hasil penawaran umum.
121
http:www.scribd.comdoc26181996Elfirataufani-2-Hukum-Pasar-Modal diakses pada tanggal 050210
Universitas Sumatera Utara
BAB IV SANKSI-SANKSI YANG DIBERIKAN ATAS PENYAJIAN LAPORAN