- solar - kain lap
- deterjen 1 Liter
4 Helai 3 Kg
5.000 30.000
60.000
Vibrating Screen - minyak gemuk
- solar - kain lap
- deterjen 2 Kaleng
1 Liter 4 Helai
3 Kg 85.000
5.000 30.000
60.000
Total Biaya Consumable Rp 900.000
4.6 Analisa Preventive Maintenance Pada Stasiun Penerimaan Tandan Buah segar
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk service maintenance adalah Rp 4.500orangjam. Dari data maka dapat dihitung probability breakdown
dimana biaya repair setelah breakdown Rp 9.500.000 dari data tersebut dapat dihitung probability breakdownnya. Probability tersebut dapat dilihat pada tabel
4.18 berikut :
Tabel 4.18 Probability Stasiun Penerimaan tandan buah segar dalam enam bulan
Waktu i Probability Pi
Pi x i
1 0,10
0,10 2
0,15 0,30
Universitas Sumatera Utara
3 0,15
0,45 4
0,20 0,80
5 0,20
1,00 6
0,20 1,20
Total 1
3,85
Total jumlah kerusakan MTBF = 3,85 bulan TC
BM
MTBF I
= CR × = Rp 9.500.000 ×
85 ,
3 6
= Rp 14.805.194,- = Biaya Breakdown perbulan Dimana : TC
BM
= Total Cost
Breakdown Maintenance
Grafik 4.1 Hubungan antara Interval I dengan Probability Pi x I
, I = Jumlah mesin produksi dalam satu stasiun, MTBF = Total jumlah kerusakan
Hubungan Interval Probability
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
2 4
6 8
Interval = Jarak Waktu Perawatan Perbulan I
P r
o
b a
b
i l
i t
y Pi x I
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan berikut menunjukkan harga Bj, jumlah breakdown diantara PM material dan biaya berbagai PM interval dapat dihitung dan ditabelkan
sebagai berikut :
0,60 B
0,10 6
B MP
B
1 1
1 1
= =
=
Dimana : M = Jumlah Mesin produksi dalam satu stasiun
P
1
= Persentase maintenance pada interval perawatan pertama Berdasarkan perhitungan diatas untuk B
1
, maka dapatlah diperoleh besarnya hasil B
2
, B
3
, B
4
, B
5
, dan B
6
sebagai berikut : B
2
= M P
1
+ P
2
+ B
1
. P
1
= 6 0,10 + 0,15 + 0,6 . 0,10 = 1,56
B
3
= M P
1
+ P
2
+ P
3
+ B
2
. P
1
+ B
1
. P
2
= 6 0,10 + 0,15 + 0,15 + 1,56 . 0,10 + 0,6 . 0,15 = 2,646
B
4
= M P
1
+ P
2
+ P
3
+ P
4
+ B
3
. P
1
+ B
2
. P
2
+ B
1
. P
3
= 6 0,10 + 0,15 + 0,15 + 0,20 + 2,646 .0,10 + 1,56 . 0,10 +0,6 . 0,15
= 4,1106 B
5
= M P
1
+ P
2
+ P
3
+ P
4
+ P
5
+ B
4
. P
1
+ B
3
. P
2
+ B
2
. P
3
+ B
1
. P
4
= 6 0,10 + 0,15 + 0,15 + 0,20 + 0,20 + 4,1106 .0,10 + 2,646 . 0,15 +1,56 . 0,15 + 0,6 . 0,20
= 5,9620
Universitas Sumatera Utara
B
6
= M P
1
+ P
2
+ P
3
+ P
4
+ P
5
+ P
6
+ B
5
. P
1
+B
4
. P
2
+ B
3
. P
3
+B
2
. P
4
+ B
1
. P
5
= 6 0,10 + 0,15 + 0,15 + 0,20 + 0,20 + 0,20 + 5,9620 .0,10 + 4,1106. 0,15 +2,646 . 0,15 + 1,56 . 0,20 + 0,6 . 0,20
= 8,0417
Tabel 4.19 Harga Bj Jumlah breakdown diantara PM interval Interval
Perawatan I Harga Bj
1 0,60
2 1,56
3 2,646
4 4,1106
5 5,9620
6 8,0417
Grafik 4.2 Hubungan Interval I dengan harga Bj Jumlah Breakdown
Hubungan Interval Harga BJ
1 2
3 4
5 6
7 8
9
1 2
3 4
5 6
Interval = Jarak Waktu Perawatan Perbulan I H
a r
g a
BJ
Universitas Sumatera Utara
Dari perhitungan didapatkan harga Bj, jumlah breakdown diantara PM interval Dan dari harga-harga Bj ini akan dapat dihitung biaya alternative PM,
dengan menggunakan preventive maintenance atau tanpa menggunakan sistem preventive maintenance.
Berikut ini merupakan hasil perhitungan untuk jumlah breakdown dalam sebulan Bj, biaya perbulan untuk pekerjaan merepair breakdown CR.Bji, biaya per
bulan untuk preventive service CP.Mi, dan biaya total perbulan dari PM dan repair TC.
Tabel 4.20 Biaya Alternatif PM Interval
I B
j
CR.B
j
I CP M I
TC
PM
Rp
1 0.6
Rp 5,700,000.00 Rp 27,000.00 Rp 5,727,000.00 2
1.56 Rp 7,410,000.00 Rp 13,500.00 Rp 7,423,500.00
3 2.646
Rp 8,379,000.00 Rp 9,000.00 Rp 8,388,000.00 4
4.1106 Rp 9,762,675.00 Rp 6,750.00 Rp 9,769,425.00
5 5.962
Rp 11,327,800.00 Rp 5,400.00 Rp 11,333,200.00 6
8.0417 Rp 12,732,691.67 Rp 4,500.00 Rp 12,737,192.67
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa bilamana menggunakan PM untuk jangka waktu 6 bulan akan menggunakan biaya perawatan yang lebih murah, yaitu
sebesar Rp. 12.737.192
,- Dengan demikian, bilamana perusahaan menggunakan sistem preventive maintenance ini akan dapat menekan biaya sebesar :
= TC
BM
– TC
PM
= Rp 14.805.194 – Rp 12.737.192 = Rp. 2.068.002,-
Universitas Sumatera Utara
Jika perusahaan menggunakan sistem PM ini, besarnya persentase biaya perawatan yang mampu ditekan sebesar
96 ,
13 100
194 .
805 .
14 002
. 068
. 2
= ×
Rp Rp
Maka dari data tabel 4.20 dapat ditarik kesimpulan untuk perbandingan antara Breakdown Maintenance dan Preventive Maintenance dari data probability adalah
pada Grafik 4.3 berikut ini.
Perbandingan PM BM Stasiun Penerimaan TBS
2000000 4000000
6000000 8000000
10000000 12000000
14000000 16000000
1 2
3 4
5 6
Inte rval = Jarak Wak tu Pe raw atan Pe rbulan I
T o
ta l C
o st
T C
R p
PM BM
Grafik 4.3 Perbandingan preventive maintenance dan breakdown maintenance
4.7 Analisa Preventive Maintenance Pada Stasiun Rebusan