METODE PENULISAN Sejarah Tentang Penggunaan Senjata Nuklir

F. METODE PENULISAN

Dalam rangka untuk mengumpulkan data-data dan bahan-bahan dalam penyusunan skripsi ini, dan agar suatu penulisan mempunyai suatu manfaat, maka penulis merasakan perlu adanya suatu metode tertentu yang dipakai dalam pengumpulan data guna mencapai tujuan dari penulisan itu sendiri. Di dalam penulisan skripsi ini penulis memakai metode pengumpulan data yang bersumber dari perpustakaan, berbagai literatur dan berbagai media informasi yang ada, yang mengangkat permasalahan khusus mengenai judul skripsi ini. Dengan melakukan suatu metode penggabungan data-data yang telah diperoleh melalui library research, yaitu dengan menggunakan buku-buku, literatur-literatur, data-data dari berbagai media informasi yang dapat mendukung selesainya penulisan skripsi ini. Maka dengan demikian diharapkan dengan metode penggabungan pengumpulan data ini dapat membantu penulis dalam memahami permasalahan yang diangkat dan menjadi landasan pemikiran penulis dalam menganalisa permasalahan tersebut. Kiranya diharapkan tujuan untuk mendapatkan kebenaran akan jawaban yang sesungguhnya dari permasalahan yang telah penulis angkat dalam skripsi ini dapat tercapai dengan baik.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk menguraikan rangkaian materi dari skripsi ini penulis berusaha membuat suatu model-model penulisan sehingga menjadi suatu sistematika dari Universitas Sumatera Utara skripsi ini. Tujuan dari penentuan model-model tersebut adalah untuk mempermudah penguraiannya dan sekaligus pula untuk pemahamannya. Oleh karena itu penulis membagi skripsi ini ke dalam 5 Bab dan dilengkapi dengan sub-sub bab dari setiap babnya, yakni sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis hendak menguraikan beberapa uraian hal-hal yang bersifat umum, yaitu tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II: TINJAUAN UMUM TENTANG SENJATA NUKLIR

Pada bab ini penulis mencoba menyampaikan dan menguraikan tentang sejarah penggunaan senjata nuklir, pengertian senjata nuklir internasional, ruang lingkup senjata nuklir serta tujuan penggunaan senjata nuklir.

BAB III: TINJAUAN TENTANG ZONA BEBAS SENJATA NUKLIR DI

KAWASAN ASIA TENGGARA Pada bab ini terdiri dari 4 empat sub bab, yaitu: Latar Belakang Lahirnya Zona Bebas Senjata Nuklir di Kawasan Asia Tenggara, Pengertian Tentang Zona Bebas Senjata Nuklir, Tujuan Pembentukan Zona Bebas Senjata Nuklir di Kawasan Asia Tenggara, Elemen-Elemen Bagi Pembentukan Zona Bebas Senjata Nuklir di Kawasan Asia Tenggara. Universitas Sumatera Utara

BAB IV: IMPLEMENTASI DAN IMPLIKASI TERHADAP

PEMBERLAKUAN ZONA BEBAS SENJATA NUKLIR DI KAWASAN ASEAN PADA UMUMNYA DAN INDONESIA PADA KHUSUSNYA Pada bab ini terdiri dari 4 empat sub bab, yaitu: Hubungan Zopfan dengan SEA NWFZ, Ratifikasi Indonesia Terhadap SEA NWFZ, Implikasi Penerapan SEANWFZ bagi Negara-negara ASEAN Pada Umumnya dan Indonesia Pada Khususnya, Implementasi Penerapan SEANWFZ di ASEAN dan Indonesia .

BAB V: PENUTUP

Sebagai bab terakhir dalam penulisan skripsi ini, maka pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SENJATA NUKLIR

A. Sejarah Tentang Penggunaan Senjata Nuklir

Pada masa antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Amerika Serikat telah bangkit menjadi terkenal dalam fisika nuklir, didorong oleh hasil kerja dari beberapa imigran dan fisikawan lokal. Ilmuwan-ilmuwan ini telah mengembangkan alat dasar untuk riset nuklir -- Cyclotron dan Pemercepat Partikel lainnya -- dan telah menggunakan alat baru tersebut untuk menemukan zat-zat baru, termasuk Radioisotop seperti Carbon-14. 16 Pemercepat partikel adalah sebuah alat yang menggunakan listrik danatau medan magnetik untuk mempercepat partikel bermuatan listrik ke kecepatan tinggi. Ada dua macam pemercepat artikel yaitu linear lurus dan sirkular. Sedangkan Radionuklida atau Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. Radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Produksi radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron , sedangkan bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif. Banyak isotop 16 http:id.wikipedia.orgwikiPemercepat_partikel Universitas Sumatera Utara buatan yang dapat dimanfaatkan antara lain Na-24, P-32, Cr-51, Tc-99, dan I- 131 . 17 Berawal dari ilmuwan nuklir saat itu seperti Ide Awal Dari Energi Nuklir Hingga Menjadi Senjata Nuklir Leo Szilard, Edward Teller dan Eugene Wigner semuanya pengungsi Yahudi dari Hongaria karena Hitler percaya bahwa energi yang dilepas dalam fisi nuklir dapat digunakan dalam bom oleh Jerman. Mereka membujuk Albert Einstein, salah satu ilmuwan paling terkenal dunia dan juga pengungsi Yahudi untuk ikut dalam proyek tersebut. Untuk memperingatkan Presiden Franklin D. Roosevelt akan bahaya tersebut, dikirimkan sebuah surat pada 2 Agustus 1939 yang dirancang oleh Leo Szilard. Sebagai balasan akan peringatan tersebut Roosevelt mendorong riset lebih lanjut menjadi keamanaan nasional implikasi fisi nuklir. Roosevelt menciptakan ad hoc Komite Uranium di bawah “chairmanship ketua National Bureau of Standards, Lyman Briggs. Dia memulai program riset kecil pada 1939 di Laboratorium Riset Naval di Washington, di mana fisikawan Philip Abelson mengecek pemisahan isotop uranium. Di Universitas Columbia, fisikawan nuklir yang lahir di Italia Enrico Fermi membuat prototipe reaktor nuklir menggunakan berbagai konfigurasi dari grafit dan uranium. Pada 9 Oktober 1941, Roosevelt mengijinkan pengembangan senjata nuklir. 18 Vannevar Bush , direktur Carnegie Institution Washington, mengatur “National Defense Research Committee” pada 1940 untuk memobilisasi sumber daya ilmiah Amerika Serikat untuk mendukung perang. 17 http:id.wikipedia.orgwikiRadioisotop 18 http:id.wikipedia.orgwikiProyek_ManhattanLihat_pula Universitas Sumatera Utara Laboratorium baru diciptakan, termasuk Radiation Laboratory at the Massachusetts Institute of Technology , yang membantu pengembangan radar, dan Underwater Sound Laboratory di San Diego, yang mengembangkan sonar. National Defense Research Council NDRC juga mengambil alih proyek uranium. Pada 1940, Bush dan Roosevelt menciptakan Office of Scientific Research and Development untuk mengembangkan upaya tersebut. Proyek Uranium tidak mengalami kemajuan pada musim semi 1941, ketika kabar datang dari penghitungan Britania oleh Otto Frisch dan Fritz Peierls. Laporan tersebut, dipersiapkan oleh Komite MAUD, yang merupakan sebuah sub- komite untuk Scientific Survey of Air Warfare di bawah G.P. Thomson, profesor fisika di Imperial College, London, menunjukan bahwa jumlah isotop dapat terfisi dari uranium, U-235, yang sangat sedikit dapat memproduksi ledakan yang sama dengan beberapa ratus ribu ton TNT. Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional mengusulkan usaha penuh untuk membangun senjata nuklir, Bush menciptakan komite khusus, Komite S-1, untuk membimbing usaha tersebut. Ini terjadi sehari sebelum Jepang menyerang Pearl Harbor, pada 7 Desember 1941, dan berarti dimulainya perang bagi Amerika Serikat. Ilmuwan di departemen fisika University of Chicago Metallurgical Laboratory , University of California Radiation Laboratory dan Universitas Columbia, mempercepat kerja mereka untuk menyiapkan bahan nuklir untuk sebuah senjata. Mereka harus belajar memisahkan Uranium 235 dari bijih uranium mentah kebanyakan dari Uranium 238, dan mereka juga harus bisa bagaimana Universitas Sumatera Utara menciptakan plutonium, sebuah unsur yang sangat jarang, dengan pengeboman Uranium alami U-238 dalam sebuah reaktor dengan netron yang diproduksi oleh Uranium 235. Dimulai pada 1942, pabrik besar dibuat untuk memproduksi Uranium 235 di Oak Ridge National Laboratory di Tennessee dan untuk memproduksi plutonium di Hanford Site di luar Richland, Washington. 19 Ketika AS masuk dalam PD II pada Desember 1941, beberapa proyek sedang berjalan untuk menyelidiki pemisahan uranium 235 yang dapat difisikan dari uranium 238, pembuatan plutonium, dan kemungkinan tumpukan nuklir dan peledakannya. Fisikawan dan penerima Nobel Arthur Holly Compton mengatur Laboratorium Metalurgis di Universitas Chicago pada awal tahun 1942 untuk mempelajari plutonium dan tumpukan fisi. Compton menanyakan fisika teori kepada Dr. J. Robert Oppenheimer dari Universitas California untuk mengambil alih riset dalam penghitungan netron cepat, penting bagi kemungkinan sebuah senjata nuklir. John Manley, seorang fisikawan di Laboratorium Metalurgis Universitas Chicago, ditugasi untuk menolong Dr. Oppenheimer mencari jawaban dengan mengkoordinasi dan menghubungi beberapa grup fisikawan eksperimen yang tersebar di pelosok negara. Pada musim semi 1942, Oppenheimer dan Robert Serber dari Universitas Illinois, bekerja dalam masalah difusi netron bagaimana netron bergerak dalam reaksi berantai dan hidrodinamika bagaimana ledakan yang diproduksi oleh reaksi berantai berperilaku. 19 http:id.wikipedia.orgwikiProyek_ManhattanLihat_pula Universitas Sumatera Utara Untuk mereview hasil kerja ini dan teori umum dari reaksi fisi, Oppenheimer mengadakan belajar musim panas di Universitas California, Berkeley pada Juni 1942. Teoritis Hans Bethe, John Van Vleck, Edward Teller, Felix Bloch, Emil Konopinski, Robert Serber, Stanley S. Frankel, dan Eldred C. Nelson tiga terakhir adalah bekas murid Oppenheimer menyimpulkan bahwa sebuah bom fisi bisa terjadi. Para ilmuwan ini menyarankan bahwa reaksi tersebut dapat diawali oleh pembuatan sebuah massa kritikal - jumlah ledakan nuklir yang cukup untuk menahannya - baik dengan menembakan dua massa subkritikal plutonium atau uranium 235 bersamaan atau dengan menghancurkan imploding sebuah bola kosong terbuat dari bahan tersebut dengan sebuah selimut peledak besar, Serber memberikan kredit ide awal dari implosi kepada Tolman. Sampai jumlahnya dapat diketahui lebih lanjut, hanya ini yang dapat dilakukan. Teller melihat kemungkinan lain: Dengan mengelilingi fisi bom dengan deuterium dan tritium, sebuah bom super yang jauh lebih kuat dapat dibuat. Konsep ini berdasarkan penelitian produksi energi dalam bintang-bintang yang dibuat oleh Bethe sebelum perang. Ketika gelombang detonasi dari bom fisi digerakan melalui campuran nuklei deuterium dan tritium, mereka akan memfusi menjadi satu untuk memproduksi energi yang lebih banyak dari yang dapat diproduksi oleh fissi, dalam proses fusi nuklir, seperti unsur difusi di matahari untuk menciptakan cahaya dan panas. 20 Vannevar Bush , kepala sipil Office of Scientific Research and Development OSRD , menanyakan Presiden Roosevelt untuk menugaskan 20 http:id.wikipedia.orgwikiProyek_ManhattanLihat_pula Universitas Sumatera Utara operasi skala-besar yang dihubungi dengan proyek senjata nuklir yang dikembang untuk militer. Roosevelt memilih Angkatan Darat untuk bekerja dengan OSRD dalam membangun pabrik produksi, Army Corps of Engineers memilih Kol. James Marshall untuk mengawasi konstuksi pabrik untuk memisahkan isotop uranium dan pemroduksian plutonium untuk bom tersebut. Pada musim panas 1942, Kol. Leslie Groves merupakan seorang deputi dari ketua konstruksi untuk Army Corps of Engineers dan telah mengawasi konstuksi Pentagon, gedung perkantoran terbesar di dunia. Hal pertama yang dia lakukan adalah mengganti nama proyek tersebut dengan sebutan The Manhattan District. Namanya berkembang dari kebiasaan Corps of Engineers menamakan distrik setelah nama markas besarnya markas besar Marshall berada di kota New York. Pada saat yang bersamaan, Groves dipromosikan menjadi brigadir jenderal, yang memberikan dia kesempatan berhadapan dengan ilmuwan senior dalam proyek tersebut. Dalam seminggu sejak penunjukannya, Groves telah memecahkan masalah paling penting Proyek Manhattan. Hambatan ilmiah utama yang pertama dipecahkan pada 2 Desember 1942 berlokasi di stadion Stage Field di University of Chicago, di mana sebuah kelompok yang dipimpin Enrico Fermi, menggagas reaksi rantai nuklir pertama yang berkelanjutan. Sebuah panggilan telepon sandi dari Compton yang mengatakan, Navigator Italia Fermi telah mendarat di Dunia Baru, penduduk aslinya bersahabat kepada Conant di Washington, DC, menimbulkan berita bahwa percobaan itu berahasil. Inilah titik balik utama. Universitas Sumatera Utara Enrico Fermi 29 September 1901 - 28 November 1954 adalah seorang fisikawan Italia-Amerika yang paling di ingat untuk karyanya dalam peluruhan beta, pengembangan reaktor nuklir pertama, dan pengembangan teori kuantum. Ia memenangi Hadiah Nobel dalam bidang fisika 1938. Mengingat awal proyek dalam pidato yang dilontarkan pada 1954 ketika dia pensiun sebagai Presiden dari American Physical Society : “Saya sangat ingat di bulan pertama, Januari 1939, selagi saya mulai bekerja di Laboratorium Pupin karena banyak hal terjadi sangat cepat. Dalam periode itu, Niels Bohr masih mengajar di Universitas Princeton dan saya ingat suatu sore willis Lamb kembali dengan sangat gembira dan berkata bahwa Bohr telah membocorkan berita besar. Berita besar itu adalah tentang penemuan fisi nuklir dan garis besar dari interpretasinya. Kemudian, pada bulan itu juga, ada beberapa pertemuan di Washington di mana pentingnya penemuan baru tersebut dibicarakan dalam pembicaraan semi-jocular sebagai sumber yang memungkinkan dari tenaga nuklir”. 21 Proyek Manhattan atau lebih formal, Manhattan Engineering District, adalah sebuah percobaan dalam Perang Dunia II untuk mengembangkan senjata nuklir pertama oleh Amerika Serikat dengan bantuan dari Britania Raya dan Kanada. Risetnya diatur oleh fisikawan Amerika Julius Robert Oppenheimer, dan keseluruhan oleh Jenderal Leslie R. Groves setelah menjadi jelas bahwa senjata berdasarkan fisi nuklir dapat dikembangkan dan bahwa Jerman Nazi juga sedang mengembangkan senjata sejenis. Meskipun proyek ini melibatkan lebih dari 30 tempat riset dan produksi yang berbeda, Proyek Manhattan sebagian besar proyeknya dilaksanakan di tiga tempat saintifik rahasia yang didirikan oleh kuasa eminent domain: Hanford, Washington, Los Alamos, New Mexico, dan Oak Ridge, Tennessee. Los Alamos 21 http:id.wikipedia.orgwikiProyek_ManhattanSejarah Universitas Sumatera Utara National Laboratory dibangun di atas sebuah mesa yang sebelumnya merupakan tempat Los Alamos Ranch School, sebuah sekolah swasta untuk remaja laki-laki. kawasan ini dipilih terutama karena sangat terpencil. kawasan Hanford yang berkembang menjadi hampir 1.000 mil persegi 2.600 km ², mengambil alih lahan pertanian beririgasi, kebun buah-buahan, rel kereta dan dua komunitas petani, Hanford dan White Bluffs. Fasilitas Oak Ridge mencakup wilayah lebih dari 60.000 acre 243 km² dari beberapa komunitas pertanian. Beberapa keluarga Tennessee diberi waktu dua minggu untuk mengosongkan tanah pertanian keluarga yang telah mereka tinggali selama beberapa generasi. Keberadaan lokasi Los Alamos, Oak Ridge, dan Hanford dirahasiakan sampai akhir Perang Dunia II. Proyek Manhattan menghasilkan rancangan, produksi, dan peledakan dari tiga bom nuklir pada 1945. Yang pertama, menggunakan plutonium dibuat di Hanford, dites pada 16 Juli di Situs Trinity, tes nuklir pertama dunia, dekat Alamogordo, New Mexico. Yang kedua, bom uranium disebut Little Boy diledakan pada 6 Agustus di kota Hiroshima, Jepang. Yang ketiga, bom plutonium disebut Fat Man, diledakan pada 9 Agustus di atas kota Nagasaki, Jepang. 22 Pada 1945, Proyek ini mempekerjakan lebih dari 130.000 orang pada puncaknya dan menghabiskan hampir 2 milyar 2 milyar dalam dolar tahun 2004 berdasarkan ICP. Lokasi utamanya pun masih ada sampai sekarang sebagai Situs 22 http:id.wikipedia.orgwikiProyek_ManhattanSejarah Universitas Sumatera Utara Hanford, Los Alamos National Laboratory, Oak Ridge National Laboratory, National Security Complex dan beberapa pabrik lainnya. 23

B. Pengertian Senjata Nuklir Internasional