Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
F. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan pada Dinas Pendapatan Kabupaten Rokan Hilir DISPENDA dengan perencanaan jadwal penelitian ini dimulai pada bulan
Februari sampai selesai. Jadwal penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian
Feb Mart Aprl Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nop Des
Pengajuan proposal
Bimbingan dan perbaikan
proposal Seminar
proposal Pengumpulan
data Pengolahan
dan analisis data
Bimbingan skripsi
Penyelesaian skripsi
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Daerah kabupaten Rokan Hilir
Sebelum resmi menjadi Kabupaten pada 4 oktober 1999, Kabupaten Rokan Hilir adalah bagian dari Kabupaten Bengkalis. Kabupaten baru ini berada
diwilayah paling utara Propinsi Riau dan berbatasan langsung dengan Propinsi Sumatera Utara. Dulu secara geografis hubungan masyarakat daerah ini lebih
cendrung ke Sumatera Utara daripada Bagansiapiapi. Seiring dengan terbentuknya Kabupaten tersendiri maka seiring itu pulalah terbentuknya Dinas Pendapatan
Daerah yang diserah terimakan dari Kabupaten Bengkalis dengan membahas atau menangani pekerjaan dibidang pendapatan daerah untuk pembangunan daerah
kedepannya, beberapa urusan antara lain: a.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah DISPENDA b.
Mengatur pendapatan daerah dari pajak Bumi dan Bangunan c.
Izin usaha d.
Minyak dan Gas alam e.
Pajak Retribusi dan lain sebagainya Kantor Dinas Pendapatan Daerah berada dibawah pimpinan Kepala Dinas
dengan pangakat Elson II yang dipimpin langsung oleh Sekda, alamat kantor berada dijalan Perniagaan Bagansiapiapi. Dasar utama penyusunan Perangkat
daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
menjadi kewenangan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan Pemerintah harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.
Demikian pula pada pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir sebagai suatu organisasi yang bertugas dan mempunyai fungsi pemberian pelayanan kepada
publik, jelas keberhasilan pelaksanaan tugas tersebut terlebih dahulu diperlukan adanya peranan kepemimpinan yang nantinya akan bertanggung jawab atas beban
tugas yang telah dilimpahkan oleh organisasi dimans pimpinan tersebut berkerja. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi pokok tersebut, Dispenda Rokan Hilir
dikepalai oleh seorang Kepala Dinas dan didukung 1 satu Kepala Tata Usaha, 5 lima Sub Dinas, dan 20 dua puluh Seksi dan kelompok Jabatan Fungsional.
Masing-masing unsur yang terdapat dalam Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Rokan Hilir memiliki tugas yang berbeda.
a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, melakukan koordinasi,
mengendalikan kegiatan dan melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kota dibidang pengelolaan keuangan daerah serta tugas perbantuan yang ditetapkan
oleh Kepala Daerah.
b. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan
administratif yang meliputi pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dinas dan unsur umum lainnya. Bagian Tata
Usaha terdiri dari 4 empat sub bagian yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata
Usaha.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
1 Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok mengelola keuangan dan perbendaharaan serta menyusun laporan keuangan meliputi APBD,
RAPBD dan mengusulkan DUK triwulan I – IV. 2
Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan
pengelolaan kegiatan administrasi di bidang kepegawaian meliputi urusan pensiun, kenaikan pangkat, gaji berkala, pengurusan cuti, pendataan
jumlah Pegawai Negeri Sipil, Pembinaan Pegawai Negeri Sipil, Pembuatan DUK dan DP-3.
3 Sub Bagian Perlengkapan
Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan dibidang perlengkapan, rumah tangga dan pengadaan serta pemeliharaan
barang juga membuat daftar pembagian barang-barang untuk setiap seksi. 4
Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok mengelola tata usaha dan
surat menyurat serta urusan umum lainnya.
c. Sub Dinas Program mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas
dinas dibidang penyusunan program. Sub Dinas Program terdiri dari 4 empat Seksi yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggung
jawab kepada Kepala Sub Dinas Program.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
1 Seksi Penyusunan Program
Seksi Penyusunan Program mempunyai tugas pokok merencanakan penerimaan pendapatan daerah, sistem dan prosedur kerja serta
penyusunan kebijaksanaan teknis dan program kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
2 Seksi Pemantauan dan Pengendalian
Seksi Pemantauan dan Pengendalian mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan teknis dibidang pendapatan terhadap semua unit
yang melaksanakan pungutan pendapatan daerah dan melaksanakan kegaiatan pemantauan dan pengendalian terhadap tugas yang dilaksanakan
dibidang pendapatan serta melaksanakan penyuluhan dibidang pendapatan daerah.
3 Seksi Pemantauan dan Pengendalian
Seksi Pemantauan dan Pengendalian mempunyai tugas pokok menyusun rencana serta mengkaji untuk mengembangkan potensi pendapatan daerah
dan mempersiapkan rancangan Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah tentang pajak daerah dan pendapatan daerah lainnya.
4 Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melakukan evaluasi dan memonitor pelaksanaan teknis operasional pengelolaan pendapatan
daerah, menyajikan data statistik target dan realisasi pendapatan daerah, mengidentifikasi permasalahan pendapatan daerah dan menyusun laporan
realisasi pendapatan daerah.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
d. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dinas dibidang pendataan dan penetapan. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan terdiri dari 4 empat seksi yang masing-masing dipimpin oleh
Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pendataan dan Penetapan.
1 Seksi Pendataan dan Pendaftaran
Seksi Pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas pokok melaksanakan pendataan objek pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah
lainnya melalui Surat Pemberitahuan Pajak Daerah dan Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah, melaksanakan pendaftaran wajib pajak
daerah dan wajib retribusi daerah melalui formulir pendaftaran, menyimpan, mendistribusikan, memberikan NPWPD dan wajib retribusi
daerah dan menyusun daftar induk WP daerah dan retribusi daerah serta menyimpan surat perpajakan daerah lainnya yang berkaitan dengan
pendaftaran dan pendataan. 2
Seksi Pengolahan Data dan Informasi Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan, mengumpulkan dan mengolah data objek pajak daerah dan retribusi daerah, menuangkan hasil pengolahan dan informasi data
kedalam kartu dataserta mengirimkan kartu data kepada seksi penetapan dan demikian sebaliknya.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
3 Seksi Penetapan
Seksi Penetapan mempunyai tugas pokok melaksanakan perhitungan penetapan pokok pajak daerah dan pokok retribusi daerah berdasarkan
kartu data, termasuk perhitungan denda dan sanksi lainnya, menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip surat perpajakan daerah dan
retribusi daerah yang berkaitan dengan penetapan, melaksanakan perhitungan jumlah angsuran pembayaran dan penyetoran atas
permohonan WP. 4
Seksi Pemeriksaan Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas pokok menyusun rencana dan
melaksanakan pemeriksaan objek pajak dan objek retribusi, menatausaha hasil pemeriksaan lapangan atas objek dan subjek pajak dan retribusi serta
mengirimkan laporan hasil pemeriksaan kepada seksi pengolahan data dan informasi.
e. Sub Dinas Penagihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
dinas dibidang penagihan meliputi kegiatan pembukuan, verifikasi, penagihan dan perhitungan restitusi, pemindahbukuan serta mempertimbangkan terhadap
keberatan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. Sub Dinas Penagihan terdiri dari 4 empat Seksi yang masing-masing dipimpin
oleh Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Penagihan.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
1 Seksi Pembukuan dan Verifikasi
Seksi Pembukuan dan Verifikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan pembukuan dan berifikasi tentang penetapan dan penerimaan pajak daerah
dan pendapatan daeah lainnya, melaksanakan pembukuan dan verifikasi penerimaan dan penegluaran benda berharga serta pendataan uang dari
hasil pungutan benda berharga ke dalam kartu persedian benda berharga, menyiapkan laporan tentang realiasasi peneriaman dan tunggakan pajak
daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya, serta menyiapkan laporan tentang realisasi penerimaan, pengeluaaran dan sisa persedian
benda berharga secara berkala. 2
Seksi Penagihan dan Perhitungan Seksi Penagihan dan Perhitungan mempunyai tugas pokok melaksanakan
penagihan dan tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya, menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip
surat perpajakan daerah dan retribusi daerah yang berkaitan dengan penagihan.
3 Seksi Restitusi dan Pemindahbukuan
Seksi Restitusi dan Pemindahbukuan mempunyai tugas pokok menerima permohonan restitusi dan pemindahbukuan dari WP, meneliti kelebihan
pajak daerah dan retribusi daerah yang dapat diberikan restitusi dan atau pemindahbukuan serta mempersiapkan Surat Keputusan Kepala Dinas
tentang pemberian restitusi dan atau pemindahbukuan.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
4 Seksi Pertimbangan dan Keberatan
Seksi Pertimbangan dan Keberatan mempunyai tugas pokok menerima Surat Keberatan dari WP dan wajib retribusi dan meneliti keberatan WP
dan wajib retribusi serta membuat pertimbangan atas Surat Keberatan dan mempersiapkan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang persetujuan dan
penilaian atas keberatan tersebut.
f. Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain terdiri dari 4 empat seksi
yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain.
1 Seksi Penatausahaan, Penerimaan Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain.
2 Seksi Penerimaan Lain-lain
Seksi Penerimaan Lain-lain mempunyai tugas pokok melaksanakan penatausahaan penerimaan lain-lain, merencanakan dan mengupayakan
penerimaan lain-lain, baik dari pemerintah, wakil pemeritah di daerah maupun dari lembaga-lembaga keuangan dan atau badan-badan lain
termasuk pinjaman daerah dan dana darurat. 3
Seksi Penerimaan BUMD dan Pendapatan Lain-Lain Seksi Penerimaan BUMD dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas
pokok melaksanakan penatausahaan penerimaan BUMD dan melaksanakan penatausahaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan. 4
Seksi Legalisasi dan Pembukuan Surat-Surat Berharga.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
g. Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari 4 empat seksi yang masing-
masing dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan.
1 Seksi Penatausahaan Bagi Hasil Pendapatan Pajak dan Non Pajak
Seksi Penatausahaan Bagi Hasil Pendapatan Pajak dan Non Pajak mempunyai tugas pokok melaksanakan penatausahaan surat-surat
ketetapan PBB, penatausahaan pendapatan bagi hasil pajak dan bukan pajak.
2 Seksi Bagi Hasil Pajak
Seksi Bagi Hasil Pajak mempunyai tugas pokok menerima dan mendistribusikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang dan Daftar
Himpunan Pokok PajakDaftar Himpunan Penetapan Pajak, PBB, melaksanakan penagihan PBB, melaksanakan perhitungan penerimaan
bagi hasil pajak lainnya, serta membantu menyampaikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP PBB kepada WP, menerima kembali
SPOP dan mengirimkan kepada KPPBB. 3
Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan
mempunyai tugas pokok mengkaji tentang pelaksanaan Peraturan Perundang-Undangan dan melaksanakan koordinasi dengan unit terkait
tenatng pelaksanaan Peraturan Perundang-Undangan serta melaksanakan pengkajian atas penerimaan pendapatan daerah secara periodik.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
4 Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak
Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak mempunyai tugas pokok melaksanakan pertimbangan pemeriksaan DAU dan melaksanaan perhitungan DAU.
Dalam melakukan pemungutan pajak dilakukan dengan menggunakan 2 dua sistem. Official assessment system yang merupakan sistem pemungutan pajak
dimana jumlah pajak yang harus dilunasi atau terutang oleh wajib pajak dihitung dan ditetapkan oleh petugas yang berwenang dari pihak Dispenda. Sistem
perhitungan ini diberlakukan pada WP yang tidak melakukan pembukuan hanya pencatatan saja, biasanya pada usaha yang masih berskala kecil. Besarnya pajak
ditetapkan berdasarkan laba yang diperolehnya atau berdasarkan omset penjualan. Untuk menetapkan besarnya pajak, maka petugas yang berwenang dalam
melakukan penagihan akan datang ke lokasi usaha WP dan melihat keadaan usahanya serta meminta beberapa bukti penjualan seperti bon atau faktur. Untuk
melakukan pembayaran diterbitkan SKPD Surat Ketetapan Pajak Daerah dan jumlah pajak tersebut akan dievaluasi setiap 3 bulan sekali untuk melakukan
tinjauan kembali terhadap jumlah pajak yang dibayarkan. Dengan adanya evaluasi kembali ini pajak yang akan dibayarkan untuk 3 bulan berikutnya akan berbeda
dari 3 bulan sebelumnya dan begitu seterusnya. Self assessment system yang merupakan sistem pemungutan pajak dimana wajib pajak yang harus menghitung,
membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang. Sistem ini diberlakukan kepada WP yang sudah menyelenggarakan pembukuan secara
lengkap. Untuk melakukan penagihan dan pembayaran WP harus membuat SPT
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
Surat Pemberitahuan yang didalamnya tercantum jumlah pajak terutang. Setelah menerima SPT, petugas dari pihak Dispenda akan melakukan pemeriksaan
terhadap pembukuan WP, dan apabila terdapat ketidakcocokan jumlah antara yang tertera pada SPT dan hasil temuan pemerikasaan maka dikeluarkan juga
SKPDLB Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar atau SKPDKB Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar.
2. Pajak Reklame Kabupaten Rokan Hilir
Rokan Hilir melakukan pemungutan terhadap beberapa jenis pajak daerah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000. Satu
diantaranya adalah pajak reklame. Dasar hukum pelaksanaan pemungutan pajak daerah Rokan Hilir adalah Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir
Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pajak Daerah Rokan Hilir. Dalam peraturan daerah ini dinyatakan yang menjadi objek pajak adalah semua penyelenggaraan
reklame. Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan atau melakukan pemesanan reklame dan wajib pajaknya adalah orang pribadi
dengan dasar pengenaan pajak reklame adalah nilai sewa reklame yang tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 25.
Berikut ini adalah target dan realisasi pajak reklame kabupaten Rokan Hilir tahun 2004-2008.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
Tabel 4.1 Target dan Realisasi Pajak Rekalme Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2004-2008 Tahun
Target Rp Realisasi Rp
Pertumbuhan
2004 30.000.000,00
49.520.000,00 150,66
- 2005
31.000.000,00 83.042.000,00
267,87 67,69
2006 31.000.000,00
98.216.160,00 316,82
18,27 2007
32.735.000,00 66.723.250,00
203,83 -32,06
2008 35.520.000,00
67.057.000,00 188,78
0,50 Rata-rata
198,47 Sumber : Data diolah penulis, 2009
Dari tabel terlihat bahwa untuk penerimaan PAD dari sektor pajak reklame selama tahun pengamatan selalu dapat mencapai target over target di mana
pencapaian tertinggi adalah pada tahun 2006 sebesar 316,83. Meskipun selalu mencapai target namun jika dilihat dari sektor pertumbuhan penerimaannya
selama tahun pengamatan mengalami penurunan tahun 2006-2007 yaitu 18,27 2006 dan -32,06 2007, dan pada tahun 2008 mengalami peningkatan namun
sangat kecil 0,50.
3. Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Rokan Hilir
Seperti halnya dengan pajak reklame, pajak penerangan jalan juga diatur melalui Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 12 Tahun
2003 tentang pajak daerah Rokan Hilir. Dalam peraturan daerah ini dinyatakan yang menjadi objek pajak adalah penggunaan tenaga listrik, di wilayah daerah
yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan tenaga listrikdan wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
yang menjadi pelanggan listrik dan atau pengguna tenaga listrik dengan dasar Pengenaan Pajak adalah nilai jual tenaga listrik yang tarifnya ditetapkan paling
tinggi sebesar 20.
Tabel 4.2 Target dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2004-2008
Tahun Target Rp
Realisasi Rp Pertumbuhan
2004 2.799.600.000,00
1.312.107.811,39 46,87
- 2005
2.799.600.000,00 999.959.626,00
35,71 -23,78
2006 2.799.600.000,00
5.872.333.923,00 209,75
487,25 2007
6.100.350.000,00 6.234.823.213,64
102,20 6,17
2008 4.073.004.525,00
5.890.573.098,41 144,62
-5,52 Rata-rata
107,83
Sumber : Data diolah penulis, 2009 Dari tabel terlihat bahwa untuk penerimaan PAD dari sektor pajak penerangan
jalan selama tahun pengamatan mencapai target over target kecuali pada tahun 2004 yang hanya mencapai 46,87 dan 2005 yang hanya mencapai 35,57 dari
target yang telah ditetapkan dan pencapaian tertinggi adalah pada tahun 2007 sebesar 102,20. Jika dilihat dari sektor pertumbuhan penerimaannya selama
tahun pengamatan mengalami peningkatan 487,25 2006 dari -23,78 2005, tapi pada tahun 2007-2008 mengalami penurunan 6,17 dan -5,52.
Penurunan pertumbuhan untuk pajak reklame dan pajak penerangan jalan kemungkinan disebabkan karena fokus utama pengutipan pajak reklame dan pajak
penerangan jalan juga secara keseluruhan menyangkut PAD adalah terbatas pada pencapaian target APBD, tidak memperhatikan aspek pertumbuhan penerimaan
tersebut. Ketika target sudah tercapai, maka dianggap sudah baik dan tidak lagi melakukan tindakan-tindakan yang intensif untuk melakukan pengutipan.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
4. Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dijelaskan bahwa Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, bagi hasil laba
BUMD dan investasi lain, dan lain-lain PAD yang sah. PAD kabupaten Rokan Hilir juga bersumber dari elemen-elemen yang tersebut di atas. Berikut adalah
target dan realisasi PAD Kabupaten Rokan Hilir selama tahun 2004-2008:
Tabel 4.3 Target dan Realisasi PAD Kota Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2004-2008
Tahun Target Rp
Realisasi Rp Pertumbuha
n
2004 26.142.614.717,00
27.938.659.724,99 106,87 -
2005 32.447.435.275,00
50.182.189.376,00 154,65 79,61
2006 43.357.435.275,00
80.859.682.027,00 184,49 61,13
2007 83.703.998.089,00
109.473.350.584,64 130,76 35,38
2008 67.040.837.611,00
142.783.562.000,00 212,97 30,42
Rata-rata 158,35
Sumber : Data diolah penulis, 2009 Dari tabel terlihat bahwa dari tahun 2004-2008 Rokan Hilir selama tahun
pengamatan mencapai target over target yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara berturut-turut mulai tahun 2004 sampai 2008. Jika dilihat dari
pertumbuhan realisasi penerimaan PAD mengalami penurunan dari tahun ke tahun selama pengamatan 2004-2008.
5. Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap PAD
Rokan Hilir
Berikut ini adalah Tabel yang menggambarkan seberapa jauh kontribusi pajak Reklame dan pajak Penerangan Jalan terhadap PAD Rokan Hilir:
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
Tabel 4.4 Kontribusi Pajak Daerah Terhadap PAD Rokan Hilir
Tahun 2004-2008
Tahun PAD
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
PPJ Pajak
B.Galian 2004
100 0,48 0,25
- 0,17
4,69 0,67
2005 100 0,33
0,38 0,01
0,16 1,98
0,07 2006
100 0,27 0,45
- 0,12
7,26 0,25
2007 100 0,17
0,75 -
0,06 5,69
0,06 2008
100 0,13 0,33
- 0,04
4,12 0,06
Rata- Rata
0,28 0,43
0,01 0,11
4,75 0,21
Sumber : Data diolah penulis, 2009 Dari tabel dapat diketahui bahwa kontribusi pajak daerah terhadap PAD rata-
rata untuk tahun pengamatan 2004-2008 adalah sekitar 5,79 berarti sangat sedikit sekali dari PAD adalah berasal dari sektor pajak daerah.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kurang maksimalnya pemungutan pajak reklame dan pajak penerangan jalan untuk meningkatkan PAD,
yaitu: a
Faktor penyebab langsung yaitu faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung pencapaian target, seperti kinerja keberhasilan pemungutan pajak
reklame dan pajak penerangan jalan hanya diukur berdasarkan keberhasilan pencapaian terhadap target, tidak memasukkan unsur pertumbuhan
penerimaan dari tahun ke tahunnya sebagai penilaian kinerja. b
Faktor penyebab tidak langsung yaitu faktor yang mempengaruhi pencapaian target namun tidak separah langsung, seperti cara penagihan yang kurang
terstruktur, pada sistem official jumlah pajak yang terutang untuk bulan tertentu adalah berdasarkan taksiran dengan dasar omset penjualan atau laba
historis pada bulan sebelumnya tidak berdasarkan laba atau omset penjualan
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
aktual sehingga hasilnya kurang akurat, dan sistem pengendalian dan pengawasan lapangan yang kurang efektif.
B. Statistik deskriptif
Tabel 4.5 Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Pajak Reklame
60 972890.20
14880452.74 6083473.5003
2644730.79433 Pajak Penerangan
Jalan 60
52576432.00 1187188265.00
340074961.7442 335917746.16004
PAD 60
597567557.70 20946165892.50
6787300728.5439 4840684704.09352
Valid N listwise 60
Sumber : Lampiran, 2009 Rata-rata pajak reklame per bulan adalah sebesar Rp 6.083.473,5003 dengan
standar deviasi Rp 2.644.730,79433. Rata-rata pajak penerangan jalan adalah Rp 340.074.961,7442 dengan standar deviasi Rp 335.917.746,16004. Rata-rata PAD
adalah Rp 6.787.300.728,5439 dengan standar deviasi Rp 4.840.684.704,09352. Penerimaan pajak reklame, pajak penerangan jalan dan PAD di atas rata-rata
terjadi pada setiap bulan Desember mulai dari tahun 2004-2008. Hal ini disebabkan karena pada akhir tahun lah biasanya para WP memiliki likuiditas
untuk melunasi pajaknya dan di sisi lain para pengutip pajak juga dituntut untuk dapat memenuhi target penerimaan pajak untuk tahun yang bersangkutan.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
C. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan menggunakan analisis regresi sehingga terhadap data penelitian terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi
klasik.
1. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini
diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residua l mengikut i distribusi normal Erlina, 2007: 103. Untuk mengetahui
apakah data yang kita miliki normal atau tidak, kita menggunakan uji statistik kolmogorov-smirnov K-S. Ghozali 2005:30 memberikan pedoman
pengambilan keputusan tentang data-data yang mendekati atau yang merupakan distribusi normal dapat dilihat dari:
a. Nilai sig. atau nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data
adalah tidak normal. b.
Nilai sig atau nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal.
Uji kolmogorov-smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis H0 dan Ha. 1.
H0 : data residual berdistribusi normal
2. Ha
: data residual tidak berdistribusi normal
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Uji Kolmogorov-smirnov dapat dilihat bahwa Unstandarized Residual atau data residual memiliki data yang terdistribusi secara normal karena nilai
signifikannya 0,05 5 yakni 0,405. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara
normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Selain dengan uji kolmogorov-smirnov, uji normalitas dapat dilakukan dengan
menggunakan analisis normal probability plot dan grafik histogram.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
60 -.0000015
4191239196 .115
.115 -.091
.891 .405
N Mean
Std. Deviati on Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negati ve Most Extrem e
Di fferences
Kolmogorov-Sm irnov Z As ymp. Sig. 2-tailed
Unstandardiz ed Res idual
Test di stribution is Norm al. a.
Calculated from data. b.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
Gambar 4.1 Normal P-Plot of Regression Standard Residual
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E xpect
ed C
um P
rob
Dependent Variable: PAD Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber : Lampiran, 2009
Dari grafik normal probability plot di atas dapat dilihat bahwa sebaran data yang digunakan dalam penelitian ini membentuk titik-titik yang letaknya
menyebar disekitar garis normal. Tidak ada titik yang jaraknya sangat jauh dari garis normal dan pola yang dibentuk oleh sebaran data tersebut ada disekitar garis
normal. Begitu juga dari grafik histogram dapat dilihat bahwa grafik tidak menceng ke kanan atau ke kiri maka data dinyatakan berdistribusi normal.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
Gambar 4.2 Histogram
3 2
1 -1
-2
Regression Standardized Residual
20 15
10 5
Frequency
Mean = -3.73E-16 Std. Dev. = 0.983
N = 60
Dependent Variable: PAD Histogram
Sumber : Lampiran, 2009
2. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant Pajak Reklame
,854 1,170
Pajak Penerangan jalan ,854
1,170
Sumber : Lampiran, 2009
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
Dari Tabel di atas terlihat bahwa nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.10 dan dan nilai Varience Inflation Factors VIF tidak ada yang lebih besar
dari 10 maka tidak ada multikolinearitas.
3. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan periode
sebelumnya. Penulis menggunakan perhitungan statistik untuk uji ini yaitu dengan melihat nilai Durbin-Watson DW.
Tabel 4.8 Hasil Uji Durbin Watson
1 1,719
Model Durbin-
Watson
a Predictors: Constant, Pajak penerangan jalan, Pajak reklame
b Dependent Variable: PAD Sumber : Lampiran,2009
Sebuah regresi tidak mengalami autokorelasi jika nilai DW berada diantara DU dan 4-DU. Dari tabel Durbin Watson untuk jumlah pengamatan sebanyak 48
empat puluh delapan dan jumlah variabel bebas adalah 2 dua, maka : DU = 1,652 ; 4-DU = 2,348 ; DW = 1,710. Dengan demikian DUDW4-DU
yaitu 1, 652 1,710 2,348, maka tidak terdapat autokorelasi.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
4. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians antara satu pengamatan ke pengamatan lainnya.
Penulis menggunakan scatter plot untuk melakukan pengujian.
Gambar 4.3 Scatterplot
3 2
1 -1
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1
-1 -2
R egressi
on S
tudent iz
ed R
esi dual
Dependent Variable: PAD Scatterplot
Sumber : Lampiran,2009
Dari scatter plot di atas terlihat bahwa titik-titik yang ada tersebar dengan pola yang tidak tergambar dengan jelas maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.
D. Pengujian Hipotesis