Metode Drill dalam Pembelajaran Matematika
pembelajaran, sehingga tanpa hasil belajar sesungguhnya tak pernah ada proses pendidikan yang matang. Sebagai suatu proses, belajar hampir
selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, seperti psikologi pendidikan dan
psikologi belajar. Hasil belajar terdiri dari dua kata, yaitu hasil dan belajar. Hasil
merupakan dampak atau efek dari satu proses tindakan atau perbuatan. Sedangkan belajar merupakan proses sadar dalam upaya meningkatkan
kualitas diri dengan interaksi antara dirinya dengan lingkungan sekitar. Menurut Brown, belajar dimaknai pada kategori sebagai berikut:
1 Learning as an increase in knowledge. The student will often see
learning as something done to them by teachers rather than as something they do for themselves.
2 Learning is memorising. „Learning is about getting it into your head.
You‟ve just to keep writing it out and eventually it will go in.‟ 3
Learning is acquiring facts or procedures that are to be used. „„Well it‟s about learning the thing so you can do it again when you‟re asked
to, like in an exam.‟
4 Learning is making sense. „Learning is about trying to understand
things so you can see what‟s going on. You‟ve got to be able to
explain things, not just remember them.‟ 5
Learning is understanding reality. „Learning enables you to perceive the world differently.‟ This has also been termed „personally
meaningful learning‟.
6
Pandangan Brown tersebut memperlihatkan ada lima kategori belajar, yaitu belajar sebagai pertambahan pengetahuan, belajar sebagai
proses pengingatan, belajar sebagai upaya mengetahu prosedur dan fakta- fakta yang akan digunakan, belajar sebagai membuat persepsi inderawi,
dan belajar adalah memahami realitas.
6
George Brown, How Students Learn, London: the RoutledgeFalmer Key Guides for Effective Teaching in Higher Education series, 2004 ,h. 4
Sedangkan Wilkinson dan Silliman mengemukkan prinsip belajar sebagai berikut:
1 Learning is a social activity -- interpersonal behaviors are the basis
for new conceptual understandings. 2
Learning is integrated --- strong interrelationships exist between oral and written language learning.
3 Learning requires student interaction and engagement in classroom
activities -- engaged students are motivated to learn and have the best chance of achieving full communicative competence across the broad
spectrum of language and literacy skills.
7
Dari penjelasan Wilkinson dan Silliman di atas, dapat dikemukakan hakikat belajar dari 3 tiga aspek: Pertama, belajar
merupakan aktivitas sosial yang dirangkai dengan adanya hubungan antarpribadi yang menjadi dasar pemahaman konseptual yang baru.
Kedua, belajar merupakan proses yang terintegrasi kuat antara bahasa lisan dan tulisan. Ketiga, belajar membutuhkan interaksi siswa dan keterliban
total di dalam aktivitas ruang kelas. Hasil belajar adalah efek dari kegiatan pembelajaran yang
berproses panjang dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan itu sangat bergantung
pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Menurut Brian Bowe dan Marian Fitzmaurice hasil belajar adalah “a statement of what the learner is expected to know, understand or be
able to do on successful completion of the entire programme”.
8
Dari pandangan tersebut, diketahui bahwa hasil belajar merupakan pernyataan
tentang apa yang siswa diharapkan untuk mengetahui, memahami atau
7
Louise C. Wilkinson and Elaine R. Silliman, Classroom Language and Literacy Learning, Gaithersburg, MD: Aspen, 1991, h. 3
8
Brian Bowe and Marian Fitzmaurice, Guide to Writing Learning Outcomes, Learning and Teaching CentreLifelong Learning Dublin Institute of Technology 14 Upper Mount St.,
Dublin: Dublin Institute of Technology, 2008, h. 5
mampu melakukan suatu tentang tindakan yang sukses pada semua program yang ada.
Menurut Muhibbin Syah, hasil belajar adalah hasil pencapaian dari tiga pendekatan yang meliputi:
1 Secara kuantitatif, berarti hasil dari kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-
banyaknya; 2 Secara institusional, merupakan hasil dari proses validasi atau
pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah diajari;
3 Secara kualitatif, berarti hasil dari proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara menafsirkan dunia beserta isinya.
9
Hasil adalah akibat dari suatu aktivitas atau perbuatan. Biasanya hasil dapat dirasakan pada bagian akhir dari suatu proses perbuatan dengan
segala jenis unsurnya. Proses sendiri bukan merupakan hasil tapi langkah metodis yang menuju pada hasil.
Bloom, Krathwohl, dan Shepard mengajukan pandangan pentingnya domain afektif dalam mengukur hasil belajar siswa. Tentang
wilayah efektif ini dinyatakan oleh Shepard sebagai berikut: The affective domain is about our values, attitudes and behaviours. It
includes, in a hierarchy, an ability to listen, to respond in interactions with others, to demonstrate attitudes or values appropriate to
particular situations, to demonstrate balance and consideration, and at the highest level, to display a commitment to principled practice on
a day-to-day basis, alongside a willingness to revise judgement and change behaviour in the light of new evidence.
10
Dari pandangan tersebut dapat dipahami bahwa wilayah afektif yang menjadi parameter penilaian hasil belajar meliputi nilai sikap dan
perilaku dalam bentuk hirarkhi, yaitu kemampuan mendengarkan,
9
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya, 2007, h. 92
10
Kerry Shephard, “Higher Education for Sustainability: Seeking Affective Learning Outcomes”, International Journal of Sustainability in Higher Education, Vol. 9 No. 1, 2008,
Emerald Group Publishing Limited, hal. 88