Siklus II a. Perencanaan Pembelajaran

45 74 = 74 Guru: : Coba kelompok 1 kerjakan soal berikut ini: 50 + 25 + 82 = ....... Kelompok 2 : Baik bu saya mewakili kelompok 1 secara spontan siswa itu maju ke depan kelas karena telah memahami sifat-sifat asosiatif pada penjumlahan. 50 + 25 + 82 = 50 + 25 + 82 = 75 + 82 = 157, atau dapat pula ditulis 50 + 25 + 82 = 50 + 25 + 82 = 50 + 107 = 157 Sehingga adapat disimpulkan: 50 + 25 + 82 = 50 + 25 + 82 157 = 157 Guru : Hebat semua kalian ini.... 2 Pertemuan 2 Guru : Mengajukan pertanyaan tentang sifat-sifat asosiatif pada perkalian dengan menggunakan drill latihan melalui pemberian tugas kepada siswa dan harus diselesaikan secara berkelompok. Perhatikan contoh soal berikut ini: 4 x 5 x 8 = …. Perkalian di atas dapat dikelompokan menjadi 4 x 5 x 8 = 20 x 8 = 160 kerjakan operasi yang dalam kurung dulu Jika kelompoknya diubah menjadi 4 x 5 x 8 = 4 x 40 = 160 46 Hasilnya sama, yaitu 160 Jadi, 4 x 5 x 8 = 4 x 5 x 8 20 x 8 = 4 x 40 160 = 160 Apakah kalian sudah mengerti semua? Siswa : mudah-mudahan , bu kami semua paham Guru : apakah ada kesamaan prinsip assosiatif perkalian dengan penjumlahan? Siswa : ia bu, sama banget... Guru : bagus, coba kamu kelompok 4 kerjakan soal berikut ini: 4 x 25 x 10 =…..? Siswa : siap bu kami akan menjawabnya dengan tepat dan cepat... 4 x 25 x 10 = 100 x 10 atau 4 x 25 x 10 = 4 x 250 = 1000 =1000 Jadi, 4 x 25 x 10 = 4 x 25 x 10 1000 = 1000 Guru : hebat kamu kelompok 4, sekarang kelompok 5 kerjakan sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok 4 dengan soal sebagai berikut: 8 x 5 x 20 = ........ ? Siswa : siap bu kami akan menjawabnya dengan benar. Guru : jika benda padat diletakkan ke dalam air, maka apa yang akan terjadi? 8 x 5 x 20 = 40 x 20 atau 8 x 5 x 20 = 8 x 100 = 800 = 800 Jadi, 8 x 5 x 20 = 8 x 5 x 20 800 = 800 Siswa : benar kamu 47 Guru : mana yang lebih besar pengelompokkan di awal atau di bagian akhir? Siswa : sama saja, bu. Guru : ya, bagus. Perolehan hasil belajar siswa pada pertemuan pertama siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan Pertama Siklus II No Hasil Tes Nilai Siklus II 1 Nilai Terendah 60 2 Nilai Tertinggi 90 3 Rata-rata Nilai 73.33 Dari data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut: Gambar 3 Nilai Siklus II 20 40 60 80 100 Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Nilai 60 90 73.33 Nilai Siklus II Nilai Siklus II 48

c. Refleksi

Pada tindakan 2 masih banyak hal yang harus dilakukan, terutama adalah antisipasi waktu yang diperlukan untuk menyajikan materi dan tugas kelompok. Waktu yang lebih banyak sebetulnya diperlukan oleh siswa yang kemampuannya dibawah dari rata-rata teman kelasnya. Keterbatasan waktu berdiskusi dan mengkontribusikan jawaban tugas kelompok ini mengakibatkan siswa yang berkemampuan kurang belum dapat memahami secara keseluruhan tugas kelompok yang pada akhirnya siswa hanya menyalin jawaban soal-soal yang belum dipahami dari teman kelompoknya. Kontrol guru juga masih lemah dan cendrung kesulitan mengkondisikan siswa untuk dapat mengikuti kegiatan pembelajaran matematika secara drill latihan. Mengkondisikan siswa belajar dengan mendudukan mereka dalam kelompok akan memudahkan guru mengontrol aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, selain itu juga mereka akan lebih mudah mendapat bimbingan dari teman kelompoknya apabila kurang memahami informasi yang disampaikan guru, dan langsung mendapatkan koreksi dari temannya apabila mengalami kekeliruan. Dari hasil pengamatan selain pendiam ternyata subjek juga malas untuk menulis. Keengganan siswa untuk menulis dapat diatasi dengan cara memeriksa dan menilai catatan mereka setiap selesai pembelajaran, dengan demikian mereka merasa terdorong untuk mengerjakan soal dengan baik. Berdasarkan hasil tindakan 2 dan pemantauan guru bersama peneliti, temuan penelitian pada siklus tindakan 2 dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Dalam menjawab soal masih ada siswa yang belum aktif dalam menjawab soal matematika karena masing-masing kelompok didominasi oleh siswa yang cerdas dan sudah terbiasa maju ke depan kelas. 2 Siswa cenderung mengerjakan soal-soal dengan jalan pintas, hal ini terpengaruh karena kebiasaan pembelajaran guru yang menekankan pada pencapaian target kurikulum dengan kurang memperhatikan kesulitan siswa. 49 Berdasarkan hasil refleksi ini guru dan peneliti membuat perencanaan kegiatan untuk siklus III.

d. Tindakan Perbaikan Untuk Siklus III

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti pada siklus II, maka diperlukan tindakan perbaikan untuk siklus III adalah membuat tugas terstruktur yang bersifat individual untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang materi asosiatif, distibutif, dan komutatif.

3. Siklus III a. Perencanaan

Berdasarkan hasil temuan dari siklus II, peneliti bersama kolaborator membuat perencanaan tindakan 3 yang dijabarkan pada siklus III, dengan uraian sebagai berikut: Guru kembali mengajukan pertanyaan tentang karakteristik sifat-sifat bilangan bulat dengan menggunakan sistem penilaian individual secara langsung. Guru memberikan tugas kepada setiap individu dengan mengerjakan tugas yang diberikan secara individual pula. Pembelajaran pada kali ini berkaitan dengan sifat-sifat distributif. Sifat distributif disebut juga sifat penyebaran. Sifat distributif yang dipelajari pada unit ini adalah sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan.

b. Pelaksanaan 1 Pertemuan 1

Dengan menggunakan perencanaan pembelajaran yang sama dengan pertemuan 1 tindakan III, guru melakukan kombinasi percobaan yang dilakukan siswa untuk mengetahui sifat-sifat bilangan bulat berupa aspek sifat-sifat distibutif baik pada penjumlahan maupun perkalian, dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa: 50 Guru : apa yang kamu ketahui dengan sifat-sifat distributif itu? Siswa : belum tahu bu apa itu sifat distributif beberapa siswa menjawab bersama Guru : sifat distributif adalah sifat penyebaran yang berupaya menghitung penjumlahan dan perkalian menjadi lebih mudah? Siswa : diam Guru : ayo siapa yang bisa memberikan contoh? Siswa : ga ada yang tahu bu, apa gabungan dari penjumlahan dan perkalian Guru : ada yang menjawab lain? Siswa : sifat penyebaran dalam sistem perkalian pada penjumlahan Guru : betulkah jawaban tersebut? Siswa : betuuuuuul Guru : kenapa betul? Siswa : karena gabungan dari keduanya Guru : bagus, jadi dalam satu model soal dapat digabung antara penjumlahan dan perkalian. Guru : Perhatikan contoh berikut ini: 4 x 25 + 30 = 4 x 55 =220 4 x 25 + 30 = 4 x 25 + 4 x 30 = 100 + 120 = 220 Jadi, 4 x 25 + 30 = 4 x 25 + 4 x 30 Coba jawab soal berikut ini: 6 x 10 + 6 Siswa : kami mencoba dulu bu di buku tulis Guru : Ok, saya tunggu jawaban kamu Saya tambahkan lagi soal untuk PR atau tugas rumah yaitu: 8 x 11 + 5, 20 + 4 x 7. 51 2 Pertemuan 2 Pada pertemuan kedua siklus 3 ini peneliti dan guru memfokuskan pada pembahasan soal yang telah diberikan kepada para siswa. Strategi drill ini ditugaskan kepada siswa yang belum aktif atau jarang bersuara di dalam kelas. Guru : coba silahkan kamu, Muahimin jawan soal yang pertama dari PR sebelumnya Siswa : dengan perasaan malu Muhaimin maju ke depan kelas dan mulai menulis jawaban di papan tulis sebagai berikut: 8 x 11 + 5 = 8 x 16 = 128 8 x 11 + 5 = 8 x 11 + 8 x 5 = 88 + 40 = 128 Jadi, 8 x 11 + 5 = 8 x 11 + 8 x 5 Guru : hebat kamu Muhaimin ga jangka ibu, selamat ya... Perolehan hasil belajar siswa pada pertemuan pertama siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan Pertama Siklus III No Hasil Tes Nilai Siklus III 1 Nilai Terendah 70 2 Nilai Tertinggi 100 3 Rata-rata Nilai 83 Dari data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut: 52 Gambar 8 Nilai Siklus III

c. Refleksi

Meskipun tempat duduk siswa tetap berkelompok pada pembelajaran siklus III ini, pembelajaran bersifat klasikal dengan metode drill, dan siswa yang tertunjuk harus menuliskan jawabannya ke papan tulis. Hal ini dilakukan karena pembelajaran ini adalah pengulangan dan mengarah kepada pengayaan. Guru hanya membahas jika jawaban siswa terdappat kekeliruan. Setiap dua atau tiga soal yang dikerjakan siswa harus menuliskannya di buku catatannya. Diakhir kegiatan pembelajaran, peneliti mengumpulkan catatan subjek penelitian untuk diperiksa. Hal ini dilakukan peneliti karena subjek terlihat malas untuk menulis. Selain itu juga catatan subjek dapat dijadikan dokumen yang dapat dijadikan data penguat penelitian, dan sekaligus alat kontrol kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan tanyan jawab subjek tampaknya sudah mulai percaya diri dibandingkan pada awal tindakan tindakan I. Hal ini dimungkinkan karena terpengaruh dari lingkungan belajar di kelas yang kondisinya menggunakan pembelajaran drill latihan dengan praktik langsung, agar tujuan pembelajaran matematika yang konstruktif tercapai. Subjek telah mulai menemukan 20 40 60 80 100 Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Nilai 70 100 83 Nilai Siklus III Nilai Siklus III

Dokumen yang terkait

Penerapan metode Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SDN Jeru 01.

0 7 24

Implementasi Metode Sosiodrama Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VI MI Baitul Muttaqin Kota Bekasi

3 37 124

Penerapan Metode Cooperative Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat Di Mi Al-Mujahidin Kota Tangerang

3 24 115

Penerapan Metode Cooperative Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat di MI Al-Mujahidin Kota Tangerang

3 30 115

Pemanfaatan Media Peta Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Dengan Pokok Bahasan Mengenal Peta Provinsi (Ptk Pada Siswa Kelas Iv Mis Al-Husna Kota Tangerang)

1 36 118

Penerapan Metode Pembelajaran Enrichment Model Renzulli Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X 1 Sma An-Najah Dalam Mata Pelajaran Sosiologi Pada Pokok Bahasan Interaksi Sosial

6 92 168

Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sifat-Sifat Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV MI Al-Istiqomah Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014”,

1 5 117

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII TL1 SMKN 2 Kota Bima Pokok Bahasan Penerapan Listrik Statis dan Dinamis Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 7

Penerapan Metode Smart Games dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Operasi Bilangan Bulat pada Siswa SMP

0 1 6

Penerapan Snowballing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXF SMPN 9 Blitar pada Materi Pola Bilangan

0 0 6