90
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden atau sebanyak 65,9 atau sekitar 56 auditor memiliki
pengalaman bekerja 3 tahun, 28,2 atau sekitar 24 auditor memiliki pengalaman kerja 3 - 7 tahun dan sisaya 5.9 atau sekitar 5 auditor
memiliki pengalaman di atas 7 tahun.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi
profesionalisme, independensi, kompetensi, etika profesi dan pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan dan ketepatan pemberian opini audit
oleh auditor akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel profesionalisme
jawaban minimum responden sebesar 46 dan maksimum sebesar 69, dengan rata-rata total jawaban 55,87 dan standar deviasi sebesar 4,506.
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation PPR
85 46
69 55.87
4.506 PI
85 28
54 44.47
4.735 PK
85 51
68 55.54
2.994 PEP
85 17
36 28.18
2.863 PMK
85 27
40 32.42
2.332 PKOA
85 26
40 30.66
2.413 Valid N
listwise 85
91
Variabel independensi jawaban minimum responden sebesar 28 dan maksimum sebesar 54, dengan rata-rata total jawaban 44,47 dan standar
deviasi sebesar 4,735. Pada variabel rkompetensi minimum jawaban responden sebesar 51 dan maksimum sebesar 68, dengan rata-rata total
jawaban 55,54 dan standar deviasi sebesar 2,994. Variabel etika profesi minimum jawaban responden sebesar 17 dan maksimum sebesar 36,
dengan rata-rata total jawaban 28,18 dan standar deviasi sebesar 2,863. Pada variabel pengetahuan mendeteksi kekeliruan jawaban minimum
responden sebesar 27 dan maksimum sebesar 40 , dengan rata-rata total jawaban 32,42 dan standar deviasi sebesar 2,332. Variabel ketepatan
pemberian opini audit oleh auditor jawaban minimum responden sebesar 26 dan maksimum sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban 30,66 dan
standar deviasi sebesar 2,413. 2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid Ghozali, 2009:49. Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji
validitas dari enam variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu profesionalisme, independensi, kompetensi, etika profesi dan
92
pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan dan ketepatan pemberian opini audit oleh auditor.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas
Butir Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed
Keterangan
PR1 0,417
0,000 Valid
PR2 0,603
0,000 Valid
PR3 0,588
0,000 Valid
PR4 0,465
0,000 Valid
PR5 0,455
0,000 Valid
PR6 0,229
0,035 Valid
PR7 0,495
0,000 Valid
PR8 0,561
0,000 Valid
PR9 0,603
0,000 Valid
PR10 0,588
0,000 Valid
PR11 0,536
0,000 Valid
PR12 0,573
0,000 Valid
PR13 0,549
0,000 Valid
PR14 0,505
0,000 Valid
I1 0,641
0,000 Valid
I2 0,608
0,000 Valid
I3 0,711
0,000 Valid
I4 0,722
0,000 Valid
I5 0,581
0,000 Valid
I6 0,638
0,000 Valid
I7 0,728
0,000 Valid
I8 0,763
0,000 Valid
I9 0,645
0,000 Valid
I10 0,511
0,000 Valid
I11 0,545
0,000 Valid
K1 0,413
0,000 Valid
K2 0,533
0,000 Valid
K3 0,612
0,000 Valid
K4 0,481
0,000 Valid
K5 0,528
0,028 Valid
K6 0,482
0,000 Valid
K7 0,546
0,000 Valid
K8 -0,133
0,225 Tidak Valid
K9 0,525
0,000 Valid
K10 0,556
0,000 Valid
Bersambung pada halaman selanjutnya
93
Tabel 4.9 Lanjutan
Butir Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed
Keterangan
K11 0,533
0,000 Valid
K12 0,532
0,000 Valid
K13 0,629
0,000 Valid
K14 0,580
0,000 Valid
EP1 0,670
0,000 Valid
EP2 0,417
0,000 Valid
EP3 0,504
0,000 Valid
EP4 0,477
0,000 Valid
EP5 0,587
0,000 Valid
EP6 0,629
0,000 Valid
EP7 0,594
0,000 Valid
EP8 0,380
0,000 Valid
MK1 0,517
0,000 Valid
MK2 0,514
0,000 Valid
MK3 0,650
0,000 Valid
MK4 0,598
0,000 Valid
MK5 0,695
0,000 Valid
MK6 0,642
0,000 Valid
MK7 0,531
0,000 Valid
MK8 0,658
0,000 Valid
OA1 0,516
0,000 Valid
OA2 0,428
0,000 Valid
OA3 0,421
0,000 Valid
OA4 0,596
0,000 Valid
OA5 0,558
0,000 Valid
OA6 0,583
0,000 Valid
OA7 0,436
0,000 Valid
OA8 0,468
0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.9 menunjukkan variabel profesionalisme, independensi,
etika profesi, pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan dan ketepatan pemberian opini audit oleh auditor memiliki kriteria valid
untuk setiap item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan
dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada
94
kuesioner tersebut. Sedangkan pada variabel kompetensi terdapat satu pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan nomor delapan dimana
nilai signifikansi sebesar -0,133. Hal ini berarti pertanyaan tersebut tidak mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner
tersebut. Setelah pertanyaan tersebut dikeluarkan maka dilakukan pengujian validitas kembali. Tabel 4.10 menunjukkan hasil variabel
kompetensi.
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas
Butir Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed
Keterangan
K1 0,415
0,000 Valid
K2 0,524
0,000 Valid
K3 0,630
0,000 Valid
K4 0,491
0,000 Valid
K5 0,568
0,000 Valid
K6 0,495
0,000 Valid
K7 0,561
0,000 Valid
K9 0,522
0,000 Valid
K10 0,584
0,000 Valid
K11 0,586
0,000 Valid
K12 0,526
0,000 Valid
K13 0,574
0,000 Valid
K14 0,579
0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,6 Nunally, 1960 dalam Ghozali, 2009:45. Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji reliabilitas
untuk enam variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
95
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha
Keterangan
Profesionalisme 0,833
Reliabel Independensi
0,892 Reliabel
Kompetensi 0,810
Reliabel Etika Profesi
0,762 Reliabel
Pengetahuan Auditor Dalam Mendeteksi Kekeliruan
0,828 Reliabel
Ketepatan Pemberian Opini Audit Oleh Auditor
0,722 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.11 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
profesionalisme sebesar
0,833, independensi
sebesar 0,892,
kompetensi sebesar 0,810, etika profesi sebesar 0,762, pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan sebesar 0,828, dan ketepatan
pemberian opini audit oleh auditor sebesar 0,722. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel
karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan
mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya. 3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
96
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Untuk mendeteksi adanya
problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta besaran korelasi
antar variabel independen Ghozali, 2009: 95.
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1Constant 2.218
4.642 .478
.634 PPR
.118 .059
.220 2.010
.048 .551
1.816 PI
.150 .051
.295 2.965
.004 .666
1.502 PK
.241 .074
.299 3.260
.002 .781
1.281 PEP
-.151 .075
-.179 -2.008 .048
.827 1.209
PMK .186
.090 .180
2.061 .043
.862 1.160
a. Dependent Variable: PKOA
Berdasarkan tabel 4.12 diatas terlihat bahwa nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor VIF disekitar
angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance 0,551; 0,666; 0,781; 0,827; dan 0,862 serta VIF sebesar 1,816; 1,502;
1,281; 1,209; dan 1,160 untuk variabel profesionalisme, independensi, kompetensi, etika profesi dan pengetahuan auditor dalam mendeteksi
kekeliruan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat
digunakan dalam penelitian ini .
97
b. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
98
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang
diperlihatkan pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan bahwa
data tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal
ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi
ketepatan pemberian opini audit oleh auditor berdasarkan variabel
99
yang mempengaruhinya, yaitu profesionalisme, independensi,
kompetensi, etika profesi dan pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan.
4. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis
regresi berganda multiple regression analysis, yaitu: a. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen.
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.693
a
.480 .447
1.794 a. Predictors: Constant, PMK, PEP, PK, PI, PPR
b. Dependent Variable: PKOA
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.13 menunjukkan nilai R sebesar 0,447 atau 44,7. Hal
ini berarti bahwa variasi ketepatan pemberian opini audit oleh auditor dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel profesionalisme,
independensi, kompetensi, etika profesi dan pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan, sedangkan sisanya sebesar 0,553 atau
100
55,3 1-0,447 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.
Lemahnya pengaruh profesionalisme, independensi, kompetensi, etika profesi dan pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan
dikarenakan banyak faktor lain yang dapat menjelaskan ketepatan pemberian opini audit oleh auditor seperti, kualitas audit, komitmen
profesional, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan lain-lain. b. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.14, jika nilai probability t lebih kecil dari
0,05 maka H
a
diterima dan menolak H
0,
sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H
diterima dan menolak H
a.
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 2.218
4.642 .478
.634 PPR
.118 .059
.220 2.010
.048 PI
.150 .051
.295 2.965
.004 PK
.241 .074
.299 3.260
.002 PEP
-.151 .075
-.179 -2.008
.048 PMK
.186 .090
.180 2.061
.043 a. Dependent Variable:
PKOA
Sumber: Data primer yang diolah
101
Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh profesionalisme terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel profesionalisme mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,048. Hal ini
berarti menerima H
a1
sehingga dapat dikatakan bahwa profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan pemberian opini
audit oleh auditor karena tingkat signifikansi profesionalisme lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh independensi terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel independensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,004. Hal ini
berarti menerima H
a2
sehingga dapat dikatakan bahwa independensi berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan pemberian opini
audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel independensi lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh kompetensi terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel kompetensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,002. Hal ini berarti
menerima H
a3
sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan pemberian opini
102
audit oleh auditor karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kompetensi lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh etika profesi terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor.
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel etika profesi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,048. Hal ini berarti
menerima H
a4
sehingga dapat dikatakan bahwa etika profesi berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan pemberian opini
audit oleh auditor karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel etika profesi lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 5: Pengaruh pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan terhadap ketepatan pemberian opini audit
oleh auditor.
Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,043. Hal ini berarti menerima H
a5
sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan berpengaruh
secara signifikan terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengetahuan
auditor dalam mendeteksi kekeliruan lebih kecil dari 0,05. c. Hasil Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara
103
bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.14, jika
nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H
a
diterima dan menolak H
0,
sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak H
a.
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 234.763
5 46.953 14.584
.000
a
Residual 254.343
79 3.220
Total 489.106
84 a. Predictors: Constant, PMK, PEP, PK, PI, PPR
b. Dependent Variable: PKOA
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Hipotesis 6: Pengaruh profesionalisme, independensi, kompetensi, etika profesi dan pengetahuan auditor dalam
mendeteksi kekeliruan terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor.
Hasil uji hipotesis 6 dapat dilihat pada tabel 4.14 nilai F diperoleh sebesar 14,584 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H
6
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa profesionalisme, independensi, kompetensi, etika
profesi dan pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan
104
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap ketepatan
pemberian opini audit oleh auditor.
C. Analisis dan Interpretasi