10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rancang Bangun
Rancang Bangun adalah perancangan merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sistem ke dalam bahasa pemrograman
untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan. Sedangkan pengertian bangunan sistem adalah kegiatan
menciptakan sistem baru maupun mengganti ataupun memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian. Pressman, 2002
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1 Sistem
Menurut Rober dan Micheal, menyatakan sistem sebagai kumpulan elemen yang saling berinteraksi membentuk kesatuan, dalam interaksi yang kuat
maupun lemah dengan pembatas yang jelas. Prahasta, 2009 Menurut Jerry Fith Gerald, sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Jogiyanto, 2000
Menurut Jogiyanto 1999 Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:
1. Komponen Sistem Component
Suatu sistem terdiri atas sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan supra
sistem. 2.
Batas Sistem Boundary Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan lainnya. Batasan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3. Lingkungan Luar Environment
Bentuk apapun yang ada di luar ruang atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan.
4. Penghubung Sistem Interface
Penghubung sistem adalah media yang menghubungkan sistem dengan sistem yang lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem
yang lain dengan melewati penghubung.
5. Masukan Subsistem Input
Masukan adalah sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan.
6. Keluaran Output
Hasil dari pemrosesan yang diolah dan diklasifikasikan akan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi
subsistem yang lain. 7.
Pengolahan Sistem Process Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. 8.
Sasaran Objective dan Tujuan Goal Sistem Suatu sistem memiliki sasaran dan tujuan yang pasti dan bersifat
deterministic. Kalau sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem
Sumber : Jogiyanto, 1999
Menurut Jogiyanto 1999 sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut png, sepereti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem
yang bersifat deterministic dan sistem yang bersifat probabilistik dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.
1. Sistem Abstrak Abstract Sistem dan Sistem Fisik Physical Sistem
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang
ada secara fisik. 2.
Sistem Alamiah Natural Sistem dan Sistem Buatan Manusia Human Mode Sistem
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alami, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan Sistem Buatan adalah sistem yang
melibatkan hubungan manusia dengan mesin. 3.
Sistem Tertentu Deterministic Sistem dan Sistem Tidak Tentu Probabilistic Sistem
Sistem Tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sedangkan Sistem Tak Tentu adalah sistem
yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi. 4.
Sistem Terbuka Open Sistem dan Sistem Tertutup Closed Sistem Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya. Sedangkan Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
2.2.2 Informasi
Menurut Jogiyanto 1999 Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam organisasi.
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian event yang nyata fact yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sumber informasi
adalah data.
Data adalah
kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Misalnya informasi menabrak merupakan
informasi yang kurang jelas. Informasi ini hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menabrak. Kesatuan nyata, yaitu apa yang ditabrak, oleh siapa, dengan
apa dan dimana tidak dijelaskan oleh informasi tersebut. Supaya informasi lebih berguna dan lebih mempunyai arti bagi penerimanya.
2.2.3 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model yang
menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf- huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-
gambar dan sebagainya.
Gambar 2.2 Data yang diolah Menjadi Informasi
Sumber : Jogiyanto, 1999
2.2.4 Sistem Informasi
Menurut James Alter 1992 dalam buku Information System: A Management Perspective, mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi
antarprosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. dalam
Mulyanto, 2009 Bodnar dan Hopwood 1993 dalam buku Accounting System edisi kelima,
mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi
yang berguna. dalam Mulyanto, 2009 Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins 1990 dalam buku Accounting
Information System, sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual
yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. dalam Mulyanto, 2009
Turban, McLean, dan Waterbe 1999 dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages, mendefinisikan
sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. dalam
Mulyanto, 2009
Sedangkan defnisi sistem informasi menurut Joseph Wilkinson dalam buku
Accounting and Information System adalah kerangka kerja yang
mengoordinasikan sumberdaya manusia, komputer untuk mengubah masukan input menjadi keluaran informasi, guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
dalam Mulyanto, 2009 Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk mencapai suatu tujuan.
2.3 Sistem Informasi Geografis SIG
2.3.1 Konsep SIG
Pada awalnya, data geografi hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta adalah media yang efektif baik
sebagai alat presentasi maupun tempat penyimpanan data geografis. Tetapi media peta ini memiliki kelemahan atau keterbatasan informasi-informasi yang
tersimpan dalam peta yang diproses dan dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan tertentu pula, yang sudah dimanipulasi
sehingga bersifat statis. Bila dibandingkan dengan peta-peta ini, SIG memiliki keunggulan yang
melekat karena penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan. Dengan demikian, data yang dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk.
Berbeda dengan sistem informasi lainnya, SIG membantu pekerjaan-pekerjaan
yang berkaitan dengan bidang-bidang spasial dan geo-informasi. Salah satu keuntungan teknologi SIG adalah kemampuannya dalam menyediakan data atau
informasi berkaitan dengan keruangan spasial. Hasil analisis data geografi dapat disajikan dalam media peta, laporan atau keduanya. Peta dipakai untuk
menampilkan hubungan geografi suatu data, sementara itu laporan sangat tepat untuk merangkum data tabular dan mendokumentasikan suatu nilai hasil
perhitungan analisis. Secara singkat SIG mampu mengolah gambar visual sekaligus mengolah basisdata.
2.3.2 Pengertian SIG
SIG adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi dalam bentuk geografi. SIG
dirancang untuk mengumpulkan, meyimpan dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi merupakan karakteristik yang penting atau krisis untuk
dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang bereferensi geografis untuk masukan, manajemen data penyimpanan dan pemanggilan data,
analisis dan manipulasi data dan keluaran. Prahasta, 2002 Kemampuan dasar SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi basis
data seperti query, menganalisisnya dan menyimpan serta menampilkannya dalam bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan SIG
dengan sistem informasi lainnya. Menurut Gistut 2002 mendefinisikan SIG merupakan sistem yang dapat
mendukung pengambilan keputusan dan mampu mengintegrasikan deskripsi- deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di
lokasi tersebut. SIG yang lengkap dan mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur
organisasi. Mulyanto, 2009
2.3.3 Sistem Informasi Spasial
Sistem Informasi Spasial adalah sebuah sistem yang didalamnya menyajikan data yang memiliki referensi ruang kebumian georeference dimana
berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini data spasial merupakan media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan
sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah kontinental, nasional, regional maupun lokal. Pemanfaatan data spasial semakin meningkat
setelah adanya teknologi pemetaan digital dan pemanfaatannya pada Sistem Informasi Geografis SIG. Format data spasial dapat berupa data vektor polygon,
line, point maupun raster. Prahasta, 2002
2.3.4 Jenis Data Pada Sistem Informasi Geografis
Data pada SIG dikelompokkan dalam 2 dua bagian, yakni : Data Spasial Keruangan dan Data Non Spasial Atribut.
1. Data Spasial Secara sederhana data spasial dapat didefinisikan sebagai data yang
berhubungan dengan ruang atau bersifat keruangan. Data spasial mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau
posisi yang tetap memiliki kecenderungan untuk bertambah, bergerak atau berkembang. Penyajian data spasial dalam komputer dapat
disajikan secara raster atau vektor.
a. Struktur Raster Struktur raster merupakan data yang menggunakan jaringan sel
grid untuk menetapkan data alokasional. Dalam struktur ini dikodekan lokasi keruangannya. Setiap sel menunjukkan baris dan
kolom dalam suatu matriks petunjuk lokasi serta kode atribut yang dipetakan ke dalamnya.
b. Struktur Vektor Pada struktur data vektor, suatu titik dinyatakan dalam koordinat
tunggal x,y. Baris dengan koordinat yang berkesinambungan x1,y1, x2,y2,
, xn,yn dan dipoligon dengan deret tertutup x1,y1, x2,y2,
, xn,yn, x1,y1. Sebuah vektor menunjukkan penyajian yang lebih detail dibandingkan dengan struktur raster
tetapi membutuhkan perangkat yang lebih rumit dan mahal dalam penerapannya. Sistem kode topologi diterapkan dalam struktur
vektor tertentu. Dalam sistem titik, garis dan poligon diberi kode tertentu sehingga dengan nomor-nomor ini struktur dikodekan
dengan sesamanya. Node ditetapkan sebagai titik akhir dan pertemuan garis. Node
diberi nomor node tersebut. Garis dikodekan dan node yang dihubungkannya dan dengan poligon kiri dan kolom yang
dipisahkannya. Adapun poligon dikodekan dengan garis-garis yang membatasinya. Sistem kode topologi manipulasi batas poligon
lebih efisien tidak perlu dinyatakan dengan deretan koordinat panjang.
2. Data Non Spasial Merupakan data yang dapat dihubungkan dengan data geografis atau
peta untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan. Data ini disimpan dalam bentuk tabel di dalam database dan dapat ditabelkan pada peta
dengan pola titik tertentu atau simbol tertentu. Setiap objek memiliki dasar ciri dasar yang membedakan dengan objek
lainnya. Atribut adalah uraian dari ciri dasar tersebut untuk tujuan pengenalannya, termasuk pula klasifikasi serta nama-nama tertentu
yang digunakan untuk objek-objek tertentu. Atribut juga sebagai data tematik atau data atribut biasanya disajikan dalam bentuk tulisan atau
legenda peta. Contoh atribut jalan seperti: karakteristik jalan, kelas jalan, lebar jalan dan kualitas jalan.
2.3.5 Komponen SIG
Sistem Informasi Geografis terdiri atas empat komponen utama yang terintegrasi menjadi satu kesatuan, empat komponen tersebut adalah :
1. Perangkat keras
Perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer PC, mouse, digitizer, printer dan plotter untuk pengolahan, dan
scanner untuk konversi data kebentuk digital. 2.
Perangkat lunak
Perangkat lunak SIG menyediakan fungsi untuk masukan, menyimpan, menganalisis dan menampilkan data dalam bentuk
geografis. Perangkat lunak SIG yang umum digunakan MapInfo, ArcView, Autocad Map.
3. Data dan Informasi Geografis
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data yang diperlukan baik secara tidak langsung maupun mengimpornya dari perangkat lunak
SIG lainnya mapun secara langsung dengan cara digitasi data spasial dari peta dan masukan data atributnya dari tabel dan laporan dengan
menggunakan keyboard. Data geografis juga diperoleh dengan membelinya dari penyedia jasa peta.
4. User
Proyek SIG akan berhasil jika diatur dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian untuk setiap tahapan
implementasi SIG. Komponen SIG merupakan seluruh cara kerja SIG yang dapat
mempresentasikan kondisi dunia nyata kedalam komputer seperti pada peta yang mampu mempresentasikan keadaan dunia nyata diatas kertas. Adapun proses
untuk mempresentasikannya adalah :
Gambar 2.3 Subsistem SIG
Sumber : Prahasta, 2002 1.
Data Masukan Tahap ini adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan
data atribut dari berbagai sumber. Pada tahap ini data dalam bentuk analog dikonversi dan ditransformasikan kedalam bentuk format yang
bisa digunakan oleh sistem SIG. 2.
Manajemen Data Tahap ini adalah tahap untuk mengorganisasikan secara baik data
spasial maupun atribut kedalam suatu basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan diedit.
3. Manipulasi data dan analisis
Tahap yang menentukan data dan informasi yang ingin dihasilkan SIG. Dengan melakukan manipulasi dan pemodelan overlay,
intersect, buffer maka akan menghasilkan informasi yang diharapkan. 4.
Data Keluaran Tahap ini untuk menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian data
dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti peta, tabel, grafik, dan lain-lain.
2.4 Peta
2.4.1 Definisi Peta
Peta adalah gambar yang menyatakan bagaimana letak tanah, gunung, kali, dan sebagainya. Peta adalah representasi dari dunia nyata akan lebih terinci
dengan menggunakan peta. Sehinggga dapat dikatakan bahwa peta dapat memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai lingkungan dan segala sesuatu
yang ada didalamnya. Seluruh objek dapat ditampilkan dalam sebuah peta, baik objek alamiah
maupun buatan manusia. Peta yang menyediakan fasilitas tersebut dinamakan peta dasar map features.
2.4.2 Simbolisasi Peta
Berdasarkan bentuk dan kenampakan geografis yang diwakili : 1.
Simbol Titik Kenampakan geografi yang tidak memiliki dimensi 0 D seperti
lokasi kota, lokasi pelabuhan dan lokasi objek lainnya. 2.
Simbol Garis Kenampakan geografis berdimensi 1 1 D seperti jalan, sungai, dll.
3. Simbol AreaPolygon
Kenampakan geografis berdimensi dua 2 D seperti wilayah administrasi.
Berdasarkan wujudnya : 1.
Simbol Piktoral
Suatu simbol yang dalam kenampakan wujudnya ada kemiripan dengan wujud dan unsur yang diwakilinya. Contoh : objek masjid
digambarkan dengan bentuk rumah. 2.
Simbol Geometrik Suatu simbol yang dalam kenampakan wujud tidak ada kemiripan
dengan wujud unsur yang diwakilinya. Contoh : objek masjid digambarkan dengan segitiga.
3. Simbol Huruf
Simbol huruf yang dalam kenampakan wujudnya berbentuk huruf atau angka, biasanya diambil dari huruf pertama dan atau kedua dari nama
unsur yang digambarkan. Contoh : Masjid digambarkan huruf M.
2.4.3 Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horizontal kedua titik tersebut dipermukaan bumi dengan suatu
ukuran yang sama. Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menggambarkan skala pada peta.
1. Skala Numeris
1 : 50.000 atau 150.000 artinya 1 satuan panjang di peta sama dengan 50.000 satuan panjang di lapangan. 1 cm di peta = 50.000 cm di
lapangan. 2.
Skala dengan Kalimat
1 inc to 1 mile 1:63.660. Biasanya digunakan pada peta buatan Inggris.
3. Skala Grafis
Contoh skala grafis untuk skala 1 : 50.000
2.4.4 Sistem Proyeksi
Proyeksi peta merupakan penggambaran kembali garis-garis lintang dan bujur bola bumi di atas bidang datar. Proyeksi Universal Transfer Mercator
UTM dibuat oleh US Army sekitar tahun 1940-an. Proyeksi ini memotong bola bumi pada dua buah meridian str. Seluruh permukaan bumi dibagi menjadi 60
bagianzone dengan tiap zonenya dibatasi oleh dua meridian selebar 6
o
dengan menggunakan sistem ini, wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone dimulai dari
zone 46 hingga zone 54 yang dimulai dari meridian 90
o
BT - 141
o
BT dengan batas lintang 11
o
LS 6
o
LU. Prahasta, 2005
2.5 UML
Unified Modelling Language UML adalah sebuah bahasa yang telah
menjadi str dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah str untuk merancang model
sebuah sistem. Hariyanto, 2004 Tujuan utama perancangan UML adalah :
1. Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai
untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti.
2. Menyediakan
mekanisme perluasan
dan spesialisasi
untuk memperluas konsep-konsep inti.
3. Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan proses
pengembangan tertentu. 4.
Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan. 5.
Mendorong pertumbuhan pasar kakas beorientasi objek. 6.
Mendukung konsep-konsep pengembangan level tinggi seperti komponen, kolaborasi, framework dan pattern.
UML itu meta model, yaitu UML mendefinisikan jenis-jenis elemen yang dapat digunakan pengembang di model-model UML-nya dan konstrain-konstrain
dari penggunaan konsepnya. UML menyediakan mekanisme perluasan untuk mengakomodasikan konsep-konsep baru dengan meta model yang ditawarkannya.
Diagram mengemukakan banyak hal, penggunaan notasi yang terdefinisi dengan baik dan ekspresif adalah penting pada proses pengembangan perangkat
lunak yaitu : 1.
Notasi str memungkinkan pengembang mendeskripsikan skenario atau rumusan arsitektur dan kemudian mengkomunikasikan secara tidak
ambigu. 2.
Notasi yang bagus membebaskan otak untuk berkonsentrasi pada masalah-masalah yang lebih lanjut.
3. Notasi
yang baik
memungkinkan mengeliminasi
keperluan pemeriksaan konsistensi dan kebenaran keputusan-keputusan dengan
menggunakan tool terotomatisasi.
Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipng dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh.
Untuk upaya tersebut UML menyediakan 9 jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Ke 9 diagram UML itu
adalah : 1.
Diagram Kelas. Bersifat statis.
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi,
serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula digram kelas
memuat kelas-kelas aktif. 2.
Diagram Objek. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan objek-
objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram
kelas. 3.
Use-Case Diagram. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan
himpunan use-case dan aktor-aktor suatu jenis khusus kelas. Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan
memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
4. Sequence Diagram. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram
interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan message dalam suatu waktu tertentu.
5. Collaboration Diagram. Bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah
diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan message.
6. Statechart Diagram.
Bersifat dinamis. Diagram state
ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event,
serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka interface, kelas kolaborasi dan terutama
penting pada pemodelan sistem-sistem yang rekatif. 7.
Activity Diagram. Bersifat dinamis. Diagram aktifitas ini adalah tipe
khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama
penting pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.
8. Component Diagram. Bersifat statis. Diagram komponen ini
memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistemperangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas,
antarmuka-antarmuka interface serta kolaborasi-kolaborasi. 9.
Deployment Diagram. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan
konfigurasi saat aplikasi dijalankan saat run-time. Diagram ini memuat simpul-simpul node beserta komponen-komponen yang ada
di dalamnya. Deployment diagram berhubungan erat dengan diagram
komponen dimana deployment diagram memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita
berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin distributed computing.
Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak; semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan.
2.6 USDP