Fungsi dan Peran Masjid

2. Fungsi dan Peran Masjid

Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah SWT, tempat shalat, dan tempat beribadah kepada-Nya. Ayub, 1996 Selain itu fungsi masjid adalah : a. Masjid merupakan tempat kaum muslimin beribadat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT; b. Masjid adalah tempat kaum muslimin beri tikaf, membersihkan diri, menggembleng batin untuk membina kesadaran dan mendapatkan pengalaman batinkeagamaan sehingga selalu terpelihara keseimbangan jiwa dan raga serta keutuhan kepribadian; c. Masjid adalah tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat; d. Masjid adalah tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengajukan kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan; e. Masjid adalah tempat membina keutuhan ikatan jamaah dan kegotong-royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama; f. Masjid dengan majlis taklimnya merupakan wahana untuk meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan muslimin; g. Masjid adalah tempat pembinaan dan pengembangan kader- kader pimpinan umat; h. Masjid tempat mengumpulkan dana, menyimpan, dan membagikannya; dan i. Masjid tempat melaksanakan pengaturan dalam kegiatan sosial. Adapun peranan dari masjid adalah : a. Masjid sebagai sumber aktivitas Dalam masyarakat yang selalu berpacu dengan kemajuan zaman, dinamika masjid-masjid sekarang ini banyak yang menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Artinya, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah shalat, tetapi juga sebagai wadah beraneka kegiatan jamaahumat Islam. Sebab, masjid merupakan integritas dan identitas umat Islam yang mencerminkan tata nilai keislamannya. Dengan demikian, peranan masjid tidak hanya menitikberatkan pada pola aktivitas yang bersifat akherat, tetapi keterpaduan antara aktivitas ukhrawi dan aktifitas duniawi. b. Masjid dalam Arus Informasi modern Era globalisasi mempunyai karakteristik tersendiri dalam menjalankan misinya. Prioritas yang tinggi ditujukan pada efisiensi dan efektivitas. Pada satu sisi, era ini memang membawa dampak negatif dalam banyak sektor kehidupan. Sebutlah dari kecenderungan mengikis falsafah lama, mempermudah terjadinya penyusupan budaya asing, praktik gaya hidup bebas yang mengakibatkan krisis moral, lenyapnya rasa gotong royong dan silaturahmi, hingga godaan potensial membentuk pribadi yang sombong, ujub, dan semacamnya. Pada sisi lain, ia menghembuskan dampak positif berupa kesanggupan melahirkan masyarakat yang kreatif, baik itu kreatif dalam berfikir maupun dalam hal berkarya. Jelasnya, manusia bisa mengaktifkan potensi insani dan alminya.

2.13.3 Musholla