Medroksiprogesteron asetat MPA adalah derivat dari progesteron yang merupakan hormon steroid endogen yang diproduksi oleh ovarium,
korteks adrenal, testis dan plasenta pada masa kehamilan. MPA berbentuk serbuk hablur berwarna putih, tidak berbau. Secara farmakologi, MPA
digunakan untuk kontrasepsi dan terapi paliatif karsinoma endometrium yang telah bermetastasis Suherman, 2008.
MPA dapat dijadikan sebagai kontrasepsi pria dengan mekanisme melalui umpan balik negatif ke hipotalamus, hormon ini dapat menekan
sekresi gonatropin hipofisis sehingga akan menekan spermatogenesis Yunardi et al, 2008.
MPA diabsorpsi secara cepat di saluran GI dan konsentrasi maksimum dihasilkan diantara 2-4 jam setelah pemberian per oral. Pemberian MPA
dengan makanan dapat meningkatkan BA dari MPA. Dosis MPA 10 mg, yang diberikan sebelum atau sesudah makan, meningkatkan C
max
50-70 dan AUC 18-33 dari MPA. Waktu paruh tidak berubah walaupun diberikan
bersama makanan. Distribusi MPA ± 90 terikat protein terutama di albumin. Berdasarkan dosis oral, MPA dimetabolisme di hati. MPA diekskresi
melalui urin menjadi konjugat glukoronida Williams et al., 2007.
B. Cairan Biologis
Darah pada tubuh manusia mengandung 55 plasma darah cairan darah dan 45 sel-sel darah darah padat. Jumlah darah yang ada pada tubuh
kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.
Darah cair atau plasma darah adalah cairan darah berbentuk butiran- butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin atau fibrinogen
yang berguna untuk menutup luka yang terbuka Godam, 2008. Plasma terdiri dari 90 air, 7-8 protein, dan di dalam plasma
terkandung pula beberapa komponen lain seperti garam-garam, karbohidrat, lipid, dan asam amino. Karena dinding kapiler permiabel bagi air dan
elektrolit maka plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar 70 cairan plasma bertukaran
dengan cairan interstisial. Protein dalam plasma memiliki konsentrasi sekitar 1 mmolL Otetatsuya, 2009.
Jika darah diambil dari vena, kemudian darah tersebut ditampung dalam suatu tabung yang bersih dan kering, setelah beberapa waktu, misalkan
satu jam, dibiarkan dalam suhu ruang, darah tersebut akan terpisah menjadi 2 bagian utama. Kedua bagian tersebut dapat dilihat langsung dengan mata.
Untuk lebih jelas lagi, tabung tersebut dipusing dengan bantuan alat sentrifuse setelah pengeraman selama 1 jam tadi. Akan tampak gumpalan darah yang
bentuknya tidak beraturan dan bila penggumpalan berlangsung sempurna, gumpalan darah tersebut akan terlepas atau dengan mudah dapat dilepaskan
dari dinding tabung. Selain itu, akan tampak pula bagian cair dari darah. Bagian ini, karena sudah terpisah dari gumpalan darah, tidak lagi berwarna
merah keruh, akan tetapi berwarna kuning jernih. Gumpalan darah terdiri atas seluruh unsur figuratif darah yang telah mengalami proses penggumpalan atau
koagulasi spontan, sehingga terpisah dari unsur larutan yang berwarna kuning
jernih. Unsur larutan yang diperoleh dengan membiarkan penggumpalan
spontan dari unsur figuratif dinamai serum.
Penggumpalan unsur figuratif dalam tabung dapat dicegah dengan senyawa tertentu, yang secara umum dinamai antikoagulan. Dalam hal ini,
untuk memisahkan unsur figuratif dari bagian larutan dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama ialah dengan membiarkan terjadinya pengendapan
berbagai macam sel yang membentuk unsur figuratif semata-mata dengan bantuan gaya berat. Cara ini memerlukan waktu yang lama dan pemisahan
yang diperoleh tidak sempurna. Pemisahan akan diperoleh jauh lebih cepat dan sempurna bila tabung yang berisi darah tersebut langsung dipusing saja
dengan alat sentrifuse. Hasilnya juga akan diperoleh 2 bagian besar, yaitu endapan sel-sel yang membentuk unsur figuratif, serta cairan jernih yang juga
berwarna kuning jernih dan dinamai sebagai plasma.
Antara plasma dengan serum, walaupun keduanya merupakan cairan darah yang bebas dari sel dan sama-sama berwarna kuning jernih, terdapat
perbedaan yang jelas. Oleh karena plasma diperoleh dengan mencegah proses penggumpalan darah dan serum didapat dengan membiarkan proses tersebut,
plasma niscaya mengandung senyawa yang seharusnya dapat menggumpalkan darah. Senyawa tersebut mestinya sudah tidak ada lagi dalam serum. Senyawa
tersebut adalah fibrinogen, suatu protein darah yang berubah menjadi jaring dari serat-serat fibrin pada peristiwa penggumpalan. Dengan demikian, di
dalam serum tidak ada lagi fibrinogen, karena protein sudah berubah menjadi jaring fibrin dan menggumpal bersama unsur figuratif yang berupa sel.
Sebaliknya di dalam plasma masih tetap terdapat fibrinogen, yang tidak dapat berubah menjadi fibrin karena adanya antikoagulan yang ditambahkan.
Sel-sel yang menyusun unsur figuratif dari darah berada dalam keadaan berbeda setelah pemisahan dengan kedua cara tersebut. Dalam
pembuatan serum, sel-sel darah menggumpal secara baur dan terjebak dalam suatu anyaman yang luas dan kontraktif dari jaring serat-serat fibrin. Sel-sel
ini tidak dapat lagi dilihat secara terpisah-pisah melalui mikroskop. Sebaliknya, dalam penyiapan plasma, sel-sel darah terendapkan dengan jelas
di dasar tabung, seperti pengendapan suspensi partikel lain. Bahkan dengan jelas sekali pengendapan sel-sel darah pada pembuatan plasma tersebut
menghasilkan pemisahan sel berdasarkan massa jenis menjadi 2 bagian. Sel- sel darah dengan cara ini akan terpisah menjadi lapisan eritrosit atau sel darah
merah yang merupakan lapisan tebal yang dapat mencapai hampir separuh volume darah. Selain itu, adapula lapisan yang tipis dan putih di atas lapisan
eritrosit buffy coat, yang terdiri atas sel-sel leukosit dan sejumlah trombosit atau keping darah platelet Sadikin, 2001.
C. Ikatan Obat Protein