Pembatasan dan Perumusan Masalah Tinjauan Kepustakaan Sistematika Penulisan Bab I:

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak melebar, maka yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada makna-makna yang terkandung di dalam empat foto berita Headline Koran Tempo edisi bulan Desember 2008 – Januari 2009. . Berdasarkan pembatasan masalah yang tertulis diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apa makna denotasi pada foto berita di Headline dalam Koran Tempo? 2. Apa makna Konotasi pada foto berita di Headline dalam Koran Tempo? 3. Mitos apa yang terdapat pada pada foto berita di Headline dalam Koran Tempo ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini memberi pengetahuan mengenai makna dalam sebuah foto dan untuk mengatasi salah membaca pesan dari foto berita. Tujuan khusus dari penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisa beberapa permasalahan, sebagai berikut:

1. Makna denotasi yang terkandung pada foto berita di Headline dalam

Koran Tempo?

2. Makna Konotasi yang terkandung pada foto berita di Headline dalam

Koran Tempo? 3. Mitos yang terkandung pada foto berita di Headline dalam Koran Tempo? D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran mengenai dunia fotografi khususnya fotografi jurnalistikfoto berita kepada mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik khususnya dan kepada setiap orang yang ingin dan sedang terjun di dalam bidang fotografi jurnalistik. Selain itu, memberikan gambaran mengenai cara membaca makna dan menerapkan ilmu tanda yaitu semiotika dalam membaca makna dalam fotogambar dalam sebuah foto berita agar mereka lebih kritis dan aktif dalam memaknai foto berita di media massa. 2. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tahapan yang perlu diperhatikan sebelum membuat sebuah foto berita dan tahapan dalam membaca makna yang terkandung didalam foto berita khususnya menggunakan ilmu semiotika.

E. Metodologi Penelitian

Metode penelitian ini adalah paradigma interpretatif, dimana pemaknaan hanya terjadi pada konsep mental pada tiap-tiap individu, sebab penelitian ini bersifat subjektif. Penelitian kualitatif biasanya digunakan dalam ilmu pengetahuan sosial yang berhubungan dan berinteraksi langsung dengan manusia dan dalam proses pemaknaan tidak lepas dari unsur subjektifitas. Pendekatan subjektif mengasumsikan bahwa 3 : ”pengetahuan tidak mempunyai sifat objektif dan tetap, tetapi bersifat enterpretatif. Penelitian ini mendasarkan diri kepada hal-hal yang bersifat diskursif, seperti transkrip dokumen, catatan lapangan, hasil wawancara, dokumen- dokumen tertulis dan data nondiskursif seperti candi, monumen, arsitektur, foto, musik, video, gerakan-gerakan tari, fashion dan hidangan makanan tersaji dalam suatu food festival. Pijakan analisis dan penarikan kesimpulan dalam penelitian komunikasi kualitatif adalah kategori-kategori substansif dari makna-makna atau lebih tepatnya adalah interpretasi-interpretasi terhadap gejala yang diteliti. 4

1. Subjek, Objek dan Tempat Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah Koran Tempo. Sedangkan, objek penelitian ini ialah foto-foto berita Headline pada Koran Tempo. Tempat pengambilan data dalam penelitian ini akan dilaksanakan di Kantor redaksi koran Tempo, Kebayoran Centre Blok A11-A15, Jalan Kebayoran Baru-Mayestik, Jakarta 12240, Indonesia.

2. Sampel Sumber Data

Dalam penarikan sample, peneliti menggunakan tekhnik pengambilan sampel purposive sampling. Seperti yang dikutip oleh Fatimah dalam skripsinya yang berjudul Makna Foto Berita Perjalanan Ibadah Haji Analisis Semiotika Karya Zarqani Maksum Pada Galeri Foto Antara.co.id, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bahwa purposive 3 Dedy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya , Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002 h. 4 Parwito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKis Pelangi Aksara, 2007, h. 37-38. sampling yaitu metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Sample yang diambil mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Juga, dipilih secara sengaja oleh peneliti. Sample sumber data yang dipilih oleh peneliti ialah empat foto Headline Koran Tempo edisi bulan Desember 2008 – Januari 2009.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Karl Weick mendefinisikan observasi sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengoden serangkian perilaku. 5 Menurut Indriantoro dan Supomo, observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek orang, objek benda-benda atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertnyaan atau komunikasi dengan individu-individu. Data yang dikumpulkan pada umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan rinci, serta bebas dari respon bias. 6 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan dengan melihat langsung serta mencermati setiap tanda-tanda pada objek penelitian yakni empat foto headline pada Koran Tempo edisi bulan desember 2008 sampai januari 2009. b. Dokumentasi Dokumen adalah resepresentasi dari arsip. Dokumen adalah rekaman peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan. 7 5 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Rosdakarya, 2005, h. 83. 6 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, h. 34. 7 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, h. 97. Dokumentasi adalah penelitian mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai bentuk data tertulis buku, majalah, atau jurnal yang terdapat di perpustakaan, internet atau instansi lain yang dapat dijadikan analisis dalam penelitian ini. Dokumen- dokumen yang ada kemudian dipelajari untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini. Peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian berupa empatt foto headline Koran Tempo. c. Wawancara Wawancara interview merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dlam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek pelaku atau aktor. 8 Wawancara adalah salah satu faktor penting dalam menggali informasi dari narasumber. 9 Dalam penelitian ini dilakukan wawancara mendalam in-depth interview, yaitu wawancara yang bersifat terstruktur dan mendetail. 10 Dalam hal ini, wawancara langsung dan mendalam dilakukan kepada Rully Kesuma yang menjabat redaktur foto Koran Tempo.

4. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis semiotika, yaitu dengan semiotika Roland Barthes yang mengacu terhadap dua tanda konotasi dan 8 Parwito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, h. 132. 9 http:www.deptan.go.idpusdatinstatistikmetodologi3_wawancara.pdf. diakses pada 17 Juli 2009 10 Parwito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, h. 134. denotasi untuk memahami makna yang terkandung di dalam foto-foto yang menjadi sample dalam penelitian ini.

F. Tinjauan Kepustakaan

Foto berita merupakan salah satu pokok penting dari sebuah berita. Yurnaldi mengatakan dalam buku Jurnalistik Siap Pakai, bahwa foto-foto jurnalistik sangat penting dan perlu dalam dunia media cetak. Karena foto membuat segar halaman surat kabar, menolong mata pembaca untuk melihat hal-hal menarik, memisahkan dua berita agar tidak monoton. Penelitian dengan subjek foto berita pernah dilakukan oleh Septian Ermawan, mahasiswa IISIP Jakarta, pada tahun 2008. Judul penelitiannya ialah Penyajian foto Headline suratkabar Republika edisi juli-desember 2007 dilihat dari nilai berita, syarat foto berita dan syarat caption. Selain itu, skripsi lain yang juga meneliti foto berita dan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes disusun oleh Fatimah Thamrin, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jakarta pada tahun 2008, berjudul Makna Foto Berita Perjalanan Ibadah Haji Analisis Semiotika Karya Zarqoni Maksum Pada Galeri Foto Antara.co.id” .

G. Sistematika Penulisan Bab I:

Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang, yaitu penjabaran masalah yang dibahas dalam penelitian ini dan seberapa pentingnya penelitian foto jurnalistikfoto berita yang diteliti menggunakan analisis semiotika dan terdapat di Headline Koran Tempo untuk dibahas. Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Kepustakaan dan Sistematika Penulisan.

Dokumen yang terkait

Analisis semiotik foto berita headline pemilukada Banten 2011 di Koran Tangsel Pos

1 11 94

Semiotik Ilustrasi Ratu Atut Dalam Kasus Korupsi Pada Headline Koran Harian Tempo Tahun 2013

0 10 123

Analisis Semiotika Foto Headline Pada Harian Pagi Radar Bandung

8 89 150

Analisis Foto Berita Headline Di Harian Umum Bandung Ekspres Di Tinjau Dari Syarat Nilai Foto Berita

0 15 157

POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 6 16

SKRIPSI POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 4 13

PENDAHULUAN POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 3 47

KESIMPULAN DAN SARAN POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 4 14

BAB I PENDAHULUAN SEMIOTIKA FOTO JURNALISTIK TENTANG BANJIR (Analisis Semiotika Pierce dalam Foto-Foto Jurnalistik tentang Bencana Alam Banjir di Jakarta pada Surat Kabar Harian Koran Tempo).

0 2 20

PENUTUP SEMIOTIKA FOTO JURNALISTIK TENTANG BANJIR (Analisis Semiotika Pierce dalam Foto-Foto Jurnalistik tentang Bencana Alam Banjir di Jakarta pada Surat Kabar Harian Koran Tempo).

0 7 16