F. Kerangka Konsep
1. Konstruksi sosial media massa, terciptanya konstruksi sosial itu melalui tiga
momen dialektis, yakni eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. 2.
Enam proses konstruksi sosial media massa: a Tahap penerapan unsur-unsur komunikasi dakwah adalah pada persiapan pra produksi seperti pendakwah atau
narasumber, penyiar, pesan prolog, dan dan format yang akan disajikan. b tahap pembingkaian prologskrip kasus adalah proses dimana seorang pendakwah atau
narasumber menyiapkan prolog dan penyiar menyiapkan skrip kasus bagi radio. c tahap pengungkapan diri adalah adalah dimana penyiar dan narasumber
membingkai fakta pendengar berdasarkan pengungkapan diri yang dikakukan oleh pendengar tersebut. d tahap pembentukan realitas subjektif adalah proses
KONSTRUKSI SOSIAL MEDIA MASSA
Enam Proses Konstruksi Sosial Media Massa: 1.
Tahap Penerapan Unsur-unsur Komunikasi Dakwah 2. Tahap Pembingkaian PrologSkrip Kasus
3. Tahap Pengungkapan Diri 4. Tahap Pembentukan Realitas Subjektif
5. Tahap Pengemasan Realitas Simbolik 6. Tahap Penetapan Realitas Objektif
seleksi pendengar yang dilakukan oleh penyiar. e tahap pengemasan realitas simbolik adalah strategi yang dilakukan dalam upaya menarik perhatian
pendengar. f tahap penetapan realitas subjektif adalah proses evaluasi yang dilakukan radio untuk melihat hasil dari program.
3. Proses produksi ditinjau dari pra, produksi, dan pasca atau evaluasi. Kriteria
penetapan unsur-unsur komunikasi seperti narasumber, materi, penyiar, dan corak format yang disajikan dimulai pada pra, hingga pasca produksinya.
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode yang digunakan
oleh penulis adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa, dimana pada hakikatnya
metode deskriptif adalah mengumpulkan data-data.
10
Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya
10
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 25.
maupun dalam peristilahannya.
11
Dengan menggunakan metode deskriptif ini, maka data yang diperoleh dari hasil penelitian dipaparkan atau digambarkan dalam sebuah
tulisan ilmiah. 2.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh keterangan.
12
Yang menjadi subjek penelitian adalah radio KISI 93. 4 FM, Bogor. Sedangkan yang
menjadi objek penelitiannya adalah program Voice of Islam. Sumber data didapat dari radio KISI FM sebagai stasiun radio yang menyiarkan program Voice of Islam
serta mereka yang memberikan informasi mengenai objek penelitian. 3.
Tahapan Penelitian
Prosedur dalam melakukan penelitian ini adalah: a.
Pengumpulan Data
1. Wawancara mendalam
Wawancara adalah teknik dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan
rumusan masalah dalam penelitian.
13
11
Lexy J. Moleong, Metodologi penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, ed. Revisi, 2007, h. 4.
12
Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Rajawali Press, 1968, h. 92.
13
Wardi Bhatiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997, Cet. 1, h. 72.
Keunggulan utama wawancara mendalam ialah memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data yang banyak, sebaliknya kelemahan ialah karena
wawancara melibatkan aspek emosi, maka kerja sama yang baik antara pewawancara dan yang di wawancarai sangat diperlukan.
14
Wawancara mendalam dilakukan kepada Station Manager dan Program Director, karena
Program Director merupakan orang yang berperan penting dalam memproduksi program ini. Selain itu, Program Director juga mengetahui banyak hal mengenai
alasan pemilihan tema, pengisi acara, dan lain sebagainya. Wawancara juga dilakukan kepada para pengisi acara, yaitu: presenter, narasumber, dan
pendukung pengisi acara. Dengan alasan untuk meminta pendapat mereka mengenai program Voice of Islam itu sendiri.
2. Telaah Teks Rekaman Program
Selain wawancara, penulis mencoba menggali informasidata secara lebih mendalam lagi, yaitu melalui telaah teks rekaman program. Data wawancara yang
diperoleh ketika program siaran Voice of Islam on air yang berada di alat rekam type recorder, begitu juga dengan data-data lainnya seperti data wawancara,
penulis mencoba tuangkan ke dalam bentuk teks, kemudian penulis analisis dan mengambil kesimpulan.
14
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, Cet. 1, h. 225.
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan, dengan observasi akan diperoleh sebuah
gambaran yang jelas tentang kenyataan.
15
Observasi ini dilakukan selama bulan Oktober sampai Desember 2010. Karena untuk mengetahui proses produksinya
maka dilakukan waktu yang cukup lama. Dalam teknik observasinya, peneliti gunakan observasi yang bersifat langsung dan tidak langsung. Langsung yakni
dengan melakukan kunjungan serta mengikuti pelaksanaan produksi Voice of Islam di radio KISI FM Bogor, dan tidak langsung dengan mendengarkan serta
mengamati pada program Voice of Islam di radio KISI 93. 4 FM. Nasution 1988 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
16
Teknik yang peneliti gunakan dalam observasi ini sifatnya pengamatan.
Menurut M. Q. Patton 1980: 123-126, peneliti yang melakukan pengamatan akan mendapatkan manfaat seperti a pandangan yang holistik dan menyeluruh,
b membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery, c dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, d dapat menemukan
hal-hal yang sedianya tidak akan terungkap oleh responden, e dapat memperoleh
15
Nasution, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 106.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R D, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet. 10, h. 240.
gambaran yang komprehensif mengenai objek yang diteliti, f mendapatkan kesan-kesan pribadi.
17
Observasi dilakukan langsung oleh peneliti untuk mendapatkan data mengenai Program Voice of Islam. Dan untuk itu, penulis mengadakan kunjungan langsung
ke radio KISI 93. 4 FM di Bogor tepatnya: JL. Puter No. 1 Tanah Sareal. Bogor.
4. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan menginvestasi dokumen-dokumen yang relevan dan terkait dengan permasalahan yang diteliti. Yaitu mempelajari dan
menganalisa bahan-bahan berupa tulisan atau gambar yang diambil dari foto-foto, rundown, arsip berupa diktat, dan lain sebagainya untuk penguat atas kebenaran
data yang diperoleh melalui observasi dan interview. Dalam hal ini yaitu data- data, foto-foto, arsip-arsip yang berhubungan dengan program Voice of Islam,
seperti rundown, foto wawancara dan studio siar, yang dapat memperkuat data penelitian, data ini dapat diperoleh langsung dari dokumen yang ada di radio
KISI FM. b.
Pengolahan Data
17
Andi Prastowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Diva Press, 2010, Cet.1, h. 31.
Dalam melakukan pengolahan data, penulis mencoba menyederhanakan dan mengolah data, maka data yang ada dimasukkan ke dalam bentuk tabel, bagan, roda
jam siar, dan foto-foto. c.
Analisis Data
Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian penulis analisis dan dari hasil analisis yang dirasa kurang tepat, peneliti kritisi lebih lanjut. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif analisis, yang melaporkan data dengan menerangkan, memberikan gambaran, dan mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang
terkumpul apa adanya, kemudian disimpulkan.
H. SISTEMATIKA PENULISAN