Metode Pengajaran LANDASAN TEORI

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. Metode Pengajaran

Beberapa metode pengajaran yang digunakan penulis pada waktu magang di SMA Negeri 1 Karanganyar adalah sebagai berikut: 1. Metode Ceramah Metode ceramah menurut Muhibbin Syah 2000 yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Metode ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta pada akhir perkuliahan ditutup dengan tanya jawab antara dosen dan mahasiswa. Metode ini dapat dilakukan : a. Untuk memberikan pengarahan atau petunjuk di awal pembelajaran. b. Waktu terbatas, sedangkan materi atau informasi yang akan disampaikan banyak. c. Lembaga pendidikan sedikit memiliki staf pengajar dengan siswa yang banyak. 7 commit to user Alasan penggunaan metode ceramah antara lain: a. Agar perhatian siswa tetap terarah selama penyajian berlangsung. b. Penyajian materi pelajaran sistematis tidak berbelit-belit. c. Untuk merangsang siswa belajar aktif. d. Untuk memberikan feed back balikan. e. Untuk memberikan motivasi belajar. Metode ceramah digunakan dengan tujuan untuk: a. Menyampaikan informasi atau materi pelajaran. b. Membangkitkan hasrat, minat, dan motivasi siswa untuk belajar. c. Memperjelas materi pelajaran. Kelebihan metode ceramah : a. Guru mudah menguasai kelas. b. Mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas. c. Dapat diikuti oleh siswa dalam jumlah besar. d. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya. e. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik. Keterbatasan metode ceramah adalah : a. Membuat siswa pasif peran serta siswa dalam pembelajaran rendah. b. Keberhasilan siswa tidak terukur sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik. c. Mengandung unsur paksaan kepada siswa. commit to user d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya. e. Perhatian dan motivasi siswa sulit diukur. f. Pembicara sering melantur. g. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme pengertian kata-kata. h. Bila sering digunakan dan terlalu lama membosankan. 2. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu Soetomo, 1993 : 150. Metode tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru Syaiful Bahri Djamarah 2000: 107. Metode ini dipandang lebih baik dari pada metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran. Metode Tanya jawab juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa. Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode ini merupakan metode yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di sekolah. Dalam metode ini pemimpin pada umumnya commit to user berusaha menanyakan apakah peserta telah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan, atau apakah proses pemikiran yang dipakai oleh peserta. Jadi bukan sekedar kesempatan di mana peserta diperbolehkan menanyakan sesuatu mengenai hal yang kurang jelas bagi mereka Surakhmad, 1998 : 103. Menurut Sudjana 2004: 78 mendefinisikan metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa, guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. Sehingga terlihat adanya timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa. Metode tanya jawab sebagai sebuah bentuk interaksi edukatif, mempunyai kebaikan dan kelemahan yang perlu diperhatikan. Diantara sifatnya yang baik yaitu: a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya. b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan. c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. Langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab: a. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelasnya dalam bentuk khusus dan berpusat pada tingkah laku anak didik. b. Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab. commit to user c. Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan. d. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok persoalan. e. Menyediakan kesempatan bertanya oleh anak didik. Berdasarkan langkah-langkah diatas, maka tindakan guru dalam menggunakan metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam bentuk rencana pengajaran yang detail dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab. b. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai tujuan pembelajaran khusus. c. Menyimpulkan jawaban siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami. e. Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan. f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan. g. Menyimpulkan materi jawaban yang relevan. h. Pemberian tugas. Jelas bahwa untuk membuka komunikasi dua arah, pertanyaan tidak dapat dibatasi datang hanya dari pengajar atau penceramah. Untuk tujuan tertentu pertanyaan dari anak didiklah yang dapat memberi petunjuk telah atau belum terciptanya komunikasi yang diharapkan. Terhadap hal yang terakhir ini seorang pengajar harus selalu waspada dan peka Surakhmad,1998: 102. commit to user Rancangan pembelajaran tanya jawab: a. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dalam kelas. Pertanyaan tersebut dimulai dengan pertanyaan berfokus luas, kemudian diikuti dengan pertanyaan yang lebih khusus, yang berfokus terbatas sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan. b. Sesudah mengajukan satu pertanyaan kepada seluruh siswa, guru memberikan waktu beberapa detik untuk siswa berpikir, kemudian salah satu siswa menjawab dengan kesadaran sendiri atau guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab. c. Salah satu siswa menjawab, guru memberikan kesempatan kepada siswa lainnya untuk menyatakan persetujuan, penolakan, atau kolaborasi dengan alasan-alasannya terhadap pandangan atau jawaban yang disampaikan oleh temannya. Bila jawaban siswa belum tepat, guru memilih siswa meninjau kembali jawaban yang telah dikemukakan siswa dengan pertanyaan khusus agar jawaban siswa menjadi lebih akurat. d. Bila siswa memberikan jawaban salah atau tidak dapat memberikan jawaban, guru memberikan tuntunan agar siswa dapat menemukan jawaban yang benar. Menurut Usman dan Setiawati 1993 : 123, seorang guru dalam memberikan tanya jawab harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Ciri pertanyaan yang baik antara lain : 1 Merangsang siswa untuk berpikir. 2 Jelas dan tindak menimbulkan banyak penafsiran. 3 Singkat dan mudah dipahami siswa. commit to user 4 Disesuaikan dengan kemampuan siswa. b. Teknik mengajukan pertanyaan antara lain : 1 Pertanyaan ditujukan pada seluruh siswa. 2 Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir. 3 Usahakan setiap siswa diberikan giliran menjawab. 4 Dilakukan dalam suasana rileks, tidak tegang. c. Sikap guru terhadap jawaban siswa antara lain : 1 Tafsirkan jawaban siswa ke arah yang baik. 2 Hargai secara wajar sekalipun jawaban siswa kurang tepat. 3 Pada saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menilai jawaban yang diberikan temannya. Kelebihan metode tanya jawab ini : a. Lebih mengaktifkan siswa dibandingkan dengan metode ceramah. b. Siswa akan lebih cepat mengerti, karena memberi kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti sehingga guru dapat menjelaskan kembali. c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. d. Mengetahui perbedaan pendapat antara siswa dan guru, dan akan membawa ke arah suatu diskusi. e. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Keterbatasan metode ini adalah : a. Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit. commit to user b. Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topik atau masalah yang didiskusikan. c. Dapat menimbulkan beberapa masalah baru. d. Mudah menyimpang dari pokok persoalan. e. Metode ini tidak tepat digunakan pada tahap awal proses belajar bila siswa baru diperkenalkan kepada bahan pembelajaran yang baru. f. Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa dalam forum. 3. Metode Diskusi Muhibbin Syah 2000 mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah problem solving. Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok group discussion dan resitasi bersama socialized recitation. Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat penyampaian bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi. Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk: a. Mendorong siswa berpikir kritis. b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas. c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan masalah bersama. commit to user d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama. Kelebihan metode diskusi sebagai berikut: a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan. b. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik. c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. Syaiful Bahri Djamarah, 2000 Kelemahan metode diskusi sebagai berikut: a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar. b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas. c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara. d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal. Syaiful Bahri Djamarah, 2000 Sedangkan menurut Sumantri dan Johar Permana 2002:125-126 metode diskusi memiliki beberapa kelebihan dan beberapa kelemahan. Kelebihan metode diskusi antara lain: commit to user a. Dapat mendorong partisipasi peserta didik secara aktif baik sebagai partisipan, penanya, penyanggah maupun sebagai ketua ataupun moderator. b. Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa ataupun terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah. c. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dan partisipasi demokratis. d. Melatih kestabilan emosi dengan menghargai dan menerima pendapat orang lain dan tidak memaksakan pendapat sendiri sehingga tercipta kondisi memberi dan menerima take dan give. e. Keputusan yang diambil kelompok akan lebih baik daripada berfikir sendiri. Sedangkan kelemahan metode ini adalah : a. Sulit menentukan topik masalah yang sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik yang memiliki relevansi dengan lingkungan. b. Memerlukan waktu yang tidak terbatas. c. Pembicaraan atau pembahasan sering meluas dan mengambang. d. Didominasi oleh orang-orang tertentu yang biasanya aktif. e. Kadang tidak membuat penyelesaian yang tuntas walaupun kesimpulannya telah disepakati namun implementasi sangat sulit dilaksanakan. f. Perbedaan pendapat dapat mengundang reaksi di luar kelas bahkan dapat menimbulkan bentrokan fisik. Metode ini merupakan interaksi antar siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisa, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. commit to user Yang dibutuhkan bila menggunakan metode ini adalah: a. Menyediakan bahan atau topik atau masalah yang akan didiskusikan. b. Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas atau memberikan penugasan studi khusus kepada siwa sebelum menyelenggarakan diskusi. c. Menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis dan meringkas. d. Membimbing diskusi, tidak memberi ceramah. e. Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam mendiskusikannya. f. Waspada terhadap kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan dengan tidak menentu. g. Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang lain. Model ini cocok digunakan : a. Siswa berada di tahap menengah atau tahap akhir proses belajar. b. Pelajaran normal atau magang. c. Perluasan pengetahuan yang telah didiskusikan. d. Belajar mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan. Pada hakekatnya metode diskusi berpusat pada pelajar. Akan tetapi diskusi dapat bervariasi di situasi yang sangat terstruktur dimana guru bertindak dengan tegas dan secara otokratis. Diskusi selalu berkisar pada suatu persoalan tertentu. Ada kesimpulan bahwa sebagai akibat suatu proses yang dinamakan “fasilitas sosial”, orang cenderung bekerja lebih keras, kalau bekerja dalam kelompok . commit to user 4. Metode Penugasan Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukankegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan dari surat kabar, majalah atau buku bacaan, membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan. Metode pemberian tugas, dianjurkan antara lain untuk mendukung metode ceramah. Penggunaan metode ini memerlukan pemberian tugas dengan baik, baik ruang lingkup maupun bahannya. Pelaksanaannya dapat diberikan secara individual maupun kelompok. Penggunaan metode pemberian tugas bertujuan: a. Menumbuhkan proses pembelajaran yang eksploratif. b. Mendorong perilaku kreatif. c. Membiasakan berpikir komprehensif. d. Memupuk kemandirian dalam proses pembelajaran. Metode pemberian tugas yang digunakan secara tepat dan terencana dapat bermanfaat untuk: commit to user a. Menumbuhkan kebiasaan belajar secara mandiri dalam lingkungan bersama kolektif maupun sendiri. b. Melatih cara mencari informasi secara langsung dari sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat. c. Menumbuhkan suasana pembelajaran yang menggairahkan rekreatif. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah PR, tetapi jauh lebih luas. Langkah-langkah yang harus diikuti metode tugas dan resitasi adalah : a. Fase pemberian tugas 1 Tujuan yang akan dicapai. 2 Jenis tugas yang jelas dan tepat. 3 Sesuai dengan kemampuan siswa. 4 Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa. 5 Sediakan waktu yangcukup untuk mengerjakan tugas tersebut. b. Langkah pelaksanaan tugas 1 Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru. 2 Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja. 3 Diusahakan atau dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain. 4 Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh. c. Fase mempertanggungjawabkan tugas 1 Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang dikerjakannya. 2 Ada tanya jawab atau diskusi kelas. 3 Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maunpun non tes. commit to user Kelebihan Metode ini adalah : a. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok. b. Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru. c. Dapat membina tanggung jwab dan disiplin siswa. d. Dapat mengembangkan kreativitas siswa. Kekurangannya adalah : a. Siswa sulit dikontrol mengenai pengerjaan tugas. b. Khusunya untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik. c. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan pervedaan individu siswa. d. Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa. commit to user

B. Metode Pengajaran Bahasa