4.4.13 Luksasi Intrusi
Sebanyak 15 dokter gigi yang pernah mendapat kasus luksasi intrusi. Dalam menangani kasus luksasi intrusi, dokter gigi lebih banyak melakukan perawatan
reposisi dan splinting sebanyak 10 orang dokter gigi 58,8. Berdasarkan jenis kelamin, dokter gigi laki-laki dan perempuan lebih banyak melakukan perawatan
reposisi dan splinting yaitu laki-laki sebanyak 4 orang dokter gigi 80 dan perempuan sebanyak 6 orang 50,0. Berdasarkan tahun tamat, dokter gigi yang
tamat dibawah tahun 2000 dan diatas tahun 2000 melakukan perawatan reposisi dan splinting yaitu berurut sebanyak 5 orang dokter gigi 55,6 dan 5 orang 62,5.
Berdasarkan lama praktek, dokter gigi yang praktek dibawah 5 tahun melakukan perawatan observasi, dan reposisi dan splinting masing-masing sebanyak 1 orang
dokter gigi 50, praktek 5 - 10 tahun melakukan perawatan ekstraksi sebanyak 3 orang 60, praktek 10 - 20 tahun banyak melakukan perawatan reposisi dan
splinting sebanyak 5 orang 71,4, dan praktek 20 - 30 tahun juga melakukan perawatan reposisi dan splinting sebanyak 2 orang 66,7 Tabel 22.
Tabel 22. Persentase perawatan kasus luksasi intrusi yang dilakukan oleh dokter gigi berdasarkan jenis kelamin, tahun tamat dan lama praktek
Dokter gigi Jenis perawatan
n Dibiarkanobservasi
Reposisi + splinting Ekstraksi
Jenis kelamin Laki-laki
Perempuan 120
216,7 480
650 00
433,3 Tahun tamat
2000 2000
333,3 00
555,6 562,5
111,1 337,5
Lama praktek 5 tahun
5-10 tahun 10-20 tahun
20-30 tahun 150
00 114,3
133,3 150
240 571,4
266,7 00
360 114,3
00 Total
317,6 1058,8
423,5
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4.4.14 Avulsi
Sebanyak 16 orang dokter gigi yang pernah mendapat kasus avulsi. Perawatan yang paling banyak dilakukan dokter gigi adalah melakukan perawatan observasi
sebanyak 15 orang dokter gigi 83,3, pembuatan gigi tiruan sebanyak 2 orang 11,1 dan paling sedikit melakukan reposisi dan splinting sebanyak 1 orang
5,6. Berdasarkan jenis kelamin, dokter gigi laki-laki dan perempuan lebih banyak melakukan perawatan hanya di observasi yaitu laki-laki sebanyak 6 orang dokter gigi
85,7 dan perempuan sebanyak 9 orang 81,8. Berdasarkan tahun tamat, dokter gigi yang tamat dibawah tahun 2000 dan diatas tahun 2000 paling banyak melakukan
perawatan observasi yaitu dibawah tahun 2000 sebanyak 8 orang dokter gigi 80 dan diatas tahun 2000 sebanyak 7 orang 87,5. Berdasarkan lama praktek,
perawatan yang paling banyak dilakukan juga observasi yaitu dokter gigi yang berpraktek di bawah 5 tahun sebanyak 4 orang dokter gigi 80, praktek 10 - 20
tahun sebanyak 6 orang 75, dan praktek 20 - 30 tahun sebanyak 5 orang 100 Tabel 23.
Tabel 23. Persentase perawatan kasus trauma avulsi yang dilakukan oleh dokter gigi berdasarkan jenis kelamin, tahun tamat dan lama praktek
Dokter gigi Jenis perawatan
n Dibiarkanobservasi
Reposisi dan splinting Pembuatan gigi tiruan
Jenis kelamin Laki-laki
Perempuan 685,7
981,8 114,3
00 00
218,2 Tahun tamat
2000 2000
880 787,5
00 112,5
220 00
Lama praktek 5 tahun
5-10 tahun 10-20 tahun
20-30 tahun 480
00 675
5100 00
00 112,5
00 120
00 112,5
00 Total
1583,3 15,6
211,1
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Hasil pertanyaan mengenai rujukan dokter gigi pada kasus trauma yang tidak dapat ditangani diperoleh dokter gigi yang memilih merujuk ke dokter gigi spesialis
anak sebanyak 38 orang dokter gigi 74,5, merujuk ke spesialis konservasi sebanyak 2 orang 3,9, merujuk ke rumah sakit sebanyak 6 orang 11,8,
merujuk ke spesialis bedah mulut sebanyak 2 orang 3,9 dan merujuk ke klinik IKGA FKG USU sebanyak 3 orang 5,9. Disamping itu, menurut pendapat dari
100 dokter gigi tentang pelajaran trauma pada anak yang di terima selama menempuh studi di FKG apakah sudah mencukup dalam menangani kasus trauma selama di
praktek, diperoleh hasil dokter gigi yang berpendapat sudah mencukupi sebanyak 45 orang dokter gigi 45 dan dokter gigi yang berpendapat tidak mencukupi sebanyak
55 orang 55.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN