12 Efek toksik dari logam ini mampu menghambat kerja enzim sehingga
mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, bersifat mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia maupun hewan Widowati, dkk., 2008.
2.5.1 Kadmium
Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium oksida bila
dipanaskan. Kadmium memiliki nomor atom 48, berat atom 112,4 gmol; titik leleh 321
C dan titik didih 767 C Widowati, dkk., 2008.
Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Waktu paruh kadmium 10-
30 tahun. Akumulasi pada ginjal dan hati 10-100 kali konsentrasi pada jaringan yang lain. Salah satu efek utama dari keracunan kadmium adalah tulang lemah
dan rapuh. Umumnya terjadi rasa nyeri pada persendian dan kaki kemudian berkembang menjadi berjalan terhuyung-huyung karena cacat tulang yang
disebabkan oleh keracunan kadmium tersebut. Rasa nyeri ini akhirnya melemahkan tubuh dan patah tulang karena tulang rapuh Widaningrum, dkk.,
2007; Suyono, 2013. Gejala akut keracunan kadmium ditandai sesak dada, kerongkongan kering
dan dada terasa sesak, nafas pendek, nafas terengah-engah, distress dan bisa berkembang ke arah penyakit radang paru-paru, sakit kepala dan menggigil,
bahkan dapat diikuti dengan kematian. Gejala kronis keracunan kadmium ditandai nafas pendek, kemampuan mencium bau menurun, berat badan menurun, gigi
terasa ngilu dan berwarna kuning keemasan Widaningrum, dkk., 2007.
Universitas Sumatera Utara
13
2.5.2 Timbal
Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan timah hitam dan dalam bahasa ilmiah dinamakan plumbum adalah logam berat yang secara alami terdapat
di dalam kerak bumi. Logam ini termasuk ke dalam logam-logam golongan IV-A pada tabel periodik unsur kimia dan mempunyai nomor atom 82 dengan berat
atom 207,2. Timbal adalah suatu logam berat berwarna abu-abu kebiruan dengan titik lebur 327,5 ÂșC Widowati, dkk., 2008; Palar, 2008.
Menurut Rahde 1994, timbal Pb adalah logam yang mendapat perhatian karena bersifat toksik melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu
yang tercemar Pb Widowati, dkk., 2008. Senyawa Pb yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman akan diikutkan dalam proses metabolisme
tubuh, sedangkan Pb yang terhirup pada saat bernafas akan masuk ke dalam pembuluh paru-paru. Logam tersebut akan terserap dan berikatan dengan darah
paru-paru untuk kemudian diedarkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh Palar, 2008.
Toksisitas Pb bersifat kronis dan akut. Paparan Pb secara kronis bisa mengakibatkan kelelahan, kelesuan, gangguan gastrointestinal, infertilitas pada
laki-laki, gangguan menstruasi serta aborsi spontan pada wanita, depresi, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, daya ingat terganggu, dan sulit tidur. Toksisitas akut
bisa terjadi jika Pb masuk ke dalam tubuh seseorang melalui makanan atau menghirup gas Pb dalam waktu yang relatif pendek dengan dosis atau kadar yang
relatif tinggi. Gejala dan tanda-tanda klinis akibat paparan secara akut bisa menimbulkan beberapa gejala seperti mual, muntah-muntah, sakit perut yang
Universitas Sumatera Utara
14 hebat, sakit kepala, sering pingsan, gangguan fungsi ginjal, dan gagal ginjal akut
yang bisa berkembang dengan cepat Widowati., dkk., 2008.
2.6 Spektrofotometri Serapan Atom