Bahasa NEGERI BERBILANG KAUM

Selain PNS, TNI-Polri merupakan profesi farovit juga di kota Sibolga. Organisasi ibu-ibu atau istri TNI-Polri IKKT-AU, Jalasenastri-AL, Persit-AD juga aktif melaksanakan kegiatan rutin di kota Sibolga seperti arisan, dan kegiatan penyuluhan ke masyarakat seperti penyuluhan kesehatan.

2.7. Bahasa

Terdapat 7 tujuh unsur yang membentuk suatu kebudayaan dalam masyarakat. Penulis mengutip apa yang di tuliskan oleh bapak Antropologi Koentjaraningrat pengantar ilmu antropologi 1979-333, 7 tujuh unsur yang membentuk suatu kebudayaan yaitu: Bahasa, Teknologi, Mata Pencaharian Ekonomi, Organisasi Sosial, Sistem Pengetahuan, Kesenian, dan Sistem Religi. Bahasa adalah salah satu unsur membentuk suatu kebudayaan, secara umum hampir seluruh masyarakat Sibolga dapat menggunakan bahasa Indonesia. Namun Sibolga adalah Negeri Berbilang Kaum yang memiliki masyarakat dari latarbelakang budaya yang berbeda suku. Dilihat dari sejarah singkatnya, kota Sibolga tak lepas dari latar belakang sebagai “etnik pesisir”. Setiap anggota kelompok etnik tertentu yang melakukan migrasi ke Sibolga, sering terjadi keadaaan dimana mereka tercerabut dari akar budaya etniknya karena mengadopsi nilai- nilai baru. Akan tetapi mereka tetap menganggap diri sebagai anggota etnik yang sama dengan orang tuanya bahasa ibu dan juga tetap diakui oleh kelompok etniknya. Universitas Sumatera Utara Etnik Pesisir memiliki kemiripan bahasa yang digunakan etnik Minang, dan Batak, seperti dalam hal untuk menyatakan suatu bentuk dalam Bahasa Pesisir Sibolga menggunakan kata-kata berikut ini seperti Kepeng untuk menyatakan Uang, kata ini memiliki persamaan dengan kata HepeqHepeng di dalam Bahasa Batak. Contoh kata lainnya yang sering digunakan beberapa informan dalam penelitian ini : Tabel 1. Contoh Bahasa Pesisir No Kata Arti dalam BI Contoh kalimat menggunakan Bahasa Pesisir Terjemahan BI 1 Basasak Bersenggama Lamak bana basasak malam minggu tu sama cinta ambo Enak kali „ngeseks‟ malam minggu kemarin sama pacar ku 2 Nandak Mau Pengen Nandak putus ambo dari cinta ambo tu Pengen putus aku dari kekasih pacar ku itu 3 Munak kalian “munak sajo la nan pa i ka rumah si ikka tu” Kalian aja la yang pergi ke rumah si Riska itu 4 Lamak EnakAsik Lamak la kau yo, ba bonceng sama padusi ka patang tu Enak kau ya, kemaren boncengan naik sepeda motor kau sama perempuan 5 Bana Kali Malam bana la kito kalua ko, Malam kali kita keluar Universitas Sumatera Utara baikko ado razia ini, nanti ada razia 6 Sajo Saja baikko sajo nyo hidup ambo indak ado perubahan Gini saja hidup ku, gak ada perubahan 7 Pai Pergi nandak pai ambo ka rumah lakik ambo tu Pengen pergi aku kerumah suami pacar ku itu Koenjaraningrat dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi menjelaskan bahwa kesadaran dan identitas dalam “kesatuan budaya” seringkali tetapi tidak selalu dikaitkan oleh kesatuan atau kemiripan bahasa. Beberapa model dan cara yang digunakan untuk mengelompokkan perilaku dan budaya tertentu kemudian diasosiasikan dengan etnik tertentu sudah tidak dapat lagi dipergunakan sekarang ini, dimana dalam kenyataan setiap etnik adalah sangat berbeda datu dengan lainnya.

2.8. Adat Perkawinan dan Kematian