Salah satu model intruksional kognitif yang sangat berpengaruh adalah model dari Bruner 1966 yang dikenal dengan nama belajar penemuan discovery
learning bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberikan hasil yang baik. Berusaha sendiri
untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang bermakna.
Model pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan inkuiri terbimbing, sesuai dengan teori tersebut. Dalam pembelajaran siswa akan diberi
kebebasan untuk mengembangkan kognitif, psikomotorik, dan afektif. Siswa terlatih untuk belajar penemuan atau pembuktian teori dari masalah yang timbul, hipotesis,
mengumpulkan data, menganalisis data dan menyimpulkan dengan bimbingan seorang guru. Dalam penelitian ini misalnya siswa dibimbing untu menemukan
hubungan antara tekanan dengan suhu, melalui metode eksperimen dan inkuiri terbimbing sehingga konsep materi suhu dan kalor yang dipelajari akan semakin
yakin mudah dipahami dan dikembangkan oleh siswa.
2. M etode Eksperimen
a. Pengert ian M et ode Eksperim en
Proses belajar-mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan siswa dalam situasi pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan.
Demi mencapai tujuan tersebut, seorang guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai metode mengajar. Metode mengajar merupakan cara-cara yang dapat
ditempuh guru untuk menciptakan suasana pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya
prestasi belajar yang memuaskan. Salah satu metode satu dari metode mengajar yang dapat digunakan guru adalah metode eksperimen.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 1996, yang dimaksud metode eksperimen adalah “Cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajari.” Sedang menurut Roestiyah N.K 2001 metode eksperimen atau percobaan diartikan
sebagai “salah satu mengajar cara mengajar, dimana siswa melakukan percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi guru”. Berdasarkan beberapa pengertian yang disampaikan, dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan metode eksperimen atau percobaan adalah suatu teknik mengajar yang menekankan pada pelibatan secara langsung peserta didik
untuk mengalami proses dan membuktikan sendiri hasil percobaan. Metode ini merupakan suatu metode mengajar yang termasuk yang paling sesuai untuk
pembelajaran fisika.
b. Tujuan Penggunaan M et ode Eksperim en
Penggunaan metode eksperimen dalam kegiatan belajar-mengajar mempunyai tujuan: 1 Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari berbagai fakta, informasi,
atau data yang diperoleh melalui pengamatan pada proses ekperimen; 2 Melatih siswa merancang, mempersiapkan, melaksanakan, dan melaporkan percobaan; 3
Melatih siswa menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi, atau data yang terkumpul melalui percobaan.
c. Keunggulan dan Kekurangan M et ode Eksperimen
Keunggulan dari metode eksperimen yang digunakan dalam kegiatan belajar- mengajar adalah: 1 Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan
percobaannya sendiri, tidak hanya menerima begitu saja perkataan guru atau buku; 2 Peserta didik terlibat aktif dalam mengumpulkan fakta, informasi, atau data yang
diperlukan melalui percobaan; 3 Mampu melatih siswa untuk menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah serta berpikir ilmiah, sehingga terlatih untuk
membuktikan ilmu secara ilmiah; 4 Memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat obyektif, realistis, dan menghilangkan verbalisme; 5 Hasil belajar akan
bertahan lebih lama pada diri siswa. Selain memiliki keunggulan, juga memiliki kekurangan. antara lain: 1 Memerlukan peralatan, bahan, dan atau sarana
eksperimen yang mencukupi bagi setiap siswa atau sekelompok siswa. Bila hal ini tidak terpenuhi maka akan mengurangi kesempatan siswa untuk dapat melakukan
eksperimen; 2 Dapat menghambat laju pembelajaran apabila dalam pelaksanaannya ternyata ada eksperimen yang memerlukan waktu lama; 3 Kekurangan pengalaman
guru maupun siswa dalam melaksanakan eksperimen, akan menimbulkan kesulitan tersendiri pada pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar; 4 Kegagalan atau kesalahan
dalam eksperimen akan mengakibatkan perolehan hasil belajar berupa informasi, fakta, atau data yang salah atau menyimpang.
d. Sint aks M et ode eksperimen
1 Mempersiapkan kegiatan Meliputi: a menetapkan tujuan-tujuan yang akan dicapai; b menetapkan
alat-alat, bahan yang akan digunakan, dan sarana lain yang mendukung serta memeriksa alat; c mengadakan uji coba terlebih dahulu baik untuk alat-alat, bahan,
dan materi yang akan dieksperimenkan sehingga dapat diketahui kemungkinan yang terjadi.
2. Melaksanakan kegiatan Meliputi: a guru memotivasi siswa untuk melaksanakan kegiatan
eksperimen; b guru memberikan fenomena alam untuk menyusun suatu hipotesis dalam bentuk pertanyaan; c siswa menjawab opini dari fenomena alam; d guru
dan siswa mendiskusikan mengenai langkah-langkah pelaksanaan, alat dan bahan yang digunakan serta hal-hal yang akan diamati dan dicatat hasil kegiatan
eksperimen, siswa melakukan eksperimen, mengamati dan mencatat data-data hasil eksperimen; e guru mengamati dan membimbing siswa melakukan eksperimen; f
siswa menganalisis data pengamatan, menyimpulkan dan membuat laporan kegitan secara kelompok.
3. M etode Pem belajaran Inkuiri