Tujuan Penelitian Manfaat Penulisan Kolesom Talinum triangulare Jacq. Willd

2 daripada kolesom yang dipupuk secara anorganik. Sampel kolesom yang ditanam pada musim hujan ini menunjukkan kandungan serat pangan yang tinggi, khususnya TDF dan IDF. Berbagai hasil penelitian tersebut mendorong pada hipotesis bahwa ada kemungkinan kolesom akan menghasilkan komposisi serat pangan yang berbeda antara tanaman yang dibudidayakan secara organik dan anorganik pada musim yang berbeda. Sejauh ini belum ada penelitian yang mengungkap mengenai pengaruh teknik budidaya dan perbedaan musim terhadap komposisi atau kadar serat pangan khususnya pada tanaman kolesom sehingga hal ini menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan membandingkan meta analisis komposisi serat pangan TDF, IDF, SDF, dan substansi pektat pada tanaman kolesom Talinum triangulare Jacq. Willd dengan perlakuan pemupukan organik dan anorganik pada musim yang berbeda.

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat penelitian ini adalah mendapatkan informasi mengenai komposisi komponen serat pangan TDF, IDF, SDF, dan substansi pektat pada tanaman kolesom Talinum triangulare Jacq. Willd yang diberi perlakuan pemupukan organik dan anorganik pada musim yang berbeda sehingga tercipta peluang untuk pemanfaatan lebih lanjut. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kolesom Talinum triangulare Jacq. Willd

Kolesom atau Talinum triangulare Jacq Willd adalah tanaman herbal sukulen, akar berbentuk silinder menggembung, tinggi antara 30-100 cm, daun berselang-seling dengan ujung membulat. Tanaman ini berumah satu, melakukan penyerbukan sendiri, berbunga sepanjang tahun dan mekar di pagi hari. Daunnya berwarna hijau muda, tebal berdaging, filotaksis spiral, kadang berhadapan. Bunganya berwarna merah jambu keunguan dengan tangkai bunga berbentuk segitiga dan susunan bunganya berbentuk tandan racemus Anna 2010. Tanaman ini umumnya dikembangbiakkan dengan cara stek USDA NRCS 2011. Gambar tanaman kolesom dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Tanaman kolesom Kolesom berasal dari Amerika Selatan dan dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis, seperti Afrika Barat, Afrika Selatan, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kolesom dibudidayakan secara luas di Nigeria dan merupakan salah satu sayuran daun terpenting di negara tersebut. Tanaman ini memiliki beberapa sebutan, antara lain waterleaf karena teksturnya yang berair, American ginseng, Philipine spinach, Ceylon spinach, daun ginseng, dll Adeyemi et al. 2011. Daun dan pucuk mudanya berair dan lengket saat dipatahkan, diduga akibat kandungan pektinnya yang tinggi. Kolesom mudah tumbuh pada jenis tanah apapun dan dapat menyerap segala jenis mineral logam yang terkandung dalam tanah dalam jumlah besar tanpa terkecuali, termasuk arsenik USDA NRCS 2011. Di Indonesia khususnya di daerah Jawa Barat, tanaman kolesom dikenal sebagai sayuran dan tanaman herbal. Pucuk dan daun muda tanaman ini sering dikonsumsi dengan cara dilalap atau ditumis. Kolesom enak dikonsumsi dan tidak menimbulkan rasa pahit serta kaya vitamin A dan C serta zat besi dan kalsium Jircas 2010. Namun, kandungan asam oksalatnya yang relatif tinggi 1-2 beresiko menimbulkan masalah bagi penderita penyakit ginjal yang mengonsumsinya secara berlebihan. Daun, batang, dan umbi tanaman kolesom diketahui dapat berkhasiat sebagai obat herbal. Penduduk Kalimantan Selatan biasa menggunakan daun kolesom untuk campuran bedak dingin Susanti et al. 2008. Selain itu, menurut Aiyeloja dan Bello 2006 masyarakat di Nigeria menggunakan air perasan dari daun kolesom sebagai obat hipertensi yang diminum langsung. Menurut Hargono 2005, umbi kolesom dapat digunakan sebagai obat untuk mengatasi kelemahan tubuh atau obat kuat tonikum pengganti ginseng Panax ginseng. Hutapea 1994 dan Hargono 2005 menyebutkan bahwa pemanfaatan umbi kolesom sebagai obat tradisional memiliki efek farmakologis sebagai afrosidiaka, mengobati neurasthenia kelelahan tubuh, debilitas kelemahan tubuh setelah sembuh dari penyakit kronis. Susanti 2006 menyatakan 4 bahwa umbi kolesom memiliki kandungan alkaloid, steroid, saponin, dan tanin. Daunnya mengandung alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavanoid, triterpenoid, steroid, dan glikosida Mualim 2009. Berikut adalah klasifikasi Talinum triangulare Jacq. Willd USDA NRCS 2011. Kingdom Plantae Subkingdom Tracheobionta Superdivisi Spermatophyta Divisi Magnoliophyta Kelas Magnoliopsida Subkelas Caryophyllidae Ordo Caryophyllales Famili Portulacaceae Genus Talinum Adans. Spesies Talinum triangulare Jacq. Willd Hasil analisis proksimat dan serat pangan Talinum triangulare Jacq. Willd disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Talinum triangulare Jacq. Willd Kandungan Satuan Kadar Basis Kering Kadar Basis Basah Karbohidrat a mgg 10.87±3.99 12.38±2.76 Protein a 3.52±0.32 18.75±2.72 Minyak a 3.52 1.42 Serat kasar a 12.00 8.50 Steroid a mgg 106.61±2.53 11.37±1.19 β-karoten a mgg 114.5±1.49 40.02±0.50 TDF b g100 g 73.04 1 dan 78.74 2 6.36 1 dan 6.74 2 IDF b g100 g 68.42 1 dan 73.55 2 5.96 1 dan 6.29 2 SDF b g100 g 4.62 1 dan 5.18 2 0.40 1 dan 0.44 2 Substansi pektat b g100 g 3.64 1 dan 4.27 2 0.35 1 dan 0.40 2 a Aja et al. 2010 b Prabekti 2012 1 perlakuan pemupukan organik 2 perlakuan pemupukan anorganik

2.2 Budidaya Organik dan Anorganik