Tahap Budidaya Metode Penelitian

13 III. BAHAN DAN METODE

3.1 Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman kolesom yang diberi perlakuan pemupukan organik dan anorganik yaitu daun dan pucuk masing-masing 5 perlakuan yang dibudidayakan di laboratorium percobaan IPB di Leuwikopo. Bahan kimia yang digunakan antara lain etanol, aseton, buffer fosfat 0.08 M pH 6.0, termamyl 120 L, Novo Laboratories, protease P-3910, Sigma Chemical, amiloglukosidase A-9913, Sigma Chemical, NaOH Merck, HCl Merck, celite C-211, viscozyme V-2010, Sigma Chemical, K 2 SO 4 Merck, HgO Merck, H 2 SO 4 pekat Merck, NaOH 60-Na 2 SO 3 5 Merck, H 3 BO 3 Merck, TRIS, indikator MM dan MB, EDTA-4Na, Na 2 B 4 O 7 Merck, o-hidroksidifenil, standar asam galakturonat monohidrat, serta akuades. Alat-alat yang digunakan antara lain oven vakum, oven pengering, hot plate, pompa vakum, vortex, spektrofotometer, kertas Whatman 40, alat-alat gelas, neraca analatik, mortar dan alu, blender, desikator, crucible dengan celite, tanur, waterbath, waterbath shaker, pH meter, labu Kjehldal, alat destilasi dan alat destruksi protein.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian terdiri atas lima tahap, antara lain 1 tahap budidaya tanaman kolesom secara organik dan anorganik, 2 persiapan sampel, 3 analisis kimia, 4 analisis data, dan 5 meta analisis.

3.2.1 Tahap Budidaya

Tahap pertama merupakan tahap budidaya sampel hingga pemanenan. Tanaman kolesom dibudidayakan dengan diberi perlakuan pemupukan secara organik dan anorganik selama bulan Mei-Juli 2011 di laboratorium percobaan IPB, Leuwikopo. Proses budidaya sampel dilakukan oleh Mualim 2012, peneliti dari Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas lima sampel yang dipupuk secara organik dan lima sampel yang dipupuk secara anorganik. Tanaman dipanen setelah berumur delapan minggu dengan diambil bagian yang dapat dimakan yakni daun dan pucuknya sepanjang 15 cm. Dari masing- masing perlakuan diambil dua kali ulangan untuk tahap analisis kimia. Perlakuan pemupukan pada tanaman kolesom yang dipakai sebagai sampel ditampilkan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Perlakuan pemupukan organik tanaman kolesom Dosis Pemupukan Organik Pupuk kandang 1 tonha Dosis N kgha Guano 2 kgha Dosis P 2 O 5 kgha Abu sekam 3 tonha Dosis K 2 O kgha 1 6.1 22.82 75.6 7.20 2.7 29.70 2 9.2 34.42 151.2 14.40 4.1 45.10 3 12.3 46.01 226.8 21.60 5.5 60.50 4 15.4 57.61 302.4 28.80 6.8 74.80 5 18.4 68.83 378 35.99 8.2 90.20 1 kandungan N 1.29, kadar air 71; 2 kandungan P 2 O 5 10.43, kadar air 8.69; 3 kandungan K 2 O 1.10; dosis dalam basis basah dengan faktor konversi kadar air. 14 Contoh perhitungan pada perlakuan organik 1:  dosis unsur N :100-71 x 1.29 x 6.1 tonha = 22.82 kgha  dosis unsur P dalam bentuk P 2 O 5 :100-8.69 x 10.43 x 75.6 kgha = 7.2 kgha  dosis unsur K dalam bentuk K 2 O :1.10 x 2.7 tonha x 1000 =29.7 kgha Tabel 3. Perlakuan pemupukan anorganik tanaman kolesom Dosis Pemupukan Anorganik Urea 1 kgha Dosis N kgha SP-36 2 kgha Dosis P 2 O 5 kgha KCl 3 kgha Dosis K 2 O kgha 1 50 23.00 20 7.20 50 30.00 2 75 34.50 40 14.40 75 45.00 3 100 46.00 60 21.60 100 60.00 4 125 57.50 80 28.80 125 75.00 5 150 69.00 100 36.00 150 90.00 1 kandungan N 46; 2 kandungan P 2 O 5 36; 3 kandungan K 2 O 60 Contoh perhitungan pada perlakuan anorganik 1:  dosis unsur N : 46 x 50 kgha = 23 kgha  dosis unsur P dalam bentuk P 2 O 5 : 36 x 20 kgha = 7.2 kgha  dosis unsur K dalam bentuk K 2 O : 60 x 50 kgha = 30 kgha

3.2.2 Tahap Persiapan Sampel