14 Contoh perhitungan pada perlakuan organik 1:
dosis unsur N :100-71 x 1.29 x 6.1 tonha = 22.82 kgha
dosis unsur P dalam bentuk P
2
O
5
:100-8.69 x 10.43 x 75.6 kgha = 7.2 kgha dosis unsur K dalam bentuk K
2
O :1.10 x 2.7 tonha x 1000 =29.7 kgha
Tabel 3. Perlakuan pemupukan anorganik tanaman kolesom Dosis Pemupukan
Anorganik Urea
1
kgha Dosis N
kgha SP-36
2
kgha Dosis P
2
O
5
kgha KCl
3
kgha Dosis K
2
O kgha
1 50
23.00 20
7.20 50
30.00 2
75 34.50
40 14.40
75 45.00
3 100
46.00 60
21.60 100
60.00 4
125 57.50
80 28.80
125 75.00
5 150
69.00 100
36.00 150
90.00
1
kandungan N 46;
2
kandungan P
2
O
5
36;
3
kandungan K
2
O 60 Contoh perhitungan pada perlakuan anorganik 1:
dosis unsur N : 46 x 50 kgha = 23 kgha
dosis unsur P dalam bentuk P
2
O
5
: 36 x 20 kgha = 7.2 kgha dosis unsur K dalam bentuk K
2
O : 60 x 50 kgha = 30 kgha
3.2.2 Tahap Persiapan Sampel
Setelah dipanen, dilakukan penyortiran sampel sebagai langkah awal agar sampel yang digunakan representatif dan relatif seragam. Setelah dibersihkan, sampel dikeringkan
menggunakan oven vakum selama 17 jam pada suhu 60
o
C. Sampel kering kemudian digiling sampai 40 mesh dan diperoleh tepung daun.
3.2.3 Tahap Analisis
Setelah dilakukan persiapan sampel, sampel daun Talinum triangulare Willd. organik dan anorganik dianalisis kadar air dengan metode oven SNI 01-2891-1992 , total serat pangan
AOAC Official Methods 985.29 2005, serat pangan tidak larut AOAC Official Methods 991.42 2005, serat pangan larut by different, dan substansi pektatnya McCready dan McComb
1952 yang dimodifikasi oleh Blumenkrantz dan Asboe-Hansen 1973 . .
3.2.4 Tahap Analisis Data
Data analisis kimia kadar serat pangan dan kadar substansi pektat tanaman kolesom yang dibudidayakan secara organik dan anorganik akan dianalisis menggunakan statistik ANOVA untuk
melihat perbedaan antar sampel, dan statistik uji t untuk melihat perbedaan antarbudidaya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok RAK.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan model matematika:
Y
ij
= +
i
+ β
j
+
ij
i = 1, 2, 3, …, 6
j = 1, 2, 3, …, r
Y
ij
= pengamatan pada perlakuan kelompok ke-i dan kelompok ke-j
= rataan umum
i
= pengaruh perlakuan organikanorganik β
j
= pengaruh kelompok ke-j
15
ij
= pengaruh acak perlakuan ke-I dan kelompok ke-j Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H :
1
= … =
r
= 0 perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H
1
: paling sedikit ada satu i di mana
i
0 Pengaruh pengelompokan:
H : β
1
= … = β
r
= 0 kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H
1
: paling sedikit ada satu j di mana β
j
0 3.2.5
Tahap Meta Analisis
Data analisis kimia kandungan serat pangan kolesom ini akan dibandingkan dengan data penelitian dari Prabekti 2012. Kedua penelitian ini sama-sama mengamati kandungan serat
pangan pucuk kolesom pada budidaya dengan pemupukan organik dan anorganik. Perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan sampel yang ditanam pada musim kemarau sementara Prabekti
2012 menggunakan sampel yang ditanam pada musim hujan. Masing-masing parameter diuji dengan uji t untuk melihat signifikansi data dengan pengaruh perbedaan musim. Lebih lanjut lagi
hasil penelitian akan dibandingkan dengan penelitian Mualim 2012 yang mengamati metabolit primer dan sekunder kolesom dengan perlakuan pemupukan organik dan anorganik dan perbedaan
musim.
3.2.6 Prosedur Analisis